2006 annual report - astra international report/annual_report... · panduan: petunjuk dalam ......
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
01 Pengantar | Introduction
02 Filosofi dan Visi | Philosophy and Vision
03 Profil Perusahaan | Corporate Profile
04 Jejak Langkah 2006 | 2006 Milestones
06 Daftar Penghargaan 2006 | 2006 List of Awards
08 Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights
11 Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Report
17 Laporan Direksi | Board of Directors’ Report
22 Pembahasan dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis
28 Laporan Komite Audit | Audit Committee Report
30 Struktur Bisnis | Business Structure
32 Laporan Usaha | Business Review
35 Otomotif | Automotive
51 Jasa Keuangan | Financial Services
61 Alat Berat | Heavy Equipment
67 Agribisnis | Agribusiness
71 Teknologi Informasi | Information Technology
75 Infrastruktur | Infrastructure
78 Sumber Daya Manusia | Human Resources
84 Lingkungan, Kesehatan & Keselamatan Kerja | Environment, Health & Safety
88 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
98 Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
111 Laporan Keuangan | Financial Report
i Data Perseroan | Corporate Data
ii Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Profile
vi Profil Direksi | Board of Directors’ Profile
ix Struktur Organisasi | Organisation Structure
xi Informasi Perusahaan | Corporate Information
Daftar Isi | Contents
Panduan: Petunjuk dalam membaca laporan ini, harap diperhatikan ‘Perseroan’ menunjuk pada
Astra sebagai perusahaan induk. ‘Astra’ menunjuk pada Astra sebagai perusahaan induk dan
anak perusahaan, dan ‘Grup Astra’ menunjuk pada Astra dan seluruh perusahaan yang terkait.
Use of Terms: For guidance when reading this report please note the term ‘the Company’
refers to Astra, the parent company. ‘Astra’ refers to Astra parent and consolidated company
subsidiaries, and ‘Astra Group’ refers to Astra plus all related companies.
0�Astra 2006 Laporan Tahunan
Lima dekade silam, berawal di sebuah rumah sederhana,
pendiri Astra memulai usaha perdagangan hasil bumi
dengan empat orang karyawan dan merangkai sebuah
mimpi untuk menjadikan Astra besar dan sukses.
Kini Astra telah berkembang menjadi sebuah kelompok
usaha dengan lebih dari 130 perusahaan bernaung di
bawahnya dan didukung oleh hampir 120.000 orang
karyawan. Ini semua tak lepas dari nilai-nilai yang tertanam
di setiap sanubari kami, insan Astra. Nilai-nilai yang
kemudian dikristalisasikan dalam filosofi perusahaan yang
dikenal dengan Catur Dharma.
Kami yakin, pelanggan yang puas dan loyal menjadi
dasar kelanggengan usaha kami sekaligus meningkatkan
stakeholder’s value. Oleh karenanya, kami menjadikan
pelanggan sebagai sumber inspirasi kami untuk terus
berkarya menghadirkan produk dan layanan terbaik.
Kami memandang perbedaan sebagai suatu kekuatan
untuk membangun strategi bisnis yang mumpuni. Potensi
yang ada pada setiap individu merupakan kekuatan untuk
menggalang kerjasama dalam sebuah tim unggul yang
penuh semangat kemenangan.
Melalui inovasi, penyempurnaan proses kerja dan
perbaikan serta pengembangan secara terus menerus, kami
mengembangkan proses bisnis yang efektif, efisien dan
terintegrasi sehingga kami dapat membangun organisasi
yang selalu haus akan tantangan.
Dengan integritas penuh serta menjunjung tinggi etika
kerja dan etika bisnis, kami bertekad untuk menjadi
warga usaha yang baik dan selalu menjadi bagian untuk
mensejahterakan bangsa.
Kami percaya dengan memegang teguh nilai-nilai filosofi
tersebut dan terus berusaha menjadi yang terbaik, Astra
siap menyongsong masa depan yang lebih gemilang.
Fifty years ago, it began in a simple house where the
founders of Astra started their agricultural product
trading business with only four employees and had a
dream to build a big and successful Astra.
Now, Astra has grown to become a diversified business
group with more than 130 subsidiaries and a workforce
of almost 120,000 people. This successful growth is
closely linked to our values that are deeply rooted in
the heart of everyone in Astra. These values have been
crystalized into our corporate philosophy, known as
Catur Dharma.
We believe in the importance of satisfied and loyal
customers both to the sustainability of our business
and the enhancement of stakeholders’ value. That is
the reason why we always treat our customers as an
invaluable source of inspiration to continue inventing
the best products and services.
We view diversity as a blessing to develop winning
business strategies. The potential of each individual is
our strength to work together building a solid team
filled with the winning spirit.
By fostering innovation and continuous working process
improvement, we build a learning organisation that
strives for effective, efficient and integrated business
process.
With full adherence to integrity as well as to the highest
working and business ethics, we are working hard to
become a responsible member of the community by
making our mark in building a better nation.
We firmly believe that by sticking to our Catur Dharma
values and by always striving to deliver nothing but
the best, Astra can move ahead towards even brighter
future.
0� Astra 2006 Annual Report
Filosofi dan Visi | Philosophy and Vision
Visi1. Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan
terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasaan pelanggan dan efisiensi.
2. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
Vision1. To be one of the best managed corporations in Asia
Pacific with emphasis on building competence through people development, solid financial structure, customer satisfaction and efficiency.
2. To be a socially responsible and environmentally friendly corporation.
Menghargai Individu dan Membina KerjasamaTo Respect Individuals and Promote Teamwork
Pada dasarnya manusia ingin diakui keberadaannya dan dihargai. Astra menghormati
individu dengan segala kelebihan dan kekurangannya, memandang perbedaaan
sebagai suatu kekuatan, untuk membangun kebersamaan dan sinergi demi
tercapainya efektivitas organisasi.
Everyone has a need to be recognized and respected. Astra respects each individual for their different
strengths and qualities that contribute to teamwork, create synergy, and lead to organizational
effectiveness.
Senantiasa Berusaha Mencapai yang TerbaikTo Continually Strive for Excellence
Menyadari bahwa kebutuhan pelanggan semakin berkembang dan persaingan
semakin ketat, maka setiap insan Astra senantiasa menghasilkan yang terbaik di
bidang masing-masing.
Customers’ needs always develop and competition becomes more intense. Every member of the Astra
family will always seek to deliver the best in whatever they do.
Catur Dharma
Memberikan Pelayanan Terbaik kepada PelangganTo Provide the Best Service to Our Customers
Pelayanan terbaik merupakan esensi dasar kelanggengan usaha sehingga setiap insan
Astra berdedikasi memberikan produk dan jasa terbaik untuk mendukung keberhasilan
pelanggan.
Excellent service underpins business sustainability and every member of the Astra family is dedicated
to providing high quality products and services to our customers to help them outperform.
Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan NegaraTo Be an Asset to the Nation
Astra sebagai warga usaha yang baik, berperan aktif dalam meningkatkan
perekonomian nasional serta kesejahteraan masyarakat.
Astra is a responsible corporate citizen, which takes an active role in contributing towards the wealth
and welfare of the nation.
0�Astra 2006 Laporan Tahunan
Profil Perusahaan | Corporate Profile
Sejak awal berdirinya sebagai perusahaan perdagangan di
tahun 1957, Astra telah berkembang menjadi Grup yang
memiliki enam bidang usaha yaitu: Otomotif, Jasa Keuangan,
Alat Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi dan Infrastruktur.
Pada akhir tahun 2006, jumlah karyawan Grup Astra
mencapai hampir 120.000 orang yang tersebar di sekitar
130 anak perusahaan dan afiliasi. Seiring perkembangannya,
Astra membentuk kerjasama dengan sejumlah perusahaan
global terkemuka dari berbagai industri. Sejak tahun 1990,
Perseroan menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa
Efek Jakarta dan Surabaya. Nilai kapitalisasi pasar Perseroan
pada tanggal 31 Desember 2006 sekitar Rp 63,9 triliun atau
USD 7,1 miliar.
Since our inception as a trading company in 1957, Astra has grown to be
a diversified Group embracing six core businesses: Automotive, Financial
Services, Heavy Equipment, Agribusiness, Information Technology, and
Infrastructure. At year-end 2006, Astra Group had a workforce of almost
120,000 people, spread across around 130 subsidiaries and affiliates.
Over the course of its development, Astra has formed a number of
strategic alliances with leading global players in various industries. Listed
on both the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange
since 1990, the Company’s market capitalization as of 31 December 2006
stood at approximately Rp 63.9 trillion or USD 7.1 billion.
0� Astra 2006 Annual Report
Jejak Langkah 2006 | 2006 Milestones
FebruaryPeluncuran produk baru Toyota Yaris yang meramaikan pasar di segmen city car.
The launching of the Toyota Yaris, a new product to give more choices in the city car market.
MarchAOP berhasil meluncurkan WINTEQ (Workshop for Industrial Equipment) yang memproduksi peralatan dan mesin industri.
AOP successfully launched its WINTEQ (Workshop for Industrial Equipment) produces industrial equipment and machinery.
MayPeluncuran model baruToyota Altis yang mendapat respon positif dari pasar.
The launching of a new version of Toyota Altis which received positive response from the market.
JunePeluncuran model baru Daihatsu Zebra Master Pick Up dan Minibus yang dilengkapi dengan beberapa penyempurnaan mesin dan fitur.
The launching of the new Daihatsu Zebra Master Pick-Up and Minibus with engine and feature improvements.
Peluncuran model baru sepeda motor Honda, New Mega Pro, sebagai penyempurnaan versi sebelumnya dan Supra Fit R, tambahan varian baru di kelas bebek.
The launching of Honda motorcycles, New Mega Pro, an improvement from the previous version and Supra Fit R, a new variant in the cub motorbike line.
JanuaryPerseroan dan Toyota Financial Services Corporation membentuk Toyota Astra Financial Services yang menawarkan pembiayaan untuk produk-produk Toyota.
The Company and Toyota Financial Services Corporation established Toyota Astra Financial Services, which offers financing for Toyota products.
0�Astra 2006 Laporan Tahunan
JulyAstratel dan Citigroup mengakuisisi 49,00% saham PALYJA, perusahaan pengolahan dan pengadaan air bersih untuk daerah Jakarta bagian barat.
Astratel and Citigroup acquired a 49.00% stake in PALYJA, the operator of western Jakarta water utility system.
Peluncuran model baru sepeda motor Honda, New Tiger, untuk para penggemar motor sport.
The launching of New Tiger, a Honda motorcycle product that targets the sport motorbike fans.
Peluncuran Daihatsu Xenia, dengan mesin baru VVT-i yang lebih bertenaga dan responsif.
The launching of a new Daihatsu Xenia, with a more powerful and responsive VVT-i engine.
Peluncuran New Camry dengan desain baru yang menyuguhkan kesan prestige dan berjiwa muda.
The launching of the New Camry offers a prestigious and youthful design.
SeptemberPeluncuran Toyota Avanza 1.5 untuk memperluas pilihan produk bagi konsumen.
The launching of the Toyota Avanza 1.5, to give more choices to automobile consumers.
Konsorsium Astra dan Standard Chartered Bank meningkatkan kepemilikannya di PermataBank sebesar 25,91% menjadi 89,01%.
The Astra and Standard Chartered Bank Consortium increased its interest in PermataBank by 25.91% to 89.01%.
DecemberADM meningkatkan kapasitas produksinya sebesar 36.000 unit, menjadi 150.000 unit per tahun.
ADM expanded its production capacity by 36,000 units to 150,000 units per year.
ADM meresmikan pabrik mesin dengan kapasitas produksi sebesar 200.000 mesin mobil per tahun.
ADM officially opened a new engine plant with a production capacity of 200,000 car engines per year.
Peluncuran produk baru Toyota Rush dan Daihatsu Terios, untuk menjawab kebutuhan konsumen di segmen SUV.
The launching of the Toyota Rush and the Daihatsu Terios to meet the needs of consumers in the SUV segment.
AugustPeluncuran produk baru Vario, skuter otomatis pertama dari Astra Honda Motor.
The launching of the Vario, Astra Honda Motor’s first product in the automatic scooter line.
NovemberPeluncuran Fit S, produk baru sepeda motor Honda dengan harga yang lebih terjangkau.
The launching of Fit S, a new affordable Honda motorcycle.
CAMRY!!
� Astra 2006 Annual Report
Juli
Dunamis, Jakarta Stock Exchange & Teleos:
• Pemenang Indonesia Most Admired
Knowledge Enterprise (MAKE) Study
Award �00�
Oktober
Majalah Warta Ekonomi:
• CEO Idaman �00�
Peringkat �: Michael D. Ruslim
• Perusahaan Idaman �00�
Majalah Swa:
• Best CEO �00�
Peringkat � : Michael D. Ruslim
Swanetwork:
• HR Excellence Award �00�
Kategori:
– Management SDM
– Management Pelatihan
Asian Wall Street Journal:
• Asia’s Leading Companies
Kategori:
Management has long-term vision
Februari
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI):
• PWI Award �00�
April
Majalah Business Review:
• Perusahaan Publik dengan Kinerja
Keuangan Terbaik Tahun �00�
Majalah Investor:
• Top Performing Listed Companies
�00�
• Emiten Terbaik Sektor Aneka
Industri
Mei
Majalah Finance Asia:
• Asia’s Best Companies
No. � Best Managed Company
No. � Best Corporate Governance
No. � Best Investor Relations
• CFO Terbaik: Simon J. Mawson
November Ikatan Akuntan Indonesia:
• The Best Social and Environmental
Reporting
Majalah Asiamoney:
• Best Managed Overall Company
Large-Cap
• Best Company for Disclosure and
Transparency
• Best Investor Relations Officer:
Richard Santosa
• No. � Best Corporate Governance
Desember
The Indonesian Institute Corporate
Governance (IICG) dan Majalah Swa:
• Corporate Governance Perception Index
(CGPI) Award
Kategori:
Perusahaan terbaik di sektor Aneka
Industri
Daftar Penghargaan 2006 | 2006 List of Awards
�Astra 2006 Laporan Tahunan
July
Dunamis, Jakarta Stock Exchange & Teleos:
• Winner of 2006 Indonesian Most Admired
Knowledge Enterprise (MAKE) Study
Award
October
Warta Ekonomi Magazine:
• 2006 Most Admired CEO
1st Rank : Michael D. Ruslim
• 2006 Most Admired Company
Swa Magazine:
• 2006 Best CEO
1st Rank : Michael D. Ruslim
Swanetwork:
• 2006 HR Excellence Award
Category:
– HRD Management
– Training Management
Asian Wall Street Journal:
• Asia’s Leading Companies
Category:
Management has long-term vision
February
Indonesian Journalist Association (PWI):
• PWI Award 2006
April
Business Review Magazine:
• Best Financial Performance for
Publicly Listed Company in 2005
Investor Magazine:
• Top Performing Listed Companies 2006
• Best Public Company in Various Industry Sector
May
Finance Asia Magazine:
• Asia’s Best Companies
No. 1 Best Managed Company
No. 1 Best Corporate Governance
No. 2 Best Investor Relations
• Best CFO: Simon J. Mawson
November
The Indonesian Institute of Accountants:
• The Best Social and Environmental
Reporting
Asiamoney Magazine:
• Best Managed Overall Company Large-Cap
• Best Company for Disclosure and
Transparency
• Best Investor Relations Officer:
Richard Santosa
• No. 2 Best Corporate Governance
December
The Indonesian Institute Corporate Governance
(IICG) and Swa Magazine:
• Corporate Governance Perception Index (CGPI)
Award:
Category:
Best Company in Various Industry Sector
� Astra 2006 Annual Report
Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Inggris Numerical notations in all tables and graphs are in English
Dalam miliar Rupiah kecuali disebutkan lain 2006 �00�8 �00�8 �00�8 �00�8 In billions of Rupiah, unless stated otherwise
TOTAL ASTRA (KONSOLIDASIAN) TOTAL ASTRA (CONSOLIDATED)
Laporan Laba Rugi Statement of Income
Pendapatan Bersih 55,508 61,732 46,3039 32,4759 31,3549 Net Revenue
Laba Kotor 12,122 13,267 10,313 7,679 6,625 Gross Profit
Laba Usaha 4,991 6,414 4,975 3,398 2,811 Operating Income
EBITDA1 7,143 8,218 7,6049 5,2589 4,3739 1EBITDA
Laba Bersih 3,712 5,457 5,406 4,422 3,637 Net Income
Neraca Balance Sheet
Jumlah Aktiva 57,929 61,167 48,6219 33,0869 30,4769 Total Assets
Aktiva Lancar 15,731 16,159 13,762 9,221 10,469 Current Assets
Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan 8,504 6,519 5,501 4,008 3,720 Investment in Associates and
Jointly Controlled Entities Jointly Controlled Entities
Aktiva Tetap2 13,334 11,794 8,803 6,338 6,680 2Fixed Assets
Kewajiban Jangka Pendek 20,070 21,917 18,4399 11,0139 10,4639 Current Liabilities
Jumlah Pinjaman 21,954 26,519 19,9369 14,3869 16,2459 Total Borrowings
Modal Kerja Bersih3 4,214 5,381 2,862 1,672 2,250 3Net Working Capital
Jumlah Ekuitas 22,376 20,424 16,485 11,711 6,499 Total Equity
Jumlah Ekuitas dan Hak Minoritas 26,431 24,231 19,720 13,506 8,921 Total Equity and Minority Interest
Analisa Rasio dan Informasi Lain Ratio Analysis and Other Information
Laba terhadap Aktiva 6% 10% 13% 14% 12% Return on Assets
Laba terhadap Ekuitas 17% 30% 38% 49% 80% Return on Equity
Marjin Laba Kotor 22% 21% 22% 24% 21% Gross Profit Margin
Marjin Laba Usaha 9% 10% 11% 10% 9% Operating Profit Margin
Rasio Lancar 0.8 0.7 0.7 0.8 1.0 Current Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aktiva 0.5 0.6 0.6 0.6 0.7 Liabilities to Total Assets Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas 1.4 1.8 1.8 1.7 3.3 Liabilities to Total Equity Ratio
Saham Terdaftar (dalam jutaan) 4,048 4,048 4,048 4,035 2,608 Issued Shares (in millions)
Laba Bersih per Saham (Rp)4 917 1,348 1,335 1,100 1,024 4Net Earnings per Share (Rp)
Nilai Aktiva Bersih per Saham (Rp)5 5,527 5,045 4,072 2,902 2,492 5Net Asset Value per Share (Rp)
Dividen Kas Interim per Saham (Rp) 150 100 100 50 0 Interim Cash Dividend per Share (Rp)
Usulan Dividen Kas Final per Saham (Rp)6 290 340 270 170 0 6Proposed Final Dividend per Share (Rp)
Rasio Hutang Bersih terhadap Ekuitas (x)7 0.2 0.1 (0.0) 0.1 0.9 7Net Debt to Equity Ratio (x)
1 Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.2 Termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha.3 Piutang Usaha + Persediaan - Hutang Usaha Jangka Pendek4 Laba bersih per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah
saham yang beredar setelah penyesuaian penerbitan saham baru.5 Nilai aktiva bersih per saham dihitung berdasarkan jumlah saham yang
beredar pada setiap akhir tahun.6 Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan
tanggal 23 Mei 2007.7 Tidak termasuk Jasa Keuangan.8 Disajikan kembali untuk memenuhi Buletin Teknis No. 2 “Akuntansi untuk
Pembiayaan Bersama atas Fasilitas Kredit” yang diterbitkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia pada bulan Oktober 2006.9 Penyesuaian dalam penyajian kembali sehubungan dengan Buletin Teknis
No. 2 untuk tahun 2002-2004 tidak diaudit.
1 Earnings before interest tax depreciation and amortization.2 Includes assets not yet used in operations.3 Trade Receivables + Inventory - Current Trade Payables4 Net earnings per share is calculated based on the weighted average number
of ordinary shares outstanding adjusted for any share issuance.5 Net Asset value per share is calculated based on the number of ordinary
shares outstanding at every year-end.6 Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting on
May 23, 2007.7 Excludes Financial Services.8 Restated in order to fulfill Technical Bulletin No. 2 “Accounting for
Joint Financing on Credit Facility” issued by the Indonesian Institute of
Accountants in October 2006.9 Adjustment in relation to restatement in accordance with Technical Bulletin
No. 2 for the year 2002 to 2004 have not been audited.
�Astra 2006 Laporan Tahunan
Number of Shares %
Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11%
Anthony John Liddell Nightingale (Commissioner) 600,000 0.01%
Budi Setiadharma (President Commissioner) 564,000 0.01%
Others (each ownership less than 5%) 2,018,365,810 49.87%
Total 4,048,355,314 100.00%
Pemegang Saham per �� Desember �00�
Major Shareholders as at 31 December 2006
Jardine Cycle & Carriage Ltd (“JC&C”) adalah kelompok
usaha berbasis di Singapura yang memiliki bisnis di kawasan
Asia. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Singapura
dan anggota dari Grup Jardine Matheson. Di samping
kepemilikannya di Astra, JC&C juga memiliki usaha distribusi
kendaraan dan mengelola usaha ritel di bawah Cycle &
Carriage di Singapura dan Malaysia.
Jardine Cycle & Carriage (JC&C) is a Singapore-based
group with regional interests. The Company is listed on
the Singapore Exchange and is an integral member of
the Jardine Matheson Group. In addition to its interest in
Astra, JC&C also has motor vehicle distribution and retail
businesses operating under Cycle & Carriage in Singapore
and Malaysia.
Pergerakan Harga Saham
Share Price Movement
Harga Saham dan Volume Perdagangan per Triwulan �00�
2006 Quarterly Stock Price and Trading Volume
1st Quarter 11,550 11,750 9,300 9,550 11,250 10,500 8,414,082 5,116,161
2nd Quarter 13,050 13,950 8,550 10,300 9,750 12,700 9,017,410 3,231,677
3rd Quarter 12,650 13,300 9,100 8,750 12,450 9,750 7,897,629 9,772,500
4th Quarter 17,250 10,650 12,100 8,200 15,700 10,200 4,856,422 7,746,603
Highest Lowest Closing Avg. Daily Trading Volume (Unit)
�00� �00� �00� �00� �00� �00� �00� �00�
�0 Astra 2006 Annual Report
Budi Setiadharma
President Commissioner
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Pertama-tama, atas nama jajaran Dewan Komisaris,
saya ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada Direksi, manajemen dan seluruh
karyawan Astra atas dedikasi dan kerja kerasnya yang
luar biasa di tahun 2006.
First of all, on behalf of the Board of Commissioners, I would
like to express my deepest appreciation to Astra’s Board
of Directors, management and all the employees for their
extraordinary dedication and hard work throughout 2006.
Tahun lalu bukanlah tahun yang mudah bagi sebagian
perusahaan di bawah Grup Astra, terutama tantangan yang
dihadapi oleh sektor otomotif. Pendapatan bersih dan laba
bersih mengalami penurunan menjadi Rp 55,5 triliun dan
Rp 3,7 triliun. Walaupun tidak sebaik kinerja tahun 2005,
hasil yang dicapai di tahun 2006 cukup memuaskan dengan
mempertimbangkan situasi yang dihadapi perusahaan
yaitu harga bahan bakar yang tinggi dan turunnya daya beli
masyarakat yang mengakibatkan melemahnya kegiatan
ekonomi selama tahun tersebut.
Last year was not an easy year for many companies within
the Astra Group, particularly with the tough conditions
faced by the automotive sector. Net revenue and net
income declined to Rp 55.5 trillion and Rp 3.7 trillion
respectively. While not as strong as the robust performance
of 2005, this was a satisfactory achievement given the
challenging environment, which was characterized by high
oil prices and weakening purchasing power that slowed
the economy throughout the year.
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
1957PT Astra International Inc. memulai usaha sebagai perusahaan perdagangan yang melakukan kegiatan ekspor dan impor produk pertanian.
PT Astra International Inc. was established as a trading company, exporting and importing agricultural products.
�� Astra 2006 Annual Report
Sejalan dengan menurunnya tingkat inflasi serta membaiknya
tingkat kepercayaan konsumen, kami percaya bahwa kegiatan
ekonomi akan menemukan kembali daya penggeraknya di
tahun 2007.
Saya ingin menggarisbawahi keyakinan kami terhadap masa
depan negeri ini. Dengan kekayaan sumber daya alamnya yang
melimpah, potensi pasarnya yang sangat besar serta lokasi
yang strategis, Indonesia memiliki banyak peluang untuk terus
bertumbuh. Kami akan terus berupaya untuk meraih hasil yang
lebih baik di masa mendatang dengan memfokuskan diri pada
sektor-sektor di mana kami memiliki keunggulan strategis.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan prioritas
Astra yang lain. Sejak lama Astra dikenal sebagai salah satu
perusahaan terbaik dalam pengembangan sumber daya
manusianya. Pandangan kami mengenai pengembangan
sumber daya manusia didasarkan pada keyakinan bahwa
keberhasilan Astra di masa mendatang tergantung pada
kemampuannya dalam menyiapkan pemimpin-pemimpin baru.
Kami memastikan bahwa Astra memiliki program-program
berkelanjutan untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia
yang kompeten, berdedikasi dan memiliki nilai-nilai etika yang
kokoh. Astra juga bekerja keras menciptakan lingkungan kerja
kondusif yang mampu memberikan peluang tak terbatas bagi
seluruh karyawan untuk dapat berkembang.
As high inflation eases and customer confidence slowly
returns, we are confident that economic activity will regain
its momentum in 2007.
Looking ahead, I would like to underscore our confidence
in the future prospects of the country. With its rich natural
resources, huge market potential and strategic location,
Indonesia has enormous growth opportunities. We will
continue our pursuit of stronger results by focusing on
sectors where we have key strategic advantages.
Our human resources are another ongoing priority. Astra
has long been recognized as one of the best companies
in the region in terms of developing its people. Our view
on people development is based on a firm belief that
Astra’s future successes are defined by its ability to groom
new leaders. For that reason, we ensure that Astra has
sustainable programmes in place to develop qualified and
dedicated people with strong ethical values. We work
hard to create a conducive working environment that
offers continued opportunities for our people to keep on
developing.
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Report
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Seperti telah saya kemukakan dalam laporan tahunan yang
lalu, Astra juga berkomitmen dalam bidang tata kelola
perusahaan yang baik dan berkelanjutan. Kami percaya
membangun tata kelola perusahaan merupakan proses yang
tidak pernah berhenti. Kami ingin menyampaikan bahwa Astra
akan senantiasa dikelola dan dimonitor secara penuh tanggung
jawab dan berorientasi pada praktek-praktek yang transparan
dan dapat dipertanggungjawabkan, karena hanya dengan cara
tersebut Astra dapat terus mempertahankan kepercayaan dan
keyakinan para pemangku kepentingan.
Keterlibatan Astra di bidang sosial dan pelestarian lingkungan
kami lihat bukanlah didorong oleh rasa ingin memberi maupun
kepatuhan pada peraturan semata. Keterlibatan tersebut
merupakan wujud komitmen Astra untuk memastikan
terciptanya pertumbuhan berkelanjutan yang bermanfaat bagi
banyak pihak dengan tetap memperhatikan aspek konservasi
lingkungan hidup. Kami menghargai komitmen manajemen
dalam implementasi tanggung jawab sosialnya termasuk
bantuan kemanusiaan terhadap korban bencana alam di Aceh
dan Yogyakarta.
As I pointed out in last year’s annual report, Astra is also
committed to good corporate governance. We believe
that building good corporate governance is a perpetual
process. We want to guarantee that Astra is managed
and monitored in a responsible and value-driven manner
through accountable and transparent practices, because
this is the way to maintain the trust and confidence of our
stakeholders.
Astra’s involvement in social and environmental issues is
neither philanthropic nor compliance-driven. It is based on
a genuine commitment to ensure that growth is sustainable
and that it benefits the largest possible population while
respecting the natural environment. We appreciate Astra
management’s commitment in implementing social
responsibility, including the humanitarian relief efforts for
the victims of disasters in Aceh and Yogyakarta.
1969Astra ditunjuk menjadi distributor kendaraan Toyota di Indonesia.
Astra was appointed as the distributor of Toyota vehicles in Indonesia.
�� Astra 2006 Annual Report
Astra merayakan pesta emasnya di bulan Februari 2007.
Walaupun banyak keberhasilan telah dicapai selama lima puluh
tahun ini, kami tetap fokus ke masa depan. Kita semua harus
senantiasa waspada bahwa tingkat persaingan di semua lini
akan terus meningkat dan keberhasilan-keberhasilan di masa
lalu bukanlah jaminan masa depan kami. Namun demikian,
kami percaya bahwa dengan dedikasi seluruh jajaran Direksi
dan karyawan serta dukungan penuh semua pemangku
kepentingan, kami akan mampu terus membangun Astra yang
lebih baik.
Akhirnya, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada
para pemegang saham, pemerintah, mitra-mitra kami, para
pemasok dan pelanggan yang terus memberikan dukungannya
sepanjang tahun 2006.
Jakarta, April 2007
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris
In February 2007, Astra celebrated its golden anniversary.
While much has been accomplished in the past fifty years,
our focus is firmly on the road ahead. We should always
be mindful of intensifying competition on all fronts as past
successes do not guarantee our future. Nevertheless, we
are confident that with the dedication of the Board of
Directors and all the staff as well as the strong support of
all stakeholders, we will continue to make Astra a better
company.
Finally, I would like to express my thanks to the shareholders,
government, our partners, suppliers and customers for
their continued support during the year.
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Report
��Astra 2006 Laporan Tahunan
6. Soemadi D. M. Brotodiningrat
7. Anthony J. L. Nightingale
8. Neville B. Venter*
9. Adam P. C. Keswick
10. Mark S. Greenberg
1. Budi Setiadharma
2. Djunaedi Hadisumarto
3. Motonobu Takemoto
4. Patrick M. Alexander
5. Muhamad Chatib Basri
1 2
4 5
6 7 8
9 10
3
*) Mengundurkan diri efektif 31 Oktober 2006 Resigned effective 31st October 2006
1969Astra mengakuisisi PN Gaya Motor.
Astra acquired PN Gaya Motor.
�� Astra 2006 Annual Report
Michael D. Ruslim
President Director
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Melemahnya daya beli masyarakat sebagai dampak dari
kenaikan harga bahan bakar dan tingkat suku bunga di
kuartal terakhir tahun 2005, membuat tahun 2006 menjadi
tahun yang penuh tantangan. Meskipun demikian kondisi
membaik sepanjang tahun yang ditandai dengan inflasi yang
menurun dan kebijakan moneter yang lebih akomodatif.
Dalam situasi tersebut, Grup Astra menunjukkan kinerja
yang memuaskan.
Weakening purchasing power following the sharp increase in fuel
prices and rising interest rates in the last quarter of 2005 meant that
the business environment in 2006 was challenging. However conditions
improved over the course of the year, as inflation eased and monetary
policy became more accommodating. The Group’s businesses performed
satisfactorily in the circumstances.
Kinerja Grup AstraKinerja kami di tahun 2006 merupakan refleksi dari kondisi
ekonomi yang harus dihadapi sepanjang tahun tersebut.
Pendapatan bersih turun 10,1% dari Rp 61,7 triliun menjadi
Rp 55,5 triliun, dan laba bersih turun 32,0% menjadi
Rp 3,7 triliun.
Di bidang Otomotif, penjualan mobil Astra turun sebesar 32,5%
menjadi 174.827 unit sementara penjualan sepeda motor
turun 11,6% menjadi 2,3 juta unit. Meskipun situasi pasar
yang dihadapi cukup sulit, Astra mampu mempertahankan
kepemimpinannya bahkan berhasil meningkatkan pangsa
pasarnya menjadi 54,8% untuk mobil dan 52,9% untuk
sepeda motor. Hal ini diperkuat dengan keberhasilan beberapa
model yang diluncurkan di tahun 2006 seperti Toyota Yaris,
Toyota New Camry dan dua mobil SUV yaitu Toyota Rush dan
Daihatsu Terios, serta beberapa model sepeda motor Honda
yang baru seperti New Mega Pro, New Tiger dan Vario.
Astra Group’s PerformanceOur 2006 performance reflected the challenging business
environment. Net revenue was 10.1% down from Rp 61.7
trillion to Rp 55.5 trillion, and net income decreased by
32.0% to Rp 3.7 trillion.
In the Automotive sector, Astra automobile sales declined
by 32.5% to 174,827 units while motorcycle sales fell by
11.6% to 2.3 million units. However despite the difficult
market environment, Astra maintained its position as market
leader, improving its market share of both automobiles and
motorcycles, to 54.8% and 52.9% respectively. This was
underpinned by successful model launches in 2006 – the
Toyota Yaris, Toyota New Camry and two SUV automobiles,
the Toyota Rush and the Daihatsu Terios, and a number of
new Honda motorcycle models, including the New Mega
Pro, the New Tiger and the Vario.
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
1970Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda di Indonesia.
Astra was appointed as the sole distributor of Honda motorcycles in Indonesia.
�� Astra 2006 Annual Report
Laporan Direksi | Board of Directors’ Report
Sebagai basis produksi mobil kompak Daihatsu, dengan gembira
kami menyampaikan bahwa pada tahun ini kami telah membuat
kemajuan penting dalam membangun kekuatan bidang
manufaktur dengan meningkatkan kapasitas produksi Astra
Daihatsu Motor menjadi 150.000 unit per tahun. Di samping
itu, telah dibuka pabrik mesin baru untuk memenuhi kebutuhan
pasar domestik maupun ekspor.
Usaha komponen kami juga membukukan pendapatan bersih
yang lebih rendah sejalan dengan penurunan penjualan di
bidang otomotif menjadi Rp 3,4 triliun atau turun sebesar 12,5%.
Namun demikian, PT Astra Otoparts Tbk tetap mengembangkan
kompetensinya di bidang pengembangan produk, dan telah
meresmikan WINTEQ (Workshop for Industrial Equipment) yang
telah memproduksi lebih dari 80 peralatan dan mesin industri
pada tahun pertamanya.
Melemahnya pasar mobil dan sepeda motor juga mempengaruhi
usaha kami di bidang pembiayaan otomotif. Total pembiayaan
yang dilakukan oleh Astra Credit Companies, PT Federal
International Finance dan PT Toyota Astra Financial Services
mengalami penurunan sebesar 20,3% menjadi Rp 19,1
triliun. Meskipun demikian, usaha pembiayaan alat berat kami
mencatatkan kinerja yang menggembirakan di tahun pertama
beroperasinya. Jumlah pembiayaan yang dibukukan hingga
akhir tahun 2006 adalah sebesar Rp 1,2 trilun.
Di bulan September 2006, Perseroan meningkatkan
kepemilikan sahamnya di PT Bank Permata Tbk (PermataBank)
menjadi 44,51%. Konsorsium Standard Chartered Bank dan
Astra International saat ini menguasai 89,01% saham di Bank
tersebut. Keputusan investasi ini menggarisbawahi keyakinan
kami bahwa PermataBank merupakan bagian penting dari masa
depan Astra dan menunjukkan kepercayaan kami pada fokus
PermataBank di sektor usaha menengah dan kecil serta ritel.
Di sektor alat berat, anak perusahaan kami, PT United Tractors
Tbk (UT) berhasil mempertahankan pangsa pasar Komatsu
di tingkat 48,0%, dan pendapatan bersihnya meningkat
sebesar 3,3% menjadi Rp 13,7 triliun. Dengan memanfaatkan
tingginya permintaan akan batu bara, anak perusahaan UT di
bidang kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara,
mencatat pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 19,0%
menjadi Rp 7,8 triliun serta mempertahankan kepemimpinan di
industrinya dengan menguasai pangsa pasar sebesar 42,0% dari
total kontrak penambangan domestik. Namun demikian, laba
bersih UT turun sebesar 11,5% menjadi Rp 930,4 miliar sebagai
akibat penurunan marjin dan peningkatan cadangan piutang
ragu-ragu dari anak perusahaan kontraktor penambangannya.
As the principal production base for Daihatsu compact cars,
we are also pleased to have made significant progress in
strengthening our manufacturing capability, completing an
expansion of Astra Daihatsu Motor’s production capacity
which now stands at 150,000 units per year. In addition,
a new engine plant was opened to meet demand from
domestic and export markets.
In line with automotive performance, our component
business also reported lower results as sales declined by
12.5% to Rp 3.4 trillion. Nevertheless, PT Astra Otoparts Tbk
continued to build its product development competence,
and successfully launched WINTEQ (Workshop for Industrial
Equipment) which produced more than 80 machines of
industrial equipment and machinery in its first year.
The downturn in the automobile and motorcycle segments
also impacted our automotive financing businesses.
The total amount financed by Astra Credit Companies,
PT Federal International Finance and PT Toyota Astra
Financial Services was down by 20.3% to Rp 19.1 trillion.
It is important to note, however, that our heavy equipment
financing businesses delivered a good performance in their
first year of operation. Total new bookings contributed by
our subsidiaries in this sector amounted to Rp 1.2 trillion
by the end of the year.
In September 2006, the Company increased its stake in
PT Bank Permata Tbk (PermataBank) to 44.51%. The
consortium of Astra International and Standard Chartered
Bank now controls 89.01% of the Bank’s shares. The
completion of this acquisition underscores our belief that
PermataBank is an important part of Astra’s future, as well
as our confidence in the Bank’s focus on the small and
medium enterprise and consumer markets.
In the heavy equipment sector, our subsidiary PT United
Tractors Tbk (UT) maintained its market share at 48.0%
with the Komatsu brand, while net revenue increased
by 3.3% to Rp 13.7 trillion. Taking advantage of the
burgeoning demand for coal, United Tractors’ mining
contracting subsidiary, PT Pamapersada Nusantara grew its
net revenue by 19.0% to Rp 7.8 trillion and maintained
its leadership position with a 42.0% share of the total
domestic mining contracting. However, UT’s net income
decreased by 11.5% to Rp 930.4 billion mainly due to a
decrease of margin and an increase in the provision for
doubtful accounts in its mining contracting subsidiary.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
PT Astra Agro Lestari Tbk, anak perusahaan kami di sektor
agribisnis, membukukan pertumbuhan pendapatan bersih
sebesar 11,5% menjadi Rp 3,8 triliun karena peningkatan
produksi dan harga CPO yang kuat. Namun demikian,
Perseroan mencatatkan laba bersih yang relatif sama yaitu
sebesar Rp 787,3 miliar karena meningkatnya biaya produksi.
Sementara itu, usaha kami di bidang Teknologi Informasi terus
membukukan pertumbuhan pendapatan bersih dua digit
sebesar 13,2% menjadi Rp 606,2 miliar.
Di tahun 2006, kami mengembangkan usaha di sektor
infrastruktur dengan mengakuisisi 30,00% saham PT PAM
Lyonnaise Jaya, perusahaan yang mengadakan dan mengelola
distribusi air bersih untuk wilayah Jakarta bagian barat.
Akuisisi ini merupakan cerminan keyakinan kami terhadap
potensi pertumbuhan di Indonesia serta komitmen kami untuk
berpartisipasi dalam pengembangan negeri ini.
Tak kalah pentingnya adalah program berkelanjutan Astra dalam
mengembangkan sumber daya manusianya, yang ditunjukkan
dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusianya
secara konsisten di setiap tingkatan melalui berbagai macam
pelatihan mulai dari kompetensi dasar, fungsional hingga
kepemimpinan yang dilaksanakan baik oleh internal maupun
institusi dalam dan luar negeri. Hal ini menggarisbawahi
keyakinan kami bahwa sumber daya manusia berkualitas yang
dilengkapi dengan nilai-nilai Astra yang kuat dan unik, akan
memampukan Perseroan untuk meraih kesuksesan lain di masa
mendatang.
Kami percaya bahwa tanggung jawab di bidang tata kelola
perusahaan dan tanggung jawab sosial sama pentingnya
dengan pengembangan sumber daya manusia. Astra terus
berupaya untuk menjalankan usahanya sesuai dengan harapan
masyarakat khususnya di bidang etika, hukum dan lingkungan
hidup. Sasaran kami adalah menjadi korporasi yang bertanggung
jawab melalui praktek tata kelola yang baik serta berpartisipasi
aktif dalam pengembangan sosial dan lingkungan.
Di tahun 2006, kami secara aktif membantu korban bencana
alam di Aceh dan Yogyakarta. Seperti di tahun-tahun
sebelumnya, kami juga terlibat dalam berbagai program
pendidikan dan kesehatan, baik secara langsung, melalui anak-
anak perusahaan, maupun melalui berbagai yayasan Astra.
PT Astra Agro Lestari Tbk, our subsidiary in the agribusiness
sector, increased its production and benefited from firm
CPO prices, registering an 11.5% increase in net revenue
to Rp 3.8 trillion. However, this was offset by increased
costs, as a result of which net income remained flat at Rp
787.3 billion. At the same time, our Information Technology
business continued to deliver double digit results with a
13.2% growth in net revenue to Rp 606.2 billion.
In 2006, we scaled up our presence in the infrastructure
sector, acquiring a 30.00% interest in PT PAM Lyonnaise
Jaya, which operates the western Jakarta water utility
system. This acquisition is a reflection both of our ongoing
confidence in the growth potential offered by Indonesia,
and of our commitment to participating in the country’s
development.
Equally important is Astra’s ongoing programme in
developing its people. It is shown by improving our human
resources at each level with various kinds of training
courses from basic, functional to leadership competence,
in-house as well as in co-operation with local and foreign
institutions. It underlines our belief that qualified people
with the strong unique values of Astra will enable the
Company to reach further successes in the future.
Also significant are Astra’s responsibilities with regard to
corporate governance and to the community of which we
are a part. Astra always strives to operate in a manner that
meets the expectations of society particularly with respect
to ethical, legal and environmental issues. Our objective
is to be a responsible corporate citizen through good
governance practices and active participation in social and
environmental development.
In 2006, we continued to respond to help the victims of
natural disasters in both Aceh and Yogyakarta. As in previous
years, we also gave our support to several educational
and healthcare programmes, either directly, through our
subsidiaries or through Astra’s various foundations.
1970Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal mesin perkantoran Fuji Xerox di Indonesia.
Astra was appointed as the sole distributor of Fuji Xerox office machines in Indonesia.
�0 Astra 2006 Annual Report
Menatap Ke DepanKondisi ekonomi makro di awal tahun 2007 menunjukkan
perbaikan sehingga memungkinkan kami untuk meningkatkan
kinerja di tahun ini. Strategi kami tetap akan memperkuat posisi
di enam bidang usaha yang kami miliki, baik dengan mencari
peluang untuk meningkatkan bisnis kami di setiap mata
rantai usaha maupun dengan berusaha untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi. Pada saat yang sama, kami
akan terus menggali sinergi antar bidang usaha kami untuk
membangun keunggulan bersaing.
Di sektor otomotif, permintaan akan sepeda motor dan mobil
relatif kuat karena perekonomian Indonesia masih terus
berkembang. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif
bagi usaha Jasa Keuangan kami. Sementara itu, permintaan
global akan batu bara dan minyak sawit mentah yang masih
terus meningkat baik untuk pasar domestik maupun ekspor
akan sangat menguntungkan bagi usaha Alat Berat dan
Agribisnis kami. Program infrastruktur nasional juga akan
membuka peluang bagi kami. Dalam bidang usaha Teknologi
Informasi, pengembangan teknologi yang semakin canggih
dan kebutuhan dunia bisnis akan pengelolaan dokumen yang
profesional akan memberikan prospek pertumbuhan.
Dalam kurun waktu 50 tahun, Astra telah banyak mengalami
tantangan dan juga meraih keberhasilan, dan kami percaya
bahwa masih banyak peluang bagi Astra dan kami berada
dalam posisi untuk mewujudkan yang terbaik.
Ucapan Terima KasihAtas nama jajaran Direksi, saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, pelanggan, para
mitra, pemegang saham, keluarga besar Astra dan masyarakat,
yang terus menerus mendukung kinerja Astra.
Jakarta, April 2007
Michael D. Ruslim
Presiden Direktur
Shaping the FutureMacroeconomic conditions at the start of 2007 appear
more favourable which should allow us to improve
performance this year. Our strategy continues to be to
strengthen our position in our six business streams, both by
finding opportunities to expand within the value chain and
by exploring ways to improve productivity and efficiency.
At the same time, we will further exploit the synergies
amongst them to develop competitive advantage.
In the automotive sector, the demand for motorcycles
and automobiles is expected to remain relatively strong as
Indonesia’s economy continues to develop. This will also
have a positive impact on our Financial Services business.
The increase in domestic and global demand for coal and
palm oil is likely to be beneficial for our Heavy Equipment
and Agribusiness sectors. The national infrastructure
programme will also offer us good opportunities. In
the Information Technology sector, more sophisticated
technology and increasing need for professional document
management will support growth.
In fifty years, Astra has been facing challenges yet
accomplishing achievements, and we believe that there are
many good opportunities for us to pursue and we are in a
position to make the best of most opportunities.
AcknowledgementOn behalf of the Board of Directors, I would like to thank
all our stakeholders, customers, partners, shareholders, the
extended Astra family and the public, all of whom have
continued to support our achievements.
Laporan Direksi | Board of Directors’ Report
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Seated left to right: Prijono Sugiarto, Michael D. Ruslim, Simon J. Mawson, Johnny DarmawanStanding left to right: Gunawan Geniusahardja, Maruli Gultom, Tossin Himawan
�� Astra 2006 Annual Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis
Income StatementsAstra booked net revenue of Rp 55.5 trillion in 2006,
compared to Rp 61.7 trillion in the previous year. The
10.1% decline in net revenue was attributable to a 19.3%
decrease in the automotive sector offset by a 4.0% increase
in the non-automotive sector. The net revenue breakdown
by business line was as follows:
Laporan Laba RugiAstra berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 55,5
triliun dibandingkan dengan Rp 61,7 triliun di akhir tahun 2005.
Penurunan pendapatan bersih sebesar 10,1% berasal dari
turunnya pendapatan bersih bidang usaha Otomotif sebesar
19,3% yang terkompensasi dengan kenaikan sebesar 4,0%
di sektor non-otomotif. Rincian pendapatan bersih per bidang
usaha adalah sebagai berikut:
Lemahnya permintaan mobil dan sepeda motor mengakibatkan
penurunan pendapatan bersih bidang usaha Otomotif. Namun
demikian, penurunan pendapatan bersih bidang usaha
Komponen tidak sebesar bidang usaha Mobil dan Sepeda
Motor karena juga melayani pasar replacement. Dalam hal
segmen pasar, terjadi pergeseran pembelian dari produk mobil
yang relatif mahal ke mobil yang lebih murah.
Grup Jasa Keuangan menyumbangkan 13,2% terhadap
pendapatan bersih Astra atau meningkat 1,5% dibandingkan
kontribusinya di tahun 2005. Pendapatan bersih yang relatif
stabil disebabkan karena bidang usaha ini masih memperoleh
pendapatan dari penjualan di tahun-tahun sebelumnya.
Mata rantai non-otomotif yang mencakup sektor Agribisnis,
Alat Berat, Teknologi Informasi dan Infrastruktur, membukukan
pendapatan bersih yang lebih tinggi terutama disebabkan
oleh volume produksi dan harga CPO yang lebih tinggi,
meningkatnya ekstraksi batu bara dan pemindahan tanah serta
penjualan mesin fotokopi yang lebih baik.
Penurunan laba kotor sebesar 8,6% menjadi Rp 12,1 triliun
terutama diakibatkan oleh penurunan unit penjualan di sektor
otomotif dan usaha terkait. Meskipun demikian, Astra berhasil
mempertahankan marjin keuntungan kotornya di tingkat
21,8% terutama berkat sumbangan sektor Jasa Keuangan,
Alat Berat dan Agribisnis yang memiliki marjin relatif baik.
Weak demand for automobiles and motorcycles resulted in
lower net revenue for the Automotive businesses. This also
affected the Component business, although to a lesser
extent since it also supplies the replacement market. In
terms of range, there was a shift in buying patterns from
more expensive to cheaper models.
The Financial Services Group contributed 13.2% to Astra’s
net revenue, 1.5% higher than in 2005. Revenue from
bookings in the prior years sustained net revenue in this
business.
The non-automotive value chain – which includes
Agribusiness, Heavy Equipment, Information Technology
and Infrastructure – booked higher net revenue, which
was attributable to higher CPO production and firm CPO
prices, improved coal extraction and overburden removal,
as well as better photocopy machine unit sales.
The Automotive and related businesses contributed to a
fall in gross profit of 8.6% to Rp 12.1 trillion, mainly due
to lower unit sales. However, Astra was able to maintain its
gross profit margin at 21.8% thanks to the contribution of
the Financial Services, Heavy Equipment and Agribusiness
divisions, which carried a relatively good margin.
In Trillion Rupiah 2006 2005 % Change
Automotive 30.1 37.3 -19.3
Financial Services 7.3 7.2 0.9
Agribusiness 3.8 3.4 11.5
Heavy Equipment 13.7 13.3 3.3
Others 0.6 0.5 14.2
Total 55.5 61.7 -10.1
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Operating Expenses were up 4.1% to Rp 7.1 trillion,
representing a 12.8% operating expense to net revenue
ratio compared to 11.1% in 2005. Marketing Expenses
contributed 51.1% to total operating expenses, 3.3% lower
than in the previous year, while General and Administrative
Expenses rose largely due to an 8.5% increase in employee
benefits.
Astra’s lower equity in net income in 2006 was principally a
result of PT Astra Honda Motor’s contribution, due to weak
demand for motorcycles and tight competition in terms of
delivering new models as well as financing. During the
year, AHM launched several new models and a number
of marketing programmes. Cooperated with financing
companies, AHM offered attractive financing packages,
resulting in a lower margin.
Astra recorded higher Other Expenses of Rp 369.0 billion,
mainly due to higher loss on the disposal of repossessed
assets, which increased from Rp 702.5 billion in 2005 to
Rp 949.1 billion in 2006. This was the result of aggressive
motorcycle financing in previous years in which the average
down payment went as low as 13.0%.
These factors combined to result in a lower net income of
Rp 3.7 trillion in 2006, down from Rp 5.5 trillion in 2005,
representing Rp 917 per share.
Beban Usaha meningkat sebesar 4,1% mencapai Rp 7,1
triliun, dengan rasio beban usaha terhadap pendapatan bersih
sebesar 12,8% dibandingkan dengan 11,1% di tahun 2005.
Beban Penjualan menyumbangkan 51,1% terhadap total
beban usaha atau lebih rendah 3,3% dari tahun sebelumnya
sedangkan Beban Umum dan Administrasi meningkat terutama
karena peningkatan imbalan kerja sebesar 8,5%.
Di tahun 2006, Astra membukukan bagian atas laba bersih
perusahaan asosiasi lebih rendah terutama karena kontribusi
PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai akibat lemahnya
permintaan sepeda motor dan tingginya tingkat persaingan
utamanya dalam peluncuran model-model baru serta program
pembiayaan. Selama tahun 2006, AHM meluncurkan beberapa
model baru dan beberapa program pemasaran. Bekerjasama
dengan perusahaan-perusahaan pembiayaan, AHM
menawarkan paket pembiayaan menarik yang menyebabkan
turunnya marjin.
Astra membukukan Beban Lain-lain yang lebih tinggi yaitu
sebesar Rp 369,0 miliar terutama dikarenakan meningkatnya
kerugian dari penjualan aset yang di ambil alih. Jumlah kerugian
tersebut meningkat dari Rp 702,5 miliar di tahun 2005 menjadi
Rp 949,1 miliar di tahun 2006 sebagai akibat pembiayaan
sepeda motor yang agresif di tahun-tahun sebelumnya di
mana rata-rata uang muka adalah sebesar 13,0%.
Hal-hal di atas menyebabkan penurunan laba bersih Astra dari
Rp 5,5 triliun di tahun 2005 menjadi Rp 3,7 triliun di tahun
2006 dan menggambarkan laba bersih per saham sebesar
Rp 917.
Selling Expenses General and Administrative Expenses
Beban Usaha
Operating Expenses
48.9%
51.1%
45.6%
54.4%
2006 2005
Rp 7.1 trillion Rp 6.9 trillion
1971Pendirian PT Federal Motor, agen tunggal sepeda motor Honda.
The establishment of PT Federal Motor, the sole agent of Honda motorcycles.
�� Astra 2006 Annual Report
Pembahasan dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis
Balance SheetAstra’s financial structure, with relatively low gearing
(excluding Financial Services) remains sound.
AssetsTotal assets fell by 5.3% to Rp 57.9 trillion at the end of
2006. Current assets, principally receivables and inventory,
decreased by Rp 427.1 billion due to weak demand in
the Automotive and Heavy Equipment sectors. 63.8% of
Rp 4.6 trillion total gross trade receivables were categorized
as current receivables. Financing receivables also decreased
since new financing bookings were lower than receivables
that matured in 2006.
Investment in associates increased by Rp 2.0 trillion to
Rp 8.5 trillion, mainly as a result of the establishment of
PT Toyota Astra Financial Services, a joint venture financing
company in partnership with Toyota Financial Services
Corporation in January, as well as the acquisition of stakes
in PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) and PT Bank Permata
Tbk (PermataBank). Through its subsidiary PT Astratel
Nusantara, the Company completed the purchase of
30.00% of the share capital of PALYJA in July 2006. In
NeracaAstra memiliki struktur keuangan kuat yang ditunjukkan
dengan jumlah hutang (di luar Jasa Keuangan) yang rendah.
AktivaJumlah aktiva turun sebesar 5,3% menjadi Rp 57,9 triliun di
akhir tahun 2006. Aktiva lancar, khususnya piutang usaha dan
persediaan, turun sebesar Rp 427,1 miliar karena melemahnya
permintaan di sektor otomotif dan alat berat. Dari jumlah
piutang usaha kotor sebesar Rp 4,6 triliun, 63,8% dikategorikan
sebagai piutang lancar. Piutang pembiayaan juga turun karena
jumlah pembiayaan baru sepanjang tahun 2006 lebih rendah
dibandingkan jumlah piutang yang jatuh tempo pada tahun
tersebut.
Investasi pada perusahaan asosiasi meningkat sebesar Rp 2,0
triliun menjadi Rp 8,5 triliun terutama karena pembentukan
PT Toyota Astra Financial Services yang merupakan perusahaan
pembiayaan patungan dengan Toyota Financial Services
Corporation di bulan Januari, akuisisi PT PAM Lyonnaise
Jaya (PALYJA) dan PT Bank Permata Tbk (PermataBank).
Perseroan melalui anak perusahaannya, PT Astratel Nusantara,
menyelesaikan pembelian 30,00% saham PALYJA di bulan Juli
2006. Bersama dengan Standard Chartered Bank, Perseroan
Umur Piutang Usaha
Aging of Trade Receivables
Current Overdue 1-30 days Overdue 31-60 days Overdue 61-90 days Overdue above 90
16.5%
6.1%
2.1%
11.5%
63.8%
�00�
17.3%
4.3%
2.6%
7.0%
68.8%
�00�
��Astra 2006 Laporan Tahunan
September 2006, together with Standard Chartered Bank,
the Company acquired 25.91% of PermataBank, bringing
the Company’s ownership in PermataBank to 44.51%.
Fixed assets grew by 13.4% to Rp 13.0 trillion on the
back of high capital expenditure in the Heavy Equipment,
Automotive and Agribusiness sectors. The additions
were mostly in the form of buildings, machinery and
transportation equipment.
LiabilitiesAstra ended the year with net debt of Rp 17.1 trillion,
compared to Rp 22.5 trillion in 2005, the difference being
largely due to the reduction in the Financial Services
portfolios. Excluding its Financial Services businesses,
Astra’s net debt at the end of 2006 was Rp 3.6 trillion,
representing a net debt to equity ratio of 16.1%.
EquityEarnings per share decreased by 32.0% to Rp 917. Earnings
for 2006 increased total shareholders’ equity from Rp 20.4
trillion to Rp 22.4 trillion, resulting in a net asset value
increase of Rp 2.0 trillion to Rp 22.4 trillion or Rp 5,527
per share.
mengakuisisi 25,91% saham PermataBank di bulan September
2006. Dengan demikian, kepemilikan Perseroan di PermataBank
meningkat menjadi 44,51%.
Jumlah aktiva tetap meningkat 13,4% menjadi Rp13,0 triliun
sebagai akibat pengeluaran modal yang tinggi di sektor Alat
Berat diikuti oleh sektor Otomotif dan Agribisnis. Penambahan
aktiva tetap tersebut sebagian besar berupa bangunan, mesin-
mesin dan peralatan transportasi.
KewajibanAstra mencatatkan hutang bersih sebesar Rp 17,1 triliun
dibandingkan dengan Rp 22,5 triliun di tahun 2005 sebagai
akibat penurunan hutang di bidang usaha Jasa Keuangan. Di
luar bidang usaha Jasa Keuangan, hutang bersih Astra di akhir
tahun 2006 adalah sebesar Rp 3,6 triliun yang menunjukkan
rasio hutang bersih terhadap modal sebesar 16,1%.
EkuitasLaba per saham turun sebesar 32,0% menjadi Rp 917. Laba di
tahun 2006 telah meningkatkan jumlah ekuitas dari Rp 20,4
triliun menjadi Rp 22,4 triliun sehingga nilai aktiva bersih naik
sebesar Rp 2,0 triliun menjadi Rp 22,4 triliun atau sebesar
Rp 5,527 per saham.
Statistik Pangsa Pasar Mobil di Indonesia
Financial Services Non - Financial Services
Hutang
Debt
68.8%
80.1%
2006 2005
31.2%
19.9%Rp 22.0 trillion
Rp 26.5 trillion
1971Pendirian PT Toyota-Astra Motor (TAM), agen tunggal Toyota.
PT Toyota-Astra Motor (TAM) was set up as the sole agent of Toyota.
�� Astra 2006 Annual Report
DividendThe Company paid a total dividend of Rp 440 per share,
or 32.6% of 2005’s net income. The Board of Directors
intends to propose a total dividend of Rp 440 per share for
approval at the Annual General Meeting of Shareholders
on 23 May 2007, which includes the interim dividend of
Rp 150 per share that was paid on 15 November 2006.
The proposed total dividend represents 48.0% of 2006 net
income.
CashflowOperating activities
Astra recorded net cash flows from operating activities of
Rp 9.0 trillion in 2006 compared to net cash flows used
in operating activities of Rp 2.2 trillion in 2005, mainly
due to a reduction in the net financing receivables and
inventories.
Investing activities
Cash used in investing activities increased from Rp 2.7
trillion to Rp 3.1 trillion. A reduction in fixed assets
acquisition was compensated for by increases in long-term
investments, including the establishment and acquisition
of new businesses. Astra received Rp 1.3 trillion in cash
dividends, primarily from Astra Honda Motor.
Financing activities
Cash used in financing activities was Rp 5.0 trillion compared
to cash provided from financing activities of Rp 3.5 trillion
in 2005. During 2006, proceeds of Rp 13.1 trillion were
received from both short-term and long-term loans, whilst
Rp 12.8 trillion was used to repay short-term and long-
term debt. In addition, Astra made a net repayment for
joint financing with recourse of Rp 1.9 trillion during the
year. A further Rp 3.1 trillion was used to pay dividends
and interest.
DividenPerseroan telah membayar dividen total sejumlah Rp 440 per
saham atau 32,6% dari laba bersih tahun 2005. Direksi akan
mengusulkan dividen total sebesar Rp 440 per saham untuk
disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang
akan dilangsungkan pada tanggal 23 Mei 2007, termasuk
dividen interim sejumlah Rp 150 per saham yang telah
dibayarkan pada tanggal 15 November 2006. Dividen total
yang diusulkan tersebut merupakan 48,0% dari laba bersih
tahun 2006.
Arus KasAktivitas Operasi
Astra membukukan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar
Rp 9,0 triliun di tahun 2006 dibandingkan dengan arus kas
bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp 2,2
triliun di tahun 2005 terutama disebabkan karena menurunnya
piutang pembiayaan bersih dan persediaan.
Aktivitas Investasi
Kas yang digunakan untuk aktivitas investasi meningkat dari
Rp 2,7 triliun menjadi Rp 3,1 triliun, dimana penurunan akuisisi
aktiva tetap terkompensasi oleh peningkatan investasi jangka
panjang mencakup pendirian dan akuisisi usaha-usaha baru.
Astra menerima dividen kas sebesar Rp 1,3 triliun terutama dari
Astra Honda Motor.
Aktivitas Pendanaan
Kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar
Rp 5,0 triliun dibandingkan dengan kas tersedia dari aktivitas
pendanaan sebesar Rp 3,5 triliun di tahun 2005. Selama tahun
2006, Astra menerima pinjaman jangka pendek dan jangka
panjang sebesar Rp 13,1 triliun serta membayar hutang jangka
pendek dan jangka panjang sebesar Rp 12,8 triliun. Astra juga
membukukan pembayaran bersih atas pembiayaan bersama
with recourse sebesar Rp 1,9 triliun selama tahun 2006. Kas
sejumlah Rp 3,1 triliun digunakan untuk pembayaran dividen
dan bunga.
Pembahasan dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Perubahan Kebijakan AkuntansiDi tahun 2006, sesuai dengan persyaratan dalam Buletin
Teknis No. 2 tentang ”Akuntansi untuk Pembiayaan Bersama
atas Fasilitas Kredit” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia, Astra mengubah kebijakan akuntansinya yang
berkenaan dengan transaksi pembiayaan bersama.
Saat ini piutang pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan
konsumen dan beban bunga di mana anak perusahaan
pembiayaan Astra menanggung risiko kredit secara penuh
dicantumkan secara bruto sedangkan piutang pembiayaan
bersama, pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga
di mana anak perusahaan pembiayaan Astra menanggung
risiko kredit sebesar porsinya saja dicantumkan secara netto.
Sebelumnya, Astra melakukan pencatatan secara bersih untuk
seluruh pembiayaan bersama.
Akibat perubahan kebijakan tersebut, Astra mencantumkan
kembali kinerja tahun 2005 untuk akun piutang pembiayaan
konsumen, pinjaman bank – bagian jangka pendek dari
hutang jangka panjang, pinjaman bank – setelah dikurangi
bagian jangka pendek, pendapatan bersih dan beban pokok
pendapatan.
Accounting Policy ChangesIn 2006, as required by Technical Bulletin No. 2,
“Accounting for Joint Financing on Credit Facility,”
issued by the Indonesian Institute of Accountants, Astra
changed its accounting policy in respect of joint financing
transactions.
Joint financing receivables, consumer finance income and
interest expense, where Astra’s financing subsidiaries bear
the full credit risk, are now presented on a gross basis,
whilst joint financing receivables, consumer finance income
and interest expense, where Astra’s financing subsidiaries
bear only a specified portion of the credit risk, are now
presented on a net basis. Previously, Astra had adopted
a net basis for the presentation of all joint financing
receivables.
Following the change in policy, Astra restated the 2005
results for the accounts of consumer financing receivables,
bank loans – current portion of long-term debt, bank loans
– long-term debt net of current portion, net revenue and
cost of revenue.
1971Peluncuran produk sepeda motor Honda 90 Z (90cc).
The launching of 90 Z Honda motorcycle (90cc).
�� Astra 2006 Annual Report
Laporan Komite AuditAudit Committee Report
The Audit Committee (the Committee) is a committee
appointed by the Board of Commissioners (BOC) and is
responsible to the BOC. The Committee consists entirely of
independent parties with the Chairman of the Committee
being an Independent Commissioner. The Board of
Directors (BOD), Internal Auditors and the External Auditor
attend Committee meetings if requested.
The Committee’s primary function is to assist the BOC
in fulfilling its responsibilities for effective oversight. In
carrying out its responsibilities, the Committee relies on
the information provided by the Board of Directors (BOD),
Management, Internal Auditors, the Risk Management
Group, External Auditors and other Committees. The
Committee’s functions are not intended to duplicate the
roles and responsibilities of these parties. The BOD and
Management bear primary responsibilities for financial
reporting, establishing systems of internal control and
compliance with laws and regulations, and the Internal
and External Auditors bear primary responsibility for their
respective audit activities.
The Committee’s role is to oversee the adequacy of the
overall internal control functions and the adequacy of
Internal and External Audit activities. In carrying out its
oversight function, the Committee:
• Reviews financial statements and reports to be issued to
external parties;
• Reviews accounting policies to ensure they are in
compliance with current laws, regulations and
accounting standards; and
• Reviews the reports of the Internal Auditors and Risk
Management Group.
In carrying out its reviews the Committee complies with the
Indonesian Capital Market Supervisory Agency (Bapepam)
Rule No. IX.1.5 attachment of Chairman of Bapepam’s
Decree No.Kep.29/PM/2004 dated 24 September 2004
regarding “The Establishment and Charter of Audit
Committees” and Regulation No. I-A (Attachment of
the Board of Directors of Jakarta Stock Exchange Decree
No.Kep-305/BEJ/07/2004 dated 19 July 2004) regarding
“Listing of Shares and Non-Shares Equity Linked Securities
Issued by Listed Companies”. During 2006 the Committee
worked on simplifying its Charter and the new Charter is
expected to be utilized during 2007.
Komite Audit (Komite) adalah komite yang ditunjuk oleh dan
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Seluruh anggota
Komite merupakan pihak independen dengan Ketua Komite
merangkap sebagai Komisaris Independen. Direksi, Auditor
Internal dan Auditor Eksternal mengadakan pertemuan dengan
Komite ini jika dirasa perlu.
Tugas utama Komite adalah membantu Dewan Komisaris dalam
menjalankan fungsi pengawasannya. Dalam melaksanakan
tugasnya, Komite mengandalkan informasi yang diberikan
oleh Direksi, Manajemen, Auditor Internal, Grup Manajemen
Risiko, Auditor Eksternal dan Komite-Komite lainnya. Akan
tetapi, tugas Komite ini bukan merupakan duplikasi peran
dan tanggungjawab dari pihak-pihak tersebut. Tanggung
jawab utama Direksi dan Manajemen adalah dalam hal
pelaporan keuangan, penegakan sistem pengawasan internal
dan kepatuhan hukum serta aturan yang berlaku, sedangkan
Auditor Internal dan Eksternal bertanggung jawab dalam
aktivitas audit.
Peran Komite disini adalah mengawasi pelaksanaan fungsi-
fungsi pengawasan internal secara keseluruhan dan
pelaksanaan aktivitas Audit Internal dan Eksternal. Tugas
pengawasan Komite adalah:
• Memeriksa laporan keuangan yang akan diterbitkan untuk
pihak eksternal;
• Memeriksa kebijakan akuntansi untuk menjamin
terpenuhinya kepatuhan hukum, aturan dan standar
akuntasi yang berlaku; serta
• Memeriksa laporan dari Auditor Internal dan Grup
Manajemen Risiko.
Dalam melakukan pemeriksaan, Komite mematuhi Peraturan
Bapepam No. IX.1.5 lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No.Kep.29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang
“Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit”
serta Peraturan No. I-A (Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek
Jakarta No.Kep-305/BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004) tentang
“Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham
yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat”. Selama tahun
2006, Komite telah bekerja untuk menyederhanakan Pedoman
Pelaksanaan Kerjanya dan Pedoman yang baru direncanakan
akan mulai digunakan di tahun 2007.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
The Committee independently examines the quality of
information received and discusses with Management
and the External Auditor the conformity of the financial
statements with accounting standards, statutory reporting,
other mandatory reporting requirements and the quality
of the accounting policies applied. The Committee reviews
the scope of the audit and the audit plan of the External
Auditors and the Internal Auditors.
In 2006 the Audit Committee met formally every quarter
and also held a number of special or informal meetings to
focus on specific issues. On average the Committee meets
about ten times a year.
In 2006, the Committee continued to work with company
management in the broadening and deepening the role
of internal audit and risk management within the Group.
The internal audit function is being strengthened at both
the Company and the Group. The Company’s Audit
Committee takes a strong interest in working to ensure the
uniform quality of internal audit throughout the Group.
This is in addition to activities focused on overall corporate
governance awareness and implementation, as well as
risk management. The Committee meets regularly with
audit committees of other listed group entities to ensure a
uniform approach to issues under review.
The Committee’s review of the implementation of the total
compensation packages for the BOD and BOC indicated
that payment has been made in accordance with the
approved budget and shareholders’ guidelines.
The membership of the Committee comprised:
Chairman
Patrick Morris Alexander
Member
Fred B.G. Tumbuan
Kanaka Puradiredja
Secara independen Komite memeriksa kualitas informasi yang
diterima dan mendiskusikannya bersama dengan Manajemen
dan Auditor Eksternal mengenai kesesuaian laporan keuangan
dengan standar akuntansi, peraturan dan persyaratan
pelaporan serta kebijakan akuntansi yang diterapkan. Komite
memeriksa cakupan audit dan rencana audit dari Auditor
Internal maupun Eksternal.
Di tahun 2006, Komite mengadakan rapat formal setiap kuartal
dan menyelenggarakan beberapa rapat khusus atau rapat
informal yang fokus pada masalah-masalah tertentu. Secara
rata-rata, Komite menyelenggarakan rapat sekitar sepuluh kali
dalam setahun.
Selama tahun 2006, Komite senantiasa bekerja bersama
manajemen Perseroan dalam memperluas dan memperdalam
fungsi audit internal dan manajemen risiko di Grup Astra.
Fungsi audit internal diperkuat baik di Perseroan maupun di
anak-anak perusahaan. Komite Audit Perseroan berupaya
untuk memastikan standar kualitas audit internal seragam di
seluruh Grup Astra. Hal ini melengkapi aktivitas yang berfokus
pada kesadaran dan implementasi tata kelola perusahaan
secara keseluruhan serta manajemen risiko. Pertemuan berkala
diadakan bersama dengan komite-komite audit dari perusahaan
publik yang ada di Astra untuk menyeragamkan pendekatan
dalam menangani permasalahan yang sedang dikaji.
Hasil pengkajian Komite atas pelaksanaan paket kompensasi
Direksi dan Dewan Komisaris menyatakan bahwa
pembayarannya telah dilakukan sesuai dengan anggaran dan
pedoman yang disetujui oleh para pemegang saham.
Anggota Komite terdiri dari:
Ketua
Patrick Morris Alexander
Anggota
Fred B.G. Tumbuan
Kanaka Puradiredja
1972Mendirikan PT United Tractors yang mengelola bidang usaha alat berat.
Established PT United Tractors to manage the heavy equipment business.
�0 Astra 2006 Annual Report
Struktur BisnisBusiness Structure
Automotive Financial Services Heavy Equipment
Mobil Automobile
Toyota
Daihatsu
Isuzu
Nissan Diesel
Peugeot
BMW
Sepeda Motor Motorcycle
Honda
Komponen Components
PT Astra Otoparts Tbk
Lain-lain Others
AstraWorld
PT Serasi Autoraya
Pembiayaan Mobil Automobile Financing
Astra Credit Companies
PT Toyota Astra Financial Services
Pembiayaan Sepeda Motor Motorcycle Financing
PT Federal International Finance
Pembiayaan Alat Berat Heavy Equipment Financing
PT Komatsu Astra Finance
PT Surya Artha Nusantara Finance
Perbankan Banking
PT Bank Permata Tbk
Asuransi Kerugian General Insurance
PT Asuransi Astra Buana
Asuransi Jiwa Life Insurance
PT Astra CMG Life
Mesin Konstruksi Construction Machinery
PT United Tractors Tbk
PT Traktor Nusantara
Kontraktor Penambangan Mining Contractor
PT Pamapersada Nusantara
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Agribusiness Information Technology Infrastructure
Minyak Sawit Mentah Crude Palm Oil
PT Astra Agro Lestari Tbk
Document SolutionsPT Astra Graphia Tbk
IT SolutionsPT SCS Astragraphia Technologies
Infrastruktur Umum General Infrastructure
PT Astratel Nusantara
PT Intertel Nusaperdana
1973Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal Daihatsu.
Astra was appointed as the sole distributor of Daihatsu.
�� Astra 2006 Annual Report
Laporan UsahaBusiness Review
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Kondisi makro ekonomi di awal tahun 2007 menunjukkan
perbaikan sehingga memungkinkan kami untuk
meningkatkan kinerja di tahun ini. Strategi Astra tetap akan
memperkuat posisi di enam bidang usaha yang kami miliki,
baik dengan mencari peluang untuk meningkatkan bisnis di
setiap mata rantai usaha maupun dengan berusaha untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Pada saat yang
sama, kami akan terus menggali sinergi antar bidang usaha
untuk membangun keunggulan bersaing.
Macroeconomic conditions at the start of 2007 appear more
favourable which should allow us to improve performance this year.
Our strategy continues to be to strengthen our position in our six
business streams, both by finding opportunities to expand within
the value chain and by exploring ways to improve productivity and
efficiency. At the same time, we will further exploit the synergies
amongst them to develop competitive advantage.
Memperkokoh Rantai UsahaStrengthening the Value Chain
1974Mendirikan Yayasan Toyota & Astra yang menyalurkan beasiswa dan bantuan pendidikan lainnya.
Toyota & Astra Foundation was established to provide scholarships and other educational benefits.
�� Astra 2006 Annual Report
>50% Pangsa Pasar Mobil & Sepeda MotorMarket Share in Automobile & Motorcycle
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Aktivitas Astra di bidang usaha Otomotif meliputi produksi,
distribusi, penjualan dan layanan purna jual untuk mobil,
sepeda motor dan komponen otomotif. Astra yang bermitra
dengan Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, Peugeot dan
BMW di sektor mobil dan Honda di sektor sepeda motor,
merupakan perusahaan otomotif terkemuka di Indonesia.
Usaha Perseroan di bidang komponen juga cukup dikenal di
Indonesia dengan menyediakan produk-produk dari mitra-
mitra terkemuka seperti Aisin Seiki, Akebono, Denso, Mahle,
Kayaba, GS Yuasa dan Nittan Valve. Pada tahun 2006,
pendapatan bersih bidang usaha Otomotif menurun sebanyak
19,3% menjadi sebesar Rp 30,1 triliun dan menyumbang
sebesar 54,3% terhadap total pendapatan bersih Astra.
Bidang usaha ini juga membukukan penurunan laba usaha
sebesar 51,3% menjadi Rp 859,1 miliar di tahun 2006.
Astra’s automotive business comprises the production, distribution,
sales and after-sales service of automobiles, motorcycles and
automotive components. Through partnerships with Toyota, Daihatsu,
Isuzu, Nissan Diesel, Peugeot and BMW in the automobile sector as
well as with Honda in the motorcycle sector, Astra is the country’s
leading automotive company. The Company’s component business
also commands a strong presence in the country by providing
products from noted partners such as Aisin Seiki, Akebono, Denso,
Mahle, Kayaba, GS Yuasa and Nittan Valve. In 2006, the Automotive
businesse’s net revenue declined by 19.3% to Rp 30.1 trillion, and
contributed 54.3% of Astra’s total net revenue. This businesses also
booked a 51.3% lower operating income of Rp 859.1 billion in 2006.
Otomotif Automotive
1974TAM meluncurkan Toyota Corolla.
TAM launched Toyota Corolla.
�� Astra 2006 Annual Report
ManufakturAstra memiliki 5,00% saham di PT Toyota Motor Manufacturing
Indonesia (TMMIN) yang memproduksi sejumlah model
Toyota.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) merupakan perusahaan
patungan dengan Daihatsu Motor Co., Ltd (DMC) dimana
kepemilikan Astra sebesar 31,87%. ADM memproduksi
produk-produk dan komponen merek Daihatsu serta Toyota.
PT Astra Nissan Diesel Indonesia (ANDI) merupakan sebuah
perusahaan patungan dengan Nissan Diesel Motor Co.
Ltd. dan Marubeni Corporation dimana kepemilikan saham
Astra sebesar 75,00%. ANDI mengimpor truk dan bis Nissan
Diesel dalam bentuk Completely Knocked Down (CKD) dan
Incomplete Knocked Down (IKD), merakitnya menjadi unit jadi
di PT Gaya Motor, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya
oleh Astra, dan juga mengekspor komponen ke Thailand dan
Malaysia.
Grup MobilAutomobile Group
ManufacturingAstra has a 5.00% stake in PT Toyota Motor Manufacturing
Indonesia (TMMIN) which manufactures a number of
Toyota models.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) is a joint venture with
Daihatsu Motor Co., Ltd (DMC), in which Astra has a
31.87% interest. ADM is a manufacturer of Daihatsu and
Toyota products as well as components.
PT Astra Nissan Diesel Indonesia (ANDI) is a joint venture
with Nissan Diesel Motor Co. Ltd. and the Marubeni
Corporation, in which Astra holds a 75.00% share. ANDI
imports Completely Knocked Down (CKD) and Incomplete
Knocked Down (IKD) Nissan Diesel trucks and buses,
assembles them into finished units at PT Gaya Motor, a
wholly owned subsidiary of Astra, and exports some
components to Thailand and Malaysia.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
34.2%
8.4%
10.1%
9.1%
16.4%
0.3%4.7%0.1%
16.7%
38.8%7.1%9.4%
14.0%
14.7%0.0%5.2%
10.4%0.4%
Untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor, di tahun 2006 Astra Daihatsu Motor meningkatkan kapasitas pabriknya dari 114.000 unit menjadi 150.000 unit per tahun.
To meet the domestic and export market demands, in 2006 Astra Daihatsu Motor increased its manufacturing capacity from 114,000 units to 150,000 units per year.
PT Arya Kharisma, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya
oleh Astra, bersama Isuzu Motors Limited membentuk usaha
patungan PT Pantja Motor (PM). Perusahaan ini bergerak di
bidang manufaktur produk dan komponen Isuzu. Kepemilikan
Astra di perusahaan patungan ini adalah sebesar 64,88%.
TMMIN, ADM dan PM juga mengekspor mobil-mobil
Completely Built Up (CBU) dan CKD ke pasar luar negeri.
PT Tjahja Sakti Motor, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya
oleh Astra, merakit dan mengimpor mobil BMW dalam bentuk
CKD dan CBU beserta suku cadangnya. Perusahaan ini juga
mengoperasikan kegiatan bisnis Peugeot.
Astra, through its wholly owned subsidiary, PT Arya
Kharisma, together with Isuzu Motors Limited, has entered
a joint venture in PT Pantja Motor (PM), which manufactures
Isuzu products and components. Astra’s effective interest
in this company is 64.88%.
TMMIN, ADM and PM also export Completely Built Up
(CBU) vehicles and CKD to overseas markets.
PT Tjahja Sakti Motor, a wholly owned subsidiary, engages
in the assembling and import of BMW cars in CKD and CBU
form, as well as spare parts. This company also undertakes
Peugeot’s business activities.
Statistik Pangsa Pasar Mobil di Indonesia
Indonesia’s Automotive Market Share
�00� �00�
Toyota Daihatsu Isuzu Nissan Diesel Peugeot
Mitsubishi Suzuki Honda Others
1977TAM meluncurkan mobil Kijang pertama untuk keperluan komersial.
TAM launched the first Kijang commercial car.
�� Astra 2006 Annual Report
Business PerformanceAs a consequence of high inflation and interest rates, total
domestic automobile sales volume dropped by 40.3%
from 533,922 units in 2005 to 318,904 units in 2006.
Astra’s automobile unit sales declined by 32.5%, from
258,892 units in 2005 to 174,827 units in 2006. However,
Astra’s market share increased by 6.3% to 54.8% at the
end of 2006.
Led by the continuing popularity of Toyota products
and supported by the successful introduction of several
new models, Toyota continued to dominate the markets
increasing its market share by 4.6%. New models launched
in 2006 included the Toyota Yaris, Toyota New Corolla
Altis, Toyota New Camry, Toyota Avanza VVT-i, Toyota
Avanza 1.5 and Toyota Rush.
Daihatsu’s market share also grew by 1.3%, mainly due
to the positive market response to its Daihatsu Xenia
model. In 2006 Daihatsu expanded its range, introducing
a number of new models including the Daihatsu Zebra
Master, Daihatsu Xenia VVT-i and Daihatsu Terios.
DMC has designated Indonesia as one of its main global
production bases. In support of this, in 2006 ADM
completed the expansion of its production capacity from
Kinerja UsahaSebagai akibat tingkat inflasi dan suku bunga yang tinggi, total
penjualan mobil domestik turun sebesar 40,3% dari 533.922
unit di tahun 2005 menjadi 318.904 unit di tahun 2006.
Kinerja penjualan mobil Astra juga mengalami penurunan
sebesar 32,5% dari 258.892 unit di tahun 2005 menjadi
174.827 unit di tahun 2006. Namun demikian, Astra berhasil
meningkatkan pangsa pasarnya sebesar 6,3% menjadi 54,8%
di akhir tahun 2006.
Didorong oleh popularitas produk-produk Toyota serta
keberhasilan peluncuran model barunya, Toyota tetap
mendominasi pasar dengan pangsa pasar meningkat sebesar
4,6%. Model-model baru yang diluncurkan di tahun 2006
meliputi Toyota Yaris, Toyota New Corolla Altis, Toyota
New Camry, Toyota Avanza VVT-i, Toyota Avanza 1.5 dan
Toyota Rush.
Pangsa pasar Daihatsu bertumbuh sebesar 1,3% terutama
didukung oleh model Daihatsu Xenia yang mendapat sambutan
positif dari pasar. Untuk meningkatkan ragam produknya,
di tahun 2006 Daihatsu meluncurkan beberapa model baru
termasuk Daihatsu Zebra Master, Daihatsu Xenia VVT-i dan
Daihatsu Terios.
DMC telah memilih Indonesia sebagai salah satu basis produksi
globalnya. Untuk mendukung hal tersebut, di tahun 2006 ADM
telah menyelesaikan peningkatan kapasitas produksinya dari
Rush, produk Toyota terbaru, siap berkompetisi di pasar otomotif Indonesia.
Rush, Toyota’s newest product, is ready to compete in Indonesia’s automotive market.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Dengan produk andalan Panther, di tahun 2006 Isuzu berhasil mempertahankan posisi mereknya sebagai mobil yang tangguh, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
With Panther as top-of-the-line product, in 2006 Isuzu succeeded in maintaining the brand’s image as a tough, fuel efficient and environmentally friendly car.
Truk kategori III (medium) merupakan kontributor terbesar penjualan Nissan Diesel.
Category III (medium) truck is the biggest contributor to Nissan Diesel sales.
114,000 units per year to 150,000 units per year. ADM
also opened a new engine plant with a production capacity
of 200,000 car engines per year to meet the demand from
domestic and export markets. The new plant manufactures
engines for all Daihatsu automobiles as well as for the
Toyota Avanza and Toyota Rush, and engine components
for the Toyota Innova.
Isuzu’s automobile product line up consists of the diesel-
powered medium sized MPV Isuzu Panther and Isuzu pick-
up as well as a range of trucks for the commercial segment.
Despite the difficult market environment in 2006, Isuzu
was able to increase its share especially in the light truck
segment, by strengthening its brand position as a producer
of tough, durable, fuel-efficient and low cost maintenance
vehicles as well as quality after sales services.
Nissan Diesel’s medium and heavy duty truck sales
decreased by 26.1% to 1,380 units over the year, but it
was able to maintain overall profitability.
With a strong Euro and keen competition in the automobile
industry, Peugeot and BMW suffered a drop of more than
50.0% in sales. The most popular Peugeot model was the
Peugeot 206, which contributed more than 50.0% of total
Peugeot sales.
114.000 unit per tahun menjadi 150.000 unit per tahun. ADM
juga membuka pabrik mesin baru dengan kapasitas produksi
sebanyak 200.000 mesin mobil per tahun untuk memenuhi
kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Pabrik baru ini akan
memproduksi seluruh mesin mobil Daihatsu, Toyota Avanza
dan Toyota Rush serta komponen mesin Toyota Innova.
Ragam produk mobil Isuzu terdiri dari mobil sedang serbaguna
(MPV) bertenaga diesel, Isuzu Panther serta pick-up ukuran
sedang dan berbagai jenis truk untuk segmen niaga. Di tengah
kondisi pasar tahun 2006 yang penuh tantangan, Isuzu
berhasil meningkatkan pangsa pasarnya, khususnya di segmen
truk kecil dengan memperkuat posisinya sebagai produsen
kendaraan yang tangguh, hemat bahan bakar dan berbiaya
operasional rendah serta layanan purna jual berkualitas.
Kinerja penjualan truk medium dan besar Nissan Diesel
mengalami penurunan sebesar 26,1% menjadi 1.380
unit, tetapi perusahaan mampu mempertahankan tingkat
profitabilitasnya.
Akibat nilai mata uang Euro yang kuat dan ketatnya persaingan
di industri mobil, Peugeot dan BMW mengalami penurunan
kinerja penjualan sebesar lebih dari 50,0%. Peugeot 206,
model Peugeot paling populer, menyumbangkan lebih dari
50,0% dari total penjualan Peugeot.
1980Astra mendirikan Yayasan Dharma Bhakti Astra untuk membantu perusahaan kecil dan menengah.
Astra established Dharma Bhakti Astra Foundation to help small and medium enterprises.
�0 Astra 2006 Annual Report
DistributionAstra holds a 51.00% stake in PT Toyota-Astra Motor
which is the importer and sole distributor of Toyota
models in Indonesia. Aside from that, the Company has
six divisions - Toyota Sales Operation (Auto2000), Daihatsu
Sales Operation (DSO), Isuzu Sales Operation (ISO), Nissan
Diesel Sales Operation (NDSO), Peugeot Sales Operation
(PSO) and BMW Sales Operation (BSO).
Except for BSO, which is one of a number BMW dealers in
Indonesia, and Auto2000, one of main dealers for Toyota
products, the other four divisions are sole distributors for
particular brands.
Business PerformanceAuto2000, operating in Java (except Central Java), Bali,
Kalimantan, Sumatra (except Riau, Jambi and Bengkulu)
and Nusa Tenggara, distributes around 80.0% of Toyota
sales volume.
DSO, ISO, NDSO and PSO distribute 100% of their products
through their branches and dealers across Indonesia. In
2006, BSO sold almost 40.0% of total BMW sales volume
in Indonesia.
DistribusiAstra memiliki 51,00% saham di PT Toyota-Astra Motor yang
merupakan importir dan distributor tunggal produk Toyota
di Indonesia. Di samping itu, Perseroan memiliki enam divisi
- Toyota Sales Operation (Auto2000), Daihatsu Sales Operation
(DSO), Isuzu Sales Operation (ISO), Nissan Diesel Sales
Operation (NDSO), Peugeot Sales Operation (PSO) dan BMW
Sales Operation (BSO).
Kecuali BSO yang ditunjuk sebagai dealer produk BMW di
Indonesia, dan Auto2000 yang merupakan salah satu dealer
utama produk Toyota, keempat divisi lainnya merupakan
distributor tunggal untuk merek yang bersangkutan.
Kinerja UsahaAuto2000 yang beroperasi di wilayah Jawa (kecuali Jawa
Tengah), Bali, Kalimantan, Sumatra (kecuali Riau, Jambi dan
Bengkulu), serta Nusa Tenggara mendistribusikan sekitar
80,0% dari total penjualan mobil Toyota.
DSO, ISO, NDSO dan PSO mendistribusikan 100% produknya
melalui cabang-cabangnya dan dealer di seluruh Indonesia.
BSO menjual hampir 40,0% dari total penjualan BMW di
Indonesia di tahun 2006.
BMW seri 5, salah satu varian sedan mewah yang digemari para eksekutif di Indonesia.
The BMW 5 series, one of the premium cars that is well received by Indonesian executives.
Terios merupakan jawaban Daihatsu atas kebutuhan kendaraan SUV.
Terios is Daihatsu’s response to the needs of the SUV segment.
Peugeot 307 T6 dengan beragam fitur merupakan pengembangan tipe sebelumnya dengan desain yang lebih sportif dan dinamis.
With its many features, the Peugeot 307 T6 is a further development of previous versions that offers a more sporty and dynamic design.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Supported by the attractive models introduced by the
principals, Astra’s distribution businesses continued to
perform well by improving sales force competencies,
including product knowledge and customer relationship
management, as well as by strengthening and expanding
their spare parts distribution, service and maintenance
networks.
Didukung oleh model-model menarik yang diluncurkan oleh
para prinsipal, usaha distribusi mobil Astra terus meraih hasil
menggembirakan melalui peningkatan kompetensi tenaga
penjualnya di bidang pengetahuan produk dan pengelolaan
hubungan pelanggan, serta dengan memperkuat dan
memperluas jaringan distribusi suku cadang dan layanan
purna jual.
2006 2005
Toyota 69 60
Daihatsu 79 71
Isuzu 27 34
Nissan Diesel 5 5
Peugeot 3 3
BMW 4 4
Total 187 177
2006 2005
Toyota 115 120
Daihatsu 70 66
Isuzu 44 59
Nissan Diesel 15 13
Peugeot 13 12
Total 257 270
Outlet Penjualan Langsung Astra
Astra Direct Sales Outlets
Outlet Penjualan Langsung Non-Astra
Non-Astra Direct Sales Outlets
2006 2005
Total Penjualan Industri Mobil dan Pangsa Pasar Mobil Astra
Industry Automobile Sales Volume and Astra Market Share
Astra
Market Share
Wholesale
Market (unit)
Astra
Market Share
Wholesale
Market (unit)
Sedan 17,903 28.7% 35,513 48.9%
4 x 2 and 4 x 4 203,342 67.9% 328,272 57.1%
Pick-Up 56,921 35.6% 103,731 31.2%
Truck 40,738 28.2% 66,406 32.6%
Total Market 318,904 54.8% 533,922 48.5%
1981TAM meluncurkan Kijang sebagai mobil keluarga pertama.
TAM launched the first Kijang family car.
�� Astra 2006 Annual Report
Dengan jumlah armada yang mencapai lebih dari 12.000 mobil, SERA menyediakan layanan penyewaan mobil dan pengemudi.
With a fleet of more than 12,000 cars, SERA offers car rental and driver services to its customers.
AstraWorld AstraWorld supports Astra’s distribution divisions by
providing a comprehensive range of value-added services
to Astra’s automobile customers through Customer
Relationship Management programmes. Through its six
representative offices in Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Denpasar and Medan, AstraWorld members
can seek advice on car purchases and enjoy exclusive car
maintenance, repair and emergency roadside assistance
services accessible through a 24-hour call centre.
Business PerformanceBy developing customer understanding, enhanced
service levels and more integrated customer interaction,
AstraWorld increased its membership by 26.5% to
304,000 members in 2006. AstraWorld was also named
the Best Return on Investment by SAP, following the
successful implementation of the new MySAP – Customer
Relationship Management system.
AstraWorldAstraWorld mendukung usaha distribusi Astra dengan
memberikan layanan yang komprehensif kepada para
pelanggan mobil Astra melalui program Pengelolaan
Hubungan Pelanggan. Melalui enam kantor perwakilannya di
Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan,
anggota AstraWorld dapat melakukan konsultasi pembelian
mobil, perbaikan kendaraan yang eksklusif dan menikmati
layanan bantuan darurat melalui call center 24 jam.
Kinerja UsahaDengan meningkatkan kemampuan memahami pelanggan,
tingkat layanan yang terus disempurnakan serta interaksi
dengan pelanggan yang terintegrasi, AstraWorld berhasil
meningkatkan jumlah anggotanya sebanyak 26,5% menjadi
304.000 anggota di tahun 2006. AstraWorld juga menerima
penghargaan sebagai Best Return on Investment dari SAP
dengan diselesaikannya implementasi sistem MySAP –
Customer Relationship Management system.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan mobil Astra, AstraWorld hadir di 6 kota besar di Indonesia.
To offer value-added services to Astra’s automobile customers, AstraWorld opens its offices in 6 major cities in Indonesia.
Mobil 88 terus meningkatkan kemampuannya untuk memperkuat posisi sebagai penyedia mobil bekas berkualitas dan terpercaya.
Mobil 88 continues to improve its capabilities to strengthen its position as the trusted provider of high quality second-hand cars.
PT Serasi Autoraya (SERA)Astra provides transportation services through its wholly
owned subsidiary, SERA. SERA’s range of services covers
car leasing and rental as well as truck leasing (TRAC),
motorcycle leasing (TREMO) including driver services, used
car trading, taxi and car shipping businesses. With a fleet
of more than 12,000 cars, SERA leads the market both in
terms of fleet size and service quality.
Mobil 88 is Astra’s used car business unit, which is managed
through SERA. With a presence in four major cities in
Indonesia, Mobil 88 is recognized as a trusted provider of
quality used cars.
SERA has also partnered with Toyofuji Shipping Company
Ltd. and Fujitrans Corporation to operate a car shipping
business through PT Toyofuji Serasi Indonesia.
Business PerformanceSERA expanded its automotive fleet by 14.2% to around
12,800 cars. By focusing on its fleet customers, making
continuous service quality improvements and enhancing
customer relationship programmes, SERA posted higher
revenue as well as a better utilization rate, which increased
from 86.4% to 91.8%.
Throughout 2006, the used car market was also affected
by the downturn in the macroeconomy. However, Mobil 88
continued to focus on extending its fleet sourcing, building
closer synergies with other Astra subsidiaries, accelerating
channel development and utilizing non-conventional
channels to extend its business. Mobil 88 sold around
4,400 used cars in 2006.
PT Serasi Autoraya (SERA)Pengelolaan usaha penyediaan layanan transportasi dijalankan
oleh anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Astra
yaitu SERA. Layanan yang ditawarkan mencakup penyewaan
mobil dan truk (TRAC), sepeda motor (TREMO) serta layanan
pengemudi, penjualan mobil bekas, usaha taksi, dan
pengapalan mobil. Dengan jumlah armada mencapai lebih dari
12.000 mobil, SERA memimpin pasar dalam hal jumlah armada
dan kualitas layanannya.
Mobil 88 merupakan unit usaha mobil bekas yang dikelola
melalui SERA. Mempunyai cabang di empat kota besar di
Indonesia, Mobil 88 diakui sebagai penyedia mobil bekas
berkualitas yang terpercaya.
SERA bekerjasama dengan Toyofuji Shipping Company Ltd. dan
Fujitrans Corporation untuk menjalankan usaha pengapalan
mobil melalui PT Toyofuji Serasi Indonesia.
Kinerja UsahaSERA memperbesar armada mobilnya sebesar 14,2% menjadi
sekitar 12.800 unit. Dengan berfokus pada pelanggan besarnya
serta meningkatkan kualitas layanan secara berkesinambungan
dan meningkatkan program hubungan pelanggannya, SERA
berhasil membukukan kinerja penjualan yang lebih baik serta
memperbaiki tingkat utilisasi dari 86,4% menjadi 91,8%.
Sepanjang tahun 2006, pasar mobil bekas juga terkena dampak
menurunnya kondisi perekonomian. Namun demikian, Mobil 88
terus memperluas sumber pengadaan mobilnya, membangun
sinergi yang lebih erat dengan anak-anak perusahaan Astra
lainnya, mempercepat pengembangan jaringan distribusi serta
memanfaatkan jaringan distribusi non-konvensionil untuk
mengembangkan usahanya. Mobil 88 menjual sekitar 4.400
mobil bekas di tahun 2006.
1982Astra memulai usahanya di bidang Jasa Keuangan melalui PT Raharja Sedaya, sebuah perusahaan kredit konsumen.
Astra entered the financial services business through PT Raharja Sedaya, a consumer financing company.
�� Astra 2006 Annual Report
Grup Sepeda MotorMotorcycle Group
Manufacturing and Sole DistributorAstra’s business in the motorcycle sector is managed
through PT Astra Honda Motor (AHM), a 50:50 joint venture
between Astra and Honda Motor Company Ltd., Japan.
As the sole agent and licensee of Honda motorcycles and
parts, AHM manages the import, export, manufacturing,
distribution and after-sales service businesses in Indonesia.
AHM’s plants and facilities, spread across six different
locations, include parts centre, training centre, tooling &
dies manufacturing facilities and manufacturing plants
with a total production capacity of three million units
per year.
Business PerformanceMotorcycles are considered as a basic transport necessity in
Indonesia. Total domestic motorcycle sales volume fell by
12.8% from 5,074,200 units in 2005 to 4,427,342 units
in 2006. Astra’s motorcycle business also posted lower
sales results, weakening by 11.6% from 2,648,186 units
to 2,340,168 units in 2006.
Manufaktur dan Distributor TunggalUsaha Astra di sektor sepeda motor dikelola melalui PT Astra
Honda Motor (AHM), sebuah perusahaan patungan 50:50
antara Astra dan Honda Motor Company Ltd., Japan. Sebagai
agen tunggal dan pemegang lisensi sepeda motor Honda
serta suku cadangnya, AHM mengelola usaha di bidang
impor, ekspor, manufaktur, distribusi dan layanan purna jual
di Indonesia. Pabrik dan fasilitas AHM yang tersebar di enam
lokasi berbeda mencakup pusat suku cadang, pusat pelatihan,
fasilitas manufaktur tooling & dies dan pabrik dengan total
kapasitas produksi sebesar tiga juta unit per tahun.
Kinerja UsahaSepeda motor dipandang sebagai kebutuhan transportasi dasar
di Indonesia. Total penjualan sepeda motor domestik turun
sebesar 12,8% dari 5.074.200 unit di tahun 2005 menjadi
4.427.342 unit di tahun 2006. Usaha sepeda motor Astra juga
mengalami penurunan kinerja penjualan yaitu sebesar 11,6%
dari 2.648.186 unit menjadi 2.340.168 unit di tahun 2006.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Proses manufaktur sepeda motor Honda di salah satu pabrik AHM yang berlokasi di Sunter.
Honda motorcycle manufacturing process in one of AHM’s plants, in Sunter.
As competition in 2006 was intensifying, Honda introduced
new Honda motorcycle variants to the market, including
the New Mega Pro, Supra Fit R, New Tiger, Vario and Fit S.
Several sales programmes such as down payment subsidies
and cash back programmes were also launched, focusing
among other things on more intensive penetration into
rural areas and better synergy with Astra’s financing and
insurance subsidiaries.
Seiring dengan makin meningkatnya persaingan, Honda
meluncurkan beberapa varian baru seperti New Mega Pro,
Supra Fit R, New Tiger, Vario dan Fit S. Beberapa program
pemasaran seperti subsidi uang muka dan program cash back
juga dijalankan, serta fokus pada penetrasi pasar yang lebih
intensif ke daerah pedesaan dan sinergi yang lebih baik dengan
anak perusahaan Astra di bidang pembiayaan dan asuransi.
Statistik Pangsa Pasar Sepeda Motor di Indonesia
Indonesia’s Motorcycle Market Share Statistics
�00� �00�
52.9%
0.6%0.8%
12.8%
32.9%
Honda Yamaha Suzuki Kawasaki Others
52.2%
0.7%1.5%
24.1%21.5%
1984Lahirnya Catur Dharma sebagai filosofi perusahaan.
The establishment of Catur Dharma as the Company’s philosophy.
�� Astra 2006 Annual Report
Otomotif | Automotive
Beragam produk AOP untuk memenuhi kebutuhan OEM
kendaraan roda dua dan roda empat.
A range of AOP’s products for motorcycle and automobile OEMs.
DistributionHonda Sales Operation (HSO) is a division in Astra which
manages motorcycle sales and after-sales service activities
and is one of the Honda main dealerships, covering ten
areas in Indonesia.
Business PerformanceHSO operates in Central Java, Yogyakarta, Bali, Nusa
Tenggara Barat, South Sumatra, Bengkulu, West
Kalimantan, South and Southeast Sulawesi, and Papua.
In 2006, HSO contributed close to 30.0% of total Honda
sales in Indonesia.
DistribusiHonda Sales Operation (HSO) merupakan dealer utama sepeda
motor Honda yang dimiliki Astra untuk mengelola kegiatan
penjualan dan layanan purna jual sepeda motor Honda di
sepuluh wilayah di Indonesia.
Kinerja UsahaHSO beroperasi di Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Nusa
Tenggara Barat, Sumatra Selatan, Bengkulu, Kalimantan Barat,
Sulawesi Selatan serta Tenggara dan Papua. Di tahun 2006,
HSO menyumbangkan hampir 30,0% dari total penjualan
nasional sepeda motor Honda.
2006 2005
Astra Direct Sales Outlet 72 66
Non-Astra Sales Outlet 1,536 1,486
Total 1,608 1,552
Outlet Penjualan Sepeda Motor
Motorcycle Sales Outlets
2006 2005
Total Penjualan Industri Sepeda Motor dan Pangsa Pasar Sepeda Motor Honda
Industry Motorcycle Sales Volume and Honda Market Share
Honda
Market Share
Wholesale
Market (Unit)
Honda
Market Share
Wholesale
Market (Unit)
Cub 3,708,736 57.2% 4,486,118 54.4%
Sport & Business 345,420 42.2% 402,888 51.5%
Scooter 373,186 19.9% 185,194 0.0%
Total Market 4,427,342 52.9% 5,074,200 52.2%
ASPIRA merupakan merek produk yang dikembangkan oleh AOP.
ASPIRA is the brand name for AOP’s proprietary products.
Mega Pro, sepeda motor Honda bagi kaum muda yang sportif dan bergaya.
MegaPro, a Honda motorcycle for the young, sporty and trendy.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
KomponenComponents
AOP mengembangkan Proyek Mandiri yang menghasilkan produk berkualitas.
AOP developed the Mandiri (Independent) Project which produces quality
products.
PT Astra Otoparts Tbk (AOP), 86.72% owned by Astra, is an
automotive parts manufacturing and distribution company.
It serves not only the domestic original equipment and
replacement markets, but also the export market through
34 business units, subsidiaries and associates. AOP’s export
destinations include the Middle East, Africa, Asia, Oceania,
North America, Europe and Australia.
Business PerformanceDue to weakening automotive sales in 2006, AOP’s net
revenue declined by 12.5% to Rp 3.4 trillion. Compared
to the automotive sector, the component business was less
affected by the macroeconomic conditions, largely because
AOP also serves the spare parts replacement market, which
has more stable demand patterns.
PT Astra Otoparts Tbk (AOP), yang dimiliki Astra sebesar
86,72%, bergerak di bidang usaha manufaktur dan distribusi
komponen otomotif. AOP melayani pasar original equipment
dan replacement untuk domestik serta pasar ekspor melalui
34 unit usaha, anak perusahaan dan asosiasi. Tujuan ekspor
AOP meliputi Timur Tengah, Afrika, Asia, Oceania, Amerika
Utara, Eropa dan Australia.
Kinerja UsahaAkibat melemahnya penjualan otomotif, pendapatan bersih
AOP turun 12,5% menjadi Rp 3,4 triliun. Namun demikian
terlihat bahwa pengaruh kondisi makro ekonomi terhadap
industri komponen tidak sebesar pada industri otomotif karena
AOP juga melayani pasar komponen replacement yang lebih
stabil permintaannya.
1987Pendirian Yayasan Dana Pensiun Astra. The founding of Astra Pension Fund Foundation.
�� Astra 2006 Annual Report
To improve its sales capability, AOP focused on strengthening
its domestic distribution and sales channels. By the end of
2006, AOP’s network consisted of a total of 20 operational
marketing branches in Java as well as Bali, and 76 retail
outlets across Indonesia. At the same time, AOP is actively
seeking to expand its international customer base by
finding potential new markets abroad.
AOP continued to build its competence in product
development and process engineering. Through its Mandiri
(Independent) Project, AOP successfully developed six new
proprietary components, bushing torque rod, air cleaner,
rear grip, fluoro carbon hose, head lamp and medium
pressure hose, in 2006.
In March 2006, the company successfully launched
WINTEQ (Workshop for Industrial Equipment), which
produces industrial equipment and machinery. During
2006, WINTEQ has successfully improved, modified and
produced 81 machines for the AOP Group.
Untuk meningkatkan kemampuan penjualannya, AOP
fokus untuk memperkuat distribusi dan jaringan penjualan
domestiknya. Hingga akhir tahun 2006, jaringan AOP mencakup
20 cabang pemasaran di Jawa serta Bali, dan 76 outlet ritel di
seluruh Indonesia. Selain itu, AOP aktif mencari peluang guna
memperluas basis pelanggan internasionalnya dengan mencari
potensi pasar baru di luar negeri.
AOP juga terus membangun kompetensi di bidang
pengembangan produk dan rekayasa proses. Melalui proyek
Mandiri, di tahun 2006 AOP telah berhasil mengembangkan
enam komponen baru, bushing torque rod, air cleaner, rear grip,
fluoro carbon hose, head lamp dan medium pressure hose.
Di bulan Maret 2006, AOP meresmikan WINTEQ (Workshop
for Industrial Equipment) yang memproduksi peralatan
dan mesin industri. Selama tahun 2006 WINTEQ berhasil
mengembangkan, memodifikasi dan memproduksi 81 mesin
untuk Grup AOP.
Otomotif | Automotive
Melalui WINTEQ yang berlokasi di Cibinong, AOP mampu memproduksi peralatan dan mesin industri.
Through WINTEQ located in Cibinong, AOP produces various industrial equipment and machinery.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Going forward, the automotive business should benefit
from a stronger macroeconomic environment. The
relatively low penetration rate in the automobile sector and
the anticipated decline in the unemployment rate as the
government starts to initiate more infrastructure projects
should boost demand for automotive products. However,
competitive pressures are expected to intensify.
In the automobile sector, Astra will focus on extending its
product line by targeting strategic and growth segments.
At the same, there will be ongoing efforts to strengthen
Astra’s customer service capabilities. To anticipate
the implementation of more stringent environmental
regulations, Astra’s automotive group has already
introduced models that comply with Euro2 emission
standards.
The motorcycle business will focus on product development
addressed to the potential market segment, and brand
reposition as well as distribution channel strengthening.
Both the automobile and motorcycle businesses will
continue to build closer co-operation with our financing
and insurance companies, by launching more targeted
financing schemes.
The fleet rental sector continues to be attractive as
the outsourcing trend grows. However, as competition
intensifies, Astra’s rental business will need to remain
focused on enhancing its service quality and productivity
while maintaining an appropriate financial structure.
The Automotive Group anticipates increased demand for
auto components in the domestic original equipment
market, domestic replacement market and the export
market. AOP will therefore continue to introduce new,
innovative products while simultaneously building its
engineering competencies.
Seiring dengan menguatnya kondisi ekonomi makro ke depan,
usaha otomotif diperkirakan akan membaik. Tingkat penetrasi
pasar sektor mobil yang relatif masih rendah serta angka
pengangguran yang diharapkan menurun sejalan dengan
dimulainya proyek-proyek infrastruktur merupakan faktor-
faktor yang akan lebih mendorong peningkatan permintaan
produk otomotif. Namun demikian, persaingan diperkirakan
akan semakin meningkat.
Di sektor mobil, Astra akan fokus pada peningkatan ragam
produknya dengan target pada segmen strategis dan yang
memiliki potensi pertumbuhan. Selain itu, Astra akan terus
memperkuat kemampuan layanan pelanggannya. Untuk
mengantisipasi diberlakukannya peraturan lingkungan hidup
yang lebih ketat, grup otomotif Astra telah meluncurkan
model-model yang memenuhi standar emisi Euro2.
Sektor sepeda motor akan fokus pada pengembangan
produk yang sesuai dengan segmen pasar yang potensial dan
mereposisi mereknya serta membangun saluran distribusi yang
lebih kuat.
Sektor usaha mobil dan sepeda motor akan terus membangun
hubungan yang lebih erat dengan perusahaan-perusahaan
pembiayaan dan asuransi dengan mengeluarkan program
pembiayaan yang lebih fokus.
Sektor penyewaan armada tetap menarik sejalan dengan makin
meningkatnya minat untuk melakukan praktek outsourcing.
Namun demikian, dengan semakin ketatnya tingkat persaingan,
usaha Astra di bidang penyewaan akan tetap fokus pada
peningkatan kualitas layanan dan tingkat produktivitas serta
tetap menjaga struktur keuangan yang sehat.
Grup Otomotif juga mengantisipasi meningkatnya permintaan
komponen di pasar domestik untuk original equipment dan
replacement serta pasar ekspor. AOP akan terus meluncurkan
produk-produk baru yang inovatif serta terus membangun
kompetensi rekayasanya.
Tinjauan Ke depanOutlook
1988Astra memulai usaha di bidang agribisnis dengan mendirikan PT Suryaraya Cemerlang.
Astra started its operation in the agribusiness sector by establishing PT Suryaraya Cemerlang.
�0 Astra 2006 Annual Report
29.6% Kontribusi terhadap Laba Usaha AstraContribution to Astra Operating Profit
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Business PerformanceThe difficult economic conditions in 2006 slightly impacted
Astra’s Financial Services businesses as the business still
gained revenue from bookings in the prior years. Net
revenue remained stable at Rp 7.3 trillion, contributing
13.2% of Astra’s net revenue. The Financial Services
businesses booked an operating income of Rp 1.5 trillion,
which contributed 29.6% of Astra’s operating income.
Kinerja UsahaKondisi ekonomi yang penuh tantangan di tahun 2006 tidak
terlalu berpengaruh terhadap kinerja bidang usaha Jasa
Keuangan Astra karena bidang usaha ini masih memperoleh
pendapatan dari penjualan di tahun-tahun sebelumnya.
Pendapatan bersih stabil pada Rp 7,3 triliun, menyumbangkan
13,2% terhadap total pendapatan bersih Astra. Bidang
usaha ini membukukan laba usaha sebesar Rp 1,5 triliun atau
menyumbang sebesar 29,6% terhadap laba usaha Astra.
Bidang usaha Jasa Keuangan Astra terdiri dari
pembiayaan kepemilikan mobil, sepeda motor dan
alat berat serta asuransi umum dan jiwa. Astra juga
memiliki usaha di sektor perbankan.
Astra’s financial services businesses cover automobile, motorcycle
and heavy equipment financing as well as general and life insurance
businesses. Astra is also active in the banking sector.
Jasa Keuangan Financial Services
1988Menerbitkan obligasi berjangka waktu 5 tahun senilai Rp 60 miliar dan tercatat di Bursa Efek Surabaya.
Issuance of a 5 year bond amounting Rp 60 billion and listed in the Surabaya Stock Exchange.
�� Astra 2006 Annual Report
Pembiayaan MobilAutomobile Financing
Astra’s automobile financing businesses are managed
through Astra Credit Companies (ACC) and PT Toyota
Astra Financial Services (TA Finance).
ACC is the umbrella under which five companies that offer
financing services for brand new and used cars operate.
The largest entity within ACC, PT Astra Sedaya Finance
(ASF), is a 53:47 joint venture between Astra and General
Electric through its Indonesian arm. ACC’s office network
consists of 32 branch offices located in 26 major cities.
ACC’s financing products are distributed through more than
2,000 automotive dealer partners in Indonesia. In addition,
it operates an agent-based network to sell customer-to-
customer financing products to the direct used car market.
Aside from financing products, ACC has introduced a
range of value-added products that contribute to its
fee-based income, including the ACC Gold Card credit
card, ACC Credit Protection to cover the payment of
outstanding credit and GAP (Guaranteed Asset Protection)
insurance to cover losses from car thefts or accidents.
Bidang usaha Pembiayaan Mobil Astra dikelola oleh Astra
Credit Companies (ACC) dan PT Toyota Astra Financial Services
(TA Finance).
ACC merupakan payung bisnis dari lima entitas di bidang usaha
pembiayaan mobil baru dan bekas. Entitas terbesar di bawah
naungan ACC, PT Astra Sedaya Finance (ASF) merupakan
perusahaan patungan 53:47 antara Astra dan General Electric
di Indonesia. Jaringan ACC terdiri dari 32 kantor cabang di
26 kota besar.
Produk pembiayaan ACC didistribusikan melalui lebih dari
2.000 dealer otomotif di Indonesia. Di samping itu, ACC juga
mengelola jaringan agen untuk pembiayaan customer-to-
customer di pasar transaksi mobil bekas perorangan. Selain
menawarkan produk pembiayaan, ACC juga menawarkan
berbagai produk untuk meningkatkan pendapatan
fee-basednya, seperti kartu kredit ACC Gold Card, ACC Credit
Protection untuk memberikan proteksi pada sisa pinjaman serta
asuransi GAP (Guaranteed Asset Protection) untuk memberikan
proteksi terhadap pencurian mobil dan kecelakaan.
ACC membiayai hampir semua merek mobil dan memiliki lebih dari 2.000 mitra dealer otomotif di Indonesia.
ACC finances almost all brands of automobiles and partners with over 2,000 automotive dealers in Indonesia.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Pembiayaan Sepeda MotorMotorcycle Financing
PT Federal International Finance (FIF) is a wholly owned
subsidiary that offers finance for Honda motorcycles.
FIF operates 101 branches, 234 points of service and
910 dealer partnerships, serving more than 2.5 million
customers throughout Indonesia.
FIF has also diversified its activities through the introduction
of other types of financing products, including Spektra for
electronics financing and FIF-UMC for used motorcycle
financing. In 2005, FIF also initiated Syaria-based financing
products, becoming the first financing company to tap this
market.
PT Federal International Finance (FIF) merupakan anak
perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Astra yang bergerak
di bidang usaha pembiayaan sepeda motor Honda. FIF
mengoperasikan jaringan yang mencakup 101 cabang,
234 pusat layanan dan 910 kemitraan dealer untuk melayani
lebih dari 2,5 juta pelanggan di seluruh Indonesia.
FIF melakukan diversifikasi dengan menawarkan produk-produk
pembiayaan lainnya, seperti Spektra untuk pembiayaan barang
elektronik dan FIF-UMC untuk pembiayaan sepeda motor
bekas. FIF juga menawarkan produk pembiayaan berbasis
Syariah yang dimulai pada tahun 2005 dan menjadi perusahaan
pembiayaan pertama yang memasuki pasar tersebut.
Dibentuk pada bulan Januari 2006, TA Finance merupakan
perusahaan patungan 50:50 antara Astra dan Toyota
Financial Services Corporation yang membiayai pembelian
kredit mobil Toyota. Sepanjang delapan bulan beroperasinya
di tahun 2006, TA Finance membuka lima cabang di Jawa
dan telah menerapkan dealer system di setiap dealer Toyota
yang memungkinkan tenaga penjualnya mengakses jaringan
TA Finance.
Kinerja UsahaHingga 31 Desember 2006, ACC dan TA Finance melakukan
pembiayaan sebesar Rp 7,1 triliun, turun dibandingkan
pembiayaan di tahun 2005 sebesar Rp 9,8 triliun. Jumlah
tersebut merupakan pembiayaan atas kurang lebih 73.800
mobil yang terdiri dari 48,6% mobil baru dan 51,4%
mobil bekas.
Pendapatan bersih bidang usaha pembiayaan mobil turun
sebesar 13,8% menjadi Rp 2,0 triliun sedangkan laba usaha
meningkat dari Rp 512,0 miliar di tahun 2005 menjadi Rp 580,4
miliar di tahun 2006 terutama disebabkan oleh peningkatan
kualitas asetnya.
Incorporated in January 2006, TA Finance is a 50:50 joint
venture between Astra and Toyota Financial Services
Corporation which targets Toyota credit purchases. Within
its eight months of operation in 2006, TA Finance opened
five branches in Java and has implemented a dealer system
at every Toyota dealer allowing sales officers to access the
TA Finance network.
Business PerformanceBy 31 December 2006, ACC and TA Finance had financed
Rp 7.1 trillion worth of automobile sales, down from Rp
9.8 trillion in 2005. A total of around 73,800 cars were
financed, consisting of 48.6% new cars and 51.4% used
cars.
Net revenue of automobile financing business decreased
by 13.8% to Rp 2.0 trillion while its operating income
increased from Rp 512.0 billion in 2005 to Rp 580.4 billion
in 2006 mainly due to improving in its asset quality.
TA Finance melayani pembiayaan konsumen Toyota.
TA Finance offers financing products for Toyota customers.
1989Pendirian Astra Executive Training Centre (sekarang Astra Management Development Institute), yang menyediakan berbagai pelatihan bagi karyawan.
Astra Executive Training Centre was founded (now Astra Management Development Institute) to provide employee trainings.
�� Astra 2006 Annual Report
FIF memberikan kemudahan bagi lebih dari 2,5 juta pelanggannya di Indonesia untuk memiliki sepeda motor Honda melalui pembiayaan.
FIF provides Honda motorcycle financing facilities to more than 2.5 million customers throughout Indonesia.
Business PerformanceBy the end of 2006, FIF’s financing amounted to Rp 12.0
trillion, or 15.1% lower than the 2005 figure. FIF financed
a total of 912.9 thousand units, representing 40.6% of all
Honda motorcycle sales.
FIF increased its net revenue from Rp 3.9 trillion to Rp 4.3
trillion in 2006 however the company recorded lower
operating income of Rp 655.4 billion, representing a
15.8% decline, mainly due to higher provisioning.
In view of weakening market demand in 2006, FIF has
prioritized debt management and risk management
capabilities.
Kinerja UsahaHingga akhir tahun 2006, FIF melakukan pembiayaan sebesar
Rp 12,0 triliun atau 15,1% lebih rendah dari pencapaian tahun
2005. FIF membiayai 40,6% penjualan sepeda motor Honda
atau sebanyak 912,9 ribu unit.
FIF mampu meningkatkan pendapatan bersihnya dari Rp 3,9
triliun menjadi Rp 4,3 triliun di tahun 2006, namun Perseroan
mencatatkan laba usaha yang lebih rendah yaitu sebesar
Rp 655,4 miliar atau mengalami penurunan sebesar 15,8%,
terutama disebabkan oleh cadangan piutang ragu-ragu yang
lebih tinggi.
Menghadapi permintaan pasar yang melemah sepanjang
tahun 2006, FIF memprioritaskan peningkatan kemampuan
pengelolaan hutang dan risiko.
Jasa Keuangan | Financial Services
��Astra 2006 Laporan Tahunan
AAB mendukung usaha otomotif Astra di bidang asuransi kerugian. Salah satu manfaat yang diberikan kepada pelanggan AAB adalah road assistance.
AAB supports Astra’s automotive business in the general insurance sector. Road assistance service is one of the many benefits that AAB customers enjoy.
Asuransi KerugianGeneral Insurance
PT Asuransi Astra Buana (AAB) is Astra’s general insurance
company of which Astra owns 95.70%. Through its
33 branches covering 83 cities, AAB provides a range of
insurance products to the retail and commercial markets,
extending from car, motorcycle, fire and heavy equipment
insurance to marine cargo, property and personal accident
insurance.
Garda Oto, AAB’s primary automotive insurance product, is
recognized as the leader in its market. For five consecutive
years since 2001, Garda Oto has won the Indonesian
Best Brand Award (IBBA) and the Indonesian Customer
Satisfaction Award (ICSA).
Business PerformanceAt the end of 2006, AAB delivered net premium income of
Rp 996.1 billion, up from Rp 880.1 billion in 2005. A total
of 2.8 million policies were booked, an increase of 13.1%
over the previous year’s performance. Total assets also
improved from Rp 2.0 trillion to Rp 2.1 trillion, consisting
mainly of investments that amounted to Rp 1.5 trillion,
or 27.4% higher than the previous year’s figure. AAB’s
Risk-Based Capital (RBC) as at 31 December 2006 was
216%, significantly higher than the 120% requirement
specified by the Ministry of Finance.
PT Asuransi Astra Buana (AAB) merupakan perusahaan
asuransi kerugian yang dimiliki Astra sebesar 95,70%. Melalui
33 cabangnya yang melayani 83 kota, AAB menyediakan
beragam produk asuransi untuk pasar ritel maupun komersial
yang meliputi asuransi mobil, sepeda motor, kebakaran dan
alat berat serta asuransi pengangkutan laut, harta benda dan
kecelakaan diri.
Garda Oto adalah produk asuransi otomotif AAB yang menjadi
pemimpin di pasarnya. Selama lima tahun berturut-turut sejak
tahun 2001, Garda Oto berhasil memenangkan Indonesian
Best Brand Award (IBBA) dan Indonesian Customer Satisfaction
Award (ICSA).
Kinerja UsahaDi akhir tahun 2006, AAB berhasil membukukan pendapatan
premi bersih sebesar Rp 996,1 miliar, meningkat dari Rp
880,1 miliar di tahun 2005. Jumlah polis mencapai 2,8 juta,
meningkat sebesar 13,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Total aset juga tumbuh dari Rp 2,0 triliun menjadi Rp 2,1 triliun,
utamanya berupa investasi sebanyak Rp 1,5 triliun atau 27,4%
lebih tinggi dari tahun sebelumnya. AAB mencatatkan Risk
Based Capital (RBC) sebesar 216% pada tanggal 31 Desember
2006, jauh lebih tinggi dari yang disyaratkan oleh Departemen
Keuangan yaitu sebesar 120%.
1990Penawaran perdana 30 juta lembar saham dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Initial Public Offering of 30 million shares and listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
�� Astra 2006 Annual Report
Jasa Keuangan | Financial Services
Berpatungan dengan Commonwealth Bank of Australia, Astra menyediakan produk asuransi jiwa melalui ACMGL.
In partnership with Commonwealth Bank of Australia, Astra provides
a range of life insurance products through ACMGL.
Pembiayaan Alat BeratHeavy Equipment Financing
PT Komatsu Astra Finance (KAF) and PT Surya Artha Nusantara
Finance (SANF) are both active in the heavy equipment
financing sector.
KAF, established in 2005, is a 50:50 joint venture between SMI,
a wholly owned subsidiary of Astra, and Komatsu Asia Pacific
Pte. Ltd., serving heavy equipment financing for corporate
customers in the mining sector.
SANF is a 60:40 joint venture between SMI and Marubeni
Corporation which returned to heavy equipment finance in
March 2006 focusing in financing for retail and corporate
customers in many sectors throughout Indonesia.
PT Komatsu Astra Finance (KAF) dan PT Surya Artha Nusantara
Finance (SANF) aktif di sektor pembiayaan alat berat.
KAF yang didirikan pada tahun 2005 merupakan perusahaan
patungan 50:50 antara SMI, yang merupakan anak perusahaan
yang sepenuhnya dimiliki Astra, dan Komatsu Asia Pacific Pte.
Ltd. untuk melayani pembiayaan bagi pelanggan korporasi di
sektor pertambangan.
SANF yang merupakan perusahaan patungan 60:40 antara SMI
dan Marubeni Corporation kembali melakukan pembiayaan
alat berat baik untuk pelanggan ritel maupun korporasi di
berbagai sektor di seluruh Indonesia di bulan Maret 2006.
Asuransi JiwaLife Insurance
PT Astra CMG Life (ACMGL) is a 50:50 joint venture
between Astra through PT Sedaya Multi Investama (SMI)
and the Commonwealth Bank of Australia through CMG
Asia Life Holdings Ltd., Australia. ACMGL targets the
individual market through a selection of life, education
and unit link products, while for the corporate segment,
it offers mortgage and employee insurance products.
ACMGL’s products are distributed both through its 19 sales
offices and through partnerships with leading companies.
Business PerformanceDespite tough market conditions, ACMGL’s net premium
income increased to Rp 436.0 billion, up from Rp 340.0
billion in 2005. Total assets grew by 26.7% to Rp 1.2
trillion, while RBC reached 262% in 2006.
PT Astra CMG Life (ACMGL) merupakan perusahaan patungan
50:50 antara Astra, melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI),
dan Commonwealth Bank of Australia melalui CMG Asia
Life Holdings Ltd., Australia. ACMGL menawarkan produk
pada segmen individu dengan menyediakan berbagai produk
asuransi jiwa, pendidikan dan unit-link. Sedangkan untuk
segmen korporasi, ACMGL menawarkan produk asuransi kredit
perumahan dan pegawai. Produk-produk tersebut disalurkan
baik melalui 19 kantor penjualannya maupun melalui kemitraan
dengan perusahaan-perusahaan ternama.
Kinerja UsahaWalaupun menghadapi pasar yang penuh tantangan,
pendapatan premi bersih ACMGL meningkat menjadi Rp 436,0
miliar dari Rp 340,0 miliar di tahun 2005. Total aset juga
tumbuh 26,7% menjadi Rp 1,2 triliun sedangkan nilai RBC
yang dicapai adalah sebesar 262%.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Business PerformanceIn 2006, KAF and SANF financed Rp 1.2 trillion worth of the
sales of 664 units of heavy equipment.
KAF’s strategy is to focus on providing finance for the sale
of Komatsu equipment targeting both mining concessions
and contractors. Meanwhile, SANF finances all brands heavy
equipment for coal mining, palm oil plantation, pulp and paper
as well as the construction sectors. In 2006, SANF extended its
marketing coverage by opening offices in Sumatra, Java and
Kalimantan.
Di tahun 2006 KAF dan SANF berhasil menyalurkan pembiayaan untuk 664 unit alat
berat.
In 2006 KAF and SANF successfully financed 664 units of heavy equipment.
Kinerja UsahaDi tahun 2006, jumlah pembiayaan yang disalurkan KAF dan
SANF adalah sebesar Rp 1,2 triliun dari penjualan 664 unit alat
berat.
Strategi KAF adalah fokus pada penyediaan pembiayaan alat
berat Komatsu dengan target pelanggan baik pemilik konsesi
maupun kontraktor penambangan. Sementara itu, SANF
melakukan pembiayaan alat berat seluruh merek untuk sektor
penambangan batu bara, perkebunan sawit, perusahaan pulp
dan kertas serta konstruksi. Di tahun 2006, SANF memperluas
area pemasarannya dengan membuka beberapa kantor di
Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
1990Mendirikan Koperasi Astra International yang menyediakan fasilitas simpan pinjam bagi karyawan.
Astra International Cooperative was founded to provide employees with loan and saving facilities.
�� Astra 2006 Annual Report
Astra and Standard Chartered Bank (SCB) are the majority
shareholders of PT Bank Permata Tbk (PermataBank), a
national retail bank that focuses on the small and medium
enterprise (SME) and consumer segments, with a total
ownership stake of 89.01%.
PermataBank is one of ten largest banks in Indonesia,
with more than 288 branches serving over one million
customers.
Business PerformanceIn September 2006, the Astra-SCB consortium increased
its interest in PermataBank by 25.91%, bringing it to
89.01%. Astra and SCB each now hold 44.51% of the
Bank’s shares.
By prioritizing asset margin maintenance, funding growth,
more disciplined cost management and prudent banking
practices, the Bank’s net interest income grew to Rp 2.0
trillion in 2006, or 20.1% higher than the previous year’s
figure. Meanwhile, fee-based income also improved, rising
from Rp 362.8 billion to Rp 554.3 billion. By the end of
2006, PermataBank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) stood
at 13.4%, higher than the Central Bank’s requirement of
8.0%.
In February 2007, PermataBank successfully completed
a Voluntary Employee Separation Programme aimed at
improving its cost base.
Astra dan Standard Chartered Bank (SCB) merupakan
pemegang saham mayoritas dari PT Bank Permata Tbk
(PermataBank), sebuah bank ritel nasional yang fokus pada
segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) dan konsumer dengan
total kepemilikan sebesar 89,01%.
PermataBank adalah salah satu dari 10 bank terbesar di
Indonesia yang memiliki lebih dari 288 kantor cabang untuk
melayani lebih dari satu juta nasabah.
Kinerja UsahaDi bulan September 2006, konsorsium Astra dan SCB
meningkatkan kepemilikannya di PermataBank sebesar
25,91% sehingga menjadi 89,01%. Astra dan SCB masing-
masing memiliki 44,51% saham PermataBank.
Dengan memberi prioritas pada usaha untuk mempertahankan
marjin aset, pertumbuhan pendanaan, disiplin pengelolaan
biaya dan pelaksanaan prinsip kehati-hatian, PermataBank
berhasil meningkatkan pendapatan bunga bersih menjadi
sebesar Rp 2,0 triliun di tahun 2006 atau 20,1% lebih tinggi
dari hasil di tahun sebelumnya. Sementara itu pendapatan fee-
based juga meningkat dari Rp 362,8 miliar menjadi Rp 554,3
miliar. Di akhir tahun 2006, Capital Adequacy Ratio (CAR)
PermataBank mencapai 13,4%, lebih tinggi dari persyaratan
yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 8,0%.
PermataBank berhasil menyelesaikan Program Pemutusan
Hubungan Kerja Sukarela yang bertujuan memperbaiki struktur
biaya pada bulan Februari 2007.
PerbankanBanking
��Astra 2006 Laporan Tahunan
PermataBank memiliki satu juta nasabah yang dilayani melalui 288 cabang di seluruh Indonesia.
PermataBank serves its one million customers through 288 branches across Indonesia.
The lower interest rates and inflation as well as stable
exchange rates projected for 2007 are expected to bring
higher demand for auto financing and insurance products.
Lower interest rates should also have a positive impact
on the banking industry. The anticipated growth in the
mining and construction sectors is also likely to yield
more opportunities for the heavy equipment financing
businesses.
In 2007, Astra’s financing businesses are also planning
to strengthen their financial position by finding more
funding opportunities for future growth and continuing to
strengthen risk management by evaluating and improving
their procedures.
Suku bunga serta inflasi yang rendah dan nilai tukar stabil
yang diproyeksikan mewarnai tahun 2007 diharapkan dapat
mendorong pertumbuhan pembiayaan dan asuransi otomotif.
Tingkat suku bunga yang lebih rendah juga akan membawa
dampak positif bagi industri perbankan. Selain itu, pertumbuhan
di sektor pertambangan dan konstruksi juga diperkirakan akan
mendorong pertumbuhan usaha pembiayaan alat berat.
Di tahun 2007, bidang usaha Jasa Keuangan Astra juga
berencana untuk memperkuat posisi keuangannya dengan
mencari peluang pendanaan untuk pertumbuhan di masa
depan dan terus memperkuat pengelolaan risikonya dengan
mengevaluasi dan mengembangkan prosedurnya.
Tinjauan Ke depanOutlook
1991Pendirian PT Federal Adiwiraserasi yang mengelola bidang usaha komponen.
The founding of PT Federal Adiwiraserasi to manage the component business.
�0 Astra 2006 Annual Report
24.7% Kontribusi terhadap Pendapatan Bersih AstraContribution to Astra Net Revenue
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Alat BeratHeavy Equipment
The Construction Machinery division is a leading heavy
equipment distributor supplying a full range of products.
Targeting customers in the mining, agribusiness, forestry
and construction sectors, the division offers Komatsu’s
construction and mining equipment, and other products
such as Valmet’s forestry equipment, hydraulic cranes from
Tadano, Bomag’s vibratory rollers as well as heavy-duty
trucks from Nissan Diesel and Scania. Through its office
network, which encompasses 18 branch offices, 11 site-
support offices and 11 representative offices, the division
also provides after-sales service through spare parts
sales and maintenance services. In addition, UT operates
remanufacturing facilities in Jakarta, Balikpapan and
Pekanbaru to meet demand for equipment reconditioning
services.
UT’s mining contracting operation is managed through
its subsidiary, PT Pamapersada Nusantara (Pama). Pama
is the largest mining contractor in Indonesia and in the
region and is recognized as a world-class player. Pama’s
comprehensive mining services include exploration, mining
and barging, as well as loading services for large coal mine
customers in Sumatra and Kalimantan.
Divisi Mesin Konstruksi adalah distributor terkemuka
dalam bidang penyediaan alat berat. Untuk melayani para
pelanggannya di sektor pertambangan, agribisnis, kehutanan
dan konstruksi, divisi ini menawarkan berbagai peralatan
konstruksi dan pertambangan dari Komatsu, dan produk-
produk lain seperti peralatan kehutanan dari Valmet, hydraulic
crane dari Tadano, vibratory roller dari Bomag serta truk-
dengan kapasitas besar dari Nissan Diesel dan Scania. Melalui
jaringannya yang terdiri dari 18 kantor cabang, 11 kantor site-
support dan 11 kantor perwakilan, divisi ini juga menyediakan
layanan purna jual yang meliputi penjualan suku cadang
dan layanan perawatan. Selain itu, UT juga mengoperasikan
fasilitas remanufacturing yang berlokasi di Jakarta, Balikpapan
dan Pekanbaru untuk memenuhi kebutuhan layanan rekondisi
alat berat.
Usaha Kontraktor Penambangan UT dikelola melalui anak
perusahaannya, PT Pamapersada Nusantara (Pama). Pama
merupakan kontraktor penambangan terbesar di Indonesia
dan regional yang telah memperoleh pengakuan dunia. Pama
memberikan layanan penambangan yang komprehensif
mencakup layanan eksplorasi, penambangan dan
pengangkutan serta layanan bongkar muat bagi perusahaan-
perusahaan penambangan batu bara besar di Sumatra dan
Kalimantan.
PT United Tractors Tbk (UT) mengelola usaha Astra di bidang
Mesin Konstruksi dan Kontraktor Penambangan. Kepemilikan
Perseroan di UT mencapai 58,45%.
PT United Tractors Tbk (UT) manages Astra’s two heavy equipment
businesses: Construction Machinery and Mining Contracting. The
Company holds a 58.45% stake in UT.
1991Mengakuisisi PT Pantja Motor.
PT Pantja Motor acquisition.
�� Astra 2006 Annual Report
Alat Berat | Heavy Equipment
Business PerformanceDespite the generally cautious mood triggered by the fuel price
increase in 2005, the coal mining sector enjoyed strong export
market demand, allowing UT’s mining contracting business to
turn in a good business performance.
The Heavy Equipment business recorded a 3.3% increase in net
revenue to Rp 13.7 trillion, with the Construction Machinery and
Mining Contracting businesses contributing 43.2% and 56.8%
of the total UT’s net revenue respectively. With this result, the
Heavy Equipment business contributed 24.7% of Astra’s net
revenue, up from 21.5% in 2005. However, operating income
experienced negative growth of 21.2%, declining to Rp 1.3
trillion, largely due to lower margins and provisions for bad
debt in the mining contracting business.
Kinerja UsahaDi tengah iklim usaha yang kurang kondusif akibat kenaikan
harga minyak bumi di tahun 2005, sektor penambangan
batu bara menikmati pertumbuhan pasar ekspor yang
menggembirakan, sehingga mendorong usaha Kontraktor
Penambangan UT untuk meraih kinerja yang positif.
Pendapatan bersih bidang usaha Alat Berat tumbuh sebesar
3,3% menjadi Rp 13,7 triliun dimana divisi Mesin Konstruksi
dan Kontraktor Penambangan masing-masing menyumbang
sebesar 43,2% dan 56,8% terhadap total pendapatan bersih
UT. Dengan hasil ini, bidang usaha Alat Berat menyumbang
sebesar 24,7% terhadap total pendapatan bersih Astra,
meningkat dari 21,5% di tahun 2005. Namun demikian,
laba usaha mengalami penurunan sebesar 21,2% menjadi
Rp 1,3 triliun terutama disebabkan marjin yang lebih kecil
serta cadangan piutang tak tertagih dari divisi Kontraktor
Penambangan.
UT adalah distributor tunggal untuk produk-produk alat berat Komatsu di Indonesia.
UT is the sole distributor of Komatsu’s heavy equipment products in Indonesia.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Sektor pertambangan merupakan pemakai terbesar dari penjualan alat berat UT.
The mining sector is the largest contributor to UT’s heavy equipment sales.
Komatsu tipe WA1200 merupakan unit wheel loader terbesar di dunia yang digunakan di area pertambangan di Kalimantan.
Komatsu type WA1200, the largest wheel loader unit in the world, operating in a mining area in Kalimantan.
Overall, UT’s Construction Machinery division saw
lower sales of Komatsu products due to weakening
heavy equipment market demand in the mining sector
as customers prioritized exploration activities in 2006.
However, equipment sales in all non-mining sectors
(agribusiness, forestry and construction) showed
considerable growth. By the end of the year, total sales of
Komatsu products had declined from 2,406 units to 2,250
units, although market share was maintained at 48.0%.
Net revenue from equipment sales was down 12.0% to
Rp 5.9 trillion.
To extend its product range in 2006, UT introduced the
Komatsu Bulldozer D68ESS-12. This new product offers
better fuel consumption and higher productivity to meet
the demands of the agribusiness sector. UT also launched
a new Komatsu Hydraulic Excavator, the environmentally
friendly PC130-7 Galeo, which delivers high productivity
and low fuel consumption. UT also promoted Valmet
products for industrial forest project in order to support
export of pulp.
Secara keseluruhan, kinerja penjualan produk Komatsu dari divisi
Mesin Konstruksi UT mengalami penurunan akibat melemahnya
permintaan pasar alat berat di sektor pertambangan karena
di tahun 2006 para pelanggan lebih memprioritaskan diri
pada kegiatan eksplorasi. Namun demikian, penjualan mesin
konstruksi di luar sektor pertambangan (agribisnis, kehutanan
dan konstruksi) berhasil meraih pertumbuhan yang berarti.
Hingga akhir tahun 2006, penjualan produk Komatsu turun dari
2.406 unit menjadi 2.250 unit walaupun penguasaan pangsa
pasar dapat dipertahankan di tingkat 48,0%. Pendapatan
bersih divisi ini mengalami penurunan sebesar 12,0% menjadi
sebesar Rp 5,9 triliun.
Untuk menambah jenis produknya di sektor agribisnis,
UT meluncurkan produk barunya, Komatsu Bulldozer
D68ESS-12 yang konsumsi bahan bakarnya lebih hemat
dan produktivitasnya lebih tinggi. UT juga meluncurkan
produk Komatsu Hydraulic Excavator, PC130-7 Galeo yang
ramah lingkungan, produktivitas yang tinggi serta konsumsi
bahan bakar yang lebih rendah. Untuk sektor kehutanan
khususnya untuk mendukung ekspor pulp, UT mengandalkan
produk Valmet.
Mesin KonstruksiConstruction Machinery
1991PT Pantja Motor meluncurkan Isuzu Panther, primadona kendaraan penumpang bermesin diesel di Indonesia.
PT Pantja Motor launched Isuzu Panther, a popular diesel passenger vehicle in Indonesia.
�� Astra 2006 Annual Report
Alat Berat | Heavy Equipment
Kegiatan penambangan batu bara Pama di salah satu konsesi penambangan di Kalimantan.
Pama’s mining activity in one of the coal mining concession locations in Kalimantan.
In 2006, Pama was able to maintain its leading position
in the industry with a 42.0% share of the total domestic
mining contracting.
Pama’s net revenue grew by 19.0% to Rp 7.8 trillion, up
from Rp 6.5 trillion in 2005, while its total coal production
and overburden removal volumes increased by 20.4%
and 19.8% respectively, standing at 42.5 million tons and
339.7 million bcm by the end of 2006.
Di tahun 2006, Pama berhasil mempertahankan kepemimpinan
di bidangnya dengan meraih pangsa pasar sebesar 42,0% dari
total kontrak penambangan domestik.
Pendapatan bersih Pama tumbuh sebesar 19,0% menjadi
Rp 7,8 triliun, meningkat dari kinerja tahun 2005 sebesar
Rp 6,5 triliun. Sementara itu, total ekstraksi batu bara dan
pemindahan tanah masing-masing meningkat sebesar 20,4%
dan 19,8% mencapai 42,5 juta ton dan 339,7 juta bcm di akhir
tahun 2006.
Kontraktor PenambanganMining Contractor
��Astra 2006 Laporan Tahunan
The heavy equipment business is expected to improve in
2007 as the macroeconomic environment becomes more
conducive. Sales of equipment products are projected to
increase, with the highest growth likely to be contributed
by the construction sector in the wake of upcoming
infrastructure projects, followed by the agribusiness,
forestry and mining sectors. Agribusiness and mining
sectors are also expected to post better results as demand
for crude palm oil (CPO) and coal looks set to remain
high.
Pama has secured an agreement to provide services to
mine coal at various locations in Kalimantan until 2016.
Pama will continue to pursue new business opportunities in
the mining contracting sector. At the same time, Pama will
maintain its focus on efficiency and quality improvements
across all its operating units.
As demand for coal continues to rise, Astra will keep
looking for business opportunities in the mining concession
sector.
In January 2007, Pama acquired three mining concession
holders in South Kalimantan - PT Nusantara Citra Jaya
Abadi (NCJA), PT Ekasatya Yanatama (ESY) and PT Kadya
Caraka Mulya (KCM); one mining contractor company,
PT Prima Multi Mineral (PMM), which holds the right to
mine in the coal concession area held by PD Baramarta (a
regional government enterprise in South Kalimantan); and
one coal marketing company, Scenic Worldwide Limited,
which has exclusive coal marketing rights with PMM,
NCJA, ESY and KCM.
Usaha alat berat diharapkan akan membaik di tahun 2007
sejalan dengan makin kondusifnya kondisi makro ekonomi.
Penjualan alat berat diproyeksikan mengalami peningkatan
dengan pertumbuhan terbesar terutama disumbangkan oleh
sektor konstruksi yang didorong oleh dimulainya proyek-
proyek infrastruktur, diikuti oleh sektor agribisnis, kehutanan
dan pertambangan. Sektor agribisnis dan pertambangan juga
diharapkan akan membukukan hasil yang lebih baik sejalan
dengan tetap tingginya permintaan minyak sawit mentah
(CPO) dan batu bara.
Di lain pihak, Pama memiliki beberapa kontrak jasa
penambangan batu bara di berbagai lokasi di Kalimantan
yang akan habis masa berlakunya sampai 2016. Pama akan
terus mencari peluang bisnis baru di bidang kontraktor
penambangan. Sementara itu, Pama akan terus fokus pada
peningkatan efisiensi dan kualitas di seluruh unit operasinya.
Melihat prospek kebutuhan batu bara yang semakin tinggi,
Astra akan terus mencari peluang untuk mengembangkan
usahanya di bidang konsesi penambangan.
Di bulan Januari 2007, Pama mengakuisisi tiga konsesi
pertambangan di Kalimantan Selatan - PT Nusantara Citra
Jaya Abadi (NCJA), PT Ekasatya Yanatama (ESY) dan PT
Kadya Caraka Mulya (KCM); satu perusahaan kontraktor
penambangan, PT Prima Multi Mineral (PMM), yang memegang
hak untuk melakukan penambangan di konsesi penambangan
PD Baramarta (sebuah perusahaan pemerintah daerah di
Kalimantan Selatan); serta satu perusahaan pemasaran
batu bara, Scenic Worldwide Limited, yang memegang hak
pemasaran batu bara eksklusif dengan PMM, NCJA, ESY dan
KCM.
Tinjauan Ke depanOutlook
1991Mendirikan Astra Mitra Ventura yang menyediakan fasilitas pinjaman modal bagi UKM.
Founded Astra Mitra Ventura to provide capital funding facilities for the SMEs.
�� Astra 2006 Annual Report
11.5% Peningkatan Pendapatan BersihNet Revenue Increase
��Astra 2006 Laporan Tahunan
AgribisnisAgribusiness
AAL’s principal activities now cover the cultivation, harvest
and processing of palm oil. Its main product, CPO, targets
both the domestic and export markets. As of December
2006, AAL had total area of around 216,000 hectares
in 35 different plantations and 17 CPO processing mills
in Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. With a refinery in
Medan, Sumatra, that refines CPO into olein and cooking
oil, AAL also has a modest presence in the downstream
sector. In addition to palm oil, AAL also has a small interest
in rubber.
Business PerformanceDriven both by growing market demand and higher CPO
prices, AAL’s net revenue grew by 11.5% to Rp 3.8 trillion
in 2006, contributing 6.8% to Astra’s net revenue. AAL’s
operating profit in 2006 was at Rp 1.2 trillion, contributing
24.0% to Astra’s operating profit.
Prolonged dry condition is impacted AAL’s production in
the last quarter of 2006. Nevertheless, Fresh Fruit Bunches
(FFB) production reached 3.6 million ton, 3.5% higher than
the previous year’s output. AAL’s productivity improved
in line with FFB production, growing by 3.1% from 19.2
tons FFB per hectare to 19.8 tons FFB per hectare. CPO
production reached 917,885 ton, or grew by 7.1%. CPO
productivity increased from 4.4 tons CPO per hectare to
4.6 tons CPO per hectare by the end of 2006.
Aktivitas utama AAL meliputi penanaman, pemanenan serta
pengolahan minyak sawit. Produk utamanya, CPO, dipasarkan
untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
Sampai dengan Desember 2006, total lahan tanam AAL
sekitar 216.000 hektar di 35 lokasi serta memiliki 17 pabrik
pengolahan CPO di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
Di industri hilir, AAL juga mengolah CPO menjadi olein dan
minyak goreng di kilangnya di Medan, Sumatra. Selain sawit,
AAL juga mengelola usaha di bidang perkebunan karet.
Kinerja UsahaDidorong oleh pertumbuhan pasar serta kenaikan harga CPO,
pendapatan bersih AAL tumbuh sebesar 11,5% mencapai
Rp 3,8 triliun di tahun 2006 serta menyumbang 6,8% terhadap
total pendapatan bersih Astra. Laba usaha yang diraih yaitu
sebesar Rp 1,2 triliun dan menyumbang sebesar 24,0%
terhadap laba usaha Astra.
Musim kemarau yang berkepanjangan berdampak pada
produksi AAL pada kuartal terakhir tahun 2006. Meskipun
demikian, produksi Tandan Buah Segar (TBS) mencapai 3,6 juta
ton, 3,5% lebih tinggi dari hasil tahun sebelumnya, sehingga
produktivitas juga meningkat sebesar 3,1% dari 19,2 ton TBS
per hektar menjadi 19,8 ton TBS per hektar. Di samping itu,
produksi CPO mencapai 917.885 ton atau tumbuh sebesar
7,1%, dan hal ini berdampak pada meningkatnya produktivitas
CPO dari 4,4 ton CPO per hektar menjadi 4,6 ton CPO per
hektar di akhir tahun 2006.
Sebagai salah satu penghasil CPO terbesar di Indonesia,
Perseroan terus mengembangkan bidang usaha
Agribisnis yang dikelola oleh anak perusahaannya,
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) dengan kepemilikan
Perseroan sebesar 79,68%.
As one of the largest CPO producers in Indonesia, the Company
continues to expand its Agribusiness interests which are managed by
its subsidiary PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), in which the Company
holds a 79.68% stake.
1995Mendirikan Akademi Teknik Federal (sekarang Politeknik Manufaktur Astra) yang menyediakan pendidikan formal tingkat diploma di bidang manufaktur.
Founded Akademi Teknik Federal (now Astra Manufacturing Polytechnic) that offers formal diploma level education in manufacturing.
�� Astra 2006 Annual Report
To maintain growth, AAL increased its palm oil plantation
area in 2006 by 14,587 hectares. AAL added a new CPO
processing mill with a production capacity of 30 tons of FFB
per hour so that by the end of the year, AAL’s total capacity
has reached 790 tons of FFB per hour. AAL also increased
its kernel oil production capacity to 250 tons per day with
the addition of a new kernel oil processing mill in Central
Kalimantan. AAL is currently evaluating the opportunities
offered by biodiesel, and has completed the construction
of a biodiesel plant pilot project in Kalimantan with an
installed capacity of 1 ton per batch or 3 tons per day.
Untuk terus mempertahankan tingkat pertumbuhan
produksinya, di tahun 2006 AAL memperluas area lahan
tanam kelapa sawitnya sebesar 14.587 hektar. Selain itu,
AAL membuka pabrik pengolahan minyak sawit baru dengan
kapasitas produksi 30 ton TBS per jam sehingga di akhir tahun
2006 total kapasitas produksi AAL mencapai 790 ton TBS per
jam. Kapasitas produksi minyak kernel juga meningkat menjadi
250 ton per hari dengan dibukanya pabrik minyak kernel baru
di Kalimantan Tengah. AAL juga sedang mengevaluasi peluang
di sektor biodiesel, dengan menyelesaikan proyek contoh
pabrik biodiesel di Kalimantan dengan kapasitas terpasang
sebesar 1 ton per batch atau 3 ton per hari.
2006 2005 Growth
CPO Production (thousand tons) 917.9 857.1 7.1%
CPO Sales Volume (thousand tons) 914.7 818.7 11.7%
Average AAL Selling Price (Rp/kg) 3,552 3,389 4.8%
FFB Production (million tons) 3.6 3.5 3.5%
Di tahun 2006, AAL memperluas area lahan tanam kelapa sawitnya sebesar 14.587 hektar.
In 2006, AAL increased its planted palm oil area by 14,587 hectares.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Proses penelitian produk berbahan baku kelapa sawit di laboratorium AAL, Jakarta.
Research on palm oil products in AAL laboratory, Jakarta.
In the long term, demand for CPO is expected to remain
strong, given the booming economies of China and India,
the two largest markets for CPO in the world. Increased
interest in biodiesel, triggered by fossil fuel shortages and
concerns about environmental issues, should also support
future sales volume.
Anticipating this promising growth, AAL will continue to
concentrate on increasing CPO output by expanding its
plantation area and by building more processing mills.
AAL will also grow its stake in the rubber business and
work with Indonesian Oil Palm Research Institute (IOPRI), a
government CPO research body, to build an oil palm seed
breeding in Central Kalimantan.
Dalam jangka panjang, kebutuhan CPO diproyeksikan akan
tetap tinggi, seiring dengan tingginya pertumbuhan ekonomi
Cina dan India, dua pasar CPO terbesar di dunia. Peningkatan
permintaan biodiesel yang didorong oleh kelangkaan minyak
bumi serta tumbuhnya kesadaran pada masalah lingkungan
hidup akan mendukung prospek penjualan di masa
mendatang.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan yang menjanjikan tersebut,
AAL akan terus berkonsentrasi meningkatkan produksi
CPO melalui perluasan lahan tanam dan pembangunan
pabrik pengolahan minyak sawit baru. AAL juga berencana
mengembangkan usaha perkebunan karetnya serta memulai
pembangunan kebun bibit sawit di Kalimantan Tengah bekerja
sama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) milik
pemerintah.
AAL memiliki 17 pabrik pengolahan CPO di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
AAL operates 17 CPO processing mills in Sumatra, Kalimantan and Sulawesi.
Tandan buah segar kelapa sawit yang siap diolah menjadi CPO.
Palm oil fresh fruit bunches ready for CPO production.
Tinjauan Ke depanOutlook
1999Astra menandatangani kesepakatan restrukturisasi hutang tahap pertama.
Astra signed its first debt restructuring agreement.
�0 Astra 2006 Annual Report
52.3% Pertumbuhan Laba UsahaOperating Income Growth
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Teknologi InformasiInformation Technology
As the sole distributor of Fuji Xerox in Indonesia, AG not
only sells and rents Fuji Xerox products, but also provides
end-to-end document handling solutions to its customers.
Offered products and services cover all aspects of the
document cycle starting from input (scan, create, capture),
management (index, store, archive, distribute) and output
(print, scan, copy, view) for office needs as well as large-
scale production using high speed and high volume
printing.
AG’s IT solution business is operated through its associate,
PT SCS Astragraphia Technologies (SAT), a joint venture
company with Singapore Computer Systems Ltd., providing
integrated solutions and services including IT infrastructure,
systems integration, ERP/SAP implementation, business
solutions and IT outsourcing (helpdesk, data center,
application management, IT operation management).
Sebagai distributor tunggal Fuji Xerox di Indonesia, AG
tidak hanya bergerak di bidang penjualan dan penyewaan
produk-produk Fuji Xerox, melainkan juga menawarkan
solusi pengelolaan dokumen bagi para pelanggannya. Produk
dan layanan yang ditawarkan mencakup solusi pengelolaan
dokumen mulai input (pemindaian, pembuatan, pemilihan),
pengelolaan (indeks, penyimpanan, pengarsipan dan distribusi)
serta output (pencetakan, pemindaian, penggandaan dan
penyajian) untuk kebutuhan perkantoran serta produksi skala
besar berbasis printer dengan kecepatan dan kapasitas tinggi.
Usaha AG di bidang TI dikelola oleh PT SCS Astragraphia
Technologies (SAT), perusahaan patungan dengan Singapore
Computer Systems Ltd. Perusahaan ini menawarkan solusi
dan layanan terintegrasi termasuk infrastruktur TI, sistem
yang terintegrasi, implementasi ERP/SAP, solusi bisnis maupun
outsourcing TI (helpdesk, pusat data, manajemen aplikasi,
manajemen operasi TI).
Usaha Astra di bidang Teknologi Informasi (TI) dikelola melalui
anak perusahaannya, PT Astra Graphia Tbk (AG) di mana
Perseroan memiliki saham sebesar 76,87%. AG saat ini
menduduki posisi terdepan di Indonesia dalam penyediaan
layanan Document Solutions dan IT Solutions.
Astra’s businesses in the Information Technology sector are managed
through its subsidiary, PT Astra Graphia Tbk (AG), in which the
Company has a 76.87% stake. AG is currently positioned as one
of the leading document and information technology (IT) solution
providers in the country.
1999Astra Daihatsu Motor meluncurkan Daihatsu Taruna untuk mempeluas pilihan produk di segmen SUV.
Astra Daihatsu Motor launched Daihatsu Taruna to expand its product range in the SUV segment.
�� Astra 2006 Annual Report
Informasi Teknologi | Information Technology
AG has broad customer reach through its 70 service points
including 19 branch offices located in major cities in
Indonesia.
Business PerformanceSupported by both the increasing demand for professional
document handling and the availability of advanced technology,
AG recorded a 13.2% increase in net revenue to Rp 606.2
billion, contributing 1.1% of Astra’s net revenue. Operating
income showed a strong growth of 52.3%, reaching Rp 76.7
billion by the end of the year.
In 2006, AG was named the Most Trusted Company and the
Best Public Company in the Trading, Service and Investment
Sector in the 2005 Corporate Governance Perception Index
(CGPI) survey conducted by the Indonesian Institute for
Corporate Governance (IICG) and SWA Magazine. AG also
received a “Gold” rating based on the Astra Green Company
certification standard.
AG memiliki jangkauan yang luas untuk melayani pelanggannya
melalui 70 titik layanan termasuk 19 kantor cabangnya di kota-
kota besar di Indonesia.
Kinerja UsahaDidukung oleh makin meningkatnya kebutuhan penanganan
dokumen secara profesional serta tersedianya teknologi
yang makin canggih, AG berhasil meningkatkan pendapatan
bersihnya sebesar 13,2% mencapai Rp 606,2 miliar atau
menyumbang sebesar 1,1% terhadap total pendapatan bersih
Astra. Laba usaha juga tumbuh sebesar 52,3% mencapai Rp
76,7 miliar di akhir tahun.
Di tahun 2006, AG menerima penghargaan sebagai Most
Trusted Company dan The Best Public Company untuk
sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi dalam penghargaan
Corporate Governance Perception Index (CGPI) tahun 2005
dari Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
dan Majalah SWA. AG juga berhasil meraih kategori ”Emas”
berdasarkan standar sertifikasi Astra Green Company.
Layan Gerak merupakan salah satu kekuatan AG dalam melayani kebutuhan konsumen di bidang document solutions secara cepat.
Layan Gerak is one of AG’s competitive tools to provide speedy document solutions services.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
DocuCentre 4110 merupakan salah satu mesin cetak digital terbaru dari Fuji Xerox di segmen production system business.
DocuCentre 4110 is one of the latest digital printing machines from Fuji Xerox for the production system business segment.
Market opportunities in this sector will continue to grow as
demand for more advanced technology and professional
document handling increases. To continue delivering
growth in 2007, AG will continue to provide richer product
offering and develop faster as well as more accurate
service delivery. At the same time, AG will boost efforts to
strengthen the brand.
Peluang pasar di sektor ini akan terus tumbuh sejalan dengan
makin meningkatnya kebutuhan akan teknologi yang canggih
dan layanan penanganan dokumen yang profesional. Agar
dapat terus meraih pertumbuhan di tahun 2007, AG akan
meningkatkan bauran produknya dan mengembangkan
layanan yang lebih cepat serta akurat. Di samping itu, AG akan
terus meningkatkan upaya memperkuat mereknya.
AG menyediakan layanan IT Solutions yang dijalankan oleh SCS Astragraphia Technologies.
SCS Astragraphia Technologies manages AG’s IT Solutions services.
Tinjauan Ke depanOutlook
2000Konsorsium yang dipimpin oleh Cycle & Carriage Limited mengambil alih 40% kepemilikan di PT Astra International Tbk.
A consortium led by Cycle & Carriage Limited acquired a 40% stake in PT Astra International Tbk.
�� Astra 2006 Annual Report
8.3m3/second Kapasitas Produksi Air BersihWater Production Capacity
��Astra 2006 Laporan Tahunan
InfrastrukturInfrastructure
Astratel manages Astra’s interests in the toll road sector
through its 34.00% stake in PT Marga Mandala Sakti
(MMS). MMS holds a 30-year concession to operate 72 km
of toll road between Tangerang and Merak until 2023.
Astratel together with Citigroup Financial Products Inc.
acquired a 49.00% stake of PT PAM Lyonnaise Jaya
(PALYJA) in July 2006. PALYJA, which has been granted a
25 year co-operation agreement with PAM Jaya that will
run until 2023, is the operator of western Jakarta water
utility system.
Through Intertel, Astra has built its interests in logistics,
following the acquisition of a 34.91% stake in PT Toyofuji
Logistics Indonesia (TFLI) in December 2005. TFLI is a
logistics company engaged in export, import and domestic
transport services.
Di bidang jalan tol, Astratel memiliki 34,00% saham di
PT Marga Mandala Sakti (MMS) yang memiliki hak konsesi
selama 30 tahun dan akan berakhir pada tahun 2023, untuk
mengoperasikan jalan tol sepanjang 72 kilometer antara
Tangerang dan Merak.
Astratel bersama Citigroup Financial Products Inc. mengakuisisi
49,00% saham PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) di bulan Juli
2006. PALYJA yang memegang perjanjian kerjasama dengan
PAM Jaya selama 25 tahun dan akan berakhir pada tahun 2023
merupakan operator sistem air bersih untuk wilayah Jakarta
bagian barat.
Astra juga membangun usahanya di bidang logistik melalui
Intertel setelah mengakuisisi 34,91% saham PT Toyofuji
Logistics Indonesia (TFLI) di bulan Desember 2005. TFLI
merupakan perusahaan logistik dengan usaha jasa ekspor,
impor dan transportasi domestik.
Kegiatan usaha Infrastruktur dikelola oleh anak-anak
perusahaan Perseroan yaitu PT Astratel Nusantara (Astratel)
dan PT Intertel Nusaperdana (Intertel). Melalui dua anak
perusahaan yang dimiliki penuh oleh Perseroan, Astra
menjalankan usaha di bidang telekomunikasi, jalan tol,
pengolahan dan pengadaan air bersih serta logistik.
The Company manages its infrastructure businesses through two
wholly owned subsidiaries, PT Astratel Nusantara (Astratel) and PT
Intertel Nusaperdana (Intertel). These two companies are involved in
the telecommunications, toll roads, water utility system and logistics
sectors.
Kapasitas Produksi Air BersihWater Production Capacity
2000Restrukturisasi bisnis sepeda motor Honda.
Restructuring of the Honda motorcycle business.
�� Astra 2006 Annual Report
Infrastruktur | Infrastructure
Through a revenue sharing contract with PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk Regional Division V – East Java, Astra’s
telecommunications sector is managed through a multimedia
company PT Indonesia Network (INW), which provides Speedy
lines using the technology of Asymmetric Digital Subscriber
Line.
Business PerformanceToll road operator MMS handled a total traffic volume of
24 million motor vehicles during 2006, and contributed net
income of Rp 0.5 billion to Astra.
PALYJA operates a distribution network of over 5,000 kilometres
with more than 350,000 service connections, and manages a
water production capacity of 8.3 m3 per second. The company
booked total volume sold of 130 million m3 in 2006. PALYJA
contributed net income of Rp 9.7 billion to Astra in 2006.
TFLI’s marshalling yard handled the export and import of 42,070
cars and logistic for domestic operation of 11,186 cars.
By the end of 2006, INW had completed the installation of
10,512 Speedy lines of which 9,507 lines are already in
service.
Melalui kontrak bagi hasil dengan PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk Divisi Regional V – Jawa Timur, usaha Astra di sektor
telekomunikasi dikelola melalui PT Indonesia Network (INW)
sebuah perusahaan multimedia yang memberikan layanan
jaringan Speedy dengan menggunakan teknologi Asymmetric
Digital Subscriber Line.
Kinerja UsahaMMS sebagai pengelola jalan tol menangani lalu lintas 24 juta
kendaraan selama tahun 2006, dan menyumbangkan laba
bersih sebesar Rp 0,5 miliar terhadap Astra.
PALYJA mengoperasikan jaringan distribusi sepanjang kira-kira
5.000 kilometer dengan lebih dari 350.000 jaringan layanan
dan mengelola fasilitas produksi air bersih dengan kapasitas
8,3 m3 per detik. Perusahaan ini membukukan penjualan air
sebesar 130 juta m3 di tahun 2006. PALYJA menyumbangkan
laba bersih sebesar Rp 9,7 miliar terhadap Astra di tahun
2006.
Pada saat yang sama, TFLI membukukan penggunaan area
tunggu untuk kebutuhan ekspor dan impor atas 42.070 unit
mobil serta logistik untuk operasional domestik atas 11.186
kendaraan.
Hingga akhir tahun 2006, INW telah menyelesaikan sebanyak
10.512 sambungan Speedy di mana 9.507 sambungan telah
dioperasikan.
MMS adalah operator jalan tol Tangerang dan Merak yang merupakan urat nadi lalu lintas dari Banten menuju Jakarta.
MMS is the operator of Tangerang and Merak toll roads, the main transportation link between Banten and Jakarta.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
In the long run, opportunities in this sector are expected
to be abundant as demand for new infrastructure
development continues to increase to support Indonesia’s
economic growth. Going forward, Astra will continue to
find more opportunities to extend its participation in this
sector through joint developments with strategic partners.
Dalam jangka panjang, diharapkan masih banyak peluang yang
ditawarkan sektor ini sejalan dengan makin meningkatnya
kebutuhan pengembangan infrastruktur baru untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Astra akan
terus mencari peluang baru untuk meningkatkan partisipasinya
di sektor ini melalui kerjasama dengan mitra-mitra strategis di
masa mendatang.
PALYJA, perusahaan sistem air bersih, beroperasi di wilayah Jakarta
bagian barat.
PALYJA, the operator of western Jakarta water utility system.
Tinjauan Ke depanOutlook
2000Restrukturisasi bisnis BMW.
Restructuring of the BMW business.
�� Astra 2006 Annual Report
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
��Astra 2006 Laporan Tahunan
To achieve this goal, Astra believes that it must continue
to attract the best talent available across all disciplines,
constantly encourage people to develop their full potential
and grow them as business leaders with clear career paths
to success. Equally important, Astra must make sure it
puts in place a working environment that fosters positive
communication, teamwork and respect for others.
To identify and recruit the best people, Astra’s Recruitment
and Career Development Department actively engages in
close partnership with respected universities to develop
high calibre human resources through its Astra Goes to
Campus (ATGC) programme.
ATGC is an all-encompassing link and match programme
between the industry and the higher education sector,
which includes:
– Astra Workshop Programme (AWP), which aims to
provide short-term training for selected students on
Astra’s basic competencies and culture;
– Astra Internship Programme (AIP), designed to
introduce Astra’s working environment to students;
– Astra Guest Lecturing Programme (AGLP), in which
Astra staff share their experiences with university
students;
– Astra Days, a career day event with participation by all
subsidiaries within the Astra Group.
Untuk dapat mencapai sasaran tersebut, Astra sangat
mempercayai pentingnya merekrut talenta terbaik dari berbagai
disiplin, terus mendorong karyawannya untuk meningkatkan
potensinya serta mengembangkan mereka untuk menjadi
pemimpin bisnis dengan jenjang karir yang jelas. Selain itu,
Astra juga dituntut untuk membangun lingkungan kerja yang
mendorong terbentuknya komunikasi yang positif, kerjasama
dan saling menghargai.
Agar dapat merekrut karyawan terbaik, Departemen
Rekrutmen dan Pengembangan Karir Astra secara aktif
membina hubungan erat dengan berbagai universitas ternama
guna mengembangkan sumber daya manusia yang tangguh
melalui program Astra Goes to Campus (ATGC).
ATGC merupakan program link and match yang komprehensif
antara sektor industri dengan sektor pendidikan tinggi, yang
meliputi:
– Astra Workshop Programme (AWP), yang memberikan
program pelatihan pendek bagi siswa-siswa terpilih untuk
mengenal kompetensi dan budaya Astra;
– Astra Internship Programme (AIP), yang dirancang untuk
memperkenalkan lingkungan kerja Astra kepada para
siswa;
– Astra Guest Lecturing Programme (AGLP), di mana
karyawan Astra membagi pengalamannya dengan para
mahasiswa;
– Astra Days, merupakan career day yang diikuti oleh semua
anak perusahaan di lingkungan Grup Astra.
Sebagai perusahaan dengan jumlah karyawan hampir
120.000 orang, tantangan terbesar yang dihadapi oleh Grup
Astra adalah membangun organisasi yang efektif dengan
budaya yang dapat memupuk hubungan kerja yang harmonis
dengan dasar saling menghormati.
As a company with almost 120,000 employees, one of Astra Group’s
biggest challenges is to build an effective organization with a culture
that nurtures harmonious relationships based on mutual respect.
Mengembangkan SDMDeveloping People
2001Menerbitkan Buku Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja.
Publication of the Business Ethics and Work Ethics Guidelines.
�0 Astra 2006 Annual Report
In 2005 Astra initiated the Astra Development Centre,
which responsible to identify, assess and develop future
leaders through regular training and career development
programmes. In addition, participants can benefit from
a rigorous mentoring system conducted by experienced
business persons.
Building a supportive working environment is a key aspect
of human resource management and Astra actively engages
in activities to ensure that this is an ongoing process. Every
year, coordinated by the Industrial Relations Department,
Astra conducts the Astra Industrial Relations Assessment
(AIRA).
In 2006, Astra once again received a number of awards
in recognition of its leadership in human resources
development, including the HR Excellence Award from
SWA Magazine and the MAKE (Most Admired Knowledge
Enterprise) Award, from the Dunamis Organization Service
in cooperation with Teleos, UK and the Jakarta Stock
Exchange. Astra is regularly named by job seekers in
various surveys as one of the favourite recruiters.
Di tahun 2005, Astra membentuk Astra Development Centre
yang bertanggungjawab mengidentifikasi, mengukur dan
mengembangkan pemimpin masa depan melalui program
pelatihan dan pengembangan karir. Selain itu, para peserta
juga dapat memanfaatkan sistem mentoring yang melibatkan
tenaga eksekutif yang berpengalaman.
Membangun lingkungan kerja yang mendukung merupakan
salah satu aspek kunci dari kegiatan pengelolaan sumber daya
manusia, dan untuk itu Astra senantiasa melakukan berbagai
upaya untuk memastikan proses tersebut berjalan dengan
baik. Di bawah koordinasi Departemen Hubungan Industrial,
setiap tahun Astra menyelenggarakan Astra Industrial Relations
Assessment (AIRA).
Di tahun 2006, Astra kembali berhasil meraih berbagai
penghargaan di bidang pengembangan sumber daya manusia,
termasuk HR Excellence Award dari Majalah SWA dan MAKE
(Most Admired Knowledge Enterprise) Award, dari Dunamis
Organization Service bekerja sama dengan Teleos, Inggris dan
Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan berbagai survei, Astra dikenal
pula sebagai perusahaan idaman bagi para pencari kerja.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Setiap tahun AMDI menyelenggarakan Astra Quality Convention sejak tahun 1982. Melalui ajang ini semangat inovasi karyawan terus dipacu.
Every year, AMDI organizes the Astra Quality Convention, which has been held since 1982 to cultivate an innovation culture within Astra.
Astra Management Development Institute (AMDI)AMDI is proof of Astra’s commitment to providing the
best available training to its employees. AMDI offers wide-
ranging training courses for every level of management,
from trainee through supervisor to senior management. To
be able to offer best-in-class training programmes, AMDI
works with well-known learning institutions including
Prasetya Mulia, the Asian Institute of Management
(AIM) in the Philippines and the INSEAD Asia Campus in
Singapore.
In 2005, AMDI introduced a new training initiative, the
Astra Value Innovation Programme (Astra-VIP). Astra-VIP is
an executive-level training course developed with INSEAD
and based on the Value Innovation/Blue Ocean Strategy
introduced by Professor W. Chan Kim. In 2006, participants
were also invited to join a benchmarking tour to Samsung’s
VIPCenter and the Innovation Programme Center – Posco
in South Korea.
Every year, AMDI organizes the Astra Quality Convention,
which has been held since 1982 to cultivate an
improvement and innovation culture within Astra. Through
this forum, employees from all levels of the organization
can submit and present their improvement projects
for review. The purpose of this programme is to drive
constant improvement and innovation, to encourage the
sharing of best practices and to motivate the employees to
consistently strive for excellence in every process, product
and service.
Astra Management Development Institute (AMDI)AMDI merupakan wujud komitmen Astra untuk memberikan
pelatihan terbaik bagi para karyawannya. AMDI menawarkan
beragam program pelatihan bagi setiap jajaran manajemen,
mulai dari tingkat management trainee, penyelia hingga
manajemen senior. Agar dapat mengembangkan program
pelatihan terbaik, AMDI bekerjasama dengan berbagai institusi
pendidikan ternama seperti Prasetya Mulia, Asian Institute
of Management (AIM), Filipina dan INSEAD Asia Campus di
Singapura.
Pada tahun 2005, AMDI memperkenalkan program pelatihan
barunya, Astra Value Innovation Program (Astra-VIP), ditujukan
bagi eksekutif dan dikembangkan bersama dengan INSEAD
berdasarkan Value Innovation/Blue Ocean Strategy dari Professor
W. Chan Kim. Di tahun 2006, para peserta juga diundang
untuk melakukan studi banding di VIPCenter Samsung dan
Innovation Program Center - Posco di Korea Selatan.
Setiap tahun, AMDI menyelenggarakan Astra Quality
Convention yang telah dimulai sejak tahun 1982 untuk
menumbuhkan budaya penyempurnaan dan inovasi di
lingkungan Astra. Melalui forum tersebut, para karyawan dari
semua jajaran dapat menyampaikan dan mempresentasikan
proyek pengembangannya untuk dievaluasi. Manfaat dari
program ini adalah untuk membangun semangat karyawan,
menumbuhkan proses penyempurnaan dan inovasi secara
terus menerus, mendorong saling tukar informasi serta terus
merangsang usaha mencapai yang terbaik di setiap proses,
produk dan layanan.
No. of
Participants
Leadership Competence 22 649
Functional Competence 16 340
Basic Competence 10 245
In House Training 29 612
Program Pelatihan yang diselenggarakan AMDI di tahun �00�
Training Programmes conducted by AMDI during 2006
Training Programme Frequency
2002Restrukturisasi bisnis Daihatsu.
Restructuring of the Daihatsu business.
�� Astra 2006 Annual Report
Sumber Daya Manusia | Human Resources
Astra Pension Fund (DPA)DPA offers pension benefits to Astra’s retired employees or
their beneficiaries.
The pension programme was updated in 2005 to balance
the employees’ need for sufficient and equitable pension
benefits with Astra’s need to define and cap the liability
for contributions. With the new programme, employees
registered with the DPA on or prior to 20 April 1992
automatically became members of the Defined Benefit
Pension Programme/Manfaat Pasti (renamed DPA Satu),
while employees who are registered after 20 April 1992
were included in the Defined Contribution Pension
Programme/Iuran Pasti (known as DPA Dua).
The DPA Satu fund consists of 3.2% of the employee’s basic
salary plus Astra’s contributions based on the calculations
of an actuary. For the DPA Dua, Astra’s contribution is
6.4% of the employee’s basic salary.
In 2006, the total funds in DPA Satu and DPA Dua reached
Rp 763.8 billion and Rp 989.1 billion respectively. These
funds were invested in accordance with the regulation on
Pension Fund and Investment Direction.
By the end of 2006, DPA Satu and DPA Dua had 7,946 and
58,669 members respectively from across the 91 companies
within the Astra Group.
Dana Pensiun Astra (DPA)DPA menyediakan manfaat pensiun bagi karyawan Astra
purnabakti atau ahli warisnya.
Program pensiun ini telah diperbaharui pada tahun 2005
untuk menyeimbangkan antara kebutuhan karyawan untuk
mendapatkan dana pensiun yang wajar dan mencukupi,
dengan kebutuhan Astra dalam menentukan dan memastikan
bagian kontribusinya. Dengan program baru ini, karyawan
yang terdaftar sebelum atau pada tanggal 20 April 1992 tetap
melanjutkan Program Manfaat Pasti (dinamakan DPA Satu),
sedangkan karyawan yang terdaftar setelah tanggal tersebut
mengikuti Program Pensiun Iuran Pasti (dinamakan DPA Dua).
Dana dalam Program Pensiun Manfaat Pasti terdiri dari iuran
karyawan sebesar 3,2% dari gaji pokok ditambah dengan
kontribusi perusahaan berdasarkan hasil perhitungan aktuaris.
Sedangkan DPA Dua, kontribusi perusahaan adalah sebesar
6,4% dari gaji pokok karyawan.
Di tahun 2006, jumlah dana DPA Satu dan DPA Dua masing-
masing mencapai Rp 763,8 miliar dan Rp 989,1 miliar. Dana
tersebut diinvestasikan sesuai dengan ketentuan perundangan
di bidang Dana Pensiun dan Arahan Investasi.
Jumlah anggota DPA Satu dan DPA Dua hingga akhir tahun
2006 masing-masing mencapai 7.946 dan 58.669 karyawan
dari 91 perusahaan di bawah Grup Astra.
Pada tahun 2006 KAI memberikan lebih dari 741 beasiswa kepada anak
para anggotanya.
In 2006 KAI awarded more than 740 scholarships for its members’ children.
DPA Satu DPA Dua
Term Deposits 13% 7%
Bonds 40% 47%
Promissory Notes 9% 22%
Equities 29% 18%
Mutual Funds 1% 6%
Direct Participation 9% 0%
Investasi Dana Pensiun di Tahun �00�
Pension Fund Investment 2006
Invested
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Astra International Cooperative (KAI)KAI was founded as a strategic partner of Astra to promote
the well-being of its members, who are employees of
companies within the Astra Group. KAI’s principal focuses
are developing employees’ welfare and building businesses
with strategic value.
To support its members, KAI offers loan and saving facilities
and scholarships for its members’ children. In 2006, the
total loans disbursed grew to Rp 129.0 billion, 19.0%
higher than in 2005. KAI also awarded 741 scholarships
with a total value of Rp 828.0 million, a 47.8% increase
from the previous year’s figure. By the end of 2006, 51,518
Astra employees were members of KAI.
Koperasi Astra International (KAI)KAI didirikan untuk menjadi mitra strategis Astra dalam
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, yang
merupakan karyawan dari perusahaan-perusahaan dalam Grup
Astra. Fokus utama KAI adalah pengembangan kesejahteraan
karyawan dan pembangunan bisnis dengan nilai strategis.
Untuk memberikan dukungan pada para anggotanya, KAI
menawarkan fasilitas simpan pinjam dan beasiswa bagi
anak para anggotanya. Di tahun 2006, total pinjaman yang
disalurkan tumbuh menjadi Rp 129,0 miliar, 19,0% lebih tinggi
dari angka tahun 2005. KAI juga memberikan 741 beasiswa
dengan total nilai sebesar Rp 828,0 juta, meningkat sebesar
47,8% dibandingkan nilai di tahun sebelumnya. Di akhir tahun
2006, keanggotaan KAI telah mencapai 51.518 karyawan
Astra.
2002Menyelenggarakan Penawaran Saham Terbatas II sebanyak 1,4 miliar lembar saham.
Carried out Rights Issue II limited offering of 1.4 billion shares.
�� Astra 2006 Annual Report
Lingkungan, Kesehatan & Keselamatan KerjaEnvironment, Health & Safety
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Pembinaan LingkunganPromoting Green Environment
To ensure group-wide adherence to Environment, Health
& Safety (EHS) principles, Astra has introduced the
Astra Green Company (AGC) concept, a systematic EHS
framework that guides all EHS activities within the Group.
Astra’s approach to EHS development, as outlined in
AGC, encompasses Green Strategy, Green Process, Green
Product and Green Employee.
Untuk memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip Lingkungan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) di lingkungan
Grup, Astra memperkenalkan Astra Green Company (AGC),
suatu rumusan sistematis LK3 yang menjadi pedoman bagi
semua aktivitas LK3 di dalam Grup Astra. AGC menguraikan
pendekatan Astra dalam pengembangan LK3, yang mencakup
Green Strategy, Green Process, Green Product dan Green
Employee.
Di tengah kondisi lingkungan usaha yang makin kompleks
dan mendunia, agar dapat menjaga kesinambungan
usahanya, setiap perusahaan dituntut untuk
menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi, lingkungan
dan sosial. Pendekatan triple bottom line di Astra diterapkan
tidak hanya dengan mematuhi peraturan yang berlaku, tetapi
juga dengan upaya yang gigih untuk memastikan semua
inisiatif bisnis yang diambil memberikan manfaat bagi seluruh
pemangku kepentingan.
In an increasingly complex and globalized business landscape,
every company needs to maintain a balance between economic,
environmental and social development to stay sustainable. Astra’s
ongoing implementation of this triple bottom line approach is
translated not only by complying with the prevailing codes, but also
through persistent efforts to assure that every single business initiative
it takes will give benefits for all stakeholders.
2003Restrukturisasi bisnis Toyota. Restructuring of the Toyota business.
�� Astra 2006 Annual Report
Lingkungan, Kesehatan & Keselamatan Kerja | Environment, Health & Safety
Astra conducts regular assessments and inspections to
evaluate its EHS practices. In 2006, 300 facilities within
the Astra Group were assessed, an increase over the 292
facilities assessed in the previous year. On the basis of this
assessment, facilities are ranked on a scale that goes from
black, through red, blue and green to gold, indicating their
compliance with the EHS standards set by Astra.
In 2006, Astra adopted more stringent standards for the
quality of end-of-pipe liquid waste, air emissions and
hazardous waste. After being assessed, 22 companies were
awarded Gold status (8%), 90 companies received Green
status (32%), 84 companies (30%) were categorized as
Blue, 57 companies (21%) as Red and 24 companies (9%)
were given Black status.
Every year, Astra organizes a Security, Environment and
Social Responsibility Convention, which is attended
by companies within the Astra Group. A total of 462
delegates from 128 affiliated companies attended the
2006 Convention, which picked “Energy Conservation and
Renewable Energy” as its central issue. In addition, Astra
regularly holds a Green Company Award competition,
which rewards companies within the Group for the best
Astra juga menyelenggarakan penilaian dan inspeksi berkala
untuk mengevaluasi praktek-praktek LK3-nya. Di tahun 2006,
inspeksi dilakukan di 300 fasilitas di lingkungan Grup Astra,
meningkat dari 292 fasilitas dari tahun sebelumnya. Berdasarkan
hasil penilaian, fasilitas-fasilitas tersebut mendapat peringkat
dengan skala mulai dari hitam, merah, biru, hingga hijau dan
emas, yang mengindikasikan kepatuhan mereka pada standar
EHS yang telah ditetapkan oleh Astra.
Di tahun 2006, Astra mengadopsi standar yang lebih ketat untuk
kualitas end-of-pipe limbah cair, emisi udara dan B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun). Dari hasil penilaian, 22 perusahaan
memperoleh peringkat Emas (8%), 90 perusahaan memperoleh
peringkat Hijau (32%), 84 perusahaan (30%) peringkat Biru,
57 perusahaan (21%) peringkat Merah dan 24 perusahaan
(9%) menerima peringkat Hitam.
Setiap tahun, Astra menyelenggarakan Konvensi Security,
Environment dan Social Responsibility yang diikuti oleh
perusahaan-perusahaan di dalam Grup Astra. Sebanyak
462 delegasi dari 128 perusahaan terafiliasi mengikuti
Konvensi tahun 2006, yang mengambil tema “Penghematan
Energi dan Energi Terbarukan”. Selain itu, secara rutin Astra
menyelenggarakan kompetisi Green Company Award yang
Fasilitas pelayanan kesehatan untuk para karyawan.
Health service facilities for the employees.
Untuk mendukung keselamatan kerja, Astra memiliki unit pemadam
kebakaran.
Astra operates a fire brigade unit to ensure a safe working environment.
Hasil Penilaian Astra Green Company
Astra Green Company Assesment
Level of Compliance Ranking 2006 2005
0 – 20% Black 9% 12%
21 – 50% Red 21% 24%
51 – 75% Blue 30% 28%
76 – 89% Green 32% 26%
>89% Gold 8% 10%
��Astra 2006 Laporan Tahunan
performance in EHS management. Forty-two nominees with
AGC Green status participated in the 2006 competition.
Astra’s Action for Green programme, another EHS
initiative, involved Toyota employees in the planting of
2,500 mango trees in Sunter and Karawang. As part of the
Company’s 50th Anniversary celebration, the programme
was extended into other regions in Indonesia. Broader
community involvement on EHS issues was also fostered
in various other ways, for example, by organizing regular
community cleanliness contests.
EHS initiatives were also found within Astra’s subsidiaries.
Pama, Astra’s mining contracting subsidiary, for example,
is actively engaged in various reclamation efforts on its
mining sites; one initiative being pursued is the use of
petrocylic bacteria to improve top soil quality.
memberi penghargaan kepada perusahaan di dalam Grup
Astra dengan pengelolaan LK3 yang terbaik. Sebanyak
42 nominator dengan status AGC hijau berpartisipasi dalam
kompetisi tahun 2006.
Program Action for Green adalah program LK3 lainnya yang
melibatkan karyawan Toyota dalam penanaman 2.500
pohon mangga di Sunter dan Karawang. Sebagai bagian dari
peringatan ulang tahun ke-50 Perseroan, program tersebut juga
diselenggarakan di beberapa wilayah di Indonesia. Keterlibatan
masyarakat sekitar dalam masalah LK3 juga didorong, antara
lain melalui penyelenggaraan lomba kebersihan lingkungan.
Inisiatif LK3 juga dilaksanakan oleh anak-anak perusahaan
Astra seperti Pama, anak perusahaan Astra di bidang
kontraktor penambangan, secara aktif terlibat dalam upaya
reklamasi dari lokasi penambangannnya, antara lain dengan
memanfaatkan bakteri petrosilik untuk meningkatkan kualitas
tanah bagian atas.
Astra menerapkan standar keselamatan kerja yang terpadu di semua lini usahanya.
Astra implements integrated work safety standards in all business lines.
2003Toyota berkolaborasi dengan Daihatsu meluncurkan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Toyota collaborated with Daihatsu to launch Toyota Avanza and Daihatsu Xenia.
�� Astra 2006 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Relief Efforts for the victims of disasters in Aceh, Yogyakarta and PangandaranAs part of the continuing relief efforts in Aceh, Astra
completed the construction of two elementary schools in
Meulaboh, West Aceh, in September 2006. In these two
schools, Astra launched a six-year supervisory programme
to train teachers and develop a comprehensive teaching
system.
Bantuan korban bencana di Aceh, Yogyakarta dan PangandaranSebagai bagian dari bantuan kemanusiaannya di Aceh, Astra
telah menyelesaikan pembangunan dua sekolah dasar di
Meulaboh, Aceh Barat pada bulan September 2006. Di kedua
sekolah tersebut, Astra juga membuat program pendampingan
selama 6 tahun untuk melatih para guru dan mengembangkan
sistem pengajaran yang komprehensif.
Untuk mewujudkan visinya “Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan”, Astra senantiasa menempatkan isu-isu tanggung jawab sosial sebagai bagian integral dari aktivitas usahanya. Aktivitas tanggung jawab sosial Grup Astra mengacu pada seperangkat standar yang disebut Astra Friendly Company, yang menyediakan petunjuk kegiatan CSR dalam Grup. Keterlibatan Grup Astra di area ini direalisasikan melalui berbagai aktivitas di bidang pendidikan, pengembangan usaha kecil dan menengah, olah raga, mitra ventura, kesehatan masyarakat, kebudayaan, spiritual, konservasi lingkungan dan bantuan di bidang kemanusiaan.
As stated in the Company’s vision “To be a socially responsible and environmentally friendly
corporation,” Astra has always considered corporate social responsibility (CSR) issues as
an integral part of its business activities. To implement CSR activities, Astra developed a
set of standards that are published in the Astra Friendly Company manual, which provides
guidelines for corporate social responsibility activities within the Group. Astra Group’s
involvement in this area is realized through various activities in the fields of education,
small and medium business enterprises development, sports, capital venture, public health,
culture, spiritual, environmental conservation and humanitarian reliefs.
Membantu KomunitasSupporting Community
2004Mencapai release date melalui percepatan pembayaran restrukturisasi hutang Astra dengan program refinancing.
Astra reached the release date following the prepayment of its restructured debt through a refinancing programme.
�0 Astra 2006 Annual Report
Tanggungjawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
Several humanitarian efforts for Aceh have been initiated
by Astra’s subsidiaries. Astra Honda Motor, for example,
contributed a medical facility, Puskesmas Plus, in Lampulo,
Banda Aceh while Astra Agro Lestari, through its subsidiary
PT Karya Tanah Subur, donated Rp 1 billion to build a
vocational school focusing on the plantation sector in
Padang Sikabo, West Aceh.
Astra was actively involved in the relief efforts following
the devastating earthquake that shook Yogyakarta and
Central Java in May 2006. Immediately after the disaster,
the Company sent a medical team under the coordination
of Astra’s doctors and established several coordinating
posts and medical stations to take care of the victims,
including more than 150 Astra employees and their
families who were hit by the catastrophe. In addition,
Astra donated some funds and an ambulance for the
people of Yogyakarta. During the rehabilitation phase, the
Company took part in the reconstruction of religious sites
and sanitary facilities and helped to restore educational
activities by donating school equipment.
Astra also provided assistance to the victims of a tsunami
that hit Pangandaran, West Java, just a few weeks later,
by donating household utensils, work tools and school
equipment.
Berbagai kegiatan kemanusiaan untuk Aceh juga dilaksanakan
oleh anak-anak perusahaan Astra. Astra Honda Motor,
misalnya, menyumbangkan fasilitas medis, Puskesmas Plus, di
Lampulo, Banda Aceh sedangkan Astra Agro Lestari, melalui
anak perusahaannya PT Karya Tanah Subur, menyumbangkan
Rp 1 miliar untuk membangun sekolah kejuruan di sektor
pertanian di Padang Sikabo, Aceh Barat.
Astra juga terlibat aktif dalam memberikan bantuan
kemanusiaan setelah terjadinya gempa hebat di Yogyakarta
dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006. Segera setelah
terjadinya bencana, Perseroan mengirimkan tim medis di
bawah koordinasi dokter-dokter Astra dan membangun
beberapa posko serta pos kesehatan untuk memberi bantuan
kepada para korban, termasuk lebih dari 150 karyawan Astra
dan keluarganya yang menjadi korban bencana. Di samping itu,
Astra menyumbangkan sejumlah dana dan sebuah ambulans
bagi masyarakat di Yogyakarta. Selama masa rehabilitasi,
Perseroan terlibat dalam rekonstruksi rumah-rumah ibadah
dan fasilitas sanitasi serta membantu memulihkan kegiatan
pendidikan dengan menyumbang berbagai perlengkapan
sekolah.
Astra juga membantu para korban bencana tsunami yang
menimpa Pangandaran, Jawa Barat, yang terjadi hanya
beberapa minggu kemudian, dengan menyumbangkan
berbagai peralatan rumah tangga, alat-alat pertukangan dan
perlengkapan sekolah.
Astra mendirikan bangunan sekolah serta mengembangkan sistem pengajaran yang komprehensif di Meulaboh, Aceh Barat.
Astra constructed a school building and developed a comprehensive teaching system in Meulaboh, West Aceh.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Sunter Nusa DuaThe Sunter Nusa Dua programme was established in
2001 to build a decent, clean, secure and comfortable
environment in the vicinity of Astra’s head office and
manufacturing sites. The programme covers drainage
systems, pavement and street light development, tree
planting and the construction of the Astra Mosque as well
as the formation of rescue teams and coordinating posts
during flood disasters.
Community Development ActivitiesAstra’s concern for the neighbourhood around its head
office is reflected through various community development
initiatives, including waste management, public and
children’s health, tree planting, scholarships and the
distribution of food and basic needs packages.
Astra’s integrated waste management initiatives in the
area include a composting programme and a paper-
recycling project, through which waste paper is recycled
to create artistic handicrafts. This initiative is one of the
Company’s efforts to develop income-generating activities
in the community.
Every year, the Company offers scholarships and other
forms of educational assistance to students who live in
the neighbourhood. In 2006, Astra provided scholarships
to 615 students from underprivileged families. Of these
scholarships, 345 were awarded to elementary school
students, 75 to junior high school students and 195
to senior high school students. Broader community
development is fostered through a variety of initiatives,
including the community cleanliness contests the Company
regularly organizes in partnership with its subsidiaries,
Astra Daihatsu Motor, Astra Honda Motor, Toyota Astra
Motor, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Gaya
Motor, Pulogadung Pawitra Laksana, Federal International
Finance, Auto2000 and local government offices.
Sunter Nusa DuaProgram Sunter Nusa Dua dimulai pada tahun 2001 untuk
membangun lingkungan yang layak, bersih, aman dan nyaman
di sekitar kantor pusat dan lokasi manufaktur Astra. Program
tersebut mencakup kegiatan penyempurnaan sistem drainase,
trotoar dan lampu jalan, penghijauan dan pembangunan
Masjid Astra serta pembentukan tim penyelamat dan posko-
posko selama terjadi bencana banjir.
Kegiatan Pengembangan MasyarakatKepedulian Astra pada lingkungan sekitar kantor pusatnya
tercermin dari berbagai kegiatan pengembangan masyarakat,
termasuk kegiatan pengelolaan sampah, kesehatan masyarakat
dan anak-anak, penghijauan, beasiswa serta pemberian
sumbangan paket sembako.
Inisiatif Astra dalam pengelolaan sampah yang terintegrasi di
area tersebut meliputi program pembuatan kompos dan proyek
daur ulang kertas menjadi produk kerajinan tangan yang
artistik. Inisiatif ini merupakan salah satu upaya Perseroan untuk
membangun kegiatan income-generating di masyarakat.
Setiap tahun, Perseroan memberikan beasiswa dan berbagai
macam bantuan pendidikan bagi para siswa yang tinggal di
lingkungan sekitar. Di tahun 2006, Astra memberikan beasiswa
bagi 615 siswa dari keluarga yang kurang mampu. Dari seluruh
beasiswa tersebut, 345 diperuntukkan bagi siswa sekolah
dasar, 75 bagi siswa menengah pertama dan 195 bagi siswa
sekolah menengah atas. Kegiatan pengembangan masyarakat
yang lebih luas dilakukan melalui beragam inisiatif, termasuk
lomba kebersihan yang secara rutin diadakan Perseroan melalui
kerjasama dengan anak-anak perusahaannya, Astra Daihatsu
Motor, Astra Honda Motor, Toyota Astra Motor, Toyota Motor
Manufacturing Indonesia, Gaya Motor, Pulogadung Pawitra
Laksana, Federal International Finance, Auto2000 serta kantor
pemerintahan setempat.
Selain memberikan berbagai bentuk bantuan, Astra juga merehabilitasi tempat ibadah yang hancur terkena gempa di Bantul, Yogyakarta.
Besides providing various kinds of humanitarian aids, Astra also took part in the reconstruction of religious sites devastated by the earthquake in Bantul, Yogyakarta.
2004Astra mengambil alih 31,5% kepemilikan di PT Bank Permata Tbk. Astra acquired a 31.5% stake in PT Bank Permata Tbk.
�� Astra 2006 Annual Report
Astra also joins the community in celebrating the Idul
Fitri festival by distributing basic food packages to
underprivileged residents in the vicinity of Astra’s offices. In
2006, a total of 6,220 packages were distributed. During
the Idul Adha festivities each year Astra also donates
livestock to the community.
To provide the community with broader access to
educational opportunities, AHM regularly holds motorcycle
mechanic training courses. In addition, AHM organizes an
annual Honda Best Student event for outstanding students
from all the provinces in Indonesia. In 2006, 64 students
and their teachers were invited to the event, the theme of
which was “Lead Your Life, Lead Your Future”. The students
spent four days in Jakarta, visiting Honda’s motorcycle
manufacturing facility and taking part in outbound and
motivational training led by prominent figures.
As part of its responsibility toward the environment,
TMMIN successfully converted 18 hectares of deserted
land at its manufacturing facility in Karawang, West
Java into the Toyota Forest by planting teak trees. In the
same area, TMMIN also developed 2,000 square metres
of plantation land into an area for growing various plants
and breeding fish. AAL, meanwhile, launched an ongoing
income-generating programme that provides palm seed
and offers management assistance to develop small,
community-based plantations.
Astra Friendly Company (AFC) AssessmentTo evaluate the effectiveness of its community
development activities, Astra periodically assesses the
community development activities of its subsidiaries using
AFC standards. In 2006, 28 companies within the Astra
Group were selected for assessment, a 32% increase
from the number of companies assessed in 2005. The
assessment process covers the companies’ adherence to
Astra’s basic values, their CSR programmes and activities
and their fulfilment of the rights of the stakeholders. The
process also evaluates the companies’ compliance with
the implementation programme and key performance
indicators.
Astra juga menyatakan kebersamaannya dengan masyarakat
dalam merayakan hari raya Idul Fitri dengan membagikan
paket sembako kepada masyarakat yang kurang mampu di
sekitar kantor-kantor Astra. Di tahun 2006, total paket yang
dibagikan adalah sebanyak 6.220 paket. Pada perayaan Idul
Adha, setiap tahun Astra menyumbangkan hewan kurban
kepada masyarakat.
Untuk memberi kesempatan yang lebih luas di bidang pendidikan
kepada masyarakat, AHM secara rutin menyelenggarakan
program-program pelatihan mekanik sepeda motor. Di samping
itu, AHM setiap tahun menyelenggarakan kegiatan Honda
Best Student untuk para siswa teladan dari seluruh propinsi di
Indonesia. Di tahun 2006, 64 siswa dan guru pendampingnya
mendapatkan undangan untuk mengikuti kegiatan tersebut,
yang mengambil tema “Lead Your Life, Lead Your Future”.
Selama empat hari di Jakarta, para siswa mengunjungi fasilitas
manufaktur sepeda motor Honda dan ikut serta dalam program
outbound dan pelatihan motivasi yang dipimpin oleh tokoh
ternama.
Sebagai bagian dari tanggung jawab pada lingkungannya,
TMMIN telah berhasil mengubah lahan tandus seluas 18 hektar
di kompleks pabriknya di Karawang, Jawa Barat menjadi
Toyota Forest yang ditanami pohon-pohon jati. Di area yang
sama, TMMIN juga mengembangkan kebun seluas 2.000
meter persegi untuk berbagai tanaman dan peternakan ikan.
Sementara itu, AAL memiliki program income generating yang
berkelanjutan dengan menyediakan benih-benih kelapa sawit
serta menawarkan bantuan manajemen untuk pengembangan
kebun-kebun yang dikelola masyarakat.
Penilaian Astra Friendly Company (AFC)Untuk mengevaluasi efektivitas dari berbagai aktivitas
pengembangan masyarakat, Astra secara berkala melakukan
penilaian pada aktivitas pengembangan masyarakat dari
anak-anak perusahaannya dengan menggunakan standar
AFC. Di tahun 2006, 28 perusahaan di dalam Grup Astra
telah dipilih untuk proses penilaian, meningkat 32% dari
jumlah perusahaan di tahun 2005. Proses penilaian meliputi
kepatuhan perusahaan-perusahaan tersebut terhadap nilai-nilai
dasar Astra, program-program pengembangan sosialnya serta
pemenuhannya pada hak-hak para pemangku kepentingan.
Proses tersebut juga mengevaluasi kepatuhan perusahaan-
perusahaan pada implementasi program serta indikator
kinerjanya.
Tanggungjawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
Bantuan bahan pokok untuk masyarakat di sekitar lingkungan
kantor pusat Astra menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Donation of basic staple items for the communities around Astra’s head
office in celebration of the Idul Fitri festivities.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
TOYOTA & ASTRA FOUNDATION (YTA)YTA’s mission is to participate in the education sector
in Indonesia by offering scholarships for students from
elementary school right up to master’s degree level, as
well as funding for scientific research, teaching aids and
training.
In 2006, YTA granted scholarships worth a total of almost
Rp 3.5 billion for over 5,800 elementary, junior high and
senior high school students, 950 university students and
175 polytechnic students, as well as 16 postgraduate
students. Aside from scholarships, YTA also donated Rp 21
million to support university students’ scientific activities
in 21 universities and Rp 70 million for 14 postgraduate
students who were finishing their final research.
Moreover, YTA donated various engine, transmission and
other automotive components as well as automotive
books and other learning tools worth a total of Rp 75
million to support technician training programmes in
various educational institutions. In addition, YTA organized
two training courses for mechanics through its Automotive
Training for Entrepreneurship programmes.
YAYASAN TOYOTA & ASTRA (YTA)YTA memiliki visi untuk ikut berpartisipasi di bidang pendidikan
Indonesia melalui penyediaan beasiswa bagi para siswa sekolah
dasar hingga tingkat master, serta menyediakan pendanaan
bagi kegiatan riset ilmiah, penyediaan alat bantu pendidikan
serta pelatihan.
Di tahun 2006, YTA memberikan total beasiswa hampir
mencapai Rp 3,5 miliar kepada lebih dari 5.800 siswa sekolah
dasar, menengah pertama dan menengah atas, 950 mahasiswa
universitas dan 175 mahasiswa politeknik, serta 16 mahasiswa
tingkat pascasarjana. Di samping program beasiswa, YTA
juga mendonasikan sebanyak Rp 21 juta untuk mendukung
kegiatan ilmiah mahasiswa dari 21 universitas dan Rp 70 juta
untuk 14 mahasiswa pascasarjana yang sedang menyelesaikan
riset akhirnya.
Di samping itu, YTA menyumbangkan berbagai macam mesin,
transmisi dan komponen otomotif lainnya serta buku-buku
otomotif dan alat-alat belajar yang bernilai total sebesar Rp 75
juta untuk mendukung program pelatihan teknisi di berbagai
institusi pendidikan. YTA juga menyelenggarakan dua program
pelatihan untuk mekanik melalui program Training Otomotif
Wiraswasta.
Penyerahan sumbangan mesin transmisi dan komponen otomotif dari YTA untuk berbagai
perguruan tinggi.
Donation of transmission engines and automotive components from YTA to various universities.
2005Peresmian pabrik Toyota di Karawang. Official operation of Toyota plant in Karawang.
�� Astra 2006 Annual Report
DHARMA BHAKTI ASTRA FOUNDATION (YDBA)YDBA consistently provides assistance to small and medium
enterprises (SMEs) on management advisory, technology
literacy, people development and marketing as well as
financial access.
Working closely with Astra Group, YDBA develops SMEs
particularly those that serve as the Group’s vendors and
subcontractors. The total amount of transactions between
Astra Group and the SMEs continues to increase from
Rp 916 billion in 2003, Rp 1.3 trillion in 2004, Rp 2.1
trillion in 2005 to Rp 3.5 trillion in 2006.
To roll out its programmes, YDBA has coordinated with local
governments, state-owned enterprises, private companies
and universities to develop nine Business Development
Centres that assist 1,560 SMEs in Java: the Greater Jakarta
area, Bandung, Tegal, Yogyakarta, Sidoarjo, Bali: Gianyar,
Lombok: Mataram, Kalimantan: Balangan and Sumatra:
Lhokseumawe.
Throughout 2006, YDBA conducted 38 training sessions,
which were attended by 985 participants from various
business sectors including manufacturing, workshops,
agribusiness, handicrafts, furniture and trading. Since
2002, YDBA has facilitated on obtaining loans from banks
and non-bank institutions for 659 SMEs. The total amount
of these loans has reached Rp 74.8 billion. In 2006, 92
SMEs obtained Rp 20.9 billion loans.
YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA (YDBA)
YDBA secara konsisten menyediakan bantuan bagi Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) dalam pendampingan manajemen,
penguasaan teknologi, pengembangan SDM dan pemasaran
serta akses finansial.
Bekerjasama dengan Grup Astra, YDBA mengembangkan
UKM, utamanya, yang merupakan subkontraktor dan pemasok
Grup Astra. Total jumlah transaksi antara Grup Astra dan UKM
terus meningkat dari Rp 916 miliar di tahun 2003, Rp 1,3 triliun
di tahun 2004, Rp 2,1 triliun di tahun 2005 menjadi Rp 3,5
triliun di tahun 2006.
Untuk memperluas program-programnya, YDBA berkoordinasi
dengan pemerintah daerah, badan usaha milik negara,
perusahaan swasta dan universitas untuk mengembangkan
sembilan Pusat Pengembangan Bisnis yang membantu
1.560 UKM di wilayah Jawa: Jabodetabek, Bandung, Tegal,
Yogyakarta, Sidoarjo, Bali: Gianyar, Lombok: Mataram,
Kalimantan: Balangan dan Sumatra: Lhokseumawe.
Sepanjang tahun 2006, YDBA menyelenggarakan 38 pelatihan
yang diikuti oleh 985 peserta dari berbagai bidang usaha
termasuk manufaktur, jasa perbengkelan, agribisnis, kerajinan
tangan, furnitur dan perdagangan. Sejak tahun 2002, YDBA
juga memfasilitasi pembiayaan untuk 659 UKM sebesar Rp 74,8
miliar berupa pinjaman dari lembaga keuangan bank dan non
bank. Pada tahun 2006, sebanyak 92 UKM telah memperoleh
bantuan pinjaman sebesar Rp 20,9 miliar.
YDBA menyelenggarakan workshop bagi para UKM dengan mengundang tokoh ekonomi nasional sebagai tamu.
YDBA organized a workshop for SME businesses featuring prominent economists as guest speakers.
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Partnering with Astra Intenational, YDBA also encouraged
SMEs to implement the Astra Green Company concept.
By the end of the year 18 SMEs had participated in this
programme.
ASTRA MITRA VENTURA (AMV)AMV is a wholly owned venture capital company which
provides the SME sector with access to capital funding.
In 2006, AMV financed 36 SMEs with funds totalling
Rp 44.6 billion. Since it was founded in 1991, AMV has
channelled a total of Rp 101 billion to more than 140
SMEs in Java, Sumatra and the Greater Jakarta area. The
businesses financed range from automotive components,
motorcycle spare parts, heavy machinery, rubber and plastic
manufacturing to handicrafts and production houses as
well as paint and medical equipment manufacturers. In
2003 AMV received ISO 9001:2000 certification, providing
solid assurance of service excellence.
ASTRA BINA ILMU FOUNDATION (YABI)YABI is another Astra foundation that supports education
development in Indonesia, managing the Astra
Manufacturing Polytechnic (Polman Astra) and BERNAS
(Educational Assistance and Transformation for Children and
Schools). Polman Astra is a formal educational institution.
By 2006 Polman Astra had graduated 764 students, 51%
of whom were subsequently employed by the Astra Group.
Of the remainder, approximately 29% work outside the
Astra Group, and the other 20% have either started their
own businesses or continued their studies to pursue higher
degrees. While BERNAS assists schools in less-developed
regions through human resources, curriculum and school
management development and donations for teaching
aids, as well as initiatives on living values and lifeskills
development.
Bekerja sama dengan Astra International, YDBA juga
mendorong pelaksanaan konsep Astra Green Company
pada para UKM dan sampai akhir tahun 2006, 18 UKM telah
berpartisipasi dalam program ini.
ASTRA MITRA VENTURA (AMV)AMV adalah anak perusahaan Astra di bidang permodalan
untuk membantu sektor UKM dengan menawarkan fasilitas
pendanaan.
Di tahun 2006, AMV memberikan pembiayaan kepada 36 UKM
dengan nilai total sebesar Rp 44,6 miliar. Sejak didirikan pada
tahun 1991, AMV telah menyalurkan sebanyak Rp 101 miliar
kepada lebih dari 140 UKM di Jawa, Sumatra serta di wilayah
Jabotabek. Bidang usaha yang memperoleh pembiayaan
mencakup usaha komponen otomotif, suku cadang sepeda
motor, alat berat, pabrik karet dan plastik hingga usaha
kerajinan tangan dan rumah produksi serta pabrik cat dan
alat-alat kesehatan. Di tahun 2003, AMV menerima sertifikasi
ISO 9001:2000, yang menjamin kemampuannya memberikan
layanan yang terbaik.
YAYASAN ASTRA BINA ILMU (YABI)YABI juga merupakan yayasan Astra yang mendukung
pengembangan pendidikan di Indonesia melalui Politeknik
Manufaktur Astra (Polman Astra) dan program BERNAS
(Bantuan Edukasi dan Trasnformasi bagi Anak dan Sekolah).
Polman Astra adalah lembaga pendidikan formal. Hingga tahun
2006, Polman Astra telah menghasilkan 764 lulusan di mana
51% bekerja di Grup Astra. Sisanya, 29% bekerja di luar Grup
Astra dan 20% berwirausaha atau melanjutkan pendidikannya
ke jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan BERNAS memberikan
bantuan kepada sekolah-sekolah di daerah prasejahtera
melalui pengembangan sumber daya manusia, kurikulum dan
pengelolaan sekolah, penyediaan sarana pembelajaran serta
berbagai inisiatif pembinaan moral dan keterampilan.
Pameran berbagai produk hasil karya industri kecil dan menengah binaan YDBA di Bandung.
An exhibition in Bandung featuring products from SMEs supervised by YDBA.
2005Astra melalui anak perusahaannya, Sedaya Multi Investama bersama Komatsu Asia & Pacific Pte Ltd mendirikan perusahaan patungan PT Komatsu Astra Finance yang bergerak di bidang pembiayaan alat berat. Astra through its subsidiary, Sedaya Multi Investama and Komatsu Asia & Pacific Pte Ltd set up PT Komatsu Astra Finance, a joint venture heavy equipment financing company.
�� Astra 2006 Annual Report
To develop effective learning concepts and to ensure that
its graduates are employed, Polman Astra has developed
close links with industry, particularly with the Astra Group
and also with the Group’s customers and suppliers. In 2006,
Polman Astra collaborated with United Tractors to launch
its new Heavy Equipment Programme. Polman Astra also
collaborates with Astra Nissan Diesel Indonesia by sending
some of its staff and alumni to Nissan Diesel, Japan.
The school works closely with various national and regional
government and non-government organizations, including
the Ministry of Education, the Japan Vocational Ability
Development Association (JAVADA) and the Association
for Overseas Technical Scholarship (AOTS), which has
appointed Polman Astra as its Indonesian Centre of
Excellence in Manufacturing.
Polman Astra’s ongoing role in research and development
has yielded various successes, including the development
of a Wireless Application Audience Response, Plasma
Cutting machines and retrofitting for CNC machines.
The school is proud to announce that one of its students
on the Production Technique and Manufacturing Process
Programme was selected to represent Indonesia in the
Asian Skill Competition VI – Computer Aided Design &
Drafting (CADD) in Brunei Darussalam.
In 2006 BERNAS completed the renovation of an
elementary school and provided assistance to four other
elementary schools in Leuwiliang, West Java. To improve
the competence of the headteachers and teachers,
BERNAS also organized a training programme on teaching
and curriculum development skills and donated books
for the students, teachers and libraries, as well as various
teaching aids.
Untuk mengembangkan konsep belajar yang efektif serta
memastikan penyaluran kerja lulusannya, Polman Astra telah
menjalin kemitraan yang erat dengan sektor industri, terutama
dengan Grup Astra, dan juga dengan para pelanggan serta
pemasoknya. Di tahun 2006, Polman Astra bekerja sama
dengan United Tractors untuk menyelenggarakan program
studi Teknik Alat Berat. Polman Astra juga bekerja sama dengan
Astra Nissan Diesel Indonesia dengan mengirim beberapa staf
dan alumninya ke Nissan Diesel di Jepang.
Lembaga pendidikan ini juga membangun kerjasama erat
dengan berbagai organisasi pemerintah maupun non-
pemerintah nasional dan regional, seperti Departemen
Pendidikan Nasional, Japan Vocational Ability Development
Association (JAVADA) dan Association for Overseas Technical
Scholarship (AOTS), yang telah menunjuk Polman Astra sebagai
Centre of Excellence di bidang manufaktur di Indonesia.
Kegiatan riset dan pengembangan Polman Astra yang
berkelanjutan telah mencapai berbagai keberhasilan, termasuk
pengembangan Wireless Application Audience Response,
mesin Plasma Cutting dan pelaksanaan retrofitting mesin
CNC.
Polman Astra dengan bangga menyatakan, bahwa salah
satu mahasiswa Program Studi Teknik Produksi dan Proses
Manufaktur telah terpilih untuk mewakili Indonesia dalam
acara Asian Skill Competition VI – Computer Aided Design and
Drafting (CADD) di Brunei Darussalam.
Di tahun 2006, BERNAS menyelesaikan renovasi sebuah sekolah
dasar dan memberikan bantuan kepada empat sekolah dasar
lainnya di daerah Leuwiliang, Jawa Barat. Guna meningkatkan
kompetensi dari para kepala sekolah dan guru, BERNAS
menyelenggarakan program pelatihan ketrampilan pengajaran
dan pengembangan kurikulum serta menyumbangkan buku-
buku untuk para siswa, guru dan perpustakaan serta berbagai
sarana pembelajaran.
YABI melalui program BERNAS membangun sebuah SD di Leuwiliang,
Jawa Barat.
Through BERNAS, YABI constructed an elementary school building in
Leuwiliang, West Java.
Tanggungjawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
��Astra 2006 Laporan Tahunan
AMALIAH ASTRA FOUNDATION (YAA)YAA is an active community development partner in
the spiritual, social and humanitarian sectors. YAA has
coordinated various religious and social activities through
the Astra Mosque, including a book bazaar and an Idul
Fitri greet-and-meet for Astra employees. During the
month of Ramadhan, YAA provides food and drink for
the congregation to break the fast. In 2006 YAA also
supported the redevelopment of the Astra Mosque so that
it can provide better accommodation for worshippers.
During the year, YAA granted 40 scholarships to
elementary school students who live in the vicinity of the
Astra Mosque and organized a Moslem Religious Retreat
for children of Astra employees, as well as study tours to
Astra’s manufacturing facilities.
YAYASAN AMALIAH ASTRA (YAA)YAA merupakan mitra yang aktif dalam pengembangan
masyarakat di bidang keagamaan, sosial dan kemanusiaan.
YAA telah mengkoordinasikan berbagai kegiatan keagamaan
dan sosial melalui Masjid Astra, seperti bazar buku dan
halal bihalal bagi karyawan Astra. Selama bulan Ramadhan,
YAA menyediakan makanan dan minuman bagi para umat
untuk berbuka puasa. Di tahun 2006, YAA juga mendukung
rehabilitasi Masjid Astra agar dapat memberikan layanan yang
lebih baik bagi umatnya.
Selama tahun tersebut, YAA memberikan sebanyak 40
beasiswa kepada siswa sekolah dasar yang tinggal di sekitar
Masjid Astra dan menyelenggarakan Pesantren Liburan bagi
anak-anak karyawan Astra serta wisata belajar ke fasilitas
manufaktur Astra.
Salah satu kegiatan YAA di Masjid Astra untuk masyarakat sekitar adalah
memberikan ceramah penyegaran rohani.
Religuous sermons were one of the many YAA’s activities held in the
Astra Mosque for its surrounding community.
2005Astra melalui anak perusahaannya, Astratel Nusantara mengakuisisi 34% saham PT Marga Mandala Sakti yang merupakan operator jalan tol Jakarta - Merak. Astra through its subsidiary, Astratel Nusantara, acquired 34% stake of PT Marga Mandala Sakti, a Jakarta-Merak toll road operator.
�� Astra 2006 Annual Report
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
��Astra 2006 Laporan Tahunan
Board of Commissioners and DirectorsThe Board of Commissioners (BOC) and the Board of
Directors (BOD) are responsible to the implementation of
GCG in Astra. They also have to ensure that the Company
complies with current standards and regulations, with due
consideration of the interests of all stakeholders.
Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas
pelaksanaan GCG di Astra. Kedua fungsi tersebut harus
memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
yang baik serta memastikan bahwa Perseroan menaati semua
standar dan peraturan dengan memperhatikan kepentingan
para pemangku kepentingan.
Astra dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai
komitmen dalam praktek tata kelola perusahaan atau yang
dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) dengan
standar tertinggi. Hal ini berarti bahwa Astra senantiasa
berupaya untuk membangun budaya yang mencakup
nilai-nilai etika tertinggi, integritas dan saling menghargai.
Untuk memastikan kepatuhan pada praktek GCG terbaik di
seluruh Grup, Astra membuat Pedoman Perilaku GCG yang
di dalamnya termasuk Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja
yang harus diaplikasikan di seluruh Grup Astra.
Astra has always been recognized as a company that is committed to the highest level
of good corporate governance (GCG). In practice, this means that Astra constantly
strives to foster a culture that values and rewards the highest ethical standards, integrity
and respect for others. To ensure group-wide adherence to best governance practices,
Astra formulated a GCG Code of Conduct, consisting of comprehensive GCG policies
including the existing Guidelines for Business and Working Ethics that are applied across
the Group.
Memelihara Etika BisnisMaintaining Business Ethics
2005Peresmian pabrik sepeda motor Honda ketiga di Cikarang dengan total kapasitas produksi sebesar 1 juta unit per tahun, sehingga total kapasitas produksi perusahaan menjadi 3 juta unit per tahun.
The official operation of Astra Honda Motor’s third plant with production capacity of 1 million units per year, bringing the Company’s total production capacity to 3 million units per year.
�00 Astra 2006 Annual Report
Dewan Komisaris bertugas melakukan fungsi pengawasan
atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perseroan
serta memberikan advis kepada Direksi. Komposisi Dewan
Komisaris sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPST) tanggal 24 Mei 2006 adalah sebagai
berikut:
*) mengundurkan diri efektif 31 Oktober 2006
Di tahun 2006, Dewan Komisaris menyelenggarakan empat
kali rapat Dewan Komisaris.
Sementara itu, Direksi bertanggung jawab dalam pengelolaan
Perseroan untuk dapat mencapai maksud dan tujuannya.
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) tanggal 26 Mei 2005, komposisi terakhir dari
Direksi adalah sebagai berikut:
Di tahun 2006, Direksi menyelenggarakan 58 rapat rutin untuk
mengkaji kinerja operasional dan keuangan serta pengambilan
keputusan bisnis penting dalam Grup yang memerlukan
persetujuan Direksi.
Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiPada tahun 2006, gaji dan bentuk kompensasi lainnya yang
diterima Dewan Komisaris dan Direksi Astra dan anak-anak
perusahaan konsolidasi adalah sebesar Rp 277,8 miliar.
The duties of the BOC are to supervise the BOD’s
management of the Company and to advise the BOD as
necessary. In accordance with the resolution of the Annual
General Meeting of Shareholders (AGMS) dated 24 May
2006 the BOC is as follow:
*) resigned effective 31st October 2006
In 2006, the BOC held four Board of Commissioners
meetings.
The BOD is responsible for managing the Company so that
it achieves its goals and objectives.
As determined by the resolution of the Annual General
Meeting of Shareholders (AGMS) dated 26 May 2005, the
current composition of the BOD is as follows:
In 2006, the BOD held 58 routine meetings to review
operational and financial performance as well as major
business decisions within the Group that required the
approval of the BOD.
BOC and BOD RemunerationIn 2006, the BOC and the BOD of Astra received a
total of Rp 277.8 billion in salaries and other forms of
compensation.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Members of the Board of Directors
Michael Dharmawan Ruslim President Director
Prijono Sugiarto Director
Gunawan Geniusahardja Director
Tossin Himawan Director
Johnny Darmawan Danusasmita Director
Maruli Gultom Director
Simon John Mawson Director
Members of the Board of Commissioners
Budi Setiadharma President Commissioner
Djunaedi Hadisumarto Independent Commissioner
Motonobu Takemoto Independent Commissioner
Patrick Morris Alexander Independent Commissioner
Muhamad Chatib Basri Independent Commissioner
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Independent Commissioner
Anthony John Liddell Nightingale Commissioner
Neville Barry Venter* Commissioner
Adam Phillip Charles Keswick Commissioner
Mark Spencer Greenberg Commissioner
�0�Astra 2006 Laporan Tahunan
CommitteesAstra has a number of Committees and functional departments
charged with monitoring, reviewing and improving the
effectiveness of GCG activities within the Group. These
include the Audit Committee, the Remuneration and
Nomination Committee, the Executive Committee, Group
Internal Audit and Risk Management.
Audit Committee (AC)Established in 2000, the AC is charged with providing
advice to the BOC to enable them to better execute their
oversight responsibilities and to ensure full compliance with
the prevailing capital market regulations. The activities of the
AC are described in more detail in a separate section of this
Annual Report.
Remuneration and Nomination Committee (RNC)This committee was established to formulate Astra’s
remuneration and bonus payment policies for the BOD
members, and to determine the allocation of duties among
the members of the BOD as well as to review the potential
and other issues regarding the Company’s executives one
level below the BOD. During 2006, the committee held four
meetings to discuss remuneration adjustments and human
resources issues.
Executive Committee (EC)The EC reviews all major business decisions that require the
approval of the BOC. The EC holds regular monthly meetings
and quarterly performance reviews. The Executive Committee
met 12 times during 2006.
Annual General Meeting of Shareholders (AGM)On 24 May 2006, the Company held its AGM, at which the
following resolutions were passed:
1. To approve the Company’s Annual Report and ratify
Annual Accounts for the book year of 2005 and grant full
discharge and acquittal to the BOD for their management
responsibilities and to the BOC for their supervisory
responsibilities.
2. To approve the distribution of net income for the book
year ended 31 December 2005:
2.1. total dividend of Rp 440 per share;
2.2. book Rp 100 billion as a reserved fund;
2.3. the remaining balance to be reserved for working
capital and investment.
Komite-komiteAstra memiliki sejumlah Komite dan departemen
fungsional yang bertugas memonitor, mengkaji ulang dan
menyempurnakan efektivitas kegiatan GCG di dalam Grup
Astra, seperti Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi,
Komite Eksekutif dan Grup Audit Internal dan Manajemen
Risiko.
Komite Audit (AC)Dibentuk pada tahun 2000, AC bertugas memberikan advis
kepada Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab
pengawasannya dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi
pasar modal yang berlaku. Berbagai kegiatan AC diuraikan
secara lebih rinci pada bagian yang terpisah dalam Laporan
Tahunan ini.
Komite Remunerasi dan Nominasi (RNC)Komite ini didirikan untuk menetapkan kebijakan remunerasi
dan bonus bagi anggota Direksi, menetapkan tugas anggota
Direksi serta mengkaji potensi dan hal-hal lain tentang para
eksekutif Perseroan satu level di bawah Direksi. Selama
tahun 2006, komite ini mengadakan empat kali rapat untuk
mendiskusikan hal-hal sehubungan penyesuaian remunerasi
dan sumber daya manusia.
Komite Eksekutif (EC)EC bertugas melakukan kajian atas semua keputusan bisnis
penting yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris.
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, EC menyelenggarakan
rapat rutin setiap bulan serta kajian kinerja setiap kuartal.
Sepanjang tahun 2006, EC menyelenggarakan 12 kali rapat.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)Pada tanggal 24 Mei 2006, Perseroan menyelenggarakan
RUPST yang menghasilkan keputusan-keputusan berikut:
1. Menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan Perhitungan
Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2005 dan memberikan
pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya
kepada anggota Komisaris dan Direksi Perseroan.
2. Menyetujui pembagian laba untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2005:
2.1. dividen total sebesar Rp 440 setiap saham;
2.2. membukukan Rp 100 miliar sebagai dana cadangan;
2.3. sisanya dicadangkan untuk modal kerja dan investasi.
2006Membentuk Toyota Astra Financial Services yang menawarkan fasilitas pembiayaan untuk pembelian kredit mobil Toyota.
Founded Toyota Astra Financial Services to facilitate Toyota credit purchases.
�0� Astra 2006 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Astra tanggal 24 Mei 2006.
Astra’s Annual General Meeting of Shareholders on 24 May 2006.
3. To approve the appointment of members of the BOC
until the 2008 AGM.
4. To authorize the BOD, with the approval of the BOC, to
appoint an independent auditor to audit the Company’s
2006 financial report.
Group Internal Audit and Risk Management (GIARM)GIARM functions are carried out by the Company’s Internal
Audit Group and Risk Management Group, which report
directly to the BOD and have unrestricted access to the
Audit Committee.
Internal Audit Group, along with the Internal Audit
functions of the affiliated companies within the Astra
Group, undertake reviews to provide independent assurance
of the adequacy and effectiveness of the control systems
operating within the Group. Risk Management Group
develops, coordinates and facilitates the implementation
of Risk Management, the Business Continuity Plan and
other initiatives that will enhance the Group’s corporate
governance framework.
Internal Audit Group (IAG)The core objective of the IAG is to provide independent
assurance on the effectiveness and adequacy of the
Company’s internal control systems. It comprises the Sales
Operations Audit, Group Audit and the IT Audit.
In executing its tasks, the IAG is guided by the Internal
Audit Charter, which empowers the IAG to carry out a
wide range of internal audit activities. Large affiliated
companies within the Group have their own Internal Audit
Departments that report to their respective BOD and Audit
Committees. The IAG works closely with these Internal
Audit Departments to ensure consistent audit quality and
coverage of key risk areas within the Group.
The Audit Plan, which provides the focus and direction of
audit activities, is developed after extensive consultations
with management, the BOD and the Audit Committee.
Audit activities are then monitored against this plan, and
if necessary, revisions are made to incorporate changes to
the risk profile.
3. Menyetujui pengangkatan anggota-anggota Komisaris
Perseroan untuk masa jabatan sampai dengan RUPST
2008.
4. Memberi wewenang kepada Direksi, dengan
persetujuan Dewan Komisaris, untuk menunjuk kantor
akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan
Perseroan tahun buku 2006.
Grup Audit Internal dan Manajemen Risiko (GIARM)Tanggung jawab GIARM dilaksanakan oleh Grup Audit Internal
dan Grup Manajemen Risiko Perseroan, yang bertanggung
jawab langsung kepada Direksi dan memiliki akses tak terbatas
kepada Komite Audit.
Grup Audit Internal, beserta fungsi-fungsi Audit Internal dari
anak-anak perusahaan Grup Astra, melakukan pengkajian ulang
untuk memberikan jaminan independen tentang kelayakan
dan efektivitas sistem pengendalian di dalam Grup Astra. Grup
Manajemen Risiko mengembangkan, mengkoordinasikan
dan memfasilitasi implementasi Manajemen Risiko, Rencana
Kelanjutan Bisnis serta inisiatif lainnya untuk meningkatkan
kerangka tata kelola Grup Astra.
Grup Audit Internal (IAG)Tujuan utama IAG adalah memberikan jaminan secara
independen terhadap efektivitas dan kehandalan sistem
pengawasan internal Perseroan. IAG terdiri dari Audit Sales
Operation, Audit Grup dan Audit TI.
Dalam menjalankan tugasnya IAG berpedoman pada Internal
Audit Charter yang memberi wewenang kepada IAG untuk
menjalankan berbagai kegiatan audit internal. Beberapa anak
perusahaan besar Grup Astra juga memiliki Departemen Audit
Internal yang bertanggungjawab kepada Direksi dan Komite
Auditnya masing-masing. IAG menjalin kerjasama dengan
Departemen Audit Internal tersebut untuk memastikan
konsistensi kualitas audit dan cakupan area risiko utama dalam
Grup.
Rencana Audit yang mengatur fokus dan arah kegiatan audit
dikembangkan setelah konsultasi ekstensif dengan manajemen,
Direksi dan Komite Audit. Kegiatan audit kemudian dimonitor
berdasarkan rencana ini, dan jika dibutuhkan, dapat direvisi
sesuai dengan perubahan pada profil risiko.
�0�Astra 2006 Laporan Tahunan
The Company utilizes a three-tier grading system -
‘effective‘, ‘needs improvement‘ and ‘weak‘ - to assess and
benchmark the effectiveness of its internal control systems.
Issues or areas that require improvement are identified
and followed up to ensure that all recommendations are
implemented. Throughout the year, extensive discussions
are held with various levels of management to discuss
audit issues and their resolution.
There is a formal quarterly reporting process on major audit
issues that arise across the group. Significant issues of
concern and outstanding recommendations are routinely
reported to and discussed with senior management, the
BOD, the AC and the BOC.
To constantly improve the audit services across the Astra
Group, a separate unit, Audit Development, is tasked with
implementing an ongoing quality assurance programme
to benchmark, improve and align Astra’s internal audit
practices with international best practices.
Perseroan menggunakan sistem penilaian tiga tingkat -
‘efektif’, ‘perlu perbaikan’ dan ‘lemah’ - untuk mengukur dan
membandingkan efektivitas sistem pengendalian internalnya.
Hal-hal yang memerlukan perbaikan diidentifikasi dan
ditindaklanjuti guna memastikan bahwa rekomendasi yang
diberikan telah benar-benar dijalankan. Sepanjang tahun,
diskusi yang ekstensif diadakan di semua tingkatan manajemen
guna membahas masalah-masalah audit dan jalan keluarnya.
Saat ini sudah ada laporan kuartalan tentang temuan-temuan
penting dalam audit di seluruh Grup. Berbagai permasalahan
penting serta rekomendasi yang belum dilaksanakan secara
rutin dilaporkan dan didiskusikan dengan manajemen senior,
Direksi, Komite Audit dan Dewan Komisaris.
Untuk senantiasa meningkatkan layanan audit di seluruh
Grup Astra, Perseroan telah membentuk unit khusus yaitu
Pengembangan Audit yang bertugas melaksanakan program
quality assurance dengan membandingkan, menyempurnakan
dan menyelaraskan praktek audit internal dengan standar
internasional.
2006Astra Honda Motor meluncurkan Vario, produk skuter otomatis. Astra Honda Motor launched Vario, an automatic scooter product.
�0� Astra 2006 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
The Company puts considerable effort into developing
qualified Internal Auditors by investing in the recruitment,
training and development of its audit staff, including a
certification programme for auditors.
Risk Management Group (RMG)The RMG has the dual role of delivering consulting services
on risk management, business continuity planning, risk
financing and providing business assurance to the BOD.
The RMG’s consulting services include facilitating and
offering advice on the implementation of risk management
and related matters across the Astra Group.
As part of the assurance process, the directors of the
companies within the Astra Group are required to
provide sign-offs to indicate that all major risks have been
identified, assessed and controlled. Risk Registers are
regularly updated and reported to the BOD.
Risk Management Astra has an enterprise-wide risk management (ERM) system
to deal with the ever-changing business and corporate
governance environment. Astra’s Risk Management
System adopts a structured methodology to identify,
measure, evaluate and report significant business risks. It is
an integrated part of Astra’s Management System.
As part of the Risk and Control Self Assessment (CSA)
Program, Astra holds regular interviews and corporate
workshop sessions with every level of management to
identify, measure and evaluate risks and risk mitigation
activities. Comprehensive Risk Profiles supported by Risk
Registers are then developed, along with Treatment Plans,
if necessary, to further mitigate residual risks that are still
considered high. The Risk Profiles and Registers in addition
to assisting management in managing risks, also serve as
significant inputs to the Company’s strategic planning,
business continuity, audit planning, capital management
and insurance programmes.
Over the year, Astra further refined the ERM framework to
ensure its adherence to best practice standards. In addition,
measures were taken to extend the framework, for example,
by introducing the Scenario Driven Risk Quantification and
Scenario Mapping Analysis methodologies.
By the end of 2006 most major companies within the
Group were implementing the ERM framework.
Perseroan juga terus berupaya mengembangkan Auditor
Internal yang kompeten melalui proses rekrutmen, pelatihan
dan pengembangan staf audit termasuk program sertifikasi
bagi para auditor.
Grup Manajemen Risiko (RMG)RMG berperan dalam memberikan layanan konsultasi
manajemen risiko, rencana kelangsungan bisnis, pembiayaan
risiko dan memberikan jaminan akan kelangsungan bisnis bagi
Direksi Grup Astra. RMG memberikan fasilitas konsultasi dan
advis dalam pelaksanaan manajemen risiko dan hal-hal lain
yang terkait kepada Grup Astra.
Sebagai bagian dari proses pemberian jaminan kelangsungan
usaha, Direksi dari anak-anak perusahaan Astra wajib
memberikan persetujuan atas risiko-risiko utama yang telah
diidentifikasi, dikaji dan diawasi secara profesional. Risk Register
tersebut secara berkala harus diperbaharui dan dilaporkan
kepada Direksi.
Manajemen RisikoAstra memiliki sistem manajemen risiko yang menyeluruh,
Enterprise-wide Risk Management (ERM), guna menghadapi
lingkungan usaha dan tata kelola perusahaan yang terus
berubah. Sistem Manajemen Risiko Astra mengadopsi
metodologi terstruktur untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengevaluasi dan melaporkan risiko-risiko penting dalam
bisnis. Sistem ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Sistem
Manajemen Astra.
Sebagai bagian dari program Risk and Control Self Assessment
(CSA), secara rutin Astra menyelenggarakan sesi-sesi wawancara
dan sesi corporate workshop di setiap jenjang manajemen
untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengevaluasi serta
meminimalkan risiko. Profil risiko komprehensif yang didukung
oleh Registrasi Risiko kemudian dikembangkan beserta rencana
penanganannya, jika diperlukan, untuk terus meminimalkan
sisa risiko yang masih dianggap tinggi. Registrasi dan Profil
Risiko tidak hanya bermanfaat bagi manajemen untuk
pengelolaan risiko, melainkan juga dapat digunakan sebagai
masukan penting bagi perencanaan strategis, kelanjutan bisnis,
perencanaan audit, pengelolaan modal dan program asuransi
Perseroan.
Sepanjang tahun, Astra terus menyempurnakan kerangka ERM-
nya untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar yang
berlaku. Di samping itu, juga dilakukan upaya pengembangan
kerangka ERM, antara lain dengan memperkenalkan
metodologi Scenario Driven Risk Quantification dan Scenario
Mapping Analysis.
Di akhir tahun 2006, sebagian besar perusahaan di bawah
Grup Astra telah mengimplementasikan kerangka ERM.
�0�Astra 2006 Laporan Tahunan
Business Continuity Plan (BCP)Astra has developed a BCP to ensure the continuity of
its operations and services in the event of a disaster. The
BCP also enhances the Company’s monitoring system,
safeguards Astra’s brand and reputation and creates more
value for the stakeholders.
The BCP Framework and Plan is being progressively rolled
out across the Group to cover major operations.
Rencana Kelangsungan Bisnis (BCP)Astra mengembangkan BCP untuk memastikan kelangsungan
operasi dan layanannya ketika mengalami bencana. BCP
juga bermanfaat untuk meningkatkan sistem pengawasan
Perseroan, menjaga nama dan reputasi Astra serta menciptakan
nilai lebih bagi para pemangku kepentingan.
Kerangka Kerja dan Rencana BCP dilaksanakan secara progresif
di seluruh Grup Astra mencakup seluruh operasi usaha yang
penting.
Strategic Plan
Budget & Key Performance Index
Business Process & Organisation
Financial Report & Operational Report
Portfolio Risk Assesment
Research & Benchmarking
Risk Register
Business Continuity Planning
Business Process Risk Assesment
High Level Risk Interview
Risk & Control Self Assesment
Business Process & Risk Interview
InsuranceSecurity &
EnvironmentBusiness Control Implementation
Good Corporate Governance
Sistem Manajemen Risiko Grup Astra
Astra Group Risk Management System
2006Astra melalui anak perusahaannya, Astratel Nusantara, mengakuisisi 30% saham PT PAM Lyonnaise Jaya yang merupakan perusahaan pengelolaan dan pengadaan air bersih.
Astratel Nusantara, an Astra subsidiary, acquired a 30% stake in PT PAM Lyonnaise Jaya, the operator of western Jakarta water utility system.
�0� Astra 2006 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Risk Planning and FinancingThe RMG offers assistance to companies within the
Group on managing their insurance costs. The Division
also provides a comprehensive review of risk retention
capabilities and risk financing activities. Based on a review
of the insurance coverage of selected companies within
the Astra Group, recommendations have been made to
improve their insurance practices.
Persons in Charge (PIC) have been appointed in major
affiliated companies to further facilitate and coordinate
risk management, BCP development and insurance analysis
activities within the Group. The Company also organizes
regular Risk Forums for the PICs to facilitate the exchange
of information on risk issues.
Employee CommunicationEmployee communication is an important part of the
Company’s GCG practices. Throughout the year, the
Company initiated various activities to enhance its internal
communications as well as to foster a positive working
environment within the Group. Every year, the President
Director addresses all employees on the Company’s business
targets and key strategies, the business environment as
well as a forecast for the macro economy in the President’s
Letter. To further disseminate the key messages in the
letter, the BOD holds various communication forums with
the management-level staff across the Group.
Perencanaan dan Pembiayaan RisikoRMG membantu perusahaan-perusahaan di Grup Astra dalam
mengelola biaya asuransinya. Divisi ini juga memberikan
pengkajian menyeluruh atas kemampuan menghadapi risiko
dan kegiatan pembiayaan risiko. Berdasarkan kajian atas
cakupan asuransi perusahaan-perusahaan tertentu dalam Grup
Astra, rekomendasi dibuat untuk mengembangkan cakupan
asuransinya.
Astra telah menunjuk penanggung jawab di setiap
anak perusahaan yang besar untuk memfasilitasi dan
mengkoordinasikan kegiatan manajemen risiko, pengembangan
BCP serta analisa cakupan asuransinya. Perseroan juga secara
rutin menyelenggarakan Risk Forum yang dihadiri oleh para
penanggung jawab untuk memfasilitasi pertukaran informasi
tentang risiko.
Komunikasi KaryawanKomunikasi karyawan merupakan salah satu aspek penting
dari praktek GCG Perseroan. Sepanjang tahun, Perseroan
menyelenggarakan berbagai kegiatan guna meningkatkan
komunikasi internal serta menciptakan iklim kerja yang
kondusif. Setiap tahun, Presiden Direktur Perseroan
menyampaikan pesannya kepada seluruh karyawan melalui
President’s Letter yang menjelaskan target dan strategi utama
Perseroan, iklim bisnis, serta prakiraan kondisi makro ekonomi.
Untuk membantu penyebarluasan informasi tersebut, Direksi
menyelenggarakan forum-forum komunikasi dengan karyawan
tingkat manajemen dari seluruh Grup Astra.
Setiap tahun Direksi Perseroan melakukan kunjungan ke anak perusahaan Grup Astra untuk mengadakan komunikasi dua arah.
Every year, the Company’s Management Board visits the Group’s subsidiaries to conduct two way communication sessions.
�0�Astra 2006 Laporan Tahunan
Corporate SecretaryThe Corporate Secretary is responsible for ensuring the
Company’s full compliance with capital market rules and
regulations as well as keeping the BOD informed of any
regulatory changes and related implications. To fulfil this
function, the Corporate Secretary works closely with
the Investor Relations, Public Relations and Corporate
Legal Division. The Corporate Secretary is also charged
with ensuring equitable, transparent and consistent
communications with the authorities and the capital market
on all GCG issues, as well as any information regarding
material transactions and corporate actions.
The Corporate Secretary also takes the role of Corporate
Communications Chief, being responsible for maintaining
the Company’s reputation as well as providing timely,
accurate and up-to-date information regarding Astra to the
shareholders, analysts, the media and the general public. In
addition, the Corporate Communications Chief is involved
in communicating the Company’s values, philosophy,
culture and social responsibility programmes to the staff
through in-house publications and various events.
Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan
kepatuhan Perseroan pada peraturan dan kebijakan pasar
modal serta memastikan bahwa Direksi selalu memperoleh
informasi mengenai perubahan peraturan beserta implikasinya.
Untuk memenuhi tanggung jawabnya, Sekretaris Perusahaan
bekerjasama dengan Investor Relations, Hubungan Masyarakat
dan Divisi Hukum Korporat. Sekretaris Perusahaan juga wajib
memastikan adanya komunikasi yang sejajar, transparan dan
konsisten dengan pihak otoritas dan para pelaku pasar modal
tentang hal-hal yang berkaitan dengan GCG maupun informasi
lainnya tentang transaksi material dan tindakan korporasi.
Sekretaris Perusahaan juga berperan sebagai Pimpinan
Komunikasi Korporat. yang bertugas menjaga reputasi
Perseroan serta menyediakan informasi terkini yang akurat
tentang Astra kepada para pemegang saham, analis, media
dan masyarakat luas. Pimpinan Komunikasi Korporat juga ikut
serta dalam mengkomunikasikan nilai-nilai, filosofi, budaya
dan program pengembangan masyarakat Perseroan kepada
para karyawan melalui sarana publikasi internal dan kegiatan
lainnya.
AminuddinCorporate Secretary
Workshop bagi para wartawan pasar modal untuk memberikan kesempatan berinteraksi dan menggali informasi terkini dari Direksi Grup Astra.
Workshop for capital market reporters that gave the opportunity to interact and get the latest information from Astra’s Board of Directors.
2006Peningkatan kapasitas produksi Daihatsu dari 114.000 menjadi 150.000 unit per tahun.
Daihatsu’s production capacity increased from 114,000 to 150,000 units per year.
�0� Astra 2006 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Media publikasi Investor Update yang diterbitkan setiap triwulan, merupakan salah satu media
komunikasi Astra untuk para investor.
Investor Update quarterly publication, one of Astra’s communication media with the investors.
Public Relations (PR)PR is responsible for maintaining transparency and
openness with stakeholders by building good relationships
internally within the Group and externally with the media,
government and the general public.
In particular, PR has developed a long and mutually
beneficial working partnership with the media. Since 1998,
PR has been organizing regular annual workshops for the
media to provide the latest information about the Company
as well as that of the publicly listed and bond issuing
companies within the Group. Every year PR and the Investor
Relations Division hold a Public Expose event to present the
Company’s performance. During 2006, PR announced the
Company’s quarterly and full year financial results through
press releases, and organized communication forums with
all PR functions within the Group by inviting prominent
figures to share their thoughts about existing conditions as
well as the latest developments in the PR field. PR also held
various events in some major cities in Indonesia to build
closer relationships with local media.
Internal communications are maintained through the
Company’s internal publications and by coordinating
closely with all PR functions within the Group. An internal
magazine is available to all employees and serves as a
communication tool to outline initiatives taken by the
Company during the year. Information on the Astra Group
is also available in the Company’s annual reports and press
releases and on the website, www.astra.co.id.
Investor Relations (IR)The role of IR is to help management to communicate
the performance and prospects of the Company to the
capital market as well as to maintain communications with
investors through various meeting formats.
In 2006, the Company hosted over 300 one-on-one
meetings. More than half of these meetings were
conducted overseas in four major investment conferences
and two international road shows across Asia and Europe.
Furthermore, the Company arranged visits to the Astra
Hubungan Masyarakat (PR)PR bertanggung jawab untuk menjaga transparansi dan
keterbukaan kepada para pemangku kepentingan dengan
mengembangkan hubungan internal yang erat dalam lingkup
Grup dan hubungan eksternal yang baik dengan media,
pemerintah dan masyarakat luas.
Secara khusus, PR telah sejak lama membangun hubungan
yang erat dengan media. Sejak tahun 1998 secara rutin
PR menyelenggarakan pertemuan tahunan dengan para
wartawan untuk memberikan informasi terkini tentang
Perseroan, dan emiten serta penerbit obligasi dalam Grup.
Setiap tahun, PR, bekerjasama dengan divisi Investor Relations,
juga menyelenggarakan Paparan Publik yang dihadiri oleh para
wartawan dan analis untuk memaparkan kinerja Perseroan.
Sepanjang tahun 2006, PR mengumumkan hasil keuangan
kuartalan dan tahunan Perseroan melalui siaran pers serta
menyelenggarakan forum komunikasi dengan semua fungsi
PR di dalam Grup Astra dengan mengundang figur terkemuka
untuk membagikan pengalamannya tentang kondisi terakhir
dan perkembangan terkini di bidang PR. Guna mempererat
hubungan dengan media di daerah, PR juga menyelenggarakan
berbagai kegiatan di daerah-daerah seluruh Indonesia.
Komunikasi internal dilaksanakan melalui publikasi internal
Perseroan dan dengan membangun koordinasi yang erat
dengan semua fungsi PR di dalam Grup Astra. Majalah internal
tersedia bagi semua karyawan dan merupakan alat komunikasi
untuk menjelaskan inisiatif-inisiatif Perseroan sepanjang tahun.
Informasi tentang Grup Astra juga tersedia dalam bentuk
laporan tahunan, siaran pers dan situs perusahaan: www.astra.
co.id.
Hubungan Investor (IR)IR berfungsi membantu manajemen dalam mengkomunikasikan
kinerja dan prospek Perseroan kepada pelaku pasar modal
serta memelihara komunikasi dengan para investor melalui
berbagai forum.
Di tahun 2006, Perseroan mengadakan lebih dari 300
pertemuan one-on-one. Lebih dari setengah jumlah pertemuan
tersebut diselenggarakan di luar negeri dalam empat konferensi
investasi penting dan dua road show internasional di Asia
dan Eropa. Di samping itu Perseroan juga menyelenggarakan
acara kunjungan ke fasilitas manufaktur Astra Honda Motor di Website Korporat Astra yang
merupakan salah satu sumber informasi terlengkap bagi para
pemangku kepentingan.
Astra’s corporate website, one of the most comprehensive information
repositories for the stakeholders.
�0�Astra 2006 Laporan Tahunan
Roadshow diselenggarakan secara berkala untuk memberikan informasi kinerja perusahaan dan
membina hubungan yang baik dengan para investor.
Roadshows were regularly held to provide information about the Company’s performance
and to establish closer relation with the investors.
Honda Motor manufacturing facility in Cikarang and the
Toyota Motor Manufacturing Indonesia facility in Karawang
for analysts and investors. Two analyst gatherings and
one public expose session were organized in 2006, were
attended by journalists, bankers, analysts, investors and
capital market authorities invited to participate.
To maintain an ongoing relationship with shareholders,
information on the Company’s quarterly financial results,
Investor Updates, Car and Motorcycle Sales Reviews and
other related information are regularly sent to shareholders
and uploaded to the Company’s website.
Other activities such as information broadcasts, conference
calls, security visits, plant and dealer visits are regularly
organized to improve communication and foster good
relations with analysts and investors.
Cikarang dan fasilitas Toyota Motor Manufacturing Indonesia
di Karawang dengan mengundang para analis dan investor. Di
tahun 2006, juga diselenggarakan dua sesi pertemuan analis
dan satu sesi paparan publik di mana Perseroan mengundang
para wartawan, bankir, analis, investor dan otoritas pasar
modal untuk berpartisipasi.
Untuk memelihara hubungan dengan para pemegang saham,
secara teratur IR mengirimkan informasi tentang kinerja
keuangan kuartalan Perseroan, Investor Updates, Kajian
Penjualan Mobil dan Sepeda Motor serta informasi lainnya
yang juga tersedia di situs internet Perseroan.
Kegiatan-kegiatan lainnya seperti pendistribusian informasi,
telekonferensi dan berbagai kegiatan kunjungan ke perusahaan
sekuritas, pabrik dan dealer secara rutin juga diselenggarakan
untuk meningkatkan komunikasi dan hubungan dengan para
analis dan investor.
2006Toyota dan Daihatsu meluncurkan Toyota Rush dan Daihatsu Terios.
Toyota and Daihatsu launched Toyota Rush and Daihatsu Terios.
��0 Astra 2006 Annual Report
111Astra 2006 Laporan Tahunan
Laporan KeuanganFinancial Report
PT Astra International Tbk dan Anak Perusahaan | PT Astra International and SubsidiariesLaporan Keuangan Konsolidasi | Consolidated Financial Statements31 Desember 2006 dan 2005 | 31 December 2006 and 2005
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements.
Halaman – 1 – Page
NERACA KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETSAS AT 31 DECEMBER 2006 AND 2005
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
2006Catatan/
Notes 2005*AKTIVA ASSETS
Aktiva lancar Current assetsKas dan setara kas 4,729,943 3 3,938,633 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek 418,464 469,183 Short-term investmentsPiutang usaha, setelah Trade receivables,
dikurangi penyisihan net of provision forpiutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables ofRp 523.608 Rp 523,608(2005: Rp 241.646): (2005: Rp 241,646):- Pihak yang mempunyai 229,138 4,32f 206,746 - Related parties
hubungan istimewa- Pihak ketiga 3,835,197 4 4,500,900 - Third parties
Piutang lain-lain, 493,909 5 672,104 Other receivables,setelah dikurangi penyisihan net of provision forpiutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables ofRp 229.581 Rp 229,581(2005: Rp 187.094) (2005: Rp 187,094)
Persediaan 4,000,697 6 5,120,829 InventoriesPajak dibayar di muka 1,430,909 7a 742,484 Prepaid taxesPembayaran di muka lainnya 593,237 507,762 Other prepayments
Jumlah aktiva lancar 15,731,494 16,158,641 Total current assets
Aktiva tidak lancar Non-current assetsKas dan deposito berjangka 90,303 3 102,605 Restricted cash and time
yang dibatasi penggunaannya depositsPiutang pembiayaan, 17,565,047 8 24,010,367 Financing receivables,
setelah dikurangi penyisihan net of provision forpiutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables ofRp 769.290 Rp 769,290(2005: Rp 926.758) (2005: Rp 926,758)
Piutang lain-lain, Other receivables,setelah dikurangi penyisihan net of provision forpiutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables ofRp 19.112 Rp 19,112(2005: Rp 23.103): (2005: Rp 23,103):- Pihak yang mempunyai 356,777 5,32g 301,917 - Related parties
hubungan istimewa- Pihak ketiga 263,594 5 327,602 - Third parties
Investasi pada perusahaan asosiasi 8,504,290 9 6,519,436 Investments in associatesdan jointly controlled entities and jointly controlled
entitiesInvestasi jangka panjang lain-lain 318,271 217,894 Other long-term investmentsAktiva pajak tangguhan 796,335 7d 769,593 Deferred tax assetsAktiva tetap, 13,030,347 10 11,495,558 Fixed assets, net of
setelah dikurangi akumulasi accumulated depreciationpenyusutan sebesar Rp 7.775.916 of Rp 7,775,916(2005: Rp 6.506.866) (2005: Rp 6,506,866)
Goodwill 710,937 11 758,648 GoodwillAktiva lain-lain 561,895 12 504,405 Other assets
Jumlah aktiva tidak lancar 42,197,796 45,008,025 Total non-current assets
JUMLAH AKTIVA 57,929,290 31 61,166,666 TOTAL ASSETS
*) Dinyatakan kembali, lihat Catatan 2g. *) As restated, refer to Note 2g.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements.
Halaman – 2 – Page
NERACA KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETSAS AT 31 DECEMBER 2006 AND 2005
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
2006Catatan/
Notes 2005*KEWAJIBAN LIABILITIESKewajiban jangka pendek Current liabilitiesPinjaman jangka pendek 2,932,650 13 2,680,483 Short-term loansHutang usaha: Trade payables:
- Pihak yang mempunyai 1,102,343 14,32h 1,057,674 - Related partieshubungan istimewa
- Pihak ketiga 2,748,419 14 3,389,416 - Third partiesKewajiban lain-lain 2,030,825 15 2,145,634 Other liabilitiesHutang pajak 485,105 7b 861,442 Taxes payableBeban yang masih harus dibayar 1,167,367 16 914,867 Accrued expensesKewajiban diestimasi 33,988 17 14,247 ProvisionsBagian jangka pendek Current portion of
dari hutang jangka panjang: long-term debt:- Pinjaman bank dan pinjaman 7,062,005 18 8,524,302 - Bank loans and other
lain-lain loans- Hutang obligasi 2,022,610 19 2,018,502 - Bonds- Hutang sewa guna usaha 485,185 20 310,648 - Obligations under
finance leasesJumlah kewajiban jangka pendek 20,070,497 21,917,215 Total current liabilities
Kewajiban jangka panjang Non-current liabilitiesHutang usaha - pihak ketiga 763,504 14 826,103 Trade payables - third partiesKewajiban lain-lain: Other liabilities:
- Pihak yang mempunyai 25,784 15,32j 31,298 - Related partieshubungan istimewa
- Pihak ketiga 481,076 15 569,567 - Third partiesKewajiban pajak tangguhan 214,037 7d 192,546 Deferred tax liabilitiesKewajiban diestimasi 492,391 17 413,454 ProvisionsHutang jangka panjang, setelah Long-term debt, net of current
dikurangi bagian jangka pendek: portion:- Pinjaman bank dan pinjaman 6,929,058 18 9,517,823 - Bank loans and other
lain-lain loans- Hutang obligasi 1,823,519 19 2,820,822 - Bonds- Hutang sewa guna usaha 698,578 20 646,685 - Obligations under
finance leasesJumlah kewajiban jangka panjang 11,427,947 15,018,298 Total non-current liabilitiesJumlah kewajiban 31,498,444 31 36,935,513 Total liabilitiesHAK MINORITAS 4,055,080 21 3,806,808 MINORITY INTERESTS
EKUITAS EQUITYModal saham: Share capital:
- Modal dasar - 6.000.000.000 - Authorised -saham dengan nilai nominal 6,000,000,000Rp 500 (dalam satuan shares with par valueRupiah) per saham of Rp 500 (full Rupiah)
per share- Modal ditempatkan dan disetor 2,024,178 22 2,024,178 - Issued and fully paid -
penuh - 4.048.355.314 4,048,355,314saham biasa ordinary shares
Tambahan modal disetor 1,106,121 23 1,106,121 Additional paid-in capitalSelisih penilaian kembali aktiva tetap 418,661 418,661 Fixed assets revaluation
reservePerubahan ekuitas anak perusahaan 1,454,426 24 1,231,408 Changes in equity of
dan perusahaan asosiasi subsidiaries and associatesSaldo laba: Retained earnings:
- Dicadangkan 324,700 26 224,700 - Appropriated- Belum dicadangkan 17,047,680 15,419,277 - Unappropriated
Jumlah ekuitas 22,375,766 20,424,345 Total equityJUMLAH KEWAJIBAN 57,929,290 61,166,666 TOTAL LIABILITIES
DAN EKUITAS AND EQUITY*) Dinyatakan kembali, lihat Catatan 2g. *) As restated, refer to Note 2g.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements.
Halaman – 3 – Page
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOMEFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2006Catatan/
Notes 2005*
Pendapatan bersih 55,508,135 27,31 61,731,635 Net revenue
Beban pokok pendapatan (43,386,103) 28,31 (48,464,755) Cost of revenue
Laba kotor 12,122,032 13,266,880 Gross profit
Beban usaha: 29 Operating expenses:Beban penjualan (3,643,886) (3,727,984) Selling expensesBeban umum dan administrasi (3,486,830) (3,124,922) General and administrative
expenses(7,130,716) (6,852,906)
Laba usaha 4,991,316 31 6,413,974 Operating income
Penghasilan/(beban) lain-lain: Other income/(expenses):Penghasilan bunga 353,365 294,889 Interest incomeKeuntungan/(kerugian) selisih kurs 221,686 (106,965) Foreign exchange gain/(loss)Keuntungan/(kerugian) pelepasan 75,060 (483) Gain/(loss) on disposal of
investasi investmentsBeban bunga (760,726) 31 (423,236) Interest expenseBeban lain-lain, bersih (369,037) 30 (138,982) Other expenses, net
(479,652) (374,777)
Bagian atas hasil bersih 1,359,864 9 2,166,562 Share of results ofperusahaan asosiasi dan associates and jointlyjointly controlled entities controlled entities
Laba sebelum pajak penghasilan 5,871,528 8,205,759 Profit before income tax
Beban pajak penghasilan (1,380,690) 7c (1,872,786) Income tax expenses
Laba sebelum hak minoritas 4,490,838 6,332,973 Income before minorityinterests
Hak minoritas (778,741) 21 (875,688) Minority interests
Laba bersih 3,712,097 5,457,285 Net income
Laba bersih per saham - 917 34 1,348 Net earnings per share -dasar dan dilusian basic and diluted(dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)
*) Dinyatakan kembali, lihat Catatan 2g. *) As restated, refer to Note 2g.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporankeuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman – 4 – Page
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005
(Expressed in millions of Rupiah)
Saldo laba/Retained earnings
Catatan/Notes
Modal saham/Share capital
Tambahanmodal disetor/
Additionalpaid-incapital
Selisihpenilaian
kembali aktivatetap/
Fixed assetsrevaluation
reserve
Perubahanekuitas anakperusahaan
danperusahaan
asosiasi/Changes in
equity ofsubsidiar ies
andassociates
Selisih kurskarena
penjabaranlaporan
keuangan/Exchange
differences dueto financialstatementstranslation
Dicadangkan/Appropriated
Belumdicadangkan/
UnappropriatedJumlah/Total
Saldo 1 Januari 2005 2,024,178 1,106,121 430,121 1,253,803 (2,220) 124,700 11,548,423 16,485,126 Balance as at 1 January 2005Laba bersih - - - - - - 5,457,285 5,457,285 Net incomeDividen kas 25 - - - - - - (1,497,891) (1,497,891) Cash dividendsPembentukan cadangan 26 - - - - - 100,000 (100,000) - Appropriation to statutory reserve
wajibRealisasi selisih kurs - - - - 2,220 - - 2,220 Realised exchange differencesRealisasi selisih penilaian - - (11,460) - - - 11,460 - Realised fixed assets revaluation
kembali aktiva tetap reservePerubahan ekuitas - - - (22,395) - - - (22,395) Changes in equity of subsidiaries and
anak perusahaan dan associatesperusahaan asosiasi
Saldo 31 Desember 2005 2,024,178 1,106,121 418,661 1,231,408 - 224,700 15,419,277 20,424,345 Balance as at 31 December 2005Laba bersih - - - - - - 3,712,097 3,712,097 Net incomeDividen kas 25 - - - - - - (1,983,694) (1,983,694) Cash dividendsPembentukan cadangan 26 - - - - - 100,000 (100,000) - Appropriation to statutory reserve
wajibPerubahan ekuitas - - - 223,018 - - - 223,018 Changes in equity of subsidiaries and
anak perusahaan dan associatesperusahaan asosiasi
Saldo 31 Desember 2006 2,024,178 1,106,121 418,661 1,454,426 - 324,700 17,047,680 22,375,766 Balance as at 31 December 2006
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements.
Halaman – 5 – Page
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah)
2006 2005*Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating
activities:Penerimaan dari pelanggan termasuk 54,132,946 59,228,206 Receipts from customers including
penghasilan bunga dari pembiayaan interest income from consumerkonsumen dan sewa guna usaha financing and financing leases
Penurunan/(penambahan) piutang 3,244,396 (6,137,362) Reductions in/(additions to)pembiayaan financing receivables
Pembayaran kepada pemasok termasuk (40,347,985) (46,283,730) Payments to suppliers includingpembayaran bunga oleh anak interest paid by financialperusahaan dalam bidang jasa keuangan services subsidiaries
Pembayaran kepada karyawan (3,448,598) (3,028,010) Payments to employeesPembayaran beban usaha lain (3,075,971) (4,506,974) Payments for other operating
expensesPenerimaan dari aktivitas operasi 664,756 308,624 Receipts from other operating
lainnya activities
Kas yang dihasilkan dari/(digunakan untuk) 11,169,544 (419,246) Cash generated from/(used for)operasi operations
Penghasilan bunga yang diterima lainnya 345,765 283,824 Other interest income received(Penambahan)/penurunan saldo (5,315) 80,263 (Additions to)/reductions in balances
sehubungan dengan margin deposit in respect of margin depositsatas fasilitas letter of credit for letter of credit facilities
Pembayaran pajak penghasilan badan (2,451,725) (2,335,173) Payments of corporate income tax(Penambahan)/penurunan investasi (38,202) 168,374 (Additions to)/reductions in trading
pada efek yang diperdagangkan securities
Arus kas bersih dari/(digunakan untuk) 9,020,067 (2,221,958) Net cash flows from/(used in)aktivitas operasi operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investingactivities:
Penurunan investasi pada efek yang 27,000 2,105 Reductions in available-for-saletersedia untuk dijual dan dimiliki and held-to-maturity securitieshingga jatuh tempo
Dividen kas yang diterima 1,256,385 1,246,212 Cash dividends receivedHasil penjualan investasi 13,662 28,642 Proceeds from sale of
jangka panjang long-term investments(Pembayaran)/penerimaan dari bagian (257) 73,310 (Payments for)/proceeds from
atas hasil bersih Konsorsium share of result of KonsorsiumIntertel Astratel Intertel Astratel
Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva 429,196 700,103 Proceeds from sale of fixed assetsyang belum digunakan dalam usaha and assets not yet used in
operationsPerolehan aktiva tetap dan aktiva (3,058,719) (4,058,287) Acquisitions of fixed assets and
yang belum digunakan dalam usaha assets not yet used in operationsPenambahan beban tangguhan (42,347) (90,807) Additions to deferred chargesAkuisisi anak perusahaan, dikurangi (4,242) 18,159 Acquisition of subsidiaries, net
kas yang diperoleh of cash acquiredPelepasan anak perusahaan, dikurangi 31,105 (298) Disposal of subsidiary, net of cash
kas yang dilepas disposedPenambahan uang muka perkebunan (76,535) (108,381) Additions to advances for plasma
plasma plantationsPenambahan investasi jangka panjang (1,681,083) (555,451) Additions to long-term investments
Arus kas bersih yang digunakan (3,105,835) (2,744,693) Net cash flows used inuntuk aktivitas investasi investing activities
*) Dinyatakan kembali, lihat Catatan 2g. *) As restated, refer to Note 2g.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements.
Halaman – 6 – Page
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah)
2006 2005*Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing
activities:Penerimaan hutang jangka panjang 4,958,261 5,234,407 Proceeds from long-term debtPenerimaan dari anjak piutang - 580,803 Proceeds from factoring receivablesPembayaran kewajiban anjak piutang (360,420) (495,635) Payments for factoring liabilitiesPenerimaan pinjaman jangka pendek 8,121,785 8,794,113 Proceeds from short-term loansPembayaran kembali pinjaman (7,872,615) (8,198,245) Repayments of short-term loans
jangka pendekPenerimaan pembiayaan bersama 5,331,573 10,562,854 Receipts from joint financing
with recourse with recoursePembayaran pembiayaan bersama (7,280,325) (5,857,899) Payments for joint financing
with recourse with recoursePenerimaan pelunasan pinjaman dari 65,658 - Loan settlement from third party
pihak ketigaPenerimaan dari pelaksanaan - 9,469 Proceeds from exercise of employee
opsi saham karyawan share optionsPembayaran kembali hutang (4,952,387) (4,943,768) Repayments of long-term debt
jangka panjangPembayaran bunga (711,343) (424,326) Interest paidPembayaran kepada pihak yang (3,747) (10,760) Payments to related parties
mempunyai hubungan istimewaDividen kas yang dibayarkan (2,422,083) (1,727,876) Cash dividends paid(Penambahan)/penurunan kas dan (1,260) 484 (Additions to)/reductions in
deposito berjangka yang dibatasi restricted cash and time depositspenggunaannya
Penerimaan dari hak minoritas atas 87,280 - Proceeds from minority interestpenerbitan saham oleh of share issuance byanak perusahaan subsidiary
Arus kas bersih yang (digunakan (5,039,623) 3,523,621 Net cash flows (used in)/provideduntuk)/diperoleh dari aktivitas from financing activitiespendanaan
Kenaikan/(penurunan) bersih 874,609 (1,443,030) Net increase/(decrease) in cashkas dan setara kas and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal 3,938,633 5,326,131 Cash and cash equivalents atperiode the beginning of the period
Dampak perubahan selisih kurs (83,299) 55,532 Effect of exchange rateterhadap kas dan setara kas differences on cash and
cash equivalents
Kas dan setara kas pada 4,729,943 3,938,633 Cash and cash equivalents atakhir periode the end of the period
Aktivitas signifikan yang tidak Significant activity not affectingmempengaruhi arus kas: cash flows:
Perolehan aktiva tetap sewa 761,475 997,824 Acquisition of fixed assets underguna usaha finance leases
*) Dinyatakan kembali, lihat Catatan 2g. *) As restated, refer to Note 2g.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 7 - Page
1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION
a. Pendirian dan informasi lainnya a. The establishment and otherinformation
PT Astra International Tbk (“Perseroan”)didirikan pada tahun 1957 dengan namaPT Astra International Incorporated. Padatahun 1990, Perseroan merubah namanyamenjadi PT Astra International Tbk.
PT Astra International Tbk (the “Company”)was established in 1957 under the name ofPT Astra International Incorporated. In1990, the Company changed its name toPT Astra International Tbk.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia,dengan kantor pusat berlokasi di JI. GayaMotor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.
The Company is domiciled in Jakarta,Indonesia, with its head office located atJI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II,Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran DasarPerseroan, ruang lingkup kegiatanPerseroan adalah perdagangan umum,perindustrian, jasa pertambangan,pengangkutan, pertanian, pembangunan,dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatanutama anak perusahaan meliputi perakitandan penyaluran mobil, sepeda motor berikutsuku cadangnya, penjualan dan penyewaanalat-alat berat, jasa pertambangan,pengembangan perkebunan, jasa keuangan,dan teknologi informasi.
In accordance with article 3 of theCompany’s Articles of Association, thescope of its activities is to engage ingeneral trading, industry, mining,transportation, agriculture, construction,and consultancy services. Thesubsidiaries’ main activities are theassembly and distribution of automobiles,motorcycles and their related spare parts,heavy equipment sales and rentals, miningcontracting, development of plantations,financial services, and informationtechnology.
b. Anggaran dasar b. Articles of association
Perseroan didirikan dengan Akta Notaris SieKhwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari1957 dan disahkan oleh Menteri KehakimanRepublik Indonesia dalam Surat KeputusanNo. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.
The Company was established by NotarialDeed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20February 1957 and approved by theMinister of Justice of the Republic ofIndonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5dated 1 July 1957.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalamibeberapa kali perubahan. Perubahanterakhir dilakukan dengan Akta NotarisP.S.A. Tampubolon, S.H. No. 30 tanggal 25Maret 1999 yang memberikan wewenangkepada direksi untuk melakukan penerbitansaham tanpa memberikan hak untukmemesan terlebih dahulu kepada parapemegang saham yang ada pada saat itudengan ketentuan bahwa penerbitan sahamharus memperoleh persetujuan terlebihdahulu dari pemegang saham dalam RapatUmum Pemegang Saham. PerubahanAnggaran Dasar ini telah dicatat olehMenteri Kehakiman Republik Indonesiadalam Surat Keputusan No. C2-5625.HT.01.04.Th.99 tanggal 30 Maret 1999 dandiumumkan dalam Lembaran Berita NegaraRepublik Indonesia No. 45 tanggal4 September 1999 Tambahan No. 143.
The Company's Articles of Associationhave been amended several times. Thelatest amendment was by Notarial DeedNo. 30 of P.S.A. Tampubolon, S.H. dated25 March 1999 which granted directorsthe authority to issue shares withoutpre-emptive rights to existingshareholders, subject to shareholders’approval at a General Meeting ofShareholders. The amendment was notedby the Minister of Justice of the Republicof Indonesia in Decision LetterNo.C2-5625.HT.01.04.Th.99 dated 30March 1999 and was published in StateGazette No. 45 dated 4 September 1999,Supplementary No. 143.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 8 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
c. Perubahan struktur permodalan (lanjutan) c. Changes in capital structure(continued)
Kebijakan/Tindakan PerusahaanTahun/Years Policy/Corporate actions
Penawaran Umum Perdana 30 jutasaham, nominal Rp 1.000 (dalam satuanRupiah) per saham, harga penawaran Rp14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
1990 Initial Public Offering, 30 million shareswith a par value of Rp 1,000 (fullRupiah) per share, offering price of Rp14,850 (full Rupiah) per share.
Penawaran Umum Terbatas dengan hakmemesan efek terlebih dahulu atas48.439.600 saham dengan hargaRp 13.850 (dalam satuan Rupiah) persaham.
Pembagian saham bonus yang berasaldari kapitalisasi tambahan modal disetorsejumlah Rp 871,9 miliar atau setaradengan 871.912.800 saham.
1994 Limited Public Offering with pre-emptiverights of 48,439,600 shares at the priceof Rp 13,850 (full Rupiah) per share.
Distribution of bonus shares from thecapitalisation of additional paid-in capitalamounting to Rp 871.9 billion,equivalent to 871,912,800 shares.
Konversi obligasi menjadi 280.837 sahamyang dilakukan oleh sebagian pemegangobligasi.
Pemecahan nilai nominal saham dariRp 1.000 (dalam satuan Rupiah) persaham menjadi Rp 500 (dalam satuanRupiah) per saham, yang mengakibatkankenaikan jumlah saham yang beredarmenjadi 2.325.662.474.
1997 Conversion of bonds into 280,837shares by certain convertiblebondholders.
Completion of a stock split from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500(full Rupiah) per share, increasing thenumber of shares outstanding to2,325,662,474.
Diterbitkan 258.398.155 rights kepadapara kreditur dan pemegang obligasisehubungan dengan restrukturisasihutangnya, satu right berhak untukmembeli satu saham Perseroan denganharga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) persaham. Sejumlah 253.158.665 sahamtelah diterbitkan sehubungan denganeksekusi rights ini.
Persetujuan atas kompensasi berbasissaham bagi karyawan dan eksekutifPerseroan sampai dengan 70 juta saham.Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah64.754.000 saham telah diterbitkansehubungan dengan eksekusi opsi sahamkaryawan tersebut.
1999 Issue of 258,398,155 rights to creditorsand bondholders in relation to a debtrestructuring, one share of the Companyfor every right held at the price of Rp500 (full Rupiah) per share. 253,158,665shares were issued as a result of therights exercised.
Approval for stock-based compensationfor the Company's employees andexecutives up to 70 million shares. As atthe expiry date, 64,754,000 shares hadbeen issued as a result of the employeestock options exercised.
Penawaran Umum Terbatas dengan hakmemesan efek terlebih dahulu,1.404.780.175 saham dengan harga Rp1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.
2002 Limited Public Offering in respect of arights issue with pre-emptive rights,1,404,780,175 shares at the price of Rp1,000 (full Rupiah) per share.
Seluruh saham Perseroan telah dicatatkanpada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
All of the Company's issued shares arelisted on the Jakarta and Surabaya StockExchanges.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 9 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
d. Struktur Perseroan dan anak perusahaan d. Structure of the Company andsubsidiaries
Dengan mengacu kepada Catatan 2b,Perseroan mengkonsolidasi perusahaan-perusahaan berikut ini:
In accordance with Note 2b, the Companyconsolidates the following entities:
Persentasekepemilikan efektif/
Effectivepercentage of
ownership
Jumlah aktiva(sebelum eliminasi)/
Total assets(before eliminations)
Dimulainyakegiatan
komersial/Commence-
ment ofcommercialoperations 2006 2005 2006 2005*
OTOMOTIF AUTOMOTIVEPT Arya Kharisma a) 1988 100.00 100.00 815,061 733,427 PT Arya Kharisma a)
PT Astra Nissan Diesel 1984 75.00 75.00 327,628 323,908 PT Astra Nissan DieselIndonesia Indonesia
PT Astra Otoparts Tbk a) 1991 86.72 86.72 3,024,168 3,028,465 PT Astra Otoparts Tbk a)
PT Gaya Motor 1970 100.00 100.00 177,343 198,778 PT Gaya MotorPT Inti Pantja Press 1990 89.36 89.36 275,509 267,770 PT Inti Pantja Press
Industri IndustriPT Pulogadung Pawitra 1980 100.00 100.00 56,486 60,553 PT Pulogadung Pawitra
Laksana LaksanaPT Serasi Autoraya a) 1990 100.00 100.00 1,873,035 1,523,327 PT Serasi Autoraya a)
PT Tjahja Sakti Motor 1962 100.00 100.00 324,939 576,447 PT Tjahja Sakti Motor
JASA KEUANGAN FINANCIAL SERVICESPT Astra Mitra Ventura 1992 99.85 99.85 56,546 52,526 PT Astra Mitra VenturaPT Federal International 1989 100.00 100.00 10,558,644 15,332,114 PT Federal International
Finance FinancePT Sedaya Multi Investama a) 1989 100.00 100.00 2,881,593 2,362,565 PT Sedaya Multi Investama a)
PT Astra Multi Finance 1991 60.00 54.00 153,057 317,921 PT Astra Multi FinancePT Astra Sedaya Finance 1983 53.00 53.00 8,020,670 9,511,312 PT Astra Sedaya FinancePT Sedaya Pratama a) 1993 53.00 53.00 212,130 264,972 PT Sedaya Pratama a)
PT Staco Estika 1990 30.35 30.35 245,436 276,047 PT Staco EstikaSedaya Finance b) Sedaya Finance b)
PT Swadharma Bhakti 1986 64.65 29.15 414,551 538,936 PT Swadharma BhaktiSedaya Finance Sedaya Finance
PERKEBUNAN AGRIBUSINESSPT Astra Agro Lestari Tbk a) 1995 79.68 79.68 3,496,955 3,191,715 PT Astra Agro Lestari Tbk a)
TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGYPT Astra Graphia Tbk a) 1975 76.87 76.87 584,839 518,804 PT Astra Graphia Tbk a)
ALAT-ALAT BERAT/PERTAMBANGAN HEAVY EQUIPMENT/MINING
PT United Tractors Tbk a) 1973 58.45 58.45 11,247,585 10,675,196 PT United Tractors Tbk a)
LAIN -LAIN OTHERSPT Astratel Nusantara a) 1996 100.00 100.00 614,958 623,829 PT Astratel Nusantara a)
PT Brahmayasa Bahtera 1970 100.00 100.00 99,751 101,003 PT Brahmayasa BahteraPT Intertel Nusaperdana 1989 100.00 100.00 162,848 144,550 PT Intertel NusaperdanaPT Suryaraya Prawira 1994 100.00 100.00 94,695 111,103 PT Suryaraya Prawira
a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries.
b) PT Staco Estika Sedaya Finance dimiliki olehPerseroan melalui PT Astra Sedaya Finance danPT Sedaya Pratama dengan total hak suarasebesar 57,26%.
b) PT Staco Estika Sedaya Finance is owned bythe Company through PT Astra Sedaya Financeand PT Sedaya Pratama with total voting right of57.26%.
Seluruh anak perusahaan berdomisili diIndonesia.
All subsidiaries are domiciled in Indonesia.
*) Dinyatakan kembali, lihat Catatan 2g. *) As restated, refer to Note 2g.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 10 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
e. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan e. Board of Commissioners, Directors andEmployees
Susunan anggota Dewan Komisaris danDireksi Perseroan adalah sebagai berikut:
The members of the Company's Boards ofCommissioners and Directors are asfollows:
2006 2005
KomisarisKehormatan
- Abdul Rachman Ramly HonoraryCommissioner
Dewan Komisaris Board ofCommissioners
Presiden Komisaris Budi Setiadharma Budi Setiadharma President CommissionerWakil Presiden
Komisaris- Benny Subianto Vice President
CommissionerKomisaris Independen: Djunaedi Hadisumarto Djunaedi Hadisumarto Independent
Commissioners:Motonobu Takemoto Motonobu TakemotoPatrick Morris Alexander Patrick Morris AlexanderMuhamad Chatib BasriSoemadi Djoko Moerdjono
BrotodiningratKomisaris: Anthony John Liddell
NightingaleBenjamin Arman Suriadjaya Commissioners:
Neville Barry Venter *) Anthony John LiddellNightingale
Adam Phillip Charles Keswick Neville Barry VenterMark Spencer Greenberg Adam Phillip Charles Keswick
Direksi Board of DirectorsPresiden Direktur Michael Dharmawan Ruslim Michael Dharmawan Ruslim President DirectorDirektur: Gunawan Geniusahardja Gunawan Geniusahardja Directors:
Prijono Sugiarto Prijono SugiartoTossin Himawan Tossin HimawanJohnny Darmawan
DanusasmitaJohnny Darmawan
DanusasmitaMaruli Gultom Maruli GultomSimon John Mawson Simon John Mawson
*) Mengundurkan diri pada tanggal 31 Oktober2006.
*) Resigned on 31 October 2006.
Pada tanggal 31 Desember 2006, Perseroan dananak perusahaan memiliki karyawan kurang lebih66.000 orang (2005: 64.000 orang) denganjumlah biaya karyawan untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2006 adalah kuranglebih Rp 3,54 triliun (2005: Rp 3,19 triliun).
As at 31 December 2006, the Company and itssubsidiaries had approximately 66,000employees (2005: 64,000 employees) with totalemployee costs for the year ended 31 December2006 of approximately Rp 3.54 trillion (2005:Rp 3.19 trillion).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 11 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dananak perusahaan disusun oleh Direksi dandiselesaikan pada tanggal 27 Februari 2007.
The consolidated financial statements of theCompany and subsidiaries were prepared bythe Directors and completed on 27 February2007.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansiyang penting yang diterapkan dalam penyusunanlaporan keuangan konsolidasian, yang sesuaidengan prinsip akuntansi yang berlaku umum diIndonesia.
Presented below are the significant accountingpolicies adopted in preparing the consolidatedfinancial statements, which are in conformitywith accounting principles generally accepted inIndonesia.
a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusunberdasarkan konsep harga perolehan, kecualiuntuk investasi pada efek yang diklasifikasisebagai “untuk diperdagangkan” dan “tersediauntuk dijual”, dan instrumen keuanganderivatif yang seluruhnya disajikan sebesarnilai wajarnya, serta aktiva tetap tertentu yangtelah dinilai kembali sesuai dengan PeraturanPemerintah (lihat Catatan 2m, 2o, dan 2r).
The consolidated financial statements havebeen prepared on the basis of historicalcost, except for investments in securitieswhich are classified as “trading” and“available-for-sale”, derivative financialinstruments which are all valued at fairvalue, and certain fixed assets which arestated at revalued amounts in accordancewith Government Regulations (refer toNotes 2m, 2o, and 2r).
Laporan keuangan konsolidasian disusundengan menggunakan dasar akrual (accrualbasis), kecuali untuk laporan arus kaskonsolidasian.
The consolidated financial statements havebeen prepared on the basis of the accrualsconcept, except for the consolidatedstatements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusundengan menggunakan metode langsungdengan mengelompokkan arus kas ke dalamkegiatan operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flowsare prepared using the direct method byclassifying cash flows on the basis ofoperating, investing, and financingactivities.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasiansesuai dengan prinsip akuntansi yang berlakuumum mengharuskan manajemen untukmembuat estimasi dan asumsi yangmempengaruhi jumlah aktiva dan kewajibandan pengungkapan aktiva dan kewajibankontinjen pada tanggal laporan keuangankonsolidasian serta jumlah pendapatan danbeban selama periode pelaporan. Hasil yangsebenarnya dapat berbeda dengan jumlahyang diestimasi.
The preparation of consolidated financialstatements in conformity with generallyaccepted accounting principles requiresmanagement to make estimates andassumptions that affect the reportedamounts of assets and liabilities and thedisclosure of contingent assets andliabilities at the date of the consolidatedfinancial statements and the reportedamounts of revenues and expenses duringthe reporting period. Actual results maydiffer from these estimates.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 12 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasianmenggabungkan aktiva dan kewajiban padatanggal 31 Desember 2006 dan 2005 dan hasilusaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perseroan danperusahaan-perusahaan dimana Perseroanmemiliki kemampuan secara langsung atautidak langsung untuk mengendalikanperusahaan-perusahaan tersebut.
The consolidated financial statementsincorporate the assets and liabilities as at31 December 2006 and 2005 and results ofoperations for the years then ended of theCompany and entities in which the Companyhas the ability to directly or indirectly exercisecontrol.
Seluruh transaksi dan saldo yang materialantara perusahaan-perusahaan yangdikonsolidasi telah dieliminasi dalampenyajian laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions and balancesbetween consolidated companies havebeen eliminated in the consolidatedfinancial statements.
Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitasperusahaan-perusahaan yang dikendalikanPerseroan disajikan secara terpisah baik padalaporan laba rugi maupun neracakonsolidasian.
Minority interests in the results and theequity of controlled entities are shownseparately in the consolidated statementsof income and balance sheets,respectively.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperolehdalam tahun berjalan, hasil usaha entitastersebut dimasukkan dalam laporan laba rugikonsolidasian sejak tanggal pengendaliandiperoleh. Bila pengendalian berakhir dalamtahun berjalan, hasil usaha entitas tersebutdimasukkan ke dalam laporan keuangankonsolidasian untuk periode dimanapengendalian masih berlangsung.
Where control of an entity is obtainedduring a financial year, its results areincluded in the consolidated statements ofincome from the date on which controlcommences. Where control ceases duringa financial year, its results are included inthe consolidated financial statements forthe part of the period during which controlexisted.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalampenyusunan laporan keuangan konsolidasianini telah diterapkan secara konsisten olehanak perusahaan, kecuali jika dinyatakan lain.
The accounting policies adopted inpreparing the consolidated financialstatements have been consistently appliedby subsidiaries, unless otherwise stated.
Goodwill merupakan selisih lebih antara hargaperolehan dengan nilai wajar aktiva bersihyang diperoleh pada tanggal akuisisi, dansehubungan dengan tambahan kepemilikan dianak perusahaan, merupakan selisih lebihantara harga perolehan dengan nilai tercatathak minoritas yang diakuisisi. Goodwilldiamortisasi selama 5 - 20 tahun denganmenggunakan metode garis lurus.Manajemen menentukan estimasi masamanfaat goodwill berdasarkan evaluasi padasaat akuisisi, dengan mempertimbangkanfaktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada,tingkat pertumbuhan potensial, dan faktor lainyang terdapat dalam perusahaan yangdiakuisisi.
Goodwill represents the excess of theacquisition cost over the fair value of thenet assets acquired at the date ofacquisition, and, in respect of an increasein holding in a subsidiary undertaking, theexcess of the cost of acquisition and thecarrying value of the proportion of theminority interests acquired. Goodwill isamortised over a period of 5 - 20 yearsusing the straight-line method.Management determines the estimateduseful life of goodwill based on itsevaluation at the time of the acquisition,considering factors such as existing marketshare, potential growth and other factorsinherent in the acquired companies.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 13 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Lihat Catatan 2l untuk kebijakan akuntansitransaksi ekuitas perusahaan asosiasi danjointly controlled entities.
Refer to Note 2l for the accounting policyrelating to equity transactions of associatesand jointly controlled entities.
c. Transaksi dan saldo dalam mata uangasing
c. Foreign currency transactions andbalances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs yang berlaku pada saattransaksi dilakukan. Pada tanggal neraca,aktiva dan kewajiban moneter dalam matauang asing, dijabarkan dengan kurs yangberlaku pada tanggal neraca.
Transactions denominated in a foreigncurrency are converted into Rupiah at theexchange rate prevailing at the date of thetransactions. At the balance sheets date,monetary assets and liabilitiesdenominated in a foreign currency aretranslated at the exchange rates prevailingat that date.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkankurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia,adalah sebagai berikut (dalam satuanRupiah):
The main exchange rates used, based onthe middle rates published by BankIndonesia, are as follows (full Rupiah):
2006 2005
Pounds Inggris (“GBP”) 17,697 16,947 Great Britain Pounds (“GBP”)Dolar Amerika Serikat (“USD”) 9,020 9,830 United States Dollars (“USD”)Euro Eropa (“EUR”) 11,858 11,660 European Euro (“EUR”)Yen Jepang (“JPY”) 76 83 Japanese Yen (“JPY”)Dolar Singapura (“SGD”) 5,879 5,907 Singapore Dollars (“SGD”)
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yangtimbul dari transaksi atau penjabaran aktivadan kewajiban moneter dalam mata uangasing diakui pada laporan laba rugikonsolidasian.
Exchange gains and losses arising ontransactions in foreign currency or on thetranslation of foreign currency monetaryassets and liabilities are recognised in theconsolidated statements of income.
d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, simpananyang sewaktu-waktu bisa dicairkan, daninvestasi likuid jangka pendek lainnya denganjangka waktu jatuh tempo tiga bulan ataukurang, setelah dikurangi dengan cerukan.Cerukan disajikan sebagai bagian daripinjaman jangka pendek dalam neracakonsolidasian.
Cash and cash equivalents include cash onhand, deposits held at call with banks andother short-term highly liquid investmentswith original maturities of three months orless, net of bank overdrafts. Bankoverdrafts are shown within short-term loanon the consolidated balance sheets.
Kas dan deposito berjangka yang dibatasipenggunaannya, disajikan sebagai “Kas dandeposito berjangka yang dibatasipenggunaannya”.
Cash and time deposits which arerestricted in used, are classified as“Restricted cash and time deposits”.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 14 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikansebesar jumlah bersih setelah dikurangidengan penyisihan piutang ragu-ragu,berdasarkan penelaahan kolektibilitas saldopiutang. Piutang dihapuskan pada saatpiutang tersebut dipastikan tidak tertagih.
Trade and other receivables are stated netof provision for doubtful receivables, basedon a review of the collectibility ofoutstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in whichthey are determined to be not collectible.
f. Persediaan f. Inventories
Persediaan dinyatakan dengan nilai yanglebih rendah antara harga perolehan dan nilairealisasi bersih. Harga perolehan padaumumnya ditentukan dengan menggunakanmetode rata-rata tertimbang untuk barangjadi, barang dalam penyelesaian dan sukucadang, kecuali pada anak perusahaantertentu, yang ditentukan denganmenggunakan metode “masuk pertama,keluar pertama” atau metode “identifikasikhusus” untuk unit Completely-Knocked-Down(“CKD”), unit Completely-Built-Up (“CBU”),unit alat-alat berat, dan alat-alat berat dalamproses. Harga perolehan barang jadi danbarang dalam penyelesaian terdiri dari biayabahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biayaoverhead yang dapat diatribusi secaralangsung baik yang bersifat tetap maupunvariabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasiharga penjualan dalam kegiatan usaha biasa,dikurangi estimasi biaya penyelesaian danestimasi beban penjualan.
Inventories are stated at the lower of costor net realisable value. Cost is generallydetermined by the weighted averagemethod for finished goods,work-in-progress and spare parts, exceptfor certain subsidiaries for which cost isdetermined by the “first-in, first-out” methodor by the “specific identification” methodfor Completely-Knocked-Down (“CKD”)units, Completely-Built-Up (“CBU”) units,units of heavy equipment, and work-in-progress of heavy equipment. The cost offinished goods and work-in-progresscomprises raw materials, labour and anappropriate proportion of directlyattributable fixed and variable overheads.Net realisable value is the estimated sellingprice in the ordinary course of business,less an estimation of the cost of completionand selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang dan tidaklancar ditentukan berdasarkan estimasipenggunaan atau penjualan dari masing-masing jenis persediaan di masa yang akandatang.
Provision for obsolete and slow movinginventory is determined on the basis ofestimated future usage or sale of inventoryitems.
g. Piutang pembiayaan konsumen g. Consumer financing receivables
Piutang pembiayaan konsumen disajikansebesar jumlah piutang setelah dikurangipendapatan pembiayaan yang belum diakuidan penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables are statednet of unearned consumer financingincome and provision for doubtfulreceivables.
Anak perusahaan yang bergerak dalam jasakeuangan mengadakan perjanjianpembiayaan bersama dengan bank. Risikoyang ditanggung oleh anak perusahaanadalah berdasarkan syarat-syarat yangditentukan dalam perjanjian pembiayaanbersama.
Financial service subsidiaries enter intojoint financing agreements with banks. Therisks assumed by the subsidiaries arebased on the arrangements as stated in thejoint financing agreement.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 15 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
g. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) g. Consumer financing receivables(continued)
Perlakuan terhadap saldo pembiayaanbersama adalah sebagai berikut:
The treatment of joint financing balances isas follows:
Piutang pembiayaan bersama dimanaanak perusahaan menanggung risikokredit secara penuh (with recourse)disajikan di neraca konsolidasian secarabruto. Pendapatan pembiayaankonsumen dan beban bunga yang terkaitdengan pembiayaan bersama tersebutdisajikan secara bruto di laporan laba rugikonsolidasian.
Joint financing receivables where thesubsidiaries bear full credit risk (withrecourse) are presented on a grossbasis in the consolidated balancesheets. Consumer financing incomeand interest expense related to jointfinancing with recourse are alsopresented on a gross basis in theconsolidated statements of income.
Piutang pembiayaan bersama dimanaanak perusahaan bersama pihak-pihaklain menanggung risiko kredit sesuaidengan porsinya masing-masing (withoutrecourse) disajikan secara bersih dineraca konsolidasian. Pendapatanpembiayaan konsumen dan beban bungayang terkait dengan pembiayaanbersama without recourse disajikansecara bersih di laporan laba rugikonsolidasian.
Joint financing receivables where thesubsidiaries and joint financingproviders bear credit risk inaccordance with their portion (withoutrecourse) are presented on a net basisin the consolidated balance sheets.Consumer financing income andinterest expenses related to jointfinancing without recourse arepresented on a net basis in theconsolidated statements of income.
Penyelesaian kontrak sebelum masapembiayaan konsumen berakhir diperlakukansebagai pembatalan kontrak pembiayaankonsumen dan laba atau rugi yang terjadidiakui dalam laporan laba rugi konsolidasiantahun berjalan pada tanggal terjadinyatransaksi.
Early termination is treated as acancellation of an existing contract and theresulting gain or loss is credited or chargedto the current year consolidated statementsof income at the transaction date.
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkanketika terdapat bukti obyektif bahwa saldopiutang tidak tertagih berdasarkan kerugianhistoris. Piutang ragu-ragu akan dihapuskansetelah menunggak lebih dari 150 hari ataupada saat piutang tersebut diputuskan tidakdapat tertagih.
Provision for doubtful receivables is madewhen there is objective evidence that theoutstanding amounts will not be collectedand by reference to historical lossexperience. Doubtful receivables arewritten-off when they are overdue for morethan 150 days or determined to be notcollectible.
Perubahan kebijakan akuntansi Change in accounting policy
Pada tahun 2006, seperti yang ditetapkandalam Buletin Teknis No. 2 tentang“Akuntansi untuk Pembiayaan Bersama atasFasilitas Kredit” yang dikeluarkan oleh IkatanAkuntan Indonesia pada bulan Oktober 2006,anak perusahaan telah melakukan perubahankebijakan akuntansinya untuk pembiayaanbersama with recourse, yang disajikan dineraca, laporan laba rugi, dan arus kaskonsolidasian secara bruto seperti yangdijelaskan di atas.
In 2006, as required by Technical BulletinNo. 2 “Accounting for Joint Financing onCredit Facility” issued by the IndonesianInstitute of Accountants in October 2006,the subsidiaries have changed theiraccounting policies for joint financing withrecourse, which is presented on a grossbasis in consolidated balance sheets,statements of income, and cash flows, asset out above.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 16 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
g. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) g. Consumer financing receivables(continued)
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) Change in accounting policy (continued)
Sebelumnya, anak perusahaan menyajikanpiutang pembiayaan bersama with recoursesecara bersih sesuai dengan praktik industripembiayaan konsumen di Indonesia.
Previously, the subsidiaries adopted a netbasis presentation of joint financingreceivables with recourse in accordancewith consumer financing industry practicein Indonesia.
Sebagai akibat dari perubahan kebijakanakuntansi tersebut, maka saldo-saldosignifikan pada laporan keuangankonsolidasian tahun 2005 yang dinyatakankembali adalah sebagai berikut:
As a result of the change in policy,significant balances in the 2005consolidated financial statements havebeen restated as follows:
2005Sebelum
dinyatakankembali/Before
restatement
Setelahdinyatakan
kembali/After
restatementPenyesuaian/Adjustments
Neraca konsolidasian Consolidated balancesheet
Piutang pembiayaan 9,829,563 24,010,367 14,180,804 Consumer financingkonsumen - bersih receivables - net
Pinjaman bank dan pinjaman (1,210,227) (8,524,302) (7,314,075) Bank loans and otherlain-lain - bagian jangka pendek loans - current portiondari hutang jangka panjang of long-term debt
Pinjaman bank dan pinjaman (2,651,094) (9,517,823) (6,866,729) Bank loans and otherlain-lain - hutang jangka panjang, loans - long-term debt,setelah dikurangi bagian net of current portionjangka pendek
Laporan laba rugi Consolidated statementkonsolidasian of income
Pendapatan bersih 60,203,205 61,731,635 1,528,430 Net revenueBeban pokok pendapatan (46,936,325) (48,464,755) (1,528,430) Cost of revenue
Laporan arus kas konsolidasian Consolidated statementof cash flows
Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operatingactivities
Penerimaan dari pelanggan termasuk 57,699,776 59,228,206 1,528,430 Receipts from customerspenghasilan bunga dari including interest incomepembiayaan konsumen dan from consumer financingsewa guna usaha and financing leases
Penambahan piutang (1,432,407) (6,137,362) (4,704,955) Additions to financingpembiayaan receivables
Pembayaran kepada pemasok (44,755,300) (46,283,730) (1,528,430) Payments to supplierstermasuk pembayaran bunga including interestoleh anak perusahaan dalam paid by financialbidang jasa keuangan services subsidiaries
Arus kas dari aktivitas pendanaan Cash flows from financingactivities
Penerimaan pembiayaan - 10,562,854 10,562,854 Receipts from joint financingbersama with recourse with recourse
Pembayaran pembiayaan - (5,857,899) (5,857,899) Payments of joint financingbersama with recourse with recourse
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 17 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
h. Investasi bersih dalam sewa guna usaha h. Net investment in direct financing leases
Investasi bersih dalam sewa guna usahadinyatakan sebesar jumlah piutang sewaguna usaha ditambah dengan nilai sisa yangterjamin pada akhir masa sewa guna usaha,dikurangi dengan pendapatan sewa gunausaha ditangguhkan, simpanan jaminan, danpenyisihan piutang ragu-ragu. Selisih antaranilai piutang sewa guna usaha dan nilaikininya diakui sebagai pendapatan sewa gunausaha ditangguhkan.
Net investment in direct financing leases isstated as the lease receivables plus theguaranteed residual values at the end ofthe lease period, net of unearned leaseincome, security deposits, and provision fordoubtful receivables. The differencebetween the lease receivables and itspresent value is recognised as unearnedlease income.
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untukmembeli aktiva yang disewagunausahakanpada akhir masa sewa guna usaha denganharga yang telah disetujui bersama pada saatdimulainya perjanjian sewa guna usaha.
The lessee has the option to purchase theleased asset at the end of the lease periodat a price mutually agreed upon at thecommencement of the agreement.
Penyelesaian kontrak sebelum masa sewaguna usaha berakhir diperlakukan sebagaipembatalan kontrak sewa guna usaha dankeuntungan atau kerugian yang timbul diakuidalam periode berjalan.
Early settlement is treated as a cancellationof an existing contract and the resultinggain or loss is recognised in the currentperiod.
i. Pembiayaan syariah i. Syariah financing
Pembiayaan syariah dimana anakperusahaan bertindak sebagai agen dari banksyariah dan tidak menanggung risiko kreditdisajikan secara bersih. Selisih lebih antaramargin yang diterima dari konsumen denganmargin yang dibayarkan kepada bank syariah,diakui sebagai pendapatan pembiayaankonsumen selama jangka waktu kontrakberdasarkan suatu tarif pengembaliankonstan yang dihitung secara berkala ataspiutang pembiayaan syariah bersih terhitungsejak kontrak tersebut dilakukan.
Syariah financing where the subsidiary actsas an agent of syariah banks and bears nocredit risk is presented on a net basis. Theexcess between the margin received fromcustomers and the margin paid to syariahbanks is recognised as consumer financingrevenue over the term of the contractsbased on a constant rate of return on thenet consumer syariah financing receivablecommencing at the time the contract isexecuted.
j. Penjualan piutang pembiayaan konsumen j. Sale of consumer financing receivables
Piutang pembiayaan konsumen yang dijualdengan recourse diakui sebagai kewajibananjak piutang sebesar nilai piutang yangdialihkan. Selisih antara nilai piutang yangdialihkan dengan dana yang diterimaditambah retensi, jika ada, diakui sebagaibeban bunga selama periode anjak piutang.
Consumer financing receivables which aresold with recourse are recognised asfactoring liabilities at the amount of thetransferred receivables. The differencebetween the transferred receivables andthe funds received plus the retention, ifany, is recognised as interest expense overthe factoring period.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 18 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
k. Agunan yang diambil alih k. Repossessed collateral
Agunan yang diambil alih merupakan agunanyang diambil alih dari pelanggan sehubungandengan penyelesaian piutang karenawanprestasi. Nilai agunan yang diambil alihtersebut dinyatakan dengan nilai yang lebihrendah antara nilai tercatat dan nilai realisasibersih. Pelanggan memberi kuasa kepadaperusahaan pembiayaan, untuk menjualagunan yang diambil alih ataupun melakukantindakan lainnya dalam upaya penyelesaianpiutang tersebut. Kelebihan nilai jualkendaraan setelah dikurangi piutang akandikembalikan kepada pelanggan.
Repossessed collateral representscollateral obtained from customers towardsettlement of receivables which are indefault. Repossessed collateral is stated atthe lower of carrying amount or netrealisable value. Customers give the rightto the financing company to sell therepossessed collateral or take any otheraction to settle the outstanding receivables.Any excess of proceeds from the sale ofvehicles after deducting the outstandingreceivables is refunded to the customer.
Penyisihan dilakukan atas penurunan nilaiagunan yang diambil alih berdasarkanpenelaahan secara keseluruhan terhadapagunan yang diambil alih pada akhir tahun.
A provision is made for any decline in thevalue of repossessed collateral based onan overall review of repossessed collateralat the end of the year.
l. Investasi pada perusahaan asosiasi danjointly controlled entities
l. Investments in associates and jointlycontrolled entities
Investasi pada perusahaan dimana Perseroandan anak perusahaan memiliki antara 20%hingga 50% hak suara dan mempunyaipengaruh signifikan tetapi tidakmengendalikan (perusahaan asosiasi) danperusahaan dimana Perseroan dan anakperusahaan memiliki 50% atau lebih haksuara tetapi dikendalikan secara bersamadengan pemegang saham lain (jointlycontrolled entities), dicatat denganmenggunakan metode ekuitas.
Investments in companies in which theCompany and subsidiaries have 20% to50% of the voting rights and over which theCompany and subsidiaries exert significantinfluence, but which they do not control(associates) and entities in which theCompany and subsidiaries have 50% ormore of the voting rights but are controlledjointly with another shareholder (jointlycontrolled entities), are accounted by theequity method.
Berdasarkan metode ini, biaya perolehaninvestasi akan disesuaikan dengan bagianPerseroan atau anak perusahaan atas hasilbersih perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities sejak tanggal perolehannyadan perolehan dividen.
Based on this method, the cost ofinvestment is adjusted by the Company's orsubsidiaries' share of the results of theassociates and jointly controlled entitiesfrom the date of acquisition and dividenddistributions.
Apabila nilai tercatat investasi telah mencapainilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bilaPerseroan atau anak perusahaan mempunyaikomitmen untuk menyediakan bantuanpendanaan atau menjamin kewajibanperusahaan asosiasi dan jointly controlledentities yang bersangkutan.
Once an investment's carrying value hasbeen reduced to zero, further losses aretaken up if the Company or subsidiarieshave committed to provide financial supportto, or have guaranteed the obligations ofthe associates and jointly controlledentities.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 19 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
l. Investasi pada perusahaan asosiasi danjointly controlled entities (lanjutan)
l. Investments in associates and jointlycontrolled entities (continued)
Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasidan jointly controlled entities disajikan setelahdikurangi dengan amortisasi selisih antaraharga perolehan investasi dengan bagianPerseroan atau anak perusahaan atas nilaiwajar aktiva bersih yang diperoleh pada saatperolehan (“goodwill”), yang diamortisasidengan metode garis lurus, pada umumnyauntuk jangka waktu 5 - 20 tahun. Periodeamortisasi didasarkan pada taksiran masamanfaat ekonomis aktiva yang diperoleh.
Share of results of associates and jointlycontrolled entities is adjusted for theamortisation of the difference between thecost of the investment and the Company’sor subsidiaries’ proportionate share in theunderlying fair value of the net assets atthe date of acquisition (“goodwill”) usingstraight- line amortisation, generally over 5 -20 years. Amortisation periods are basedon the estimated useful lives of the assetsacquired.
Keuntungan yang belum direalisasi daritransaksi antara Perseroan dan anakperusahaan dengan perusahaan asosiasi danjointly controlled entities dieliminasi sampaisebatas kepemilikan Perseroan dalamperusahaan asosiasi dan jointly controlledentities tersebut; kerugian yang belumdirealisasi juga dieliminasi kecuali apabilaterdapat bukti bahwa dalam transaksi tersebuttelah terjadi penurunan atas nilai aktiva yangditransfer.
Unrealised gains on transactions betweenthe Company and its subsidiaries with itsassociates and jointly controlled entities areeliminated to the extent of the Company’sinterest in the associates and jointlycontrolled entities; unrealised losses arealso eliminated unless the transactionprovides evidence of an impairment of theasset transferred.
Perubahan yang mempengaruhi persentasekepemilikan dan ekuitas anak perusahaan,perusahaan asosiasi dan jointly controlledentities dicatat dalam “Perubahan ekuitasanak perusahaan dan perusahaan asosiasi”dalam bagian ekuitas pada neracakonsolidasian.
Changes affecting the percentage ofownership and equity of subsidiaries,associates and jointly controlled entities areshown within “Changes in equity ofsubsidiaries and associates” within theequity section of the consolidated balancesheets.
Penyisihan dilakukan apabila nilai investasitelah mengalami penurunan yang permanen.
Provision is made for any permanentdecline in the value of investments.
m. Investasi pada efek hutang dan ekuitas m. Investments in debt and equitysecurities
Investasi pada efek hutang dan ekuitas yangnilai wajarnya tidak tersedia, diakui sebesarharga perolehan dan penyisihan penurunannilai investasi dilakukan apabila manajemenberpendapat bahwa nilai investasi telahmengalami penurunan yang signifikan ataupermanen.
Investments in debt and equity securitiesthat do not have readily determinable fairvalues, are stated at cost and a provision isonly made where, in the opinion ofmanagement, there has been a significantreduction or a permanent decline in thevalue of the investment.
Untuk investasi pada efek hutang dan ekuitasyang nilai wajarnya tersedia, manajemenmenentukan klasifikasi yang tepat untukinvestasi tersebut pada saat perolehan danmengevaluasinya kembali pada setiap tanggalneraca.
For investments in debt and equitysecurities that have readily determinablefair values, management determines theappropriate classification of investments atthe time of purchase and re-evaluates thisat each balance sheets date.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 20 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
m. Investasi pada efek hutang dan ekuitas(lanjutan)
m. Investments in debt and equitysecurities (continued)
Efek hutang diklasifikasikan sebagai dimilikihingga jatuh tempo apabila Perseroan dananak perusahaan bermaksud dan mampuuntuk memiliki efek tersebut hingga jatuhtempo. Efek tersebut diakui sebesar hargaperolehannya setelah dikurangi dengandiskonto atau premium yang belumdiamortisasi.
Debt securities are classified as held-to-maturity when the Company andsubsidiaries have the intention and abilityto hold the securities to maturity. Held-to-maturity securities are stated at cost net ofunamortised discount or premium.
Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dandimiliki untuk dijual dalam waktu dekatdiklasifikasikan sebagai efek yangdiperdagangkan dan diakui sebesar nilaiwajarnya. Keuntungan dan kerugian yangbelum direalisasi diakui pada laporan labarugi konsolidasian.
Debt and equity securities that arepurchased and held principally for thepurpose of being sold in the near future areclassified as trading securities and arecarried at fair value. Unrealised gain andloss are recognised in the consolidatedstatements of income.
Efek hutang yang tidak diklasifikasikansebagai yang dimiliki hingga jatuh tempomaupun yang diperdagangkan dan efekekuitas yang tidak diklasifikasikan sebagaiyang diperdagangkan, diklasifikasikansebagai efek yang tersedia untuk dijual dandiakui sebesar nilai wajarnya. Laba dan rugiyang belum direalisasi disajikan sebagaikomponen terpisah di bagian ekuitas.
Debt securities not classified as either held-to-maturity securities or trading securities,and equity securities not classified astrading securities, are classified asavailable-for-sale securities and carried atfair value. Unrealised gains and losses arereported as a separate component ofequity.
Harga pokok efek yang dijual ditentukandengan metode rata-rata tertimbang.
Cost of securities sold is determined by theweighted average method.
Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakuipada saat diumumkan.
Dividends from investments in equitysecurities are recognised when declared.
n. Perkebunan plasma n. Plasma plantations
Biaya-biaya yang terjadi dalam tahappengembangan perkebunan plasma sampaiperkebunan tersebut siap untuk dikonversi(penyerahan perkebunan kepada petaniplasma) dikapitalisasi pada akun perkebunanplasma. Pengembangan perkebunan plasmaini dibiayai dengan kredit investasi yangdiperoleh dari bank atau pembiayaan sendiri.Akumulasi biaya pengembangan perkebunanplasma disajikan sebesar nilai bersihnyasetelah dikurangi dengan kredit investasiperkebunan plasma yang diterima sebagaiaktiva atau kewajiban pada akun “Aktiva lain-lain - uang muka perkebunan plasma, bersih”.
Costs incurred during the developmentphase up to the conversion of plasmaplantations (handover of the plantation toplasma farmers) are capitalised in theplasma plantation account. Development ofthe plasma plantations is financed byinvestment credits from banks or is self-financed. The accumulated developmentcosts are presented net of investmentcredit receipts as assets or obligationswithin “Other assets - advances for plasmaplantation, net”.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 21 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
n. Perkebunan plasma (lanjutan) n. Plasma plantations (continued)
Selisih antara akumulasi biayapengembangan dengan nilai konversiperkebunan plasma (jumlah yang disepakatiantara bank, anak perusahaan dan petaniplasma) dibebankan ke laporan laba rugikonsolidasian.
The difference between accumulateddevelopment costs and the conversionvalue (the agreed amount between banks,subsidiaries and farmers) of plasmaplantations is charged to the consolidatedstatements of income.
o. Aktiva tetap dan penyusutan o. Fixed assets and depreciation
Kepemilikan langsung Direct ownership
Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan,kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilaikembali sesuai dengan Peraturan Pemerintahyang berlaku yang dinyatakan dengan nilairevaluasi, dikurangi dengan akumulasipenyusutan. Selisih yang timbul dari penilaiankembali aktiva tetap dikreditkan ke akun“Selisih penilaian kembali aktiva tetap” yangdisajikan pada bagian ekuitas.
Fixed assets are stated at cost, except forcertain fixed assets which are stated atrevalued amounts in accordance withGovernment Regulations, less accumulateddepreciation. The difference resulting fromthe revaluation of such fixed assets iscredited to the “Fixed assets revaluationreserve” account presented in the equitysection.
Penyusutan dihitung dengan menggunakanmetode garis lurus, berdasarkan estimasimasa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagaiberikut:
Depreciation is calculated using thestraight- line method, based on theestimated useful lives of the fixed assets asfollows:
Tahun/Years
Perseroan/the Company
Anakperusahaan/Subsidiaries
Bangunan dan fasilitasnya 5 - 20 3 - 25 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 4 - 5 2 - 20 Machinery and equipmentAlat-alat pengangkutan 5 4 - 8 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 4 - 5 2 - 10 Furniture and office equipmentTanaman menghasilkan - 20 Mature plantationsAlat-alat berat yang disewakan - 2 - 5 Heavy equipment for leasePeralatan kantor yang disewakan - 3 - 5 Office equipment for leaseAlat-alat pengangkutan yang - 6 - 7 Transportation equipment
disewakan for leaseAktiva kerjasama operasi - 4 Joint operation assets
Tanah tidak diamortisasi. Land is not amortised.
Biaya-biaya piranti lunak komputer yangterjadi selama tahap awal proyek dan setelahtahap implementasi dibebankan pada saatterjadi. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahappengembangan aplikasi dikapitalisasi.
Computer software costs that are incurredduring the preliminary project and postimplementation stages are expensed asincurred. Costs incurred during theapplication development stage arecapitalised.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 22 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
o. Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan) o. Fixed assets and depreciation(continued)
Kepemilikan langsung (lanjutan) Direct ownership (continued)
Biaya perbaikan dan perawatan diakuisebagai beban pada saat terjadinya.Pengeluaran yang memperpanjang masamanfaat aktiva atau yang memberikanmanfaat ekonomis berupa peningkatankapasitas atau mutu produksi, dikapitalisasidan disusutkan berdasarkan tarif penyusutanyang sesuai.
The cost of repairs and maintenance ischarged as an expense as incurred.Expenditure that extends the useful lives ofassets or provides further economicbenefits by increasing capacity or quality ofproduction is capitalised and depreciatedbased on applicable depreciation rates.
Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi ataudijual, maka nilai tercatat dan akumulasipenyusutannya dikeluarkan dari laporankeuangan konsolidasian dan keuntungan dankerugian yang dihasilkan diakui dalam laporanlaba rugi konsolidasian.
When assets are retired or otherwisedisposed of, their carrying values and therelated accumulated depreciation areeliminated from the consolidated financialstatements and the resulting gain or losson the disposal of fixed assets isrecognised in the consolidated statementsof income.
Akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman,pemupukan, pemeliharaan dan biaya tidaklangsung lainnya dikapitalisasi sebagai “Aktivadalam penyelesaian - tanaman belummenghasilkan”. Biaya tersebut direklasifikasi keakun “Tanaman menghasilkan” pada saattanaman yang bersangkutan siapmenghasilkan. Penyusutan mulai dibebankanpada saat tanaman siap untuk menghasilkan.
The accumulated costs of field preparation,planting, fertilisers, maintenance andoverheads are capitalised as “Assets underconstruction - immature plantations”. Thesecosts are reclassified to “Matureplantations” when the plantations becomeproductive and are ready for use.Depreciation is charged from the datewhen plantations are mature.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik,dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai“Aktiva dalam penyelesaian - bangunan danmesin”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akunaktiva tetap pada saat proses konstruksi ataupemasangan selesai. Penyusutan mulaidibebankan pada saat aktiva tersebut siapuntuk digunakan.
The accumulated costs of the constructionof buildings, plants and the installation ofmachinery are capitalised as “Assets underconstruction - buildings and machinery”.These costs are reclassified to the fixedassets accounts when the construction orinstallation is complete. Depreciation ischarged from the date when assets areready for use.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, sepertidiskonto dan keuntungan atau kerugianselisih kurs atas pinjaman, baik yang secaralangsung maupun tidak langsung digunakanuntuk mendanai suatu proses pembangunanaktiva tertentu yang memenuhi syarat(“qualifying asset”), dikapitalisasi hingga saatproses pembangunannya selesai. Untukpinjaman yang secara khusus digunakanuntuk perolehan qualifying asset, jumlah yangdikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjamanyang terjadi selama tahun berjalan, dikurangidengan pendapatan investasi jangka pendekdari pinjaman tersebut.
Interest and other borrowing costs, such asdiscount fees and foreign exchange gainsor losses on loans, either directly orindirectly used in financing the constructionof a qualifying asset, are capitalised up tothe date when construction is complete.For borrowings that are specific to theacquisition of a qualifying asset, theamount to be capitalised is determined asthe actual borrowing costs incurred duringthe year, less any income earned from thetemporary investment of such borrowings.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 23 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
o. Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan) o. Fixed assets and depreciation(continued)
Kepemilikan langsung (lanjutan) Direct ownership (continued)
Untuk pinjaman yang tidak secara khususdigunakan untuk perolehan qualifying asset,jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasiditentukan dengan mengalikan tingkatkapitalisasi tertentu terhadap pengeluaranuntuk qualifying asset tersebut. Tingkatkapitalisasi adalah rata-rata tertimbang daribiaya pinjaman terhadap seluruh saldopinjaman terkait dalam periode tertentu,dengan mengecualikan jumlah pinjaman yangsecara khusus digunakan untuk perolehanqualifying asset tertentu.
For borrowings that are not specific to theacquisition of a qualifying asset, theamount to be capitalised is determined byapplying a capitalisation rate to the amountexpensed on the qualifying asset. Thecapitalisation rate is the weighted averageof the borrowing costs applicable to thetotal borrowings outstanding during theperiod, excluding borrowings directlyattributable to finance certain qualifyingassets.
Aktiva sewa guna usaha Fixed assets under finance leases
Aktiva tetap yang diperoleh dengan sewaguna usaha pembiayaan disajikan sebesarnilai tunai dari jumlah pembayaran minimumsewa guna usaha ditambah harga opsi yangakan dibayar pada akhir periode sewa.Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiappembayaran angsuran dialokasikan sebagaipelunasan kewajiban dan pembayaran bebanbunga. Aktiva sewa guna usaha disusutkandengan menggunakan metode yang setaradengan aktiva yang dimiliki secara langsung.
Fixed assets acquired under finance leasesare presented at the present value of theminimum lease payments plus thepurchase option that will be paid at the endof the lease term. A corresponding liabilityis also established and each leasepayment is allocated between the liabilityand interest expenses. The leased assetsare depreciated on an equivalent basis toowned assets.
Keuntungan atau kerugian atas transaksipenjualan dan penyewaan kembali, dimanapenyewaan kembali tersebut merupakansewa guna usaha pembiayaan, ditangguhkandan diamortisasi selama sisa masa manfaataktiva sewa guna usaha yang bersangkutandengan menggunakan metode garis lurus.
Gains or losses on sale-and-leasebacktransactions, in which the leaseback is afinance lease, are deferred and amortisedover the remaining useful lives of theleased assets using the straight-linemethod.
p. Penurunan nilai dari aktiva tetap p. Impairment of long lived assets
Setiap tanggal neraca Perseroan dan anakperusahaan menelaah ada atau tidaknyaindikasi penurunan nilai aktiva.
At each balance sheet date, the Companyand subsidiaries review whether there isany indication of asset impairment or not.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 24 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
p. Penurunan nilai dari aktiva tetap (lanjutan) p. Impairment of long lived assets(continued)
Aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya,termasuk aktiva tak berwujud ditelaah untukmengetahui apakah telah terjadi penurunannilai bilamana terdapat kejadian atauperubahan keadaan yang mengindikasikanbahwa nilai tercatat aktiva tersebut tidakdapat diperoleh kembali. Kerugian akibatpenurunan nilai diakui sebesar selisih antaranilai tercatat aktiva dengan nilai yang dapatdiperoleh kembali dari aktiva tersebut. Nilaiyang dapat diperoleh kembali adalah nilaiyang lebih tinggi diantara harga jual neto dannilai pakai aktiva. Dalam rangka mengujipenurunan nilai, aktiva dikelompokkan hinggaunit terkecil yang menghasilkan arus kasterpisah.
Fixed assets and other non-current assets,including intangible assets are reviewed forimpairment whenever events or changes incircumstances indicate that the carryingamount may not be recoverable. Animpairment loss is recognised for theamount by which the carrying amount ofthe asset exceeds its recoverable amount,which is the higher of an asset’s net sellingprice and value in use. For the purposes ofassessing impairment, assets are groupedat the lowest levels for which there areseparately identifiable cash flows.
q. Beban tangguhan q. Deferred charges
Beban tangguhan terdiri dari beban yangdikeluarkan sehubungan dengan perolehanatau perpanjangan hak atas tanah dan bebantangguhan lainnya dan diamortisasi denganmetode garis lurus selama masa manfaatmasing-masing beban tersebut.
Deferred charges consist of costsassociated with the acquisition or renewalof legal titles of land and other deferredcharges and are amortised using thestraight- line method over the expectedperiod of benefit.
r. Instrumen keuangan derivatif r. Derivative financial instruments
Dalam rangka penerapan kebijakanmanajemen risiko, Perseroan dan anakperusahaan secara berkala melakukankontrak berjangka valuta asing dan kontrakswap valuta asing dengan pihak lain.
In implementing their risk managementpolicies, the Company and subsidiariesperiodically enter into forward foreigncurrency contracts and foreign currencyswap contracts with externalcounterparties.
Untuk dapat menerapkan akuntansi lindungnilai, Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (“PSAK”) 55 “Akuntansi InstrumenDerivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”mengharuskan agar beberapa persyaratantertentu dipenuhi, antara lain mengenai harustersedianya dokumentasi tertentu sejaktanggal dimulainya lindung nilai.
To qualify for hedge accounting, theStatement of Financial AccountingStandards (“PSAK”) 55 “Accounting forDerivative Instruments and HedgingActivities” requires certain criteria to bemet, including certain documentationrequired to be in place at the inception ofthe hedge.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidakmemenuhi kriteria lindung nilai diakui padalaporan laba rugi konsolidasian. Sedangkanperubahan nilai wajar derivatif yangmemenuhi kriteria lindung nilai padaumumnya diperlakukan sesuai denganperlakuan terhadap unsur yangdilindungnilaikan.
Changes in the fair value of derivatives thatdo not meet the criteria of a hedge arerecorded in the consolidated statements ofincome. Changes in the fair value ofderivatives that do meet the criteria of ahedge are generally treated in accordancewith the treatment of the hedged item.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 25 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
s. Kewajiban diestimasi s. Provisions
Kewajiban diestimasi diakui apabila Perseroandan anak perusahaan mempunyai kewajibankini (baik bersifat hukum maupun bersifatkonstruktif) sebagai akibat peristiwa masa laludan besar kemungkinan penyelesaiankewajiban tersebut mengakibatkan arus keluarsumber daya dan kewajiban tersebut dapatdiestimasi dengan andal.
Provisions are recognised when theCompany and subsidiaries have a presentobligation (legal as well as constructive) asa result of past events and it is more likelythan not that an outflow of resourcesembodying economic benefits will berequired to settle the obligation and areliable estimate can be made of theamount of the obligation.
Apabila terdapat sejumlah kewajiban serupa,kemungkinan arus keluar sumber daya untukmenyelesaikan kewajiban tersebut ditentukandengan mempertimbangkan kelompokkewajiban tersebut secara keseluruhan.Kewajiban diestimasi diakui walaupunkemungkinan arus kas keluar untuk masing-masing unsur dalam kewajiban tersebut kecil.
Where there are a number of similarobligations, the likelihood that an outflowwill be required in settlement is determinedby considering the class of obligations as awhole. A provision is recognised even if thelikelihood of an outflow with respect to anyone item included in the same class ofobligation may be small.
t. Hutang obligasi t. Bonds
Hutang obligasi yang diterbitkan dicatatsebesar nilai nominal dikurangi saldo diskontoyang belum diamortisasi. Biaya yang terjadisehubungan dengan penerbitan hutangobligasi diakui sebagai diskonto dandikurangkan langsung dari hasil emisi dandiamortisasi selama jangka waktu hutangobligasi tersebut.
Bonds issued are presented at nominalvalue net of the unamortised discount.Costs incurred in connection with bondissuance are recognised as a discount andoffset directly from the proceeds derivedfrom such offerings and amortised over theperiod of the bonds.
u. Imbalan kerja u. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saatterhutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits arerecognised when they accrue to theemployees.
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerjalainnya
Pension benefits and other post-employment benefits
Perseroan dan anak perusahaan memilikiprogram pensiun imbalan pasti dan iuranpasti.
The Company and subsidiaries havedefined benefit and defined contributionpension plans.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 26 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
u. Imbalan kerja (lanjutan) u. Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerjalainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Program pensiun imbalan pasti adalahprogram pensiun yang menetapkan jumlahimbalan pensiun yang akan diterima olehkaryawan pada saat pensiun, yang biasanyatergantung pada satu faktor atau lebih, sepertiumur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pensionplan that defines an amount of pension thatwill be received by the employee onbecoming entitled to a pension, whichusually depends on one or more factorssuch as age, years of service, andcompensation.
Program pensiun iuran pasti adalah programpensiun dimana Perseroan dan anakperusahaan akan membayar iuran tetapkepada sebuah entitas yang terpisah (danapensiun) dan tidak memiliki kewajiban hukumatau konstruktif untuk membayar kontribusilebih lanjut.
A defined contribution plan is a pensionplan under which the Company andsubsidiaries pay fixed contributions into aseparate entity (pension fund) and have nolegal or constructive obligation to payfurther contributions.
Sesuai dengan Undang-Undang (“UU”) No.13/2003, Perseroan dan anak perusahaanharus menyediakan imbalan pensiun minimalyang diatur dalam UU No. 13/2003, yaitukewajiban imbalan pasti. Jika imbalan pensiunberdasarkan UU No. 13/2003 lebih besardaripada program pensiun yang ada, makaPerseroan dan anak perusahaanmembukukan selisih tersebut sebagaikewajiban imbalan kerja.
In accordance with Law No. 13/2003, theCompany and subsidiaries are required toprovide minimum pension benefits asstipulated in the Law No. 13/2003, whichrepresents an underlying defined benefitobligation. If the pension benefits based onLaw No. 13/2003 are higher than thosebased on the existing pension plan, theCompany and subsidiaries record thedifference as an employee benefitsobligation.
Kewajiban imbalan pensiun merupakan nilaikini kewajiban imbalan pasti sesuai dengan UUNo. 13/2003 pada tanggal neraca dikurangidengan nilai wajar aktiva program danpenyesuaian atas keuntungan atau kerugianaktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui.Kewajiban ini dihitung setiap tahun olehaktuaris independen dengan menggunakanmetode projected unit credit. Nilai kinikewajiban imbalan pasti ditentukan denganmendiskontokan estimasi arus kas di masadepan dengan menggunakan tingkat bungaobligasi jangka panjang yang berkualitas tinggidalam mata uang Rupiah yang sesuai denganjatuh tempo kewajiban imbalan pensiun yangbersangkutan.
The pension benefits obligation is thepresent value of the defined benefitobligation in accordance with Law No.13/2003 at the balance sheets date lessthe fair value of plan assets, together withadjustments for unrecognised actuarialgains or losses and past service costs. Thedefined benefit obligation is calculatedannually by independent actuaries usingthe projected unit credit method. Thepresent value of the defined benefitobligation is determined by discounting theestimated future cash outflows usinginterest rates of high-quality long-termbonds that are denominated in Rupiah andare of corresponding maturities to thepension obligation.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 27 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
u. Imbalan kerja (lanjutan) u. Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerjalainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Keuntungan dan kerugian aktuarial yangtimbul dari penyesuaian dan perubahan dalamasumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnyamelebihi jumlah yang lebih besar dari 10%dari nilai wajar aktiva program atau 10% darinilai kini imbalan pasti, dibebankan ataudikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasianselama sisa masa kerja rata-rata yangdiharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising fromexperience adjustments and changes inactuarial assumptions in excess of thegreater of 10% of the fair value of planassets or 10% of the present value of thedefined benefit obligations are charged orcredited to consolidated statements ofincome over the employees’ expectedaverage remaining service lives.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung dilaporan laba rugi konsolidasian, kecualiperubahan terhadap program pensiuntersebut mensyaratkan karyawan tersebutuntuk bekerja selama periode waktu tertentu.Dalam hal ini, biaya jasa lalu akandiamortisasi secara garis lurus sepanjangperiode tersebut.
Past service costs are recognisedimmediately in the consolidated statementsof income, unless the changes to thepension plan are conditional on theemployees remaining in service for aspecified period of time. In this case, thepast service costs are amortised on astraight-line basis over that period.
Perseroan dan anak perusahaan jugamemberikan imbalan pasca-kerja lainnya,seperti uang pisah, uang penghargaan, danuang kompensasi. Hak atas imbalan ini padaumumnya diberikan apabila karyawan bekerjahingga mencapai usia pensiun dan memenuhimasa kerja tertentu.
The Company and subsidiaries alsoprovide other post-employment benefitssuch as severance pay, service pay, andcompensation pay. Entitlement to thesebenefits is usually based on the employeeremaining in service up to retirement ageand the completion of a minimum serviceperiod.
Prakiraan biaya imbalan ini dicadangkansepanjang masa kerja karyawan, denganmenggunakan metodologi akuntansi yangsama dengan metodologi yang digunakandalam perhitungan program pensiun imbalanpasti. Kewajiban ini dinilai setiap tahun olehaktuaris independen yang berkualifikasi.
The expected costs of these benefits areaccrued over the period of employment,using an accounting methodology similar tothat for defined benefit pension plans.These obligations are valued annually byindependent qualified actuaries.
Pesangon pemutusan hubungan kerja Termination benefits
Pesangon pemutusan hubungan kerjaterhutang ketika karyawan dihentikanhubungan kerjanya sebelum usia pensiunnormal. Perseroan dan anak perusahaanmengakui pesangon pemutusan hubungankerja ketika Perseroan dan anak perusahaanmenunjukkan komitmennya untukmemutuskan hubungan kerja dengankaryawan berdasarkan suatu rencana formalterperinci yang kecil kemungkinannya untukdibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkandalam waktu lebih dari 12 bulan setelahtanggal neraca didiskontokan ke nilai kini.
Termination benefits are payablewhenever an employee’s employment isterminated before the normal retirementdate. The Company and subsidiariesrecognise termination benefits when theyare demonstrably committed to terminatethe employment of employees according toa detailed formal plan and the possibility ofwithdrawing the plan is remote. Benefitsfalling due more than 12 months after thebalance sheet date are discounted topresent value.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 28 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
u. Imbalan kerja (lanjutan) u. Employee benefits (continued)
Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cutiberimbalan jangka panjang dan penghargaanjubilee dihitung berdasarkan PeraturanPerseroan dan anak perusahaan denganmetodologi yang sama dengan imbalan pasca-kerja lainnya.
Other long-term employee benefits suchas long service leave and jubilee awardsare calculated in accordance with theCompany’s and subsidiaries’ regulationsand using the same methodology as otherpost-employment benefits.
v. Saham v. Shares
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.
Tambahan biaya yang secara langsung terkaitdengan penerbitan saham atau opsi barudisajikan pada bagian ekuitas sebagaipengurang, bersih setelah dikurangi pajak,dari jumlah yang diterima.
Incremental costs directly attributable tothe issue of new shares or options areshown in equity as a deduction, net of tax,from the proceeds.
w. Pengakuan pendapatan dan beban w. Revenue and expense recognition
Pendapatan bersih adalah pendapatanPerseroan dan anak perusahaan yangdiperoleh dari penjualan produk dan jasa,termasuk jasa keuangan, setelah dikurangidiskon, retur, insentif penjualan, pajakpenjualan barang mewah, pajak pertambahannilai, dan pajak ekspor.
Net revenue represents revenue earnedfrom the sale of the Company’s andsubsidiaries’ products and servicesincluding financial services, net ofdiscounts, returns, sales incentives, luxurysales tax, value added tax, and export tax.
Pendapatan dari penjualan barang diakuipada saat risiko secara signifikan danmanfaat kepemilikan barang telah berpindahkepada pelanggan.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasadiberikan dimana jumlah tersebut dapat diukurdengan andal.
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dansewa guna usaha diakui sesuai denganjangka waktu kontrak berdasarkan suatutingkat pengembalian berkala yang tetap atasnilai investasi bersih.
Revenue from the sale of goods isrecognised when the significant risks andrewards of ownership of the goods havebeen transferred to customers.
Revenue from the rendering of services isrecognised when services are performed,provided that the amount can be measuredreliably.
Revenue from consumer financing andfinancing leases is recognised over theterm of the respective contracts based on aconstant rate of return on the netinvestment.
Beban diakui pada saat terjadinya, denganmenggunakan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on anaccruals basis.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 29 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
x. Perpajakan x. Taxation
Pajak penghasilan tangguhan diakui denganmenggunakan liability method, untuk semuaperbedaan temporer antara dasar pengenaanpajak atas aktiva dan kewajiban dengan nilaitercatatnya untuk masing-masing perusahaan.Tarif pajak yang berlaku saat ini digunakanuntuk menentukan pajak penghasilantangguhan.
Deferred income tax is provided using theliability method, for all temporarydifferences arising between the tax basesof assets and liabilities and their carryingvalues for each entity separately. Currentlyenacted tax rates are used to determinedeferred income tax.
Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besarkemungkinan jumlah penghasilan kena pajakdi masa mendatang akan memadai untukdikompensasi dengan perbedaan temporeryang dapat dikurangkan yang belumdimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to theextent that it is probable that future taxableprofit will be available against which thedeductible temporary differences can beutilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakuipada saat surat ketetapan pajak diterima ataujika mengajukan keberatan/banding pada saatkeputusan atas keberatan/banding tersebutditetapkan.
Amendments to taxation obligations arerecorded when an assessment is receivedor, if objected to/appealed against, whenthe result of the objection/appeal isdetermined.
y. Laba per saham y. Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagilaba bersih dengan jumlah rata-ratatertimbang saham biasa yang beredar padaperiode yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividingnet income by the weighted averagenumber of ordinary shares outstandingduring the period.
Laba per saham dilusian dihitung denganmembagi laba bersih dengan rata-ratatertimbang saham biasa yang beredar padatahun yang bersangkutan yang disesuaikandengan mengasumsikan konversi seluruhefek berpotensi saham biasa yang bersifatdilutif. Laba bersih disesuaikan untukmenghilangkan pengaruh beban bunga dariefek berpotensi saham biasa yang bersifatdilutif selama tahun yang bersangkutan.
Diluted earnings per share is calculated bydividing net income by the weightedaverage number of ordinary sharesoutstanding during the year, adjusted toassume conversion of all potential dilutiveordinary shares. Net income is adjusted toeliminate the interest expense of thepotential dilutive ordinary shares during theyear.
z. Dividen z. Dividends
Pembagian dividen final diakui sebagaikewajiban ketika dividen tersebut disetujuiRapat Umum Pemegang Saham Perseroan.Pembagian dividen interim diakui sebagaikewajiban ketika dividen disetujuiberdasarkan keputusan rapat Direksi sesuaidengan Anggaran Dasar Perseroan.
Final dividend distributions are recognisedas a liability when the dividends areapproved in the Company’s GeneralMeeting of the Shareholders. Interimdividend distributions are recognised as aliability when the dividends are approvedbased on a Board of Directors’ resolution inaccordance with the Company’s Articles ofAssociation.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 30 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
aa. Transaksi dengan pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa
aa. Transactions with related parties
Perseroan dan anak perusahaan melakukantransaksi dengan pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa sebagaimanadidefinisikan dalam PSAK 7 “PengungkapanPihak-pihak yang Mempunyai HubunganIstimewa”.
The Company and subsidiaries enter intotransactions with related parties as definedin PSAK 7 “Related Party Disclosures”.
Meskipun transaksi ini dilakukan denganprinsip arm’s length, adalah mungkinpersyaratan transaksi tersebut di atas tidaksama dengan transaksi lain yang dilakukandengan pihak-pihak yang tidak mempunyaihubungan istimewa.
Whilst the transactions are made as if onan arm’s length basis, it is possible that theterms of these transactions are not thesame as those that would result fromtransactions between wholly unrelatedparties.
Seluruh transaksi dan saldo yang materialdengan pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa diungkapkan dalamcatatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balanceswith related parties are disclosed in thenotes to the consolidated financialstatements.
ab. Pelaporan segmen ab. Segment reporting
Pelaporan segmen disajikan berdasarkansegmen usaha yang teridentifikasikan.Segmen usaha merupakan komponen yangdapat dibedakan dalam menghasilkan produkdan jasa dan kelompok tersebut memilikirisiko dan imbalan yang berbeda denganrisiko dan imbalan segmen lain. Informasimengenai segmen usaha konsisten denganinformasi kegiatan usaha yang dilaporkansecara rutin kepada pengambil keputusanoperasional.
Segment information is presented basedupon identifiable business segments. Abusiness segment is a distinguishablecomponent that engages in providingproducts and services subject to risks andreturns which are different from those ofother business segments. Businesssegment information is consistent withoperating information routinely reported tothe chief operating decision maker.
3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2006 2005
Kas 156,545 109,197 Cash on handBank 2,104,221 1,600,722 Cash at bankDeposito berjangka dan 2,412,134 2,182,029 Time and call deposits
call depositsSertifikat Bank Indonesia 147,346 149,290 Bank Indonesia Certificates
4,820,246 4,041,238Kas dan deposito berjangka yang (90,303) (102,605) Restricted cash and
dibatasi penggunaannya time deposits4,729,943 3,938,633
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 31 - Page
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
a. Bank a. Cash at bank
2006 2005Pihak yang mempunyai Related party:
hubungan istimewa:PT Bank Permata Tbk 800,742 514,905 PT Bank Permata Tbk
(lihat Catatan 32e) (refer to Note 32e)
Pihak ketiga: Third parties:Rupiah: Rupiah:PT Bank Central Asia Tbk 206,216 151,223 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Negara Indonesia 114,472 103,926 PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (Persero) TbkPT Bank Mandiri 44,541 68,709 PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk (Persero) TbkJPMorgan Chase Bank N.A. 8,099 125,918 JPMorgan Chase Bank N.A.Lain-lain (masing-masing 231,737 177,955 Others
di bawah Rp 50 miliar) (below Rp 50 billion each)605,065 627,731
Mata uang asing: Foreign currencies:Citibank N.A. 307,446 60,262 Citibank N.A.Standard Chartered Bank 178,892 96,935 Standard Chartered BankPT Bank Rabobank 30,556 61,016 PT Bank Rabobank
International Indonesia International IndonesiaPT Bank Danamon 8,142 56,895 PT Bank Danamon
Indonesia Tbk Indonesia TbkLain-lain (masing-masing 173,378 182,978 Others
di bawah Rp 50 miliar) (below Rp 50 billion each)698,414 458,086
Jumlah pihak ketiga 1,303,479 1,085,817 Total third parties
Jumlah bank 2,104,221 1,600,722 Total cash at bank
b. Deposito berjangka dan call deposits b. Time and call deposits
2006 2005
Pihak yang mempunyai Related party:hubungan istimewa:PT Bank Permata Tbk 404,482 645,602 PT Bank Permata Tbk
(lihat Catatan 32e) (refer to Note 32e)
Pihak ketiga: Third parties:Rupiah: Rupiah:PT Bank Niaga Tbk 307,554 168,004 PT Bank Niaga TbkPT Bank Rakyat Indonesia 197,757 85,107 PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk (Persero) TbkPT Bank Negara Indonesia 189,957 14,215 PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (Persero) TbkPT Bank Mega Tbk 161,154 106,615 PT Bank Mega TbkPT Bank Danamon 111,133 59,000 PT Bank Danamon
Indonesia Tbk Indonesia TbkSaldo dipindahkan 967,555 432,941 Carried forward balance
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 32 - Page
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
b. Deposito berjangka dan call deposits(lanjutan)
b. Time and call deposits (continued)
2006 2005Pihak ketiga: (lanjutan) Third parties: (continued)
Saldo pindahan 967,555 432,941 Brought forward balancePT ANZ Panin Bank 95,190 73,000 PT ANZ Panin BankPT Bank Tabungan Negara 84,498 35,107 PT Bank Tabungan Negara
(Persero) (Persero)PT Bank Finconesia 73,200 52,000 PT Bank FinconesiaPT Bank Bukopin 70,000 35,000 PT Bank BukopinStandard Chartered Bank 65,000 - Standard Chartered BankPT Bank Commonwealth 59,350 51,445 PT Bank CommonwealthPT Bank Syariah Mega 49,000 100,000 PT Bank Syariah Mega
Indonesia IndonesiaPT Bank Mandiri 43,500 91,650 PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk (Persero) TbkLain-lain (masing-masing 124,032 195,263 Others
di bawah Rp 50 miliar) (below Rp 50 billion each)1,631,325 1,066,406
Pihak ketiga: Third parties:Mata uang asing: Foreign currencies:PT Bank Negara Indonesia 31,345 61,225 PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (Persero) TbkCitibank N.A. 9,020 99,922 Citibank N.A.The Bank of Tokyo - - 57,706 The Bank of Tokyo -
Mitsubishi UFJ Ltd Mitsubishi UFJ Ltd(dahulu Bank of Tokyo (formerly Bank of TokyoMitsubishi Ltd) Mitsubishi Ltd)
Lain-lain (masing-masing 335,962 251,168 Othersdi bawah Rp 50 miliar) (below Rp 50 billion each)
376,327 470,021
Jumlah pihak ketiga 2,007,652 1,536,427 Total third parties
Jumlah deposito berjangka 2,412,134 2,182,029 Total time and call depositsdan call deposits
c. Kas dan deposito berjangka yang dibatasipenggunaannya
c. Restricted cash and time deposits
Kas dan deposito berjangka yang dibatasipenggunaannya merupakan kas dan depositoberjangka yang berasal dari:
Restricted cash and time depositsrepresent cash and time deposits from:
Margin deposits untuk fasilitas letter ofcredit yang diperoleh anak perusahaantertentu;Penyisihan dana untuk pembayaranbunga atas hutang obligasi pada anakperusahaan;Pembayaran bunga pinjaman jangkapendek;Guarantee deposits kepada pihak lainuntuk kegiatan usahanya; dan
Dana yang ditempatkan di escrow.
Margin deposits for letter of creditfacilities obtained by certainsubsidiaries;Interest sinking fund for bonds in asubsidiary;
Interest payments for short-term loans;
Guarantee deposits to other partiesmade in the normal course of business;andAmounts held in escrow.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 33 - Page
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
d. Informasi lainnya d. Other information
Informasi lainnya sehubungan dengan kasdan setara kas dan kas dan depositoberjangka yang dibatasi penggunaannyaadalah sebagai berikut:
Other information relating to cash and cashequivalents and restricted cash and timedeposits are as follows:
Suku bunga tahunan atas depositoberjangka dan call deposits sertaSertifikat Bank Indonesia (“SBI”) adalah:
Time and call deposits, including theBank Indonesia Certificates (“SBI”),attracted annual interest at thefollowing rates:
2006 2005
Rupiah 3.00% - 15.50% 4.00% - 15.00% RupiahMata uang asing 0.25% - 5.50% 0.30% - 5.00% Foreign currencies
Pada tanggal 31 Desember 2006, kasdan setara kas Perseroan dan anakperusahaan dalam penyimpanan dandalam perjalanan diasuransikan terhadaprisiko kehilangan dengan nilaipertanggungan yang setara dengan Rp295,2 miliar yang menurut pendapatmanajemen cukup untuk menutupkemungkinan kerugian.
As at 31 December 2006, cash andcash equivalents of the Company andsubsidiaries at premises and in transitare covered by insurance against lossequivalent to Rp 295.2 billion, whichmanagement believes is adequate tocover possible loss.
Rincian saldo dalam mata uang asingadalah sebagai berikut:
Details of balances in foreigncurrencies are as follows:
2006 2005Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/
Original currency Rp equivalent Original currency Rp equivalent
USD 126,331,584 1,139,511 98,971,210 972,887 USDJPY 678,356,977 51,416 1,272,789,002 106,178 JPYEUR 779,208 9,240 589,479 6,873 EURLain-lain * 451,350 4,071 1,338,338 13,156 Others *
Jumlah 1,204,238 1,099,094 Total
*) Kas dan setara kas dalam mata uang asing lainnyadisajikan dalam jumlah yang setara dengan USDdengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
*) Cash and cash equivalents denominated inother foreign currencies are presented as USDequivalents using the exchange ratesprevailing at the balance sheets date.
Saldo dalam mata uang asing tersebutdi atas termasuk kas dalam mata uangasing sejumlah Rp 1,6 miliar (2005:Rp 1,3 miliar).
The balances in foreign currenciesabove include cash on hand in foreigncurrencies amounting to Rp 1.6 billion(2005: Rp 1.3 billion).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 34 - Page
4. PIUTANG USAHA 4. TRADE RECEIVABLES
2006 2005
Pihak yang mempunyai hubungan 229,138 206,746 Related partiesistimewa (lihat Catatan 32f) (refer to Note 32f)
Pihak ketiga: Third parties:Rupiah 2,166,018 2,355,224 RupiahMata uang asing 2,192,787 2,387,322 Foreign currencies
4,358,805 4,742,546Penyisihan piutang ragu-ragu (523,608) (241,646) Provision for doubtful
receivables
3,835,197 4,500,900
4,064,335 4,707,646
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The ageing of trade receivables is as follows:
2006 2005
Lancar 2,924,995 3,405,735 CurrentLewat jatuh tempo: Overdue:
1 - 30 hari 754,794 857,550 1- 30 days31 - 60 hari 281,127 213,348 31 - 60 days61 - 90 hari 97,451 125,108 61 - 90 daysLebih dari 90 hari 529,576 347,551 Over 90 days
4,587,943 4,949,292Penyisihan piutang ragu-ragu (523,608) (241,646) Provision for doubtful
receivables
4,064,335 4,707,646
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalahsebagai berikut:
The movement of the provision for doubtfulreceivables is as follows:
2006 2005
Pada awal periode 241,646 49,736 At beginning of periodPenambahan penyisihan 293,126 200,185 Increase in provisionPenghapusan (11,089) (8,205) Written-offSelisih kurs karena penjabaran (75) (70) Exchange differences due to
laporan keuangan financial statementstranslation
Pada akhir periode 523,608 241,646 At end of period
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpiutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupikerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the provision fordoubtful receivables is adequate to coverpossible loss on non-collectible receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2006, piutang usahasejumlah Rp 97,2 miliar (2005: Rp 385,6 miliar)telah dijaminkan untuk pinjaman tertentu (lihatCatatan 13, 18e, dan 19).
As at 31 December 2006, trade receivablesamounting to Rp 97.2 billion (2005: Rp 385.6billion) have been used as collateral for certainloans (refer to Notes 13, 18e, and 19).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 35 - Page
4. PIUTANG USAHA (lanjutan) 4. TRADE RECEIVABLES (continued)
Rincian piutang usaha dalam mata uang asingadalah sebagai berikut:
Details of trade receivables in foreigncurrencies are as follows:
2006 2005Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/
Original currency Rp equivalent Original currency Rp equivalent
USD 239,640,160 2,161,554 238,191,606 2,341,424 USDJPY 305,422,097 23,150 341,988,479 28,529 JPYEUR 477,835 5,666 572,848 6,679 EURGBP 8,737 155 - - GBPLain-lain * 304,411 2,746 1,769,233 17,392 Others *
Jumlah 2,193,271 2,394,024 Total
* Piutang usaha dalam mata uang asing lainnya disajikandalam jumlah yang setara dengan USD denganmenggunakan kurs pada tanggal neraca.
* Trade receivables denominated in other foreigncurrencies are presented as USD equivalents usingthe exchange rates prevailing at the balance sheetsdate.
Rincian piutang usaha yang dikelompokkan kedalam kelompok otomotif dan kelompok non-otomotif adalah sebagai berikut:
Details of trade receivables classified betweenautomotive and non-automotive are as follows:
2006 2005
Otomotif 1,830,457 2,087,589 AutomotiveNon-otomotif 2,233,878 2,620,057 Non-automotive
4,064,335 4,707,646
5. PIUTANG LAIN-LAIN 5. OTHER RECEIVABLES
2006 2005
Agunan yang diambil alih 556,299 649,183 Repossessed collateralPiutang PT Bumi 295,856 393,200 Loan to PT Bumi
Resources Tbk Resources TbkPiutang karyawan 215,314 204,483 Loans to officers and
employeesPiutang derivatif - 9,229 Derivative receivablesLain-lain 295,504 255,725 Others
1,362,973 1,511,820Penyisihan piutang ragu-ragu (248,693) (210,197) Provision for doubtful
receivables
1,114,280 1,301,623Bagian lancar (493,909) (672,104) Current portion
Bagian tidak lancar 620,371 629,519 Non-current portion
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpiutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupikerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the provision fordoubtful receivables is adequate to coverpossible loss on non-collectible receivables.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 36 - Page
5. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 5. OTHER RECEIVABLES (continued)
Bagian tidak lancar terdiri dari: Non-current portion consists of:
2006 2005
Pihak yang mempunyai hubungan 356,777 301,917 Related partiesistimewa (lihat Catatan 32g) (refer to Note 32g)
Pihak ketiga 263,594 327,602 Third parties
620,371 629,519
a. Agunan yang diambil alih a. Repossessed collateral
Agunan yang diambil alih terutama terdiri darikendaraan yang diambil alih karenapelanggan wanprestasi.
Repossessed collateral mainly consists ofvehicles which have been repossessedbecause the customers are in default.
b. Piutang PT Bumi Resources Tbk danperjanjian jasa konsultasi yang terkait
b. Loan to PT Bumi Resources Tbk andrelated consulting agreement
Pada bulan Agustus 2004, PT PamapersadaNusantara (“Pama”), anak perusahaan tidaklangsung, memberikan pinjaman tanpajaminan sejumlah USD 40 juta kepada PTBumi Resources Tbk (“Bumi”), indukperusahaan PT Kaltim Prima Coal (“KPC”).Pinjaman ini berkaitan dengan Kontrak JasaPenambangan antara Pama dengan KPC diBendili Sangata, Kalimantan Timur (lihatCatatan 35f). Pinjaman ini telah dilunasi padatanggal 29 Januari 2007 (lihat Catatan 37).
In August 2004, PT PamapersadaNusantara (“Pama”), an indirect subsidiary,granted an unsecured loan amounting toUSD 40 million to PT Bumi Resources Tbk(“Bumi”), the ultimate parent company of PTKaltim Prima Coal (“KPC”). The loan isrelated to a Mining Services Contractbetween Pama and KPC at Bendili Sangata,East Kalimantan (refer to Note 35f). Thisloan was repaid in full on 29 January 2007(refer to Note 37).
Pokok pinjaman yang terhutang setiaptriwulan mulai 1 Maret 2006 dikenakan bungatriwulanan sebesar SIBOR ditambah marjintertentu seperti tercantum dalam perjanjianpinjaman. Selama periode yang berakhir 31Desember 2006, pokok pinjaman sejumlahUSD 7,2 juta telah dilunasi dalam empat kaliangsuran.
The loan principal which was repayable ona quarterly basis starting from 1 March2006 bore interest on a quarterly basis atSIBOR plus a certain margin as set out inthe loan agreement. During the periodended 31 December 2006, loan principalamounting to USD 7.2 million was paidthrough four instalments.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember2006 adalah sebesar USD 32,8 juta atausetara dengan Rp 295,9 miliar (2005: USD 40juta atau setara dengan Rp 393,2 miliar). Darisaldo pinjaman tersebut, sebesar Rp 230miliar (2005: Rp 322,4 miliar) diklasifikasikansebagai bagian aktiva tidak lancar, dansisanya diklasifikasikan sebagai bagian aktivalancar.
The loan balance on 31 December 2006amounted to USD 32.8 million, equivalentto Rp 295.9 billion (2005: USD 40 million,equivalent to Rp 393.2 billion). Of theoutstanding balance, Rp 230 billion (2005:Rp 322.4 billion) is classified as a non-current asset, and the remaining balancesare classified as current assets.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 37 - Page
5. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 5. OTHER RECEIVABLES (continued)
b. Piutang PT Bumi Resources Tbk danperjanjian jasa konsultasi yang terkait(lanjutan)
b. Loan to PT Bumi Resources Tbk andrelated consulting agreement (continued)
Pada bulan Agustus 2004, Pama jugamenandatangani Perjanjian Jasa Konsultasidengan Bumi. Sesuai perjanjian ini, Bumimemberikan jasa konsultasi kepada Pamadan sebagai imbalannya, Pama membayarbiaya sesuai dengan tarif tertentu, atas setiapvolume overburden yang ditagihkan setiapbulan oleh Pama ke KPC sesuai Kontrak JasaPenambangan. Perjanjian ini berlaku sampaidengan tahun 2015 atau pada saat pinjamantersebut dilunasi.
In August 2004, Pama also entered into aConsulting Services Agreement with Bumi.Under this agreement, Bumi providesconsulting services to Pama and inconsideration, Pama pays a pre-determined fee based on the overburdenbilled by Pama to KPC on a monthly basisas stated in the Mining Services Contract.This agreement is valid until 2015 or untilthe loan has been repaid.
Hutang atas jasa konsultasi kepada Bumidapat diperhitungkan dengan pokok maupunbunga pinjaman sesuai dengan syarat-syaratperjanjian.
The consulting fees payable to Bumi canbe offset against the principal and interestelements of the loans in accordance withthe loan terms.
Beban konsultasi untuk tahun yang berakhir31 Desember 2006 sebesar USD 16,4 jutaatau setara dengan Rp 150,3 miliar (2005:USD 8,7 juta atau setara dengan Rp 87,5miliar) telah diakui dalam “Beban pokokpendapatan”. Penghasilan bunga untuk tahunyang berakhir 31 Desember 2006 adalahsebesar USD 5,1 juta atau setara dengan Rp45 miliar (2005: USD 5,6 juta atau setaradengan Rp 57 miliar).
Consulting fees for the year ended 31December 2006 amounted to USD 16.4million, equivalent to Rp 150.3 billion(2005: USD 8.7 million, equivalent to Rp87.5 billion), have been recognised within“Cost of revenue”. Interest income for theyear ended 31 December 2006 amountedto USD 5.1 million, equivalent to Rp 45billion (2005: USD 5.6 million, equivalent toRp 57 billion).
Pada tanggal 31 Desember 2006, akumulasijumlah hutang jasa konsultasi sejumlah USD7 juta (2005: USD 10,3 juta) diperhitungkandengan akumulasi piutang bunga sejumlahUSD 0,4 juta (2005: USD 6,5 juta)menghasilkan saldo bersih hutang jasakonsultasi sejumlah USD 6,6 juta atau setaradengan Rp 60,1 miliar (2005: USD 3,8 jutaatau setara dengan Rp 37 miliar).
As at 31 December 2006, the accumulatedconsulting services fee payable amountedto USD 7 million (2005: USD 10.3 million)offset against accumulated interestreceivable amounting to USD 0.4 million(2005: USD 6.5 million). This resulted in anet balance of consulting services feepayable amounting to USD 6.6 million,equivalent to Rp 60.1 billion (2005: USD3.8 million, equivalent to Rp 37 billion).
c. Piutang karyawan c. Loans to officers and employees
Perseroan dan anak perusahaan tertentumemberikan pinjaman kepada parakaryawannya untuk membeli kendaraanbermotor, yang pada umumnya tidakdikenakan bunga. Pada tanggal 31Desember 2006 dan 2005, saldo pinjamantersebut masing-masing berjumlah Rp 215,3miliar dan Rp 204,5 miliar (lihat Catatan 32g).Pinjaman ini dilunasi secara angsuran melaluipemotongan gaji bulanan.
The Company and certain subsidiariesgranted vehicle loans to their officers andemployees, which are generallynon-interest bearing. As at 31 December2006 and 2005, outstanding balances ofthese loans amounted to Rp 215.3 billionand Rp 204.5 billion, respectively (refer toNote 32g). These loans are repaid ininstalments through deductions frommonthly salaries.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 38 - Page
5. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 5. OTHER RECEIVABLES (continued)
d. Piutang dan hutang derivatif d. Derivative receivables and payables
2006
Jumlah nosional/Notional amount
Piutangderivatif/
Derivativereceivables
Hutangderivatif *)/Derivativepayables *)
Instrumen InstrumentsKontrak dalam USD USD 189,645,000 - 128,225 Contract in USDKontrak dalam JPY JPY 1,746,445,000 - 2,845 Contract in JPYKontrak berjangka komoditi Ton 3,000 - 2,717 Forward commodityCross currency swap- USD 11,000,000 - 15,257 Cross currency swap-
lindung ni lai arus kas cash flow hedge- 149,044
Bagian lancar - (100,954) Current portion
Bagian tidak lancar - 48,090 Non-current portion
*) Hutang derivatif disajikan sebagai bagian dari kewajibanlain-lain.
*) Derivative payables are presented under otherliabilities.
2005
Jumlah nosional/Notional amount
Piutangderivatif/
Derivativereceivables
Hutangderivatif *)/Derivativepayables *)
Instrumen InstrumentsKontrak dalam USD USD 65,000,000 9,064 9,945 Contract in USDKontrak dalam JPY JPY 1,809,025,000 165 566 Contract in JPY
9,229 10,511Bagian lancar (9,229) (9,025) Current portion
Bagian tidak lancar - 1,486 Non-current portion
*) Hutang derivatif disajikan sebagai bagian dari kewajibanlain-lain.
*) Derivative payables are presented under otherliabilities.
Pada bulan Juni 2006, PT Serasi Autoraya,anak perusahaan, menandatangani kontrakcross currency swap dengan StandardChartered Bank Cabang Jakarta yangdigunakan untuk melindungi risikoketidakpastian arus kas sehubungan denganpinjaman dalam mata uang asing. Kontrak inidiperlakukan sebagai aktivitas lindung nilaisecara akuntansi.
In June 2006, PT Serasi Autoraya, asubsidiary, entered into a cross currencyswap contract with Standard CharteredBank Jakarta Branch, which is utilised tocover risks of cash flow uncertainty arisingfrom foreign currency borrowings. Thiscontract has been accounted for as ahedging activity for accounting purposes.
Pada tanggal 31 Desember 2006, kerugiansejumlah Rp 11,9 miliar, sehubungan denganperubahan atas nilai wajar derivatif yang efektifdibukukan di bagian ekuitas.
As at 31 December 2006, the loss of Rp11.9 billion incurred from changes in the fairvalue of derivatives that are highly effectivehave been recognised within equity.
Perseroan dan anak perusahaan tertentulainnya juga melakukan transaksi derivatifselama periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, dengantujuan untuk lindung nilai atas nilai tukar matauang dan tingkat bunga. Kontrak ini tidakdiperlakukan sebagai aktivitas lindung nilaisecara akuntansi.
The Company and certain othersubsidiaries also entered into derivativetransactions during the periods ended 31December 2006 and 2005, for the purposeof hedging currency and interest rateexposure. These have not been accountedfor hedging activities for accountingpurposes.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 39 - Page
5. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 5. OTHER RECEIVABLES (continued)
d. Piutang dan hutang derivatif (lanjutan) d. Derivative receivables and payables(continued)
Adapun total penyesuaian atas nilai wajarpiutang dan hutang derivatif yang telahdibebankan ke laporan laba rugi konsolidasiantahun berjalan adalah Rp 144,4 miliar (2005: Rp49,72 miliar).
The total fair value adjustment to thereceivables and derivative payables thathas been charged in the current yearconsolidated statements of income is Rp144.4 billion (2005: Rp 49.72 billion).
Informasi lain mengenai piutang dan hutangderivatif adalah sebagai berikut:
Further information relating to thederivative receivables and payables is asfollows:
Jatuh tempo/ Tingkat bunga/Pihak dalam kontrak/Counterparts Repayment schedule Interest rates
ABN Amro Bank N.V. 10 Juli/July 2011 13.40% - SBI + 2.00%Citibank N.A. Januari/January 2007 -Fontannaz Futures Sdn Bhd 30 September 2007 -PT ANZ Panin Bank Januari/January 2007 -PT Bank Commonwealth Januari/January 2007 -PT Bank Danamon Indonesia Tbk Januari/January – Maret/March 2007 -PT Bank Mizuho Indonesia Mei/May 2007 – Juli/July 2007 -PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Maret/March 2007 – Februari/February 2008 -Standard Chartered Bank Januari/January 2007 – September 2011 0% - 14.35%The Hongkong and Shanghai Banking Januari/January 2007 – Agustus/August 2008 0% - 16.50%
Corporation Ltd
6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES
2006 2005
Barang jadi termasuk unit CBU 2,969,120 3,926,864 Finished goods, includingCBU units
Barang dalam penyelesaian 105,682 199,399 Work-in-progressBahan baku dan unit CKD 177,757 436,143 Raw materials and CKD unitsSuku cadang 291,667 282,222 Spare partsBarang dalam perjalanan 80,580 106,064 Goods in transitLain-lain 425,930 221,506 Others
4,050,736 5,172,198Penyisihan persediaan usang (50,039) (51,369) Provision for obsolete
dan tidak lancar and slow moving inventory4,000,697 5,120,829
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpersediaan usang dan tidak lancar cukup untukmenutup kemungkinan kerugian karena penurunannilai persediaan.
Management believes that the provision forobsolete and slow moving inventory is adequateto cover possible loss due to the decline in thevalue of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2006, persediaansejumlah Rp 95,5 miliar (2005: Rp 256,4 miliar)dijaminkan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan13 dan 18e).
As at 31 December 2006, inventories amountingto Rp 95.5 billion (2005: Rp 256.4 billion) havebeen used as collateral for certain loans (refer toNotes 13 and 18e).
Pada tanggal 31 Desember 2006, persediaanPerseroan dan anak perusahaan telahdiasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risikolainnya dengan nilai pertanggungan setara denganRp 3,11 triliun yang menurut pendapat manajemencukup untuk menutup kemungkinan kerugian.
As at 31 December 2006, the inventories of theCompany and subsidiaries have been coveredby insurance against loss by fire and other risksequivalent to Rp 3.11 trillion which managementbelieves is adequate to cover possible loss.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 40 - Page
6. PERSEDIAAN (lanjutan) 6. INVENTORIES (continued)
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidaklancar adalah sebagai berikut:
The movement in the provision for obsolete andslow moving inventory is as follows:
2006 2005
Pada awal periode 51,369 49,017 At beginning of periodPenambahan penyisihan 8,290 22,500 Increase in provisionPenghapusan (9,457) (20,527) Written-offSelisih kurs karena penjabaran (163) 379 Exchange differences due to
laporan keuangan financial statement translationPada akhir periode 50,039 51,369 At end of period
7. PERPAJAKAN 7. TAXATION
a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes
2006 2005Perseroan The CompanyPajak penghasilan badan: Corporate income tax:
2006 127,416 - 20062004 - 4,892 2004
Pajak Pertambahan Nilai 64,143 119,359 Value Added TaxPajak Penjualan Barang Mewah 33,676 29,395 Luxury Sales Tax
225,235 153,646Anak perusahaan SubsidiariesPajak penghasilan badan 1,004,106 423,288 Corporate income taxPajak Pertambahan Nilai 201,568 165,550 Value Added Tax
1,205,674 588,838
1,430,909 742,484
b. Hutang pajak b. Taxes payable
2006 2005Perseroan The CompanyPajak penghasilan: Income taxes:
Pasal 21 42,992 36,964 Article 21Pasal 23 4,514 13,810 Article 23Pasal 26 613 377 Article 26Pasal 25/29 19,319 189,792 Article 25/29
Pajak Penjualan Barang Mewah - 211 Luxury Sales Tax
67,438 241,154Anak perusahaan SubsidiariesPajak penghasilan: Income taxes:
Pasal 21 90,383 83,644 Article 21Pasal 22 138 421 Article 22Pasal 23 28,566 35,963 Article 23Pasal 25/29 187,270 381,777 Article 25/29Pasal 26 4,157 4,278 Article 26
Pajak Penjualan Barang Mewah 19,097 21,990 Luxury Sales TaxPajak Pertambahan Nilai 88,056 92,215 Value Added Tax
417,667 620,288
485,105 861,442
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 41 - Page
7. PERPAJAKAN (lanjutan) 7. TAXATION (continued)
c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expenses
2006 2005Perseroan The CompanyKini (200,588) (480,657) CurrentTangguhan (13,036) (14,907) Deferred
(213,624) (495,564)Anak perusahaan SubsidiariesKini (1,202,134) (1,518,830) CurrentTangguhan 35,068 141,608 Deferred
(1,167,066) (1,377,222)Konsolidasian ConsolidatedKini (1,402,722) (1,999,487) CurrentTangguhan 22,032 126,701 Deferred
(1,380,690) (1,872,786)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilandan hasil perhitungan teoritis laba sebelumpajak penghasilan sebagai berikut:
The reconciliation between income taxexpenses and the theoretical tax amounton profit before income tax is as follows:
2006 2005
Laba konsolidasian 5,871,528 8,205,759 Consolidated profitsebelum pajak penghasilan before income tax
Eliminasi konsolidasi 2,519,667 2,570,166 Consolidation eliminations
Laba konsolidasian 8,391,195 10,775,925 Consolidated profit beforesebelum pajak penghasilan income tax and eliminationsdan eliminasi
Dikurangi: Less:Laba sebelum pajak (4,465,474) (4,823,076) Profit before income tax
penghasilan anak perusahaan of subsidiaries
Laba sebelum 3,925,721 5,952,849 Profit before income taxpajak penghasilan Perseroan of the Company
Pajak dihitung pada (1,177,699) (1,785,837) Tax calculated attarif pajak progresif progressive rates
Penghasilan bukan obyek pajak 1,003,286 1,337,457 Income not subject to taxPenghasilan kena pajak final 11,544 10,597 Income subject to final taxBeban yang tidak (50,755) (66,133) Non-deductible expenses
dapat dikurangkanPenyesuaian aktiva pajak - 8,352 Adjustment to previously
tangguhan yang dahulu unrecognised deferredtidak diakui tax assets
Beban pajak penghasilan (213,624) (495,564) Income tax expensesPerseroan of the Company
Beban pajak penghasilan (1,167,066) (1,377,222) Income tax expensesanak perusahaan of subsidiaries
Beban pajak penghasilan (1,380,690) (1,872,786) Consolidated income taxkonsolidasian expenses
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 42 - Page
7. PERPAJAKAN (lanjutan) 7. TAXATION (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakPerseroan dengan penghasilan kena pajakPerseroan untuk periode yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit beforeincome tax of the Company and theCompany’s taxable income for the periodsended 31 December 2006 and 2005 is asfollows:
2006 2005
Laba sebelum pajak 3,925,721 5,952,849 Profit before income taxpenghasilan Perseroan of the Company
Penyesuaian pajak: Fiscal adjustments:Beban kesejahteraan karyawan 54,577 52,648 Employee welfare expensesBagian atas laba bersih anak (3,344,288) (4,458,189) Share of results of subsidiaries,
perusahaan, perusahaan associates and jointlyasosiasi, dan jointly controlled entities, net ofcontrolled entities, setelah goodwill amortisationdikurangi amortisasi goodwill
Penghasilan kena pajak final (38,480) (35,324) Income subject to final taxKewajiban imbalan kerja 11,882 82,322 Employee benefits obligationSelisih kerugian pelepasan - (21,690) Difference in loss on disposal
penyertaan antara metode of investments betweenbiaya dengan metode ekuitas cost and equity method
Lain-lain 59,273 29,633 Others
(3,257,036) (4,350,600)
Penghasilan kena pajak 668,685 1,602,249 Taxable income of the CompanyPerseroan
Beban pajak penghasilan kini 200,588 480,657 Current income tax expenses ofPerseroan the Company
Pembayaran pajak di muka (328,004) (290,865) Prepayment of income taxesPerseroan of the Company
(Pajak penghasilan lebih (127,416) 189,792 (Overpayment of income taxes)/bayar)/hutang pajak income tax payable -penghasilan - Perseroan the Company
Beban pajak penghasilan kini 1,202,134 1,518,830 Current income tax expenses ofanak perusahaan subsidiaries
Pembayaran pajak di muka (1,014,864) (1,137,053) Prepayment of income taxes ofanak perusahaan subsidiaries
Hutang pajak penghasilan - 187,270 381,777 Income tax payable -anak perusahaan subsidiaries
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,jumlah penghasilan kena pajak didasarkanatas perhitungan sementara, karenaPerseroan belum menyampaikan SuratPemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajakpenghasilan badan final.
In these consolidated financialstatements, the amount of taxableincome is based on preliminarycalculations, as the Company has not yetbeen required to submit the finalcorporate income tax returns.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 43 - Page
7. PERPAJAKAN (lanjutan) 7. TAXATION (continued)
d. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan d. Deferred tax assets and liabilities2006
Dikreditkan/(dibebankan)ke laporanlaba rugi
konsolidasian/Pada awal Credited/(charged) Pada akhirperiode/At to consolidated periode/beginning statements Reklasifikasi/ Lain-lain/ At endof period of income Reclassification Others of period
Aktiva pajak tangguhan Deferred tax assetsPerseroan: The Company:Penyisihan piutang ragu-ragu 6,112 891 - - 7,003 Provision for doubtful
receivablesPenyisihan persediaan 1,981 1,042 - - 3,023 Provision for obsolete and
usang dan tidak lancar slow moving inventoryInvestasi 4,384 - - - 4,384 InvestmentsPerbedaan antara nilai buku (5,906) (705) - - (6,611) Difference between accounting
bersih aktiva tetap akuntansi and tax fixedassets’ netdan fiskal book value
Beban tangguhan (350) 2,995 - - 2,645 Deferred chargesBeban yang masih harus dibayar 74,591 177 - - 74,768 Accrued expensesKeuntungan ditangguhkan 69,922 (21,000) - - 48,922 Deferred gainKewajiban imbalan kerja 42,885 3,564 - - 46,449 Employee benefits obligation
Aktiva pajak tangguhan 193,619 (13,036) - - 180,583 Deferred tax assets ofPerseroan, bersih the Company, net
Aktiva pajak tangguhan 575,974 43,958 12,601 (16,781) 615,752 Deferred tax assets ofanak perusahaan, bersih subsidiaries, net
769,593 30,922 12,601 (16,781) 796,335
Kewajiban pajak tangguhan (192,546) (8,890) (12,601) - (214,037) Deferred tax liabilities ofanak perusahaan, bersih subsidiaries, net
2005Dikreditkan/(dibebankan)ke laporanlaba rugi
konsolidasian/Pada awal Credited/(charged) Pada akhirperiode/At to consolidated periode/beginning statements Reklasifikasi/ Lain-lain/ At endof period of income Reclassification Others of period
Aktiva pajak tangguhan Deferred tax assetsPerseroan: The Company:Penyisihan piutang ragu-ragu 11,864 (5,752) - - 6,112 Provision for doubtful
receivablesPenyisihan persediaan 1,120 861 - - 1,981 Provision for obsolete and
usang dan tidak lancar slow moving inventoryInvestasi 9,977 (5,593) - - 4,384 InvestmentsPerbedaan antara nilai buku (5,460) (446) - - (5,906) Difference between accounting
bersih aktiva tetap and tax fixed assets’ netakuntansi dan fiskal book value
Beban tangguhan (372) 22 - - (350) Deferred chargesBeban yang masih harus dibayar 89,209 (14,618) - - 74,591 Accrued expensesKeuntungan ditangguhkan 84,000 (14,078) - - 69,922 Deferred gainKewajiban imbalan kerja 18,188 24,697 - - 42,885 Employee benefits obligation
Aktiva pajak tangguhan 208,526 (14,907) - - 193,619 Deferred tax assets ofPerseroan, bersih the Company, net
Aktiva pajak tangguhan 415,050 157,462 3,144 318 575,974 Deferred tax assets ofanak perusahaan, bersih subsidiaries, net
623,576 142,555 3,144 318 769,593
Kewajiban pajak tangguhan (173,477) (15,854) (3,144) (71) (192,546) Deferred tax liabilities ofanak perusahaan, bersih subsidiaries, net
e. Surat ketetapan pajak e. Tax assessments
Perseroan The Company
Pada bulan Juni 2006, Perseroan menerimaSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar(“SKPKB”) untuk pajak penghasilan badantahun 2004 sejumlah Rp 9,2 miliar. Perseroanjuga menerima SKPKB untuk pajak-pajaklainnya sejumlah Rp 1,9 miliar (termasukdenda dan bunga). SKPKB ini telahdiselesaikan melalui pemindahbukuan daripajak dibayar di muka atas Pajak PenjualanBarang Mewah. Perseroan menyetujui dantelah membukukan seluruh ketetapan pajaktersebut.
In June 2006, the Company received a taxassessment for 2004 corporate income taxconfirming an underpayment of corporateincome tax of Rp 9.2 billion. The Companyalso received various tax assessmentsconfirming underpayment of other taxes,amounting to Rp 1.9 billion (includingpenalties and interest). This underpaymenthas been settled by way of being offsetagainst the Luxury Sales Tax prepayment.The Company accepted the aboveassessments and recorded accordingly.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 44 - Page
7. PERPAJAKAN (lanjutan) 7. TAXATION (continued)
f. Administrasi f. Administration
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia,Perseroan dan anak perusahaan menghitungdan membayar sendiri jumlah pajak yangterhutang. SPT konsolidasian tidakdiperkenankan dalam peraturan perpajakanIndonesia. Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”)dapat menetapkan dan mengubah kewajibanpajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejaktanggal terhutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, theCompany and subsidiaries submit their taxreturns on the basis of self assessment.Consolidated tax returns are prohibitedunder the taxation laws of Indonesia. TheDirectorate General of Tax (“DGT”) mayassess or amend taxes within ten yearsfrom the date that the tax became due.
8. PIUTANG PEMBIAYAAN 8. FINANCING RECEIVABLES
2006 2005*
Piutang pembiayaan konsumen, 17,679,579 24,685,444 Consumer financingbersih receivables, net
Investasi bersih dalam sewa 654,758 251,681 Net investment in directguna usaha, bersih financing leases, net
18,334,337 24,937,125Penyisihan piutang ragu-ragu (769,290) (926,758) Provision for doubtful
receivables17,565,047 24,010,367
a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih a. Consumer financing receivables, net
Rincian piutang pembiayaan konsumen,bersih adalah sebagai berikut:
Details of consumer financing receivables,net are as follows:
2006 2005*
Piutang pembiayaan konsumen, 30,683,912 34,479,743 Consumer financing,kotor receivables gross
Bagian pinjaman yang dibiayai (6,152,878) (4,418,442) Amount financed by otherpihak lain parties
Pendapatan ditangguhkan (6,851,455) (5,375,857) Unearned income
17,679,579 24,685,444Penyisihan piutang ragu-ragu (757,745) (918,578) Provision for doubtful
receivables
Bersih 16,921,834 23,766,866 Net
*) Dinyatakan kembali, lihat Catatan 2g. *) As restated, refer to Note 2g.
Rincian piutang pembiayaan konsumen kotoryang diklasifikasikan menurut tahun jatuhtemponya adalah sebagai berikut:
A schedule of gross consumer financingreceivables classified according to year ofmaturity is as follows:
2006 2005
Dalam 1 tahun 16,676,905 18,266,556 Within 1 yearLebih dari 1 tahun 14,007,007 16,213,187 More than 1 year
30,683,912 34,479,743
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 45 - Page
8. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 8. FINANCING RECEIVABLES (continued)
a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih(lanjutan)
a. Consumer financing receivables, net(continued)
Informasi pokok lainnya sehubungan denganpiutang pembiayaan konsumen yangdiberikan adalah sebagai berikut:
Other significant information relating toconsumer financing receivables is asfollows:
- Suku bunga efektif per tahun atas piutangpembiayaan konsumen berkisar antara13% - 47,5% (2005: 13% - 47,5%).
- The effective annual interest rates ofconsumer financing receivables rangedbetween 13% - 47.5% (2005: 13% -47.5%).
- Piutang pembiayaan konsumen dijamindengan pengalihan fidusia atas BuktiPemilikan Kendaraan Bermotor atas porsipembiayaan dimana anak perusahaanmenanggung risiko kredit.
- Consumer financing receivables aresecured on fiduciary transfers of MotorVehicle Ownership Certificates inrespect of finance on which thesubsidiaries bear the credit risk.
- Pada tanggal 31 Desember 2006, piutangpembiayaan konsumen bersih sejumlahRp 3,89 triliun (2005: Rp 4,24 triliun)dijaminkan untuk pinjaman yang diterimaoleh anak perusahaan tertentu yangbergerak di bidang jasa keuangan (lihatCatatan 13, 18e, dan 19).
- As at 31 December 2006, net consumerfinancing receivables amounting to Rp3.89 trillion (2005: Rp 4.24 trillion) havebeen used as collateral for loansobtained by certain financial servicessubsidiaries (refer to Notes 13, 18e, and19).
- Pada tanggal 31 Desember 2006, saldopiutang pembiayaan konsumen sejumlahRp 46,1 miliar adalah dalam mata uangUSD (2005: Rp 10,4 miliar).
- As at 31 December 2006, consumerfinancing receivables of Rp 46.1 billionare denominated in USD(2005: Rp 10.4 billion).
b. Investasi bersih dalam sewa guna usaha b. Net investment in direct financingleases
Kegiatan sewa guna usaha terutamamencakup sewa guna usaha kendaraanbermotor dengan masa sewa berkisar antara2 hingga 4 tahun.
Leasing operations principally consist ofleasing motor vehicles, with lease termsranging from 2 to 4 years.
2006 2005
Piutang sewa guna usaha, kotor 798,419 303,301 Lease receivables, grossNilai sisa yang terjamin 239,143 109,807 Guaranteed residual valuesSimpanan jaminan (239,143) (109,807) Security depositsPendapatan sewa guna usaha (143,661) (51,620) Unearned lease income
ditangguhkan654,758 251,681
Penyisihan piutang ragu-ragu (11,545) (8,180) Provision for doubtfulreceivables
Bersih 643,213 243,501 Net
Simpanan jaminan dari penyewa akandigunakan untuk melunasi harga jual aktivayang disewakan pada akhir masa sewa jikapenyewa menggunakan hak opsinya untukmembeli aktiva tersebut. Uang jaminan akandikembalikan kepada penyewa jika hak opsitidak digunakan.
Security deposits from lessees will beapplied against the selling price of theleased assets at the end of the lease termif the lessee exercises the option topurchase the asset. The deposit will berefunded to the lessee if the purchaseoption is not exercised.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 46 - Page
8. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 8. FINANCING RECEIVABLES (continued)
b. Investasi bersih dalam sewa guna usaha(lanjutan)
b. Net investment in direct financingleases (continued)
Rincian piutang sewa guna usaha kotor yangdiklasifikasikan menurut tahun jatuh temponyaadalah sebagai berikut:
A schedule of gross lease receivablesclassified according to year of maturity isas follows:
2006 2005
Dalam 1 tahun 408,036 150,800 Within 1 yearDalam 1 – 2 tahun 278,642 114,040 Within 1 – 2 yearLebih dari 2 tahun 111,741 38,461 More than 2 years
798,419 303,301
Pada tanggal 31 Desember 2006, piutangsewa guna usaha bersih sejumlah Rp 225miliar (2005: nihil) dijaminkan untuk pinjamanyang diterima oleh anak perusahaan tertentuyang bergerak di bidang jasa keuangan (lihatCatatan 13 dan 18e).
As at 31 December 2006, net leasereceivables amounting to Rp 225 billion(2005: nil) have been used as collateral forloans obtained by certain financial servicessubsidiaries (refer to Notes 13 and 18e).
Rincian piutang pembiayaan kotor menurut umuradalah sebagai berikut:
The ageing of gross financing receivables is asfollows:
2006 2005
Lancar 30,895,939 34,234,367 CurrentLewat jatuh tempo: Overdue:1 - 30 hari 321,161 273,027 1 - 30 days31 - 60 hari 103,110 82,375 31 - 60 daysLebih dari 60 hari 162,121 193,275 Over 60 days
31,482,331 34,783,044
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalahsebagai berikut:
The movement of the provision for doubtfulreceivables is as follows:
2006 2005
Pada awal periode 926,758 604,936 At beginning of periodPenambahan penyisihan 804,120 1,281,654 Increase in provisionPenghapusan (961,588) (959,832) Written-off
Pada akhir periode 769,290 926,758 At end of period
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpiutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupikemungkinan tidak tertagihnya piutangpembiayaan.
Management believes that the provision fordoubtful receivables is adequate to coverpossible loss in respect of financingreceivables.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 47 - Page
9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASIDAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
9. INVESTMENTS IN ASSOCIATES ANDJOINTLY CONTROLLED ENTITIES
2006% kepemilikan
efektif/ Pada Bagian Pada% of effective awal periode/ hasil akhir periode/ownership At beginning bersih/Share Dividen/ Pembelian/ Lain-lain/ Atend
Investee 31/12/2006 of period of results Dividends Purchases Othersb) of period
Otomotif/AutomotivePT Astra Honda Motora) 50.00 2,501,660 979,003 (1,100,000) - (323) 2,380,340PT Astra Daihatsu Motor 31.87 428,859 38,438 (2,992) 177,058 (1,131) 640,232PT Toyota-Astra Motor 51.00 381,742 91,726 (52,126) - - 421,342PT Kayaba Indonesia 43.36 167,422 31,726 (31,540) - - 167,608PT Denso Indonesia a) 22.25 155,365 15,676 (9,697) - - 161,344PT GS Battery a) 43.36 152,370 13,400 (1,750) - - 164,020PT Aisin Indonesia 29.49 - 28,536 (14,603) - 117,124 131,057PT Tri Dharma Wisesa 43.36 43,252 19,319 (10,000) 52,391 - 104,962PT AT Indonesia 34.69 60,067 10,197 (8,520) - - 61,744PT Federal Nittan Industries 34.69 44,036 18,093 (9,828) - - 52,301Lain-lain (masing-masing di bawah 117,641 (4,845) (291) 1,920 (18,198) 96,227
Rp 50 miliar)/others (belowRp 50 billion each) c)
4,052,414 1,241,269 (1,241,347) 231,369 97,472 4,381,177Jasa keuangan/Financial servicesPT Bank Permata Tbk a) 44.51 1,999,844 47,234 - 893,619 173,947 3,114,644PT Toyota Astra Financial Services 50.00 - (3,112) - 236,646 - 233,534PT Komatsu Astra Finance 50.00 79,004 5,155 - - - 84,159PT Astra Auto Finance 44.86 55,095 (1,288) - - - 53,807PT Astra CMG Life 50.00 32,603 34,808 - - - 67,411Lain-lain (masing-masing di bawah 64 - - - - 64
Rp 50 miliar)/others (belowRp 50 billion each)
2,166,610 82,797 - 1,130,265 173,947 3,553,619Alat-alat berat/pertambangan/
Heavy equipment/miningPT Traktor Nusantara a) 50.00 74,207 14,714 (4,988) - - 83,933PT United Tractors Semen Gresik 26.30 26,097 5,875 (2,668) - (51) 29,253
100,304 20,589 (7,656) - (51) 113,186Teknologi informasi/
Information technologyPT SCS Astragraphia Technologies 37.67 47,976 5,669 - - - 53,645
Lain-lain/OthersPT Marga Mandalasakti 34.00 147,378 370 - - - 147,748Konsorsium Intertel Astratel 100.00 2,694 - - - 257 2,951PT Toyofuji Logistic Indonesia 34.91 2,060 257 - - - 2,317PT PAM Lyonnaise Jaya 30.00 - 8,913 - 240,734 - 249,647
152,132 9,540 - 240,734 257 402,663
6,519,436 1,359,864 (1,249,003) 1,602,368 271,625 8,504,290
a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries.
b) Lain-lain terutama timbul dari pengalihan PT Aisin Indonesia dari anakperusahaan menjadi perusahaan asosiasi karena penurunan kepemilikanefektif dari 43,36% menjadi 29,49 %, pengalihan PT Gemala KempaDaya dari perusahaan asosiasi menjadi anak perusahaan karenapeningkatan kepemilikan efektif dari 34,69% menjadi 43,94% danperubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual di PT BankPermata Tbk.
b) Others mainly arise from the transfers of PT Aisin Indonesia from asubsidiary to an associate due to the reduction in effective ownershipfrom 43.36% to 29.49% and the transfer of PT Gemala Kempa Dayafrom an associate company to a subsidiary due to the increase ineffective ownership from 34.69% to 43.94% and change in the fairvalue of available-for-sale securities in PT Bank Permata Tbk.
c) Otomotif - lain-lain terdiri dari perusahaan asosiasi Perseroan dan anakperusahaan, yaitu PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo DaihatsuAutomotive Corporation, PT Mesin Isuzu Indonesia melaluiPT Arya Kharisma, PT Inti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia,PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra,dan PT Exedy Indonesia melalui PT Astra Otoparts Tbk.
c) Automotive - others consist of associates of the Company andsubsidiaries, being PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo DaihatsuAutomotive Corporation, PT Mesin Isuzu Indonesia through PT AryaKharisma, PT Inti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia, PTToyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra,and PT Exedy Indonesia through PT Astra Otoparts Tbk.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 48 - Page
9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASIDAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES(lanjutan)
9. INVESTMENTS IN ASSOCIATES ANDJOINTLY CONTROLLED ENTITIES(continued)
2005% kepemilikan
efektif/ Pada Bagian Pada% of effective awal periode/ hasil akhir periode/ownership At beginning bersih/Share Dividen/ Pembelian/ Lain-lain/ Atend
Investee 31/12/2006 of period of results Dividends Purchases Othersb) of period
Otomotif/AutomotivePT Astra Honda Motor a) 50.00 1,970,716 1,676,383 (1,145,132) - (307) 2,501,660PT Astra Daihatsu Motor 31.87 363,694 77,699 (3,564) - (8,970) 428,859PT Toyota-Astra Motor 51.00 282,420 129,294 (29,972) - - 381,742PT Kayaba Indonesia 50.00 157,449 39,993 (30,020) - - 167,422PT GS Battery a) 50.00 149,811 7,759 (5,200) - - 152,370PT Denso Indonesia a) 22.25 114,753 43,248 (2,636) - - 155,365PT AT Indonesia 40.00 32,071 28,332 (336) - - 60,067PT Tri Dharma Wisesa 25.80 24,444 18,808 - - - 43,252PT Federal Nittan Industries 34.69 30,349 19,655 (5,968) - - 44,036Lain-lain (masing-masing di bawah 84,930 26,565 (800) 6,208 738 117,641
Rp 50 miliar)/others (belowRp 50 billion each)c)
3,210,637 2,067,736 (1,223,628) 6,208 (8,539) 4,052,414Jasa keuangan/Financial servicesPT Bank Permata Tbk a) 31.55 2,003,598 48,354 - - (52,108) 1,999,844PT Komatsu Astra Finance 50.00 - 6,143 - 72,861 - 79,004PT Astra Auto Finance 44.86 61,457 2,797 (9,159) - - 55,095PT Astra CMG Life 50.00 41,044 (8,441) - - - 32,603Lain-lain (masing-masing di bawah 64 - - - - 64
Rp 50 miliar)/others (belowRp 50 billion each)
2,106,163 48,853 (9,159) 72,861 (52,108) 2,166,610Alat-alat berat/pertambangan/
Heavy equipment/miningPT Traktor Nusantara a) 50.00 61,242 17,253 (4,288) - - 74,207PT United Tractors Semen Gresik 26.30 22,894 5,336 (2,133) - - 26,097
84,136 22,589 (6,421) - - 100,304Teknologi informasi/
Information technologyPT SCS Astragraphia Technologies 37.67 43,366 6,610 (2,000) - 47,976
Lain-lain/OthersPT Marga Mandalasakti 34.00 - 578 - 146,800 - 147,378Konsorsium Intertel Astratel 100.00 57,094 20,287 - - (74,687) 2,694PT Toyofuji Logistic Indonesia 34.91 - (91) - 2,151 - 2,060
57,094 20,774 - 148,951 (74,687) 152,132
5,501,396 2,166,562 (1,241,208) 228,020 (135,334) 6,519,436
a) Dan anak perusahaan. a) And subsidiary/subsidiaries.b) Lain-lain terutama timbul dari distribusi hasil bersih dari Konsorsium
Intertel Astratel dan perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untukdijual di Bank Permata Tbk.
b) Others mainly arise from the distribution of share of results fromKonsorsium Intertel Astratel and the movement of change in the fairvalue of available-for-sale securities in Bank Permata Tbk.
c) Otomotif - lain -lain terdiri dari perusahaan asosiasi Perseroan dan anakperusahaan, yaitu PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo DaihatsuAutomotive Corporation, PT Mesin Isuzu Indonesia melaluiPT Arya Kharisma, PT Inti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia, PTToyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra, PTGemala Kempa Daya dan PT Exedy Indonesia melalui PT Astra OtopartsTbk.
c) Automotive - others consist of associates of the Company andsubsidiaries, being PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo DaihatsuAutomotive Corporation, PT Mesin Isuzu Indonesia through PT AryaKharisma, PT Inti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia, PTToyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra,PT Gemala Kempa Daya and PT Exedy Indonesia through PT AstraOtoparts Tbk.
Pembelian dan pelepasan signifikan atasperusahaan asosiasi sepanjang tahun 2006adalah sebagai berikut:
Major purchases and disposals of associatesduring 2006 are as follows:
PT Toyota Astra Financial Services PT Toyota Astra Financial ServicesPada 2 Maret 2006, Perseroan bersama ToyotaFinancial Services Corp membeli seluruh modalsaham KDLC-BancBali Financial dari KoreaDevelopment Financing Corp, KDLC Lease andFinance Ltd, dan BP. KDLC-BancBali Financialdiubah menjadi PT Toyota Astra FinancialServices (“TA Finance”).
On 2 March 2006, the Company together withToyota Financial Services Corp acquired theentire share capital of KDLC-BancBali Financialfrom Korea Development Financing Corp,KDLC Lease and Finance Ltd, and BP. KDLC-BancBali Financial changed its name to PTToyota Astra Financial Services (“TA Finance”).
Kepemilikan efektif pada TA Finance adalahsebesar 50%.
The effective ownership in TA Finance is 50%.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 49 - Page
9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASIDAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES(lanjutan)
9. INVESTMENTS IN ASSOCIATES ANDJOINTLY CONTROLLED ENTITIES(continued)
PT Tri Dharma Wisesa PT Tri Dharma Wisesa
Pada tanggal 3 Maret 2006, PT Astra OtopartsTbk (“AOP”), anak perusahaan, membeli 8.100saham atau 20,25% saham PT Tri DharmaWisesa (“TDW”) dari PT Sapta Panji Manggala,PT Santiniluwansa Lestari, PT Trikirana InvestindoPrima, dan PT Wahanalaksana Kertapradhana.Pembelian saham tersebut mengakibatkankepemilikan efektif pada TDW meningkat dari25,80% menjadi 43,36%.
On 3 March 2006, PT Astra Otoparts Tbk(“AOP”), a subsidiary, acquired 8,100 shares or20.25% of the outstanding shares of PT TriDharma Wisesa (“TDW”) from PT Sapta PanjiManggala, PT Santiniluwansa Lestari, PTTrikirana Investindo Prima, and PTWahanalaksana Kertapradhana. The effectiveownership in TDW increased from 25.80% to43.36%.
PT Pam Lyonnaise Jaya PT Pam Lyonnaise Jaya
Pada tanggal 25 Juli 2006, PT Astratel Nusantara(“Astratel”), anak perusahaan, bersama denganCitigroup Financial Products Inc (“Citigroup”)membeli 49% saham PT Pam Lyonnaise Jaya(“Palyja”) dari Suez Environnement. Kepemilikanefektif pada Palyja adalah sebesar 30%.
On 25 July 2006, PT Astratel Nusantara(“Astratel”), a subsidiary, together with CitigroupFinancial Products Inc (“Citigroup”) purchaseda 49% interest in PT Pam Lyonnaise Jaya(“Palyja”) from Suez Environnement. Theeffective ownership in Palyja is 30%.
PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk
Pada tanggal 6 September 2006, Konsorsiumyang merupakan persekutuan antara Perseroandan Standard Chartered Bank Plc, membelitambahan 25,90% atau 2.005.671.898 saham PTBank Permata Tbk (“BP”) dengan harga Rp 891(dalam satuan Rupiah) per lembar saham.
On 6 September 2006, the Consortium,representing a partnership between theCompany and Standard Chartered Bank Plc,acquired a further 25.90% or 2,005,671,898shares of PT Bank Permata Tbk (“BP”) at aprice of Rp 891 (full Rupiah) per share.
Dengan pembelian tambahan ini, kepemilikanefektif pada BP sekarang adalah sebesar 44,51%.
The effective ownership in BP is now 44.51%.
PT Marga Mandalasakti PT Marga Mandalasakti
Pada tanggal 1 Agustus 2005, Astratel, anakperusahaan, bersama Citigroup FinancialProducts Inc membeli 53,99% saham PT MargaMandalasakti (“MMS”) seharga Rp 232,2 miliardari HKL (Asian Infrastructure) BV, WilliamsIndonesia LLC, Asian Corporate Finance Fund LP,dan Archipelago Investment Pte Ltd. Kepemilikanefektif Astratel pada MMS adalah sebesar 34%.
On 1 August 2005, Astratel, a subsidiary,together with Citigroup Financial Products Incpurchased 53.99% shares of PT MargaMandalasakti (“MMS”) for a total considerationof Rp 232.2 billion from HKL (AsianInfrastructure) BV, Williams Indonesia LLC,Asian Corporate Finance Fund LP andArchipelago Investment Pte Ltd. Astratel’seffective ownership in MMS is 34%.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 50 - Page
9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASIDAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES(lanjutan)
9. INVESTMENTS IN ASSOCIATES ANDJOINTLY CONTROLLED ENTITIES(continued)
PT Aisin Indonesia PT Aisin Indonesia
Berdasarkan perjanjian tanggal 25 Januari 2006,PT Senantiasa Makmur (“SM”), anak perusahaantidak langsung, menjual sebanyak 10.561 sahamatau 16% kepemilikan saham pada PT AisinIndonesia (“Aisin”) kepada Aisin Seiki Co Ltd,pemegang saham lain Aisin dengan harga jualsejumlah Rp 123,3 miliar. Penjualan sahamtersebut mengakibatkan penurunan kepemilikanefektif pada Aisin dari 43,36% menjadi 29,49%,dengan demikian, Aisin menjadi perusahaanasosiasi tidak langsung.
Based on an agreement dated 25 January2006, PT Senantiasa Makmur (“SM”), anindirect subsidiary, sold part of its investment inthe shares of PT Aisin Indonesia (“Aisin”) of10,561 shares or 16% to Aisin Seiki Co Ltd, theother shareholders of Aisin, at a price of Rp123.3 billion. This reduced the effectiveownership in Aisin from 43.36% to 29.49%, sothat Aisin has become an indirect associate.
Seluruh perusahaan asosiasi dan jointly controlledentities berdomisili di Indonesia, kecuali VietindoDaihatsu Automotive Corporation yang berdomisilidi Vietnam.
All associates and jointly controlled entities aredomiciled in Indonesia, except for VietindoDaihatsu Automotive Corporation which isdomiciled in Vietnam.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapatpenurunan atas nilai tercatat investasi tersebut.
Management is of the view that there is noimpairment in the carrying amount of theinvestments.
10. AKTIVA TETAP 10. FIXED ASSETS
2006
Pada awalperiode/
Atbeginningof period
Penambahan/Additions
Pengurangan/Disposals
Reklasifikasi/Reclassifications
Anakperusahaan baru
dan yangdilepas/New anddisposed
subsidiaries
Pada akhirperiode/
At end ofperiod
Harga perolehan/ Acquisition cost/nilai revaluasi revalued amount
Tanah 1,855,038 63,247 (44,208) 92,012 41,068 2,007,157 LandBangunan dan fasilitasnya 2,559,177 74,630 (28,258) 430,199 (39,144) 2,996,604 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 5,937,344 331,307 (388,424) 1,456,528 (133,520) 7,203,235 Machinery and equipmentAlat-alat pengangkutan 462,667 155,441 (18,026) 17,601 (6,774) 610,909 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 1,150,606 155,592 (73,372) (1,953) (4,024) 1,226,849 Furniture and office
equipmentTanaman menghasilkan 1,232,021 - (8,299) 353 - 1,224,075 Mature plantationsAktiva yang disewakan: Assets for lease:
- Alat -alat pengangkutan 1,642,177 449,998 (229,006) - - 1,863,169 - Transportationequipment
- Peralatan kantor 331,218 55,250 (46,462) - - 340,006 - Office equipment- Alat -alat berat 61,436 6,131 (5,462) 1,732 - 63,837 - Heavy equipment
Aktiva kerjasama operasi 16,658 - - 4,212 - 20,870 Joint operation assetsAktiva sewa guna usaha 1,764,469 761,475 (27,175) (580,460) - 1,918,309 Assets under finance leasesAktiva dalam penyelesaian: Assets under construction:
- Bangunan dan mesin 888,019 1,564,938 (1,113) (1,414,890) (755) 1,036,199 - Buildings andmachinery
- Tanaman belum menghasilkan 101,594 196,739 (109) (5,108) 1,928 295,044 - Immature plantations
18,002,424 3,814,748 (869,914) 226 (141,221) 20,806,263Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationTanah (356) - - - - (356) LandBangunan dan fasilitasnya (895,565) (149,181) 14,175 (1,163) (1,580) (1,033,314) Buildings and improvementsMesin dan peralatan (2,927,388) (821,960) 297,753 (456,102) 58,642 (3,849,055) Machinery and equipmentAlat-alat pengangkutan (256,671) (75,583) 11,969 (1,926) 3,409 (318,802) Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor (786,977) (162,105) 42,477 24,037 2,094 (880,474) Furniture and office
equipmentTanaman menghasilkan (440,636) (61,239) 6,204 4,964 - (490,707) Mature plantationsAktiva yang disewakan: Assets for lease:
- Alat -alat pengangkutan (424,534) (264,917) 144,139 - - (545,312) - Transportationequipment
- Peralatan kantor (231,147) (50,988) 42,451 - - (239,684) - Office equipment- Alat -alat berat (12,108) (11,904) 455 - - (23,557) - Heavy equipment
Aktiva kerjasama operasi (3,621) (4,826) - - - (8,447) Joint operation assetsAktiva sewa guna usaha (527,863) (327,114) 10,059 458,710 - (386,208) Assets under finance leases
(6,506,866) ( 1,929,817) 569,682 28,520 62,565 (7,775,916)
Nilai buku bersih 11,495,558 13,030,347 Net book value
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 51 - Page
10. AKTIVA TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)
2005
Pada awalperiode/
Atbeginningof period
Penambahan/Additions
Pengurangan/Disposals
Reklasifikasi/Reclassifications
Anakperusahaan baru
dan yangdilepas/New anddisposed
subsidiaries
Pada akhirperiode/
At end ofperiod
Harga perolehan/ Acquisition cost/nilai revaluasi revalued amount
Tanah 1,752,234 78,816 (15,604) 39,592 - 1,855,038 LandBangunan dan fasilitasnya 2,165,758 103,451 (25,825) 315,793 - 2,559,177 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 4,617,688 215,763 (514,288) 1,618,181 - 5,937,344 Machinery and equipmentAlat-alat pengangkutan 314,056 101,257 (22,682) 69,850 186 462,667 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 990,142 181,297 (45,212) 24,280 99 1,150,606 Furniture and office
equipmentTanaman menghasilkan 1,221,470 14,411 (4,724) 864 - 1,232,021 Mature plantationsAktiva yang disewakan: Assets for lease:
- Alat -alat pengangkutan 1,219,572 630,718 (208,113) - - 1,642,177 - Transportationequipment
- Peralatan kantor 315,840 51,165 (35,787) - - 331,218 - Office equipment- Alat -alat berat 28,499 33,992 (1,055) - - 61,436 - Heavy equipment
Aktiva kerjasama operasi - 2,501 - 14,157 - 16,658 Joint operation assetsAktiva sewa guna usaha 787,519 997,824 (20,874) - - 1,764,469 Assets under finance leasesAktiva dalam penyelesaian: Assets under construction:
- Bangunan dan mesin 361,862 2,663,956 (1,623) (2,136,176) - 888,019 - Buildings and machinery- Tanaman belum menghasilkan 21,385 83,112 - (2,903) - 101,594 - Immature plantations
13,796,025 5,158,263 (895,787) (56,362) 285 18,002,424Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationTanah (356) - - - - (356) LandBangunan dan fasilitasnya (794,409) (126,969) 18,664 7,149 - (895,565) Buildings and improvementsMesin dan peralatan (2,316,591) (700,959) 59,386 30,776 - (2,927,388) Machinery and equipmentAlat-alat pengangkutan (180,170) (61,301) 14,665 (29,738) (127) (256,671) Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor (664,957) (159,804) 41,810 (3,978) (48) (786,977) Furniture and office
equipmentTanaman menghasilkan (381,975) (61,407) 2,746 - - (440,636) Mature plantationsAktiva yang disewakan: Assets for lease:
- Alat -alat pengangkutan (339,021) (211,849) 126,336 - - (424,534) - Transportationequipment
- Peralatan kantor (214,282) (49,753) 32,888 - - (231,147) - Office equipment- Alat -alat berat (3,516) (8,680) 88 - - (12,108) - Heavy equipment
Aktiva kerjasama operasi - (3,621) - - - (3,621) Joint operation assetsAktiva sewa guna usaha (352,608) (191,262) 16,007 - - (527,863) Assets under finance leases
(5,247,885) (1,575,605) 312,590 4,209 (175) (6,506,866)Nilai buku bersih 8,548,140 11,495,558 Net book value
Rincian keuntungan pelepasan aktiva tetap adalahsebagai berikut:
Details of gain from the disposal of fixed assetsare as follows:
2006 2005
Harga jual 416,805 680,500 ProceedsNilai buku bersih (300,232) (583,197) Net book valueKeuntungan yang ditangguhkan (1,707) (26,054) Deferred gain from sale-and-
atas transaksi penjualan leaseback transactionsdan penyewaan kembali
Keuntungan yang ditangguhkan - (16,208) Deferred gain fromatas penjualan tanah sale of land
114,866 55,041
Penambahan aktiva tetap terdiri dari: Additions to fixed assets consist of:
2006 2005
Perolehan 3,551,631 4,446,332 AcquisitionsPindahan dari uang muka 263,150 711,963 Transfer from advance
paymentsSelisih kurs karena penjabaran (33) (32) Exchange differences due to
laporan keuangan financial statementstranslation
3,814,748 5,158,263
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 52 - Page
10. AKTIVA TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)
Penambahan akumulasi penyusutan terdiri dari: Additions to accumulated depreciation consistof:
2006 2005
Penyusutan 1,929,852 1,575,949 DepreciationSelisih kurs karena penjabaran (35) (344) Exchange differences due to
laporan keuangan financial statementstranslation
1,929,817 1,575,605
Penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation was allocated as follows:
2006 2005
Beban pokok pendapatan 1,607,563 1,290,609 Cost of revenueBeban usaha 313,044 282,502 Operating expensesPerkebunan plasma dan tanaman 9,245 2,838 Plasma and immature
belum menghasilkan plantations1,929,852 1,575,949
Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak GunaBangunan dan Hak Guna Usaha yang dapatdiperbaharui dengan masa yang berakhir antaratahun 2007 - 2099. Sebagian hak atas tanahsedang dalam proses perpanjangan/pembaharuandan pengurusan balik nama menjadi atas namaPerseroan dan anak perusahaan.
Land rights are held under renewable “HakGuna Bangunan” and “Hak Guna Usaha” titles,which expire between 2007 and 2099. TheCompany and certain subsidiaries are in theprocess of transferring certain land rights totheir names and extending/renewing the titlesof certain land rights.
Bangunan dan mesin dalam penyelesaiandiperkirakan akan selesai antara tahun 2007 dan2008.
Buildings and machinery under construction areestimated to be completed between 2007 and2008.
Pada tanggal 31 Desember 2006, aktiva tetaptertentu dengan nilai buku sejumlah Rp 3,75 triliun(2005: Rp 3,60 triliun) dijaminkan untuk pinjamanjangka pendek, pinjaman bank dan pinjaman lain-lain jangka panjang, hutang obligasi, dan hutangsewa guna usaha (lihat Catatan 13, 18e, 19, dan20).
As at 31 December 2006, certain fixed assetswith a net book value of Rp 3.75 trillion (2005:Rp 3.60 trillion) have been used as collateral forshort -term loans, long-term bank loans andother loans, bonds and obligations underfinance leases (refer to Notes 13, 18e, 19, and20).
Pada tanggal 31 Desember 2006, aktiva tetapPerseroan dan anak perusahaan telahdiasuransikan terhadap risiko kebakaran danrisiko lainnya dengan nilai pertanggungan setaradengan Rp 14,87 triliun (2005: setara dengan Rp13,34 triliun) yang menurut pendapat manajemencukup untuk menutup kemungkinan kerugian.
As at 31 December 2006, certain fixed assets ofthe Company and subsidiaries are covered byinsurance against loss by fire and other risksequivalent to Rp 14.87 trillion (2005: equivalentto Rp 13.34 trillion), which managementbelieves provides adequate cover for possibleloss.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 53 - Page
11. GOODWILL 11. GOODWILL
2006 2005Harga perolehan Acquisition costPada awal periode 1,088,353 967,774 At beginning of periodPenambahan 5,919 124,159 AdditionsAnak perusahaan baru (2,227) - New subsidiaryAnak perusahaan yang dilepas - (3,580) Disposed subsidiary
Pada akhir periode 1,092,045 1,088,353 At end of period
Akumulasi amortisasi Accumulated amortisationdan penurunan nilai and impairment
Pada awal periode (329,705) (261,725) At beginning of periodPenambahan (51,604) (71,560) AdditionsAnak perusahaan baru 201 - New subsidiaryAnak perusahaan yang dilepas - 3,580 Disposed subsidiary
Pada akhir periode (381,108) (329,705) At end of period
Nilai buku bersih 710,937 758,648 Net book value
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan ataskerugian penurunan nilai sudah memadai.
Management is of the view that the provisionfor impairment loss is adequate.
12. AKTIVA LAIN-LAIN 12. OTHER ASSETS
2006 2005
Aktiva yang belum digunakan 303,744 298,565 Assets not yet used indalam usaha operations
Beban tangguhan 117,886 118,482 Deferred chargesUang muka perkebunan 96,693 54,601 Advances for plasma
plasma, bersih plantations, netLain-lain 43,572 32,757 Others
561,895 504,405
Aktiva yang belum digunakan dalam usahaterutama terdiri dari tanah yang akan digunakan dimasa datang. Manajemen berpendapat bahwatidak terdapat penurunan atas nilai tercatat tanahtersebut.
Assets not yet used in operations mainlyconsist of land acquired for future use.Management believes that there has been noimpairment in the carrying value of the land.
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK 13. SHORT-TERM LOANS
2006 2005
Perseroan 1,250,800 600,000 The CompanyAnak perusahaan 1,681,850 2,080,483 Subsidiaries
2,932,650 2,680,483
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 54 - Page
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Perseroan The Company
Perseroan memiliki Perjanjian Fasilitas SyndicatedRevolving dengan bank asing dan lokal. Fasilitastersebut terdiri dari fasilitas A sejumlah USD 170juta dan fasilitas B sejumlah Rp 600 miliar.Fasilitas tersebut dikelola oleh ABN AMRO BankN.V., BNP Paribas, Citigroup Global Market AsiaLimited, Standard Chartered Bank, SumitomoMitsui Banking Corporation, dan The Hongkongand Shanghai Banking Corporation Ltd. Fasilitastersebut dapat digunakan hingga bulan November2007.
The Company has a Syndicated RevolvingFacilities Agreement with overseas and localbanks. The facility comprises facility A of USD170 million and facility B of Rp 600 billion. Thefacilities were arranged by ABN AMRO BankN.V., BNP Paribas, Citigroup Global MarketAsia Limited, Standard Chartered Bank,Sumitomo Mitsui Banking Corporation, and TheHongkong and Shanghai Banking CorporationLtd. The facilities are available up to November2007.
Tingkat bunga per tahun untuk fasilitas A adalahSIBOR + 2,5%, sedangkan untuk fasilitas Badalah SBI + 2,5%.
Facility A bears interest at the rate of SIBOR +2.5% per annum, while facility B bears interestat the rate of SBI + 2.5% per annum.
Sesuai dengan perjanjian pinjaman ini, Perseroandiharuskan untuk mempertahankan beberaparasio keuangan sebagai berikut:
In accordance with the terms of this facility, theCompany is required to maintain certainfinancial ratios as follows:
Pinjaman Konsolidasian Bersih, kapanpun,tidak pernah melebihi 150% dari KekayaanBersih Berwujud Konsolidasian; danRasio Kecukupan Bunga Konsolidasian tidaklebih kecil dari 3:1 dalam setiap periodekeuangan.
Consolidated Net Borrowings shall not, atany time, exceed 150% of ConsolidatedTangible Net Worth; andConsolidated Interest Coverage Ratio shallnot, during any financial period, be lessthan 3:1.
Jumlah pinjaman pada tanggal 31 Desember 2006adalah Rp 1,25 triliun (2005: Rp 600 miliar).Pinjaman tersebut akan jatuh tempo padabeberapa tanggal di tahun 2007.
Total outstanding loans as at 31 December2006 amounted to Rp 1.25 trillion (2005: Rp600 billion). The loans will be due on a varietyof dates in 2007.
Anak perusahaan Subsidiaries
2006 2005Rupiah: Rupiah:PT Bank Central Asia Tbk 419,962 305,000 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 195,597 220,991 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Rabobank International 147,750 - PT Bank Rabobank
Indonesia International IndonesiaThe Hongkong and Shanghai 102,500 150,000 The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd Banking Corporation LtdPT Bank Negara Indonesia 98,542 23,839 PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (Persero) TbkJPMorgan Chase Bank N.A. 95,000 50,000 JPMorgan Chase Bank N.A.PT Bank BNP Paribas 80,000 100,000 PT Bank BNP Paribas
Indonesia IndonesiaPT Bank NISP Tbk 59,020 25,000 PT Bank NISP TbkPT Bank DBS Indonesia 50,000 300,000 PT Bank DBS Indonesia
Saldo dipindahkan 1,248,371 1,174,830 Carried forward balance
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 55 - Page
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Anak perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)
2006 2005
Rupiah: (lanjutan) Rupiah: (continued)Saldo pindahan 1,248,371 1,174,830 Brought forward balanceABN Amro Bank N.V. 50,000 - ABN Amro Bank N.V.Citibank N.A. 30,000 38,500 Citibank N.A.PT Bank Finconesia 25,000 - PT Bank FinconesiaPT Bank Sumitomo Mitsui 10,000 70,200 PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia IndonesiaPT Bank Ekonomi Raharja 3,148 10,000 PT Bank Ekonomi RaharjaPT Bank China Trust Indonesia - 100,000 PT Bank China Trust IndonesiaPT Bank Panin Tbk - 90,000 PT Bank Panin TbkStandard Chartered Bank - 40,000 Standard Chartered BankThe Bank of Tokyo - - 20,000 The Bank of Tokyo -
Mitsubishi UFJ Ltd (dahulu Mitsubishi UFJ Ltd (formerlyPT Bank UFJ Indonesia) PT Bank UFJ Indonesia)
PT Bank Mizuho Indonesia - 19,000 PT Bank Mizuho Indonesia
1,366,519 1,562,530USD: USD:Standard Chartered Bank 65,395 - Standard Chartered BankThe Sumitomo Trust & Banking 54,120 117,960 The Sumitomo Trust & Banking
Co Ltd Co LtdLehman Brothers Commercial 50,707 55,260 Lehman Brothers Commercial
Corporation Asia Ltd Corporation Asia LtdPT Bank Niaga Tbk 10,824 - PT Bank Niaga TbkPT Bank DBS Indonesia 7,135 98,300 PT Bank DBS IndonesiaCredit Suisse First Boston 4,510 4,915 Credit Suisse First Boston
International InternationalPT Bank Sumitomo Mitsui 2,721 - PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia IndonesiaCitibank N.A. - 78,640 Citibank N.A.PT Bank Negara Indonesia - 28,485 PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (Persero) Tbk195,412 383,560
JPY: JPY:PT Bank Central Asia Tbk 75,947 57,991 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Danamon 43,972 76,402 PT Bank Danamon
Indonesia Tbk Indonesia Tbk119,919 134,393
1,681,850 2,080,483
Pinjaman jangka pendek yang disebutkan di atasdibebani suku bunga tahunan sebagai berikut:
The above short -term loans attracted interest atthe following annual rates:
2006 2005
Rupiah 7.22% - 16.75% 8.80% - 19.80% RupiahUSD 2.15% - 7.92% 2.15% - 6.50% USDJPY 1.15% - 1.33% 1.15% - 2.34% JPY
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 56 - Page
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Anak perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)
Anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasiokeuangan, sesuai dengan perjanjian.
The subsidiaries should comply with certaincovenants, such as financial ratio covenants,according to the loan agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2006, pinjamanjangka pendek sejumlah USD 8,8 juta, JPY 1,58miliar, dan Rp 1,11 triliun atau setara dengan Rp1,31 triliun (2005: USD 20,9 juta, JPY 1,6 miliar,dan Rp 1,08 triliun atau setara dengan Rp 1,41triliun) yang diperoleh anak perusahaan langsungdan tidak langsung tertentu dijamin denganpiutang usaha, persediaan, piutang pembiayaankonsumen, investasi bersih dalam sewa gunausaha, dan aktiva tetap dari anak perusahaanlangsung dan tidak langsung yang bersangkutan,“Letter of Awareness” serta jaminan perusahaandari Perseroan, anak perusahaan, dan parapemegang saham asing anak perusahaan tertentu(lihat Catatan 4, 6, 8a, 8b, 10, dan 35a).
As at 31 December 2006, short-term loansamounting to USD 8.8 million, JPY 1.58 billionand Rp 1.11 trillion, equivalent to Rp 1.31trillion (2005: USD 20.9 million, JPY 1.6 billionand Rp 1.08 trillion, equivalent to Rp 1.41trillion) obtained by certain direct and indirectsubsidiaries are secured by trade receivables,inventories, consumer financing receivables,net investment in direct financing leases, andfixed assets of the respective direct and indirectsubsidiaries, “Letter of Awareness” andcorporate guarantees issued by the Company,subsidiaries and foreign shareholders of certainsubsidiaries (refer to Notes 4, 6, 8a, 8b, 10, and35a).
Informasi lain mengenai pinjaman jangka pendekadalah sebagai berikut:
Further information relating to the short -termloans is as follows:
Kreditur/Lenders Jadwal pengembalian/Repayment schedule
PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2007PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 27 Agustus/August 2007ABN Amro Bank N.V. 9 Maret/March 2007PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2007PT Bank Rabobank International Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2007PT Bank DBS Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2007PT Bank NISP Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2007Citibank N.A. 10 Maret/March 2007PT Bank BNP Paribas Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2007JPMorgan Chase Bank N.A. Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2007The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2007PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2007PT Bank Finconesia 20 Juli/July 2007PT Bank Ekonomi Raharja 31 Desember/December 2007PT Bank Niaga Tbk 30 Maret/March 2007PT Bank Danamon Indonesia Tbk 31 Januari/January 2007Standard Chartered Bank 30 Oktober/October 2007The Sumitomo Trust & Banking Co Ltd 26 Januari/January 2007Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Ltd Hingga tanggal laporan keuangan konsolidasian ini
belum ada perjanjian dengan kreditur sehubungandengan penjadwalan ulang pinjaman ini/As at thedate of the consolidated financial statement anagreement has not been reached with the creditoron the rescheduling of this debt
Credit Suisse First Boston International Hingga tanggal laporan keuangan konsolidasian inibelum ada perjanjian dengan kreditur sehubungandengan penjadwalan ulang pinjaman ini/As at thedate of the consolidated financial statement anagreement has not been reached with the creditoron the rescheduling of this debt
PT ANZ Panin Bank 22 Januari/January 2007
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 57 - Page
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Anak perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)
Pada tahun 2002, PT Federal Izumi Manufacturing(“FIM”) tidak dapat memenuhi rasio keuangannyadan tidak melakukan pembayaran pokok pinjamanberikut bunga yang telah jatuh tempo. Jumlahpinjaman yang belum dibayar pada tanggal 31Desember 2006 adalah USD 6,1 juta atau setaradengan Rp 55 miliar (2005: USD 6,1 juta atausetara dengan Rp 60,2 miliar). Sampai dengantanggal laporan keuangan konsolidasian, FIMmasih dalam tahap negosiasi dengan pihak kredituruntuk merestrukturisasi hutang tersebut.
In 2002, PT Federal Izumi Manufacturing (“FIM”)failed to meet its financial ratios and has notrepaid overdue loan principal and interest. Theloan balance in default as at 31 December 2006amounts to USD 6.1 million, equivalent to Rp 55billion (2005: USD 6.1 million, equivalent to Rp60.2 billion). As at the date of the consolidatedfinancial statements, FIM is still negotiating withits creditors to restructure its loans.
Pada tanggal 31 Desember 2006, PT GemalaKempa Daya (“GKD”) tidak dapat memenuhibeberapa rasio keuangan yang telah ditetapkan.
As at 31 December 2006, PT Gemala KempaDaya (“GKD”) failed to meet certain financialratio requirements.
14. HUTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES
2006 2005
Pihak yang mempunyai hubungan 1,102,343 1,057,674 Related partiesistimewa (lihat Catatan 32h) (refer to Note 32h)
Pihak ketiga: Third parties:Rupiah 1,024,196 1,733,774 RupiahMata uang asing 2,487,727 2,481,745 Foreign currencies
3,511,923 4,215,519Bagian jangka pendek (2,748,419) (3,389,416) Current portion
Bagian jangka panjang 763,504 826,103 Non-current portion
Hutang usaha berasal dari pembelian barang danjasa.
Trade payables arise from the purchases ofgoods and services.
Rincian hutang usaha dalam mata uang asingadalah sebagai berikut:
Details of trade payables in foreign currenciesare as follows:
2006 2005Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/
Original currency Rp equivalent Original currency Rp equivalent
USD 252,871,684 2,280,903 232,532,738 2,285,797 USDJPY 2,874,998,896 217,911 2,066,046,002 172,353 JPYEUR 3,095,796 36,710 2,551,513 29,750 EURGBP 11,867 210 - - GBPLain-lain * 1,185,587 10,694 2,547,280 25,041 Others *
Jumlah 2,546,428 2,512,941 Total
*) Hutang usaha dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlahyang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggalneraca.
*) Trade payables denominated in other foreign currencies are presented asUSD equivalents using the exchange rate prevailing at the balance sheetsdate.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 58 - Page
15. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 15. OTHER LIABILITIES
2006 2005
Pendapatan ditangguhkan 1,145,371 1,074,115 Unearned incomeUang jaminan pembelian dari 487,017 475,368 Purchase guarantees from
pelanggan dan uang muka customers and salespenjualan advances
Estimasi klaim asuransi 173,955 165,884 Estimated insurance claimsKewajiban anjak piutang 139,779 500,199 Factoring payablesHutang derivatif 149,044 10,511 Derivative payablesLain-lain 442,519 520,422 Others
2,537,685 2,746,499Bagian lancar (2,030,825) (2,145,634) Current portion
Bagian tidak lancar 506,860 600,865 Non-current portion
Bagian tidak lancar terdiri dari: Non-current portion consists of:
2006 2005
Pihak yang mempunyai hubungan 25,784 31,298 Related partiesistimewa (lihat Catatan 32j) (refer to Note 32j)
Pihak ketiga 481,076 569,567 Third parties
506,860 600,865
16. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 16. ACCRUED EXPENSES
2006 2005
Komisi penjualan 285,447 306,469 Sales commissionsBeban bunga 170,659 135,656 Interest expensesIklan dan promosi 118,553 155,729 Advertising and promotionImbalan kerja 51,885 51,413 Employee benefitsDistribusi 63,442 46,225 DistributionLain-lain (masing-masing 477,381 219,375 Others (below Rp 50 billion
di bawah Rp 50 miliar) each)1,167,367 914,867
17. KEWAJIBAN DIESTIMASI 17. PROVISIONS
2006 2005
Kewajiban imbalan kerja 522,294 423,616 Employee benefits obligationKewajiban diestimasi atas rencana 4,085 4,085 Provision for planned
divestasi anak perusahaan divestment of subsidiaries526,379 427,701
Bagian jangka pendek (33,988) (14,247) Current portion
Bagian jangka panjang 492,391 413,454 Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 59 - Page
17. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 17. PROVISIONS (continued)
Kewajiban imbalan kerja Employee benefits obligation
Kewajiban imbalan kerja yang diakui di neracakonsolidasian adalah sebagai berikut:
The employee benefits obligation recognised inthe consolidated balance sheets is determinedas follows:
2006 2005
Imbalan pensiun dan pasca 367,285 310,818 Pension and other post-kerja lainnya employment benefits
Imbalan jangka panjang 155,009 112,798 Other long-term benefitslainnya
522,294 423,616
Beban bersih yang diakui di laporan laba rugikonsolidasian adalah sebagai berikut:
The net expense is recognised in theconsolidated statements of income as follows:
2006 2005
Imbalan pensiun dan pasca 108,914 159,680 Pension and other post-kerja lainnya employment benefits
Imbalan jangka panjang 73,888 128,268 Other long-term benefitslainnya
182,802 287,948
Kewajiban imbalan kerja dihitung oleh PT SentraJasa Aktuaria dan PT Padma Radya Aktuaria,aktuaris independen, dalam laporan aktuariamasing-masing tertanggal 15 Januari 2007 dan 5Januari 2007.
The employee benefits obligation is based oncalculations by PT Sentra Jasa Aktuaria andPT Padma Radya Aktuaria, independentactuaries, in actuarial reports dated 15January 2007 and 5 January 2007,respectively.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalahsebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used areas follows:
2006 2005
Tingkat diskonto 11% 11% Discount rateHasil aktiva program yang 10% 10% Expected return on plan assets
diharapkanKenaikan di masa datang 9% 8% Future salary increases
Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya Pension and other post-employment benefits
Sebelum tanggal 6 September 2005, Perseroandan anak perusahaan menyelenggarakanprogram pensiun manfaat pasti untuk seluruhkaryawan tetapnya yang dikelola oleh DanaPensiun Astra. Sejak tanggal 6 September 2005,Perseroan dan anak perusahaan memiliki duajenis program pensiun, yaitu program pensiunimbalan pasti dan program pensiun iuran pasti.
Prior to 6 September 2005, the Company andsubsidiaries had a defined benefit pension plancovering all permanent employees which wasmanaged by “Dana Pensiun Astra”. From6 September 2005, the Company’s andsubsidiaries’ pension arrangements werereorganised to include both a defined benefitpension plan and a defined contributionpension plan.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 60 - Page
17. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 17. PROVISIONS (continued)
Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya(lanjutan)
Pension and other post-employment benefits(continued)
Sejak tanggal 6 September 2005, Dana PensiunAstra dilanjutkan menjadi “Dana Pensiun AstraSatu”, yang khusus menangani program pensiunimbalan pasti, yang ditujukan untuk karyawanyang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astrasebelum atau pada tanggal 20 April 1992.Sedangkan program pensiun iuran pasti dikelolaoleh “Dana Pensiun Astra Dua” ditujukan untukkaryawan yang menjadi peserta Dana PensiunAstra sesudah tanggal 20 April 1992.
Effective from 6 September 2005, DanaPensiun Astra was continued under a newscheme called “Dana Pensiun Astra Satu”,specifically designed for the defined benefitpension plan, which is designated for allemployees who became members of “DanaPensiun Astra” on or before 20 April 1992. Thedefined contribution pension plan is managedby “Dana Pensiun Astra Dua” and isdesignated for employees who becamemembers of Dana Pensiun Astra after 20 April1992.
Kewajiban imbalan pensiun dan pasca kerjalainnya yang diakui di neraca konsolidasianadalah sebagai berikut:
The pension and other post-employmentbenefits obligations recognised in theconsolidated balance sheets are determined asfollows:
2006 2005
Nilai kini kewajiban 979,636 758,535 Present value of obligationNilai wajar aktiva program (423,822) (352,830) Fair value of plan assets
555,814 405,705(Kerugian)/keuntungan aktuarial (9,685) 94,776 Unrecognised actuarial
yang belum diakui (losses)/gainsBiaya jasa lalu yang belum diakui (178,844) (189,663) Unrecognised past service
costs367,285 310,818
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugikonsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the consolidatedstatements of income are as follows:
2006 2005
Biaya jasa kini 55,641 69,333 Current service costBiaya bunga 82,236 112,725 Interest costHasil aktiva program yang (35,212) (48,297) Expected return on plan assets
diharapkanKeuntungan aktuarial bersih yang (4,405) (171,631) Net actuarial gain recognised
diakui selama periode berjalan during the periodBiaya jasa lalu 16,993 37,683 Past service costs(Keuntungan)/kerugian atas (6,339) 159,867 (Gains)/losses on settlement
penyelesaian108,914 159,680
Hasil aktual aktiva program pensiun manfaat pastiadalah Rp 45,2 miliar (2005: Rp 33,4 miliar).
The actual return on plan assets of the definedbenefit pension plan was Rp 45.2 billion (2005:Rp 33.4 billion).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 61 - Page
17. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 17. PROVISIONS (continued)
Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya(lanjutan)
Pension and other post-employment benefits(continued)
Mutasi kewajiban yang diakui pada neracakonsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements in the liability recognised in theconsolidated balance sheets are as follows:
2006 2005
Pada awal periode 310,818 236,554 At beginning of periodJumlah yang dibebankan pada 108,914 159,680 Expenses charged in the
laporan laba rugi konsolidasian consolidatedstatements of income
Iuran/imbalan yang dibayarkan (61,987) (85,416) Contributions/benefits paidAnak perusahaan baru 8,259 - New subsidiaryAnak perusahaan yang dilepas (3,116) - Disposed subsidiaryTransfer dari perusahaan asosiasi 4,397 - Transfer from associates
Pada akhir periode 367,285 310,818 At end of period
Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits
Kewajiban imbalan jangka panjang lainnya yangdiakui di neraca konsolidasian adalah sebagaiberikut:
Other long-term benefit obligations recognisedin the consolidated balance sheets aredetermined as follows:
2006 2005Nilai kini kewajiban 160,479 112,798 Present value of obligationsKerugian aktuarial yang (5,470) - Unrecognised actuarial loss
belum diakui155,009 112,798
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugikonsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the consolidatedstatements of income are as follows:
2006 2005Biaya jasa kini 26,941 28,357 Current service costBiaya bunga 12,189 10,371 Interest costKerugian aktuarial bersih yang 37,690 26,809 Net actuarial loss recognised
diakui selama periode berjalan during the periodKeuntungan atas penyelesaian (2,932) - Gain on settlementBiaya jasa lalu - 62,731 Past service cost
73,888 128,268
Mutasi kewajiban yang diakui pada neracakonsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements in the liability recognised in theconsolidated balance sheets are as follows:
2006 2005Pada awal periode 112,798 11,501 At beginning of periodJumlah yang dibebankan pada 73,888 128,268 Expenses charged in the
laporan laba rugi consolidated statementskonsolidasian of income
Iuran/imbalan yang dibayarkan (32,050) (26,971) Contributions/benefits paidAnak perusahaan baru 1,197 - New subsidiaryAnak perusahaan yang dilepas (868) - Disposed subsidiaryTransfer dari perusahaan asosiasi 44 - Transfer from associates
Pada akhir periode 155,009 112,798 At end of period
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 62 - Page
18. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG
18. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS
2006 2005*
Pinjaman hasil restrukturisasi 114,605 132,551 Restructured loansPinjaman bank lainnya 3,884,318 3,479,911 Other bank loansPinjaman dari pihak ketiga 1,118,480 248,859 Third party loansPembiayaan bersama 8,873,660 14,180,804 Joint financing with recourse
with recourse13,991,063 18,042,125
Bagian jangka pendek (7,062,005) (8,524,302) Current portion
Bagian jangka panjang 6,929,058 9,517,823 Non-current portion
*) Dinyatakan kembali, lihat Catatan 2g. *) As restated, refer to Note 2g.
a. Pinjaman hasil restrukturisasi - Anakperusahaan
a. Restructured loans - Subsidiaries
Rincian pinjaman hasil restrukturisasi anakperusahaan adalah sebagai berikut:
Details of restructured loans of subsidiariesare as follows:
2006 2005Jangka Jangka Jangka Jangka
Debitur/ Jumlah/ pendek/ panjang/ Jumlah/ pendek/ panjang/Borrowers Total Current Non-current Total Current Non-current
USDPT FSCM Manufacturing Indonesia 52,091 9,020 43,071 61,683 4,915 56,768
(2006: USD 5,8 juta/USD 5.8 million,2005: USD 6,3 juta/USD 6.3 million)
RupiahPT FSCM Manufacturing Indonesia 1,575 273 1,302 1,711 136 1,575
JPYPT Astra Nissan Diesel Indonesia 60,939 11,369 49,570 69,157 2,086 67,071
(2006: JPY 804 juta/JPY 804 million,2005: JPY 829 juta/JPY 829 million)
Jumlah/Total 114,605 20,662 93,943 132,551 7,137 125,414
Informasi lain mengenai pinjaman hasilrestrukturisasi tersebut adalah sebagaiberikut:
Other information relating to restructuredloans is as follows:
RestrukturisasiDebitur/ pada tahun/ Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/
Borrowers Restructured in Repayment schedule Interest ratesUSDPT FSCM Manufacturing Indonesia 2004 12 cicilan/instalments (2004 - 2009) SIBOR + 2.125% - 2.25%
RupiahPT FSCM Manufacturing Indonesia 2004 12 cicilan/instalments (2004 - 2009) Rata-rata bunga deposito
Rupiah berjangka 3 bulandengan maksimum 35%per tahun/
Average 3 months timedeposits interest withmaximum of35% per annum.
JPYPT Astra Nissan Diesel Indonesia 2004 9 cicilan/instalments (2004 - 2011) Japanese long-term prime
rate + 1% - 2%
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 63 - Page
18. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)
a. Pinjaman hasil restrukturisasi - Anakperusahaan (lanjutan)
a. Restructured loans - Subsidiaries(continued)
Pada tanggal 29 September 2004, PT FSCMManufacturing Indonesia (“FSCM”), anakperusahaan tidak langsung, telah berhasilmerestrukturisasi kembali pinjamannyasejumlah USD 7,8 juta dan Rp 2,1 miliar.Sehubungan dengan restrukturisasi ini, FSCMtelah membayar kembali sejumlah USD 375ribu dan Rp 102 juta pada tanggal penutupanperjanjian restrukturisasi. Sisanya diangsurselama 5 tahun hingga tanggal 31 Desember2009. Pada tanggal 31 Desember, saldopinjaman terhutang adalah sebesar USD 5,8juta (2005: USD 6,3 juta).
On 29 September 2004, PT FSCMManufacturing Indonesia (“FSCM”), anindirect subsidiary, restructured debt ofUSD 7.8 million and Rp 2.1 billion. Inaccordance with the restructuring, FSCMrepaid USD 375 thousand and Rp 102million on the closing date of therestructuring agreement. The remainingbalance will be paid over 5 years to 31December 2009. As at 31 December 2006,the outstanding debt amounted toUSD 5.8 million (2005: USD 6.3 million).
PT Astra Nissan Diesel Indonesia, anakperusahaan, membiayai kembali pinjamannyadengan Marubeni Corporation (“MC”),Jepang, sejumlah JPY 1,66 miliar. Pada tahun2004, MC menyetujui untuk memperpanjangjadwal pembayaran pinjaman tersebut sampaidengan tanggal 20 Desember 2011.
PT Astra Nissan Diesel Indonesia, asubsidiary, had refinanced a loan withMarubeni Corporation (“MC”), Japan, in anamount of JPY 1.66 billion. In 2004, MCagreed to extend the repayment scheduleto 20 December 2011.
b. Pinjaman bank lainnya b. Other bank loans2006 2005
Jangka Jangka Jangka JangkaJumlah/ pendek/ panjang/ Jumlah/ pendek/ panjang/
Kreditur/Lenders Total Current Non-current Total Current Non-current
Pihak yang mempunyai hubunganistimewa/related party:- Kredit investasi Rupiah/
Rupiah investment creditPT Bank Permata Tbk - - - 4,875 1,500 3,375
(lihat Catatan/refer to Note 32i)
Pihak ketiga/third parties:- Kredit investasi USD/
USD investment creditStandard Chartered Bank 1,935,579 1,144,638 790,941 491,500 103,215 388,285
(2006: USD 214,59 juta/USD 214.59 million, 2005:USD 50 juta/USD 50 million)
The Sumitomo Mitsui Banking 270,600 90,200 180,400 914,190 226,090 688,100Corporation (2006: USD 30 juta/USD 30 million, 2005: USD 93juta/USD 93 milion)
PT Bank UOB Indonesia 94,710 54,120 40,590 147,450 44,235 103,215(2006: USD 10,5 juta/USD 10.5 million,2005: USD 15 juta/USD 15 million)
Nordea Bank AB (Publ) 90,767 42,147 48,620 - - -(2006: USD 10,06 juta/USD 10.06million, 2005: Nihil/Nil )
The Hongkong and Shanghai Banking 44,198 25,256 18,942 68,810 20,643 48,167Corporation Ltd (2006: USD 4,9 juta/USD 4.9 million, 2005: USD 7 juta/USD 7 million)
Saldo dipindahkan/ 2,435,854 1,356,361 1,079,493 1,621,950 394,183 1,227,767carried forward balance
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 64 - Page
18. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)
b. Pinjaman bank lainnya (lanjutan) b. Other bank loans (continued)
2006 2005Jangka Jangka Jangka Jangka
Jumlah/ pendek/ panjang/ Jumlah/ pendek/ panjang/Kreditur/Lenders Total Current Non-current Total Current Non-current
Pihak ketiga/third parties:(lanjutan/continued)Saldo pindahan/Brought forward balance 2,435,854 1,356,361 1,079,493 1,621,950 394,183 1,227,767
- Kredit investasi USD/USD investment credit
The Sumitomo Trust & Banking 31,570 18,040 13,530 78,640 44,235 34,405Co Ltd (2006: USD 3,5 juta/USD 3.5 million, 2005: USD 8 juta/USD 8 million)
Bumiputera Commerce Bank Ltd 31,570 18,040 13,530 49,150 14,745 34,405(2006: USD 3,5 juta/USD 3.5 million,2005: USD 5 juta/USD 5 million)
Indover Bank 31,570 18,040 13,530 49,150 14,745 34,405(2006: USD 3,5 juta/USD 3.5 million,2005: USD 5 juta/USD 5 million)
PT Bank Resona Perdania 31,570 18,040 13,530 49,150 14,745 34,405(2006: USD 3,5 juta/USD 3.5 million,2005: USD 5 juta/USD 5 million)
RHB Bank 31,570 18,040 13,530 49,150 14,745 34,405(2006: USD 3,5 juta/USD 3.5 million,2005: USD 5 juta/USD 5 million)
PT Bank Niaga Tbk 26,046 7,442 18,604 - - -(2006: USD 2,89 juta/USD 2.89million ,2005: Nihil/Nil)
PT Bank Maybank Indocorp 18,942 10,824 8,118 29,490 8,847 20,643(2006: USD 2,1 juta/USD 2.1 million,2005: USD 3 juta/USD 3 million)
PT Bank Mizuho Indonesia 18,040 18,040 - - - -(2006: USD 2 juta/USD 2 million,2005: Nihil/Nil)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 13,074 4,714 8,360 - - -(2006: USD 1,45 juta/USD 1.45million, 2005: Nihil/Nil )
PT Bank Rabobank International - - - 156,666 49,150 107,516Indonesia (2006: Nihil/Nil2005: USD 15,9 juta/USD 15.9 million)
PT Bank Bukopin - - - 92,156 24,575 67,581(2006: Nihil/Nil,2005: USD 9,4 juta/USD 9.4 million)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - - - 32,439 16,711 15,728(2006: Nihil/Nil2005: USD 3,3 juta/USD 3.3 million)
American Express Bank Ltd - - - 23,630 8,468 15,162(2006: Nihil/Nil,2005: USD 2,4 juta/USD 2.4 million)
2,669,806 1,487,581 1,182,225 2,231,571 605,149 1,626,422- Kredit investasi Rupiah/
Rupiah investment creditPT Bank Central Asia Tbk 452,319 104,443 347,876 421,033 169,829 251,204PT Bank Danamon Indonesia Tbk 250,043 62,354 187,689 334,326 62,162 272,164PT Bank NISP Tbk 194,792 54,500 140,292 137,632 37,178 100,454The Hongkong and Shanghai Banking 105,000 - 105,000 150,000 150,000 -
Corporation LtdPT Bank Internasional Indonesia Tbk 100,000 10,000 90,000 100,000 100,000 -PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 57,501 8,904 48,597 - - -Standard Chartered Bank 40,000 40,000 - - - -PT Bank Negara Indonesia 10,921 10,921 - 55,588 36,592 18,996
(Persero) TbkPT Bank Niaga Tbk 3,936 1,017 2,919 - - -Citibank N.A. - - - 20,000 20,000 -PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk - - - 17,420 5,017 12,403PT Bank Finconesia - - - 7,466 2,724 4,742
1,214,512 292,139 922,373 1,243,465 583,502 659,963
Jumlah/Total 3,884,318 1,779,720 2,104,598 3,479,911 1,190,151 2,289,760
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 65 - Page
18. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)
b. Pinjaman bank lainnya (lanjutan) b. Other bank loans (continued)
Informasi lain mengenai pinjaman bank lainnyaadalah sebagai berikut:
Further information relating to other bankloans is as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates
Standard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2011) 7.22% - 14.50%The Sumitomo Mitsui Banking Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2008) 6.25% - 7.50%PT Bank UOB Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2008) 6.42% - 7.40%Nordea Bank AB (Publ) Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2009) 4.70% - 5.75%The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2008) 6.42% - 13.25%
Corporation LtdThe Sumitomo Trust & Banking Co Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2008) 6.42% - 7.40%Bumiputera Commerce Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2008) 6.42% - 7.40%Indover Bank Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2008) 6.42% - 7.40%PT Bank Resona Perdania Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2008) 6.42% - 7.40%RHB Bank Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2008) 6.42% - 7.40%PT Bank Niaga Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2010) 8.00% - 17.00%PT Bank Maybank Indocorp Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2008) 6.42% - 7.40%PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2009) 6.89% - 7.22%PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2010) 12.75% - 15.50%PT Bank Danamon Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2009) 13.50% - 17.00%PT Bank NISP Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2010) 13.23% - 18.00%PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2010) 14.00% - 15.00%PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2007) 12.00%PT Bank Internasional Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2009) 13.25% - 15.00%PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2007 - 2009) 6.10% - 6.22%
Lihat Catatan 18e untuk rincian jaminan ataspinjaman ini.
Refer to Note 18e for details of the securityfor the loans.
c. Pinjaman dari pihak ketiga c. Third party loans2006 2005
Jangka Jangka Jangka JangkaJumlah/ pendek/ panjang/ Jumlah/ pendek/ panjang/
Kreditur/Lenders Total Current Non-current Total Current Non-current
Kredit investasi USD/USD investment credit
Nederlandse Financierings-Maatschappij 902,000 160,356 741,644 - - -Voor Ontwikkelingslanden N.V.(2006: USD 100 juta/USD 100 million,2005: Nihil/Nil)
International Finance Corporation 216,480 - 216,480 235,920 - 235,920(2006: USD 24 juta/USD 24 million,2005: USD 24 juta/USD 24 million)
1,118,480 160,356 958,124 235,920 - 235,920
Kredit investasi JPY/JPY investment credit
Nissan Diesel Motor Co Ltd - - - 12,939 12,939 -(2006: Nihil/Nil,2005: JPY 155 juta/JPY 155 million)
Jumlah/Total 1,118,480 160,356 958,124 248,859 12,939 235,920
Informasi lain mengenai pinjaman dari pihakketiga adalah sebagai berikut:
Other information on third party loans is asfollows:
Jadwal pengembalian/Kreditur/Lenders Repayment schedule Tingkat bunga/Interest rates
Nederlandse Financierings- Beberapa cicilan/several instalments LIBOR + 1.85% - 2.30%Maatschappij Voor (2007 – 2011)Ontwikkelingslanden N.V.
International Finance 15 Juni/June 2013 LIBOR + 3%Corporation
Lihat Catatan 18e untuk rincian jaminan ataspinjaman ini.
Refer to Note 18e for details of the securityfor the loans.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 66 - Page
18. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)
d. Pembiayaan bersama with recourse d. Joint financing with recourse
2006 2005Pihak yang mempunyai Related party:
hubungan istimewa:PT Bank Permata Tbk - 2,741,978 PT Bank Permata Tbk
(lihat Catatan 32i) (refer to Note 32i)
Pihak ketiga: Third parties:PT Bank Mega Tbk 3,514,610 5,039,077 PT Bank Mega TbkPT GE Finance Indonesia 2,144,496 1,919,457 PT GE Finance IndonesiaPT Bank Negara Indonesia 1,192,227 1,589,293 PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (Persero) TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 988,674 789,579 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Niaga Tbk 494,929 403,549 PT Bank Niaga TbkPT Bank NISP Tbk 315,213 375,088 PT Bank NISP TbkPT Bank Central Asia Tbk 197,844 588,167 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Syariah Mega 14,743 - PT Bank Syariah Mega
Indonesia (dahulu Indonesia (formerlyPT Bank Tugu) PT Bank Tugu)
PT Bank Danamon 10,924 88,224 PT Bank DanamonIndonesia Tbk Indonesia Tbk
PT Bank Commonwealth - 381,070 PT Bank CommonwealthCitibank N.A. - 235,403 Citibank N.A.Lain-lain (masing-masing - 29,919 Others (below Rp 10 billion
dibawah Rp 10 miliar) each)8,873,660 11,438,826
8,873,660 14,180,804Bagian jangka pendek (5,101,267) (7,314,075) Current portion
Bagian jangka panjang 3,772,393 6,866,729 Non-current portion
e. Jaminan pinjaman e. Loan security
Pada tanggal 31 Desember 2006, pinjamantertentu sejumlah USD 187,7 juta dan Rp 1,21triliun atau setara dengan Rp 2,90 triliun(2005: USD 207 juta, JPY 155 juta, danRp 1,25 triliun atau setara dengan Rp 3,30triliun) yang diperoleh anak perusahaanlangsung dan tidak langsung tertentu dijamindengan piutang usaha, persediaan, piutangpembiayaan konsumen, investasi bersihdalam sewa guna usaha, dan aktiva tetap darianak perusahaan langsung dan tidaklangsung yang bersangkutan, serta jaminandari Perseroan, anak perusahaan, dan parapemegang saham asing anak perusahaantertentu (lihat Catatan 4, 6, 8a, 8b, dan 10).
As at 31 December 2006, loans amountingto USD 187.7 million and Rp 1.21 trillion,equivalent to Rp 2.90 trillion (2005:USD 207 million, JPY 155 million, andRp 1.25 trillion, equivalent to Rp 3.30trillion) obtained by certain direct andindirect subsidiaries are secured by tradereceivables, inventories, consumerfinancing receivables , net investment indirect financing leases, and fixed assets ofthe respective direct and indirectsubsidiaries , and corporate guaranteesissued by the Company, certain directsubsidiaries , and foreign shareholders ofcertain subsidiaries (refer to Notes 4, 6, 8a,8b, and 10).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 67 - Page
19. HUTANG OBLIGASI 19. BONDS
2006 2005Anak perusahaan SubsidiariesPT Astra Sedaya Finance 2,039,556 2,707,453 PT Astra Sedaya FinancePT Federal International 1,531,978 1,827,288 PT Federal International
Finance FinancePT Serasi Autoraya 157,328 187,718 PT Serasi AutorayaPT Astra Graphia Tbk 117,267 116,865 PT Astra Graphia Tbk
3,846,129 4,839,324Bagian jangka pendek (2,022,610) (2,018,502) Current portion
Bagian jangka panjang 1,823,519 2,820,822 Non-current portion
Anak perusahaan Subsidiaries
2006 2005PeringkatPefindo/ Jangka Jangka Jangka Jangka
Hutang obligasi/ Pefindo Jumlah/ pendek/ panjang/ Jumlah/ pendek/ panjang/Bonds Rating Total Current Non-current Total Current Non-current
Obligasi amortisasi idAA- 36,305 36,305 - 190,513 154,076 36,437Astra Sedaya Finance IIITahun 2003 denganTingkat Bunga Tetap
Obligasi amortisasi idAA- 212,181 181,234 30,947 478,990 256,694 222,296Astra Sedaya Finance IVTahun 2004 denganTingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance V idAA- 570,122 413,315 156,807 1,106,000 511,250 594,750Tahun 2004 denganTingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance VI idAA- 708,189 365,501 342,688 931,950 207,609 724,341Tahun 2005 denganTingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance VII idAA- 512,759 134,415 378,344 - - -Tahun 2006 denganTingkat Bunga Tetap
Obligasi amortisasi Federal idA+ 69,645 69,645 - 358,385 284,023 74,362International Finance IITahun 2003
Obligasi Federal International idA+ 199,575 199,575 - 297,873 99,291 198,582Finance III Tahun 2004
Obligasi Federal International idA+ 167,388 167,388 - 252,339 71,446 180,893Finance IV Tahun 2004
Obligasi Federal International idA+ 530,345 231,173 299,172 918,691 388,676 530,015Finance V Tahun 2005
Obligasi Federal International idA+ 565,025 178,675 386,350 - - -Finance VI Tahun 2006
Obligasi amortisasi Serasi idA- 157,328 45,384 111,944 187,718 45,437 142,281Autoraya I Tahun 2003dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Graphia I idA- 117,267 - 117,267 116,865 - 116,865Tahun 2003
3,846,129 2,022,610 1,823,519 4,839,324 2,018,502 2,820,822
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 68 - Page
19. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) 19. BONDS (continued)
Hutang obligasi/ Pokok obligasi/ Wali amanat/ Jatuh tempo/ Tingkat bunga/ Jaminan/Bonds Bond principal Trustee Maturity Interest rates Security
Obligasi amortisasi 380 ,000 PT Bank Rakyat 20 Mei/May 2007 13.50% Dijamin dengan jaminan fiducia dariAstra Sedaya Finance III Indonesia (Persero) Tbk piutang pembiayaan konsumen sejumlahTahun 2003 dengan 60% dari jumlah saldo pokok obligasiTingkat Bunga Tetap (lihat Catatan 8a)/
Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivablesamounting to 60% of the totaloutstanding bond principal(refer to Note 8a).
Obligasi amortisasi 375,000 PT Bank Rakyat 2007 - 2008 12.25% - 12.88% Dijamin dengan jaminan fiducia dariAstra Sedaya Finance IV Indonesia (Persero) Tbk piutang pembiayaan konsumen sejumlahTahun 2004 dengan 60% dari jumlah saldo pokok obligasiTingkat Bunga Tetap (lihat Catatan 8a)/
Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivablesamounting to 60% of the totaloutstanding bond principal(refer to Note 8a).
Obligasi Astra Sedaya Finance V 650,000 PT Bank Rakyat 2007 - 2008 10.63% - 11.25% Dijamin dengan jaminan fiducia dariTahun 2004 dengan Indonesia (Persero) Tbk piutang pembiayaan konsumen sejumlahTingkat Bunga Tetap 60% dari jumlah saldo pokok obligasi
(lihat Catatan 8a)/Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivablesamounting to 60% of the totaloutstanding bond principal(refer to Note 8a).
Obligasi Astra Sedaya Finance VI 770,000 PT Bank Rakyat 2007 - 2010 9.80% - 11.00% Dijamin dengan jaminan fiducia dariTahun 2005 dengan Indonesia (Persero) Tbk piutang pembiayaan konsumen sejumlahTingkat Bunga Tetap 60% dari jumlah saldo pokok obligasi
(lihat Catatan 8a)/Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivablesamounting to 60% of the totaloutstanding bond principal(refer to Note 8a).
Obligasi Astra Sedaya Finance VII 575,000 PT Bank Rakyat 2007 - 2009 13.05% - 14.20% Dijamin dengan jaminan fiducia dariTahun 2006 dengan Indonesia (Persero) Tbk piutang pembiayaan konsumen sejumlahTingkat Bunga Tetap 60% dari jumlah saldo pokok obligasi
(lihat Catatan 8a)/Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivablesamounting to 60% of the totaloutstanding bond principal(refer to Note 8a).
Obligasi amortisasi Federal 250,000 PT Bank Rakyat 5 Agustus/ 13.50% Dijamin dengan jaminan fiducia dariInternational Finance II Indonesia (Persero) Tbk August 2007 piutang pembiayaan konsumen sampaiTahun 2003 dengan 80% dari jumlah saldo pokok
obligasi (lihat Catatan 8a)/Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivablesup to 80% of the total outstandingbond principal (refer to Note 8a).
Obligasi Federal International 200,000 PT Bank Rakyat 2 April 2007 12.75% Dijamin dengan jaminan fiducia dariFinance III Tahun 2004 Indonesia (Persero) Tbk piutang pembiayaan konsumen sampai
dengan 60% dari jumlah saldo pokokobligasi (lihat Catatan 8a)/Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivablesup to 60% of the total outstandingbond principal (refer to Note 8a).
Obligasi Federal International 200,000 PT Bank Rakyat 15 September 2007 11.75% Dijamin dengan jaminan fiducia dariFinance IV Tahun 2004 Indonesia (Persero) Tbk piutang pembiayaan konsumen sampai
dengan 60% dari jumlah saldo pokokobligasi (lihat Catatan 8a)/Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivablesup to 60% of the total outstandingbond principal (refer to Note 8a).
Obligasi Federal International 600,000 PT Bank Rakyat 2007 - 2008 10.00% - 10.75% Dijamin dengan jaminan fiducia dariFinance V Tahun 2005 Indonesia (Persero) Tbk piutang pembiayaan konsumen sampai
dengan 60% dari jumlah saldo pokokobligasi (lihat Catatan 8a)/Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivablesup to 60% of the total outstandingbond principal (refer to Note 8a).
Obligasi Federal International 600,000 PT Bank Rakyat 2007 - 2009 13.75% - 14.75% Dijamin dengan jaminan fiducia dariFinance VITahun 2006 Indonesia (Persero) Tbk piutang pembiayaan konsumen sampai
dengan 60% dari jumlah saldo pokokobligasi (lihat Catatan 8a)/Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivablesup to 60% of the total outstandingbond principal (refer to Note 8a).
Obligasi amortisasi Serasi 300,000 PT Bank Rakyat 2007 - 2008 13.88% Dijamin dengan jaminan fiduciaAutoraya I Tahun 2003 Indonesia (Persero) Tbk berupa kendaraan bermotor sejumlahdengan Tingkat Bunga 100% dari jumlah saldo pokok obligasiTetap (lihat Catatan 10)/
Secured by fiduciary guarantee overthe Company’s motor vehicles up to100% of the total outstanding bondprincipal (refer to Note 10).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 69 - Page
19. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) 19. BONDS (continued)
Hutang obligasi/ Pokok obligasi/ Wali amanat/ Jatuh tempo/ Tingkat bunga/ Jaminan/Bonds Bond principal Trustee Maturity Interest rates Security
Obligasi Astra Graphia I 150,000 PT Bank Mega Tbk 27 Oktober/October 2008 13.38% Dijamin dengan agunan khusus yangTahun 2003 jumlahnya setara dengan 75% dari
jumlah pokok obligasi yang berupafidusia atas piutang usaha dan haktanggungan atas tanah dan bangunanperusahaan (lihat Catatan 4 dan 10)/Secured by specific collateral equal to75% of the nominal value in the formof trade receivables, land rights andbuildings (refer to Notes 4 and 10).
Semua obligasi tersebut dicatatkan di Bursa EfekSurabaya.
All the bonds are listed on the Surabaya StockExchange.
Anak perusahaan tersebut di atas tidak diwajibkanuntuk menyisihkan dana pelunasan obligasi, tetapitidak diijinkan untuk melakukan tindakan-tindakanperusahaan tertentu (corporate actions) dan harusmempertahankan sejumlah rasio keuangantertentu.
The bond issuers are not required to providebond sinking funds, but are prohibited fromtaking certain corporate actions and mustmaintain certain financial ratios.
20. HUTANG SEWA GUNA USAHA 20. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASES
2006 2005Pihak yang mempunyai Related party:
hubungan istimewa:PT Komatsu Astra Finance 384,130 218,918 PT Komatsu Astra Finance
(lihat Catatan 32k) (refer to Note 32k)
Pihak ketiga: Third parties:PT Austindo Nusantara Jaya 529,798 372,595 PT Austindo Nusantara Jaya
Finance FinancePT Diamond Lease Indonesia 122,517 189,993 PT Diamond Lease IndonesiaPT Citigroup Finance Indonesia 95,226 65,338 PT Citigroup Finance IndonesiaPT UFJ BRI Finance 26,115 41,069 PT UFJ BRI FinancePT Orix Indonesia Finance 25,977 50,946 PT Orix Indonesia FinancePT GE Finance Indonesia - 18,474 PT GE Finance Indonesia
799,633 738,415
1,183,763 957,333
Pembayaran sewa guna usaha minimum di masadatang adalah sebagai berikut:
The future minimum lease payments are asfollows:
2006 2005
Dalam 1 tahun 567,260 370,393 Within 1 yearLebih dari 1 tahun 756,963 707,359 More than 1 year
1,324,223 1,077,752Biaya sewa guna usaha (140,460) (120,419) Future finance charges on
pembiayaan di masa datang finance leasesNilai kini kewajiban sewa guna 1,183,763 957,333 Present value of finance lease
usaha pembiayaan liabilitiesBagian jangka pendek (485,185) (310,648) Current portion
Bagian jangka panjang 698,578 646,685 Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 70 - Page
20. HUTANG SEWA GUNA USAHA (lanjutan) 20. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASES(continued)
Semua aktiva sewa guna usaha adalah berupaalat-alat berat.
All leased assets represent heavy equipment.
Beberapa perjanjian sewa guna usahapembiayaan mewajibkan anak perusahaan untukmemenuhi batasan-batasan tertentu antara lainrasio keuangan sesuai dengan perjanjian.
Several lease agreements require subsidiariesto comply with certain covenants such asfinancial ratios according to the leaseagreements.
Pada tanggal 31 Desember 2006, hutang sewaguna usaha sejumlah USD 126,4 juta dan Rp 1,1miliar atau setara dengan Rp 1,14 triliun (2005:USD 97,3 juta dan Rp 552,3 juta atau setaradengan Rp 957,3 miliar) dijamin dengan aktivatetap (lihat Catatan 10).
As at 31 December 2006, obligations underfinance leases amounting to USD 126.4 millionand Rp 1.1 billion, equivalent to Rp 1.14 trillion(2005: USD 97.3 million and Rp 552.3 million,equivalent to Rp 957.3 billion) are secured byfixed assets (refer to Note 10).
21. HAK MINORITAS 21. MINORITY INTERESTS
Rincian proporsi kepemilikan pemegang sahamminoritas atas ekuitas dan bagian hasil bersihanak perusahaan yang dikonsolidasi berdasarkansegmen industri, adalah sebagai berikut:
Details of minority interests in the equity andshare of results of consolidated subsidiaries, byindustry segment, are as follows:
2006Pada awal Bagian Pada akhirperiode/ hasil bersih/ periode/
At beginning Share of Dividen/ Lain-lain/ At endof period results Dividends Others of period
Otomotif 695,158 65,756 (27,183) (120,212) 613,519 AutomotiveJasa keuangan 682,308 115,236 (77,421) 47,501 767,624 Financial servicesPerkebunan 614,977 186,696 (134,364) (17,964) 649,345 AgribusinessTeknologi informasi 65,730 12,852 (10,297) 163 68,448 Information
technologyAlat-alat berat/ 1,747,480 398,124 (190,616) (16) 1,954,972 Heavy equipment/
pertambangan miningLain-lain 1,155 77 - (60) 1,172 Others
3,806,808 778,741 (439,881) (90,588) 4,055,080
2005Pada awal Bagian Pada akhirperiode/ hasil bersih/ periode/
At beginning Share of Dividen/ Lain-lain/ At endof period results Dividends Others of period
Otomotif 598,049 133,611 (42,958) 6,456 695,158 AutomotiveJasa keuangan 661,713 91,584 (53,852) (17,137) 682,308 Financial servicesPerkebunan 508,261 186,773 (142,619) 62,562 614,977 AgribusinessTeknologi informasi 75,940 8,985 (19,029) (166) 65,730 Information
technologyAlat-alat berat/ 1,388,109 454,985 (50,247) (45,367) 1,747,480 Heavy equipment/
pertambangan miningLain-lain 2,415 (250) - (1,010) 1,155 Others
3,234,487 875,688 (308,705) 5,338 3,806,808
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 71 - Page
22. MODAL SAHAM 22. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham berdasarkan catatanyang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biroadministrasi efek, adalah sebagai berikut:
Details of shareholders based on recordsmaintained by PT Raya Saham Registra, theshare administrator, are as follows:
31 Desember/December 2006Jumlah sahamditempatkandan disetor
penuh/Number of
shares issuedand
fully paid
Persentasekepemilikan/Percentage
ofownership
Jumlah/Amount
Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 1,014,413 Jardine Cycle & Carriage LtdAnthony John Liddell Nightingale 600,000 0.01% 300 Anthony John Liddell Nightingale
(Komisaris) *) (Commissioner) *)
Budi Setiadharma (Presiden 564,000 0.01% 282 Budi Setiadharma (PresidentKomisaris) Commissioner)
Lain-lain (masing-masing 2,018,365,810 49.87% 1,009,183 Others (each ownershipkepemilikan di bawah 5%) less than 5%)
4,048,355,314 100% 2,024,178*) Sebanyak 600.000 saham dimiliki melalui Parkmix Ltd. *) 600,000 shares are owned through Parkmix Ltd.
31 Desember/December 2005Jumlah sahamditempatkandan disetor
penuh/Number of
shares issuedand
fully paid
Persentasekepemilikan/Percentage
ofownership
Jumlah/Amount
Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 1,014,413 Jardine Cycle & Carriage LtdBenjamin Arman Suriadjaya 895,000 0.02% 448 Benjamin Arman Suriadjaya
(Komisaris)* (Commissioner)*Anthony John Liddell Nightingale 600,000 0.01% 300 Anthony John Liddell Nightingale
(Komisaris)** (Commissioner)**Budi Setiadharma (Presiden 564,000 0.01% 282 Budi Setiadharma (President
Komisaris) Commissioner)Lain-lain (masing-masing 2,017,470,810 49.85% 1,008,735 Others (each ownership
kepemilikan di bawah 5%) less than 5%)4,048,355,314 100% 2,024,178
*) Sebanyak 352.000 saham dimiliki melalui PT WahanaSempurna.
*) 352,000 shares are owned through PT Wahana Sempurna.
**) Sebanyak 600.000 saham dimiliki melalui Parkmix Ltd. **) 600,000 shares are owned through Parkmix Ltd.
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR 23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
2006dan/and
2005
Selisih antara pembayaran yang diterima 1,098,712 Excess of proceeds over par value, netdengan nilai nominal, bersih
Rights yang habis masa berlakunya 2,096 Expired rightsKompensasi berbasis saham karyawan yang 5,313 Expired employee share-based compensation
habis masa berlakunya1,106,121
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 72 - Page
24. PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAANDAN PERUSAHAAN ASOSIASI
24. CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIESAND ASSOCIATES
Akun ini merupakan bagian Perseroan atasperubahan ekuitas anak perusahaan danperusahaan asosiasi.
This account represents the Company’s share ofthe changes in equity of subsidiaries andassociates.
2006 2005
Otomotif 819,479 790,792 AutomotiveJasa keuangan 151,026 (43,082) Financial servicesPerkebunan 138,043 138,043 AgribusinessTeknologi informasi 55,552 55,534 Information technologyAlat-alat berat/pertambangan 290,826 290,621 Heavy equipment/miningLain-lain (500) (500) Others
1,454,426 1,231,408
25. DIVIDEN 25. DIVIDENDS
Pada tanggal 28 September 2006, Perseroanmengumumkan dividen kas interim 2006 sebesarRp 607,3 miliar atau Rp 150 (dalam satuanRupiah) per saham. Dividen tersebut telahdibayarkan pada tanggal 15 November 2006.
On 28 September 2006, the Company declaredan interim cash dividend for 2006 amounting toRp 607.3 billion or Rp 150 (full Rupiah) pershare. The dividend was paid on 15 November2006.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunanPerseroan tanggal 24 Mei 2006, dividen kas finaluntuk tahun 2005 sejumlah Rp 1,78 triliun atausejumlah Rp 440 (dalam satuan Rupiah) persaham disetujui. Termasuk di dalamnya dividenkas interim sejumlah Rp 404,8 miliar atau Rp 100(dalam satuan Rupiah) per saham yangdibayarkan pada tanggal 24 November 2005.Sisanya sejumlah Rp 340 (dalam satuan Rupiah)per saham dibayarkan pada tanggal 4 Juli 2006.
At the Company’s Annual General Meeting ofShareholders held on 24 May 2006, a final cashdividend for 2005 of Rp 1.78 trillion or Rp 440(full Rupiah) per share was approved. Thisincluded an interim cash dividend of Rp 404.8billion or Rp 100 (full Rupiah) per share, paidon 24 November 2005. The remaining Rp 340(full Rupiah) per share was paid on 4 July 2006.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan tanggal 26 Mei 2005, dividen kas finaluntuk tahun 2004 sejumlah Rp 1,50 triliun atausejumlah Rp 370 (dalam satuan Rupiah) persaham disetujui. Termasuk di dalamnya dividenkas interim sejumlah Rp 404,8 miliar atau Rp 100(dalam satuan Rupiah) per saham yangdibayarkan pada tanggal 12 November 2004.Sisanya sejumlah Rp 270 (dalam satuan Rupiah)per saham dibayarkan pada tanggal 4 Juli 2005.
At the Company’s Annual General Meeting ofShareholders held on 26 May 2005, a final cashdividend for 2004 of Rp 1.50 trillion or Rp 370(full Rupiah) per share was approved. Thisincluded an interim cash dividend of Rp 404.8billion or Rp 100 (full Rupiah) per share, paidon 12 November 2004. The remaining Rp 270(full Rupiah) per share was paid on 4 July 2005.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 73 - Page
26. SALDO LABA DICADANGKAN 26. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Undang-Undang No. 1/1995mengenai Perseroan Terbatas, perusahaan diIndonesia diharuskan untuk membuat penyisihancadangan wajib hingga sekurang-kurangnya 20%dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetorpenuh.
Under Indonesian Company Law No. 1/1995,Indonesian companies are required to set up astatutory reserve amounting to at least 20% ofthe company’s issued and paid up capital.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan tanggal 24 Mei 2006, disetujuipembentukan cadangan wajib sebesar Rp 100miliar yang berasal dari laba bersih tahun 2005.
At the Annual General Meeting of Shareholdersheld on 24 May 2006, an appropriation to thestatutory reserve was approved amounting toRp 100 billion from 2005 net income.
Saldo laba dicadangkan pada tanggal 31Desember 2006 adalah sebesar Rp 324,7 miliar(2005: Rp 224,7 miliar).
The balance of appropriated retained earningsas at 31 December 2006 is Rp 324.7 billion(2005: Rp 224.7 billion).
27. PENDAPATAN BERSIH 27. NET REVENUE
2006 2005*
Pendapatan kotor 57,537,599 63,692,978 Gross revenueDiskon (1,498,848) (1,331,869) DiscountRetur (193,991) (173,478) Returns
55,844,760 62,187,631
Insentif penjualan (336,625) (455,996) Sales incentive
Pendapatan bersih 55,508,135 61,731,635 Net revenue
Pihak yang mempunyai hubungan (1,266,455) (1,243,696) Related partiesistimewa (lihat Catatan 32b) (refer to Note 32b)
Pihak ketiga 54,241,680 60,487,939 Third parties
*) Dinyatakan kembali, lihat Catatan 2g. *) As restated, refer to Note 2g.
Tidak ada pendapatan dari pelanggan individuyang melebihi 10% dari jumlah pendapatanbersih.
No revenue earned from individual customersexceeded 10% of total net revenue.
Lihat Catatan 31 untuk pendapatan bersihberdasarkan segmen industri.
Refer to Note 31 for net revenue by industrysegment.
28. BEBAN POKOK PENDAPATAN 28. COST OF REVENUE
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketigayang melebihi 10% dari jumlah pendapatanbersih.
No purchases from third party suppliersexceeded 10% of total net revenue.
Lihat Catatan 32c untuk rincian pembelian daripihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Refer to Note 32c for details of purchases fromrelated parties.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 74 - Page
29. BEBAN USAHA 29. OPERATING EXPENSES
2006 2005Beban penjualan Selling expensesPenyisihan piutang ragu-ragu 863,434 1,008,420 Provision for doubtful receivablesDistribusi, gudang dan 591,030 512,282 Distribution, warehousing
pengepakan and packagingIklan dan promosi 585,774 657,644 Advertising and promotionImbalan kerja 497,048 582,898 Employee benefitsKomisi penjualan 473,713 456,460 Sales commissionPerbaikan dan perawatan 56,840 64,205 Repairs and maintenancePerjalanan dan transportasi 52,740 45,924 Travelling and transportationLain-lain (masing-masing di bawah 523,307 400,151 Others (below Rp 50 billion each)
Rp 50 miliar)3,643,886 3,727,984
Beban umum dan administrasi General and administrativeexpenses
Imbalan kerja 2,019,384 1,860,775 Employee benefitsPenyusutan dan amortisasi 283,860 259,649 Depreciation and amortisationKomunikasi 156,079 135,298 CommunicationsPerbaikan dan perawatan 149,630 137,597 Repairs and maintenanceHonorarium tenaga ahli 132,752 105,220 Professional feesPerjalanan dan transportasi 120,126 99,604 Travelling and transportationBiaya bank 96,833 60,940 Bank chargesKeamanan 77,228 63,497 SecuritySewa 76,352 35,912 RentPajak dan perizinan 75,283 91,146 Taxes and licensesAlat tulis dan beban 62,737 55,839 Stationery and other
kantor lainnya office expensesUtilitas 60,957 55,361 UtilitiesPelatihan dan pendidikan 56,323 73,083 Training and educationLain-lain (masing-masing di bawah 119,286 91,001 Others (below Rp 50 billion each)
Rp 50 miliar)3,486,830 3,124,922
7,130,716 6,852,906
30. BEBAN LAIN-LAIN, BERSIH 30. OTHER EXPENSES, NET
2006 2005
Penghasilan dari bea balik nama 200,136 207,010 Income from vehicle registrationsKeuntungan pelepasan aktiva tetap 105,033 69,720 Gain on disposal of fixed assetsKerugian atas pelepasan agunan (949,122) (702,457) Loss on disposal of repossessed
yang diambil alih assetsSelisih lebih biaya pengembangan (34,443) (44,333) Excess of plasma development
perkebunan plasma atas costs over conversion valuenilai konversinya
Lain-lain 309,359 331,078 Others
(369,037) (138,982)
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 75 - Page
31. INFORMASI SEGMEN 31. SEGMENT INFORMATION
Informasi mengenai segmen industri Perseroandan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Details of the Company's and subsidiaries’industry segments are as follows:
Pendapatan bersih/Net revenue2006 2005*
Jumlah/Total
Pelanggandi luar
perusahaan/External
customers
Antarsegmen/
Intersegment
Jumlah/Total
Pelanggandi luar
perusahaan/External
customers
Antarsegmen/
Intersegment
Otomotif 30,259,013 30,119,827 139,186 37,487,615 37,309,220 178,395 AutomotiveJasa keuangan 7,366,710 7,303,546 63,164 7,311,344 7,236,821 74,523 Financial
servicesPerkebunan 3,757,987 3,757,987 - 3,370,936 3,370,936 - AgribusinessTeknologi 619,039 606,187 12,852 545,462 535,340 10,122 Information
informasi technologyAlat-alat berat/ 13,719,566 13,691,976 27,590 13,281,431 13,258,577 22,854 Heavy
pertambangan equipment/mining
Lain-lain 28,852 28,612 240 20,981 20,741 240 Others
Jumlah 55,751,167 55,508,135 243,032 62,017,769 61,731,635 286,134 TotalEliminasi** (243,032) - (243,032) (286,134) - (286,134) Elimination**
Konsolidasian 55,508,135 55,508,135 - 61,731,635 61,731,635 - Consolidated
Beban pokok pendapatan/Cost of revenue
Laba usaha/Operating income
2006 2005 * 2006 2005
Otomotif 26,492,044 32,760,226 859,145 1,762,358 AutomotiveJasa keuangan 3,070,261 2,982,603 1,475,103 1,718,694 Financial servicesPerkebunan 2,263,208 1,907,582 1,198,597 1,199,189 AgribusinessTeknologi informasi 385,186 342,972 76,731 50,396 Information technologyAlat-alat berat/pertambangan 11,323,702 10,680,570 1,340,094 1,700,467 Heavy equipment/miningLain-lain 11,560 7,531 (10,368) (24,091) Others
Jumlah 43,545,961 48,681,484 4,939,302 6,407,013 TotalEliminasi** (159,858) (216,729) 52,014 6,961 Elimination**
Konsolidasian 43,386,103 48,464,755 4,991,316 6,413,974 Consolidated
Beban bunga/Interest expense
Jumlah aktiva/Total assets
Jumlah kewajiban/Total liabilities
2006 2005 2006 2005 * 2006 2005 *
Otomotif 336,387 184,238 16,723,705 16,702,172 6,373,377 6,266,674 AutomotiveJasa keuangan - - 24,930,562 29,736,681 17,654,330 24,094,552 Financial
servicesPerkebunan 25,040 33,350 3,496,955 3,191,715 656,557 487,089 AgribusinessTeknologi 16,184 19,418 584,839 518,804 288,885 233,928 Information
informasi technologyAlat-alat berat/ 398,847 201,896 11,331,520 10,749,405 6,606,391 6,522,950 Heavy
pertambangan equipment/mining
Lain-lain - - 971,913 978,345 29,098 29,735 Others
Jumlah 776,458 438,902 58,039,494 61,877,122 31,608,638 37,634,928 TotalEliminasi** (15,732) (15,666) (110,204) (710,456) (110,194) (699,415) Elimination**
Konsolidasian 760,726 423,236 57,929,290 61,166,666 31,498,444 36,935,513 Consolidated
*) Dinyatakan kembali, lihat Catatan 2g. *) As restated, refer to Note 2g.**) Eliminasi antar segmen industri. **) Elimination between industry segments.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 76 - Page
31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 31. SEGMENT INFORMATION (continued)
Amortisasi dan penyusutan/Amortisation and depreciation
Pengeluaran modal/Capital expenditure
2006 2005 2006 2005
Otomotif 567,407 546,770 954,531 1,261,377 AutomotiveJasa keuangan 91,864 82,996 196,695 231,752 Financial servicesPerkebunan 173,882 172,984 570,867 463,614 AgribusinessTeknologi informasi 63,866 61,997 64,381 69,850 Information technologyAlat-alat berat/pertambangan 1,048,877 727,623 2,023,921 3,113,716 Heavy equipment/miningLain-lain 5,944 4,926 4,386 17,986 Others
Konsolidasian 1,951,840 1,597,296 3,814,781 5,158,295 Consolidated
Lihat Catatan 9 untuk rincian segmen dari bagianatas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities.
Refer to Note 9 for segment details of the shareof results of associates and jointly controlledentities.
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
32. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan anakperusahaan mengadakan transaksi denganpihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewayang terutama meliputi transaksi-transaksipenjualan, pembelian, dan transaksi keuanganlainnya.
In the normal course of business, the Companyand subsidiaries, engage in transactions withrelated parties principally consisting of sales,purchases, and other financial transactions.
a. Sifat hubungan dan transaksi a. Nature of relationship and transactions
Rincian sifat hubungan dan transaksi denganpihak-pihak yang mempunyai hubunganistimewa adalah sebagai berikut:
Details of the nature of relationships andtransactions with related parties are asfollows:
i. Anak perusahaan langsung dan tidaklangsung
i. Direct and indirect subsidiaries
Lihat Catatan 1 untuk rincian anakperusahaan langsung Perseroan.
Refer to Note 1 for details of theCompany’s direct subsidiaries.
ii. Perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities langsung dan tidaklangsung
Lihat Catatan 9 untuk rincian perusahaanasosiasi dan jointly controlled entitieslangsung dan tidak langsung Perseroan.
ii. Direct and indirect associates andjointly controlled entities
Refer to Note 9 for details of theCompany’s direct and indirectassociates and jointly controlledentities.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 77 - Page
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
a. Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan) a. Nature of relationship and transactions(continued)
ii. Perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities langsung dan tidaklangsung (lanjutan)
ii. Direct and indirect associates andjointly controlled entities (continued)
Anak perusahaan dari perusahaanasosiasi dan jointly controlled entitieslangsung dan tidak langsung Perseroanadalah sebagai berikut:
Subsidiaries of direct and indirectassociates and jointly controlledentities are disclosed as follows:
Melalui PT Astra Honda Motor Through PT Astra Honda Motor
PT Suryaraya Rubberindo Industries
Melalui PT GS Battery Through PT GS Battery
PT Century Batteries Indonesia
Melalui PT Denso Indonesia Through PT Denso Indonesia
PT Denso Sales Indonesia
Melalui PT Traktor Nusantara Through PT Traktor Nusantara
PT Swadaya Harapan Nusantara
iii. Perusahaan yang hak suaranya dimilikisecara substansial, baik secara langsungmaupun tidak langsung, oleh anggotamanajemen kunci (termasuk anggotakeluarga dekat) dan/atau perusahaanyang memiliki anggota manajemen kunciyang sama:
iii. Companies for which a substantialportion of the voting power is owned,directly or indirectly, by keymanagement personnel (includingclose family members) and/orcompanies which have common keymanagement personnel are as follows:
PT Palingda Nasional *PT Daya Adira Mustika *PT Inkoasku *
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
* Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejakMei 2005.
* Not a related party since May 2005.
iv. Dimiliki oleh karyawan Perseroan dananak perusahaan:
iv. Owned by the Company’s andsubsidiaries’ employees:
Koperasi Karyawan Astra
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 78 - Page
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
b. Pendapatan b. Revenue
Rincian pendapatan yang diperoleh daripihak-pihak yang mempunyai hubunganistimewa adalah sebagai berikut:
Details of revenue earned from relatedparties are as follows:
2006 2005% a) Rp % a) Rp
PT Astra Honda Motor 1.56 867,682 1.29 797,693 PT Astra Honda MotorPT Astra Daihatsu Motor 0.25 137,602 0.43 264,312 PT Astra Daihatsu MotorPT Inti Ganda Perdana 0.10 57,656 0.01 9,036 PT Inti Ganda PerdanaPT AT Indonesia 0.06 32,283 0.05 28,262 PT AT IndonesiaPT Toyofuji Logistic 0.05 27,105 - - PT Toyofuji Logistic
Indonesia b) Indonesia b)
PT Toyota-Astra Motor 0.04 22,983 0.03 16,836 PT Toyota-Astra MotorPT Denso Indonesia 0.04 22,688 0.04 21,842 PT Denso IndonesiaPT United Tractors 0.03 17,727 0.05 30,435 PT United Tractors
Semen Gresik Semen GresikPT Mesin Isuzu Indonesia 0.03 17,424 0.03 15,707 PT Mesin Isuzu IndonesiaPT Exedy Indonesia 0.02 10,085 - - PT Exedy IndonesiaPT Aisin Indonesiac) 0.01 7,322 - - PT Aisin Indonesia c)
PT Tri Dharma Wisesa 0.01 7,033 0.01 6,635 PT Tri Dharma WisesaPT SCS Astragraphia 0.01 6,257 0.04 21,824 PT SCS Astragraphia
Technologies TechnologiesPT Traktor Nusantara 0.01 5,523 0.01 5,669 PT Traktor NusantaraPT Toyota Astra Financial 0.01 5,170 - - PT Toyota Astra Financial
Services d) Services d)
PT Bank Permata Tbk 0.01 3,801 0.00 2,627 PT Bank Permata TbkPT Toyoda Gosei Safety 0.01 3,127 0.01 4,035 PT Toyoda Gosei Safety
Systems Indonesia Systems IndonesiaPT GS Battery 0.01 2,983 0.00 2,796 PT GS BatteryPT Wahana Eka Paramitra 0.01 2,880 0.01 5,082 PT Wahana Eka ParamitraPT Kayaba Indonesia 0.01 2,872 0.01 3,937 PT Kayaba IndonesiaPT Federal Nittan Industries 0.00 2,556 0.00 515 PT Federal Nittan IndustriesPT Toyota Motor Manufacturing 0.00 1,211 - - PT Toyota Motor Manufacturing
Indonesia IndonesiaPT Astra Auto Finance 0.00 663 0.00 1,640 PT Astra Auto FinancePT Denso Sales Indonesia 0.00 318 0.00 1,101 PT Denso Sales IndonesiaLain-lain (masing-masing 0.00 1,504 0.01 3,712 Others (below Rp 1 billion each)
di bawah Rp 1 miliar)Jumlah 2.28 1,266,455 2.03 1,243,696 Total
a) % terhadap jumlah pendapatan bersih. a) % of total net revenue.b) Perusahaan asosiasi sejak Desember 2005. b) Associates since December 2005.c) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2006. c) Associates since January 2006.d) Perusahaan asosiasi sejak Maret 2006. d) Associates since March 2006.
Pendapatan yang diperoleh dari pihak yangmempunyai hubungan istimewa dilakukanberdasarkan persyaratan dan harga yangwajar (arm’s length basis).
Revenue earned from related parties isdetermined on an arm’s length basis.
c. Pembelian c. Purchases
Rincian pembelian dari pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalahsebagai berikut:
Details of purchases from related partiesare as follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 79 - Page
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
c. Pembelian (lanjutan) c. Purchases (continued)
2006 2005% a) Rp % a) Rp
PT Toyota-Astra Motor 26.64 11,556,536 34.64 16,789,768 PT Toyota-Astra MotorPT Astra Honda Motor 13.91 6,032,850 12.24 5,932,502 PT Astra Honda MotorPT Astra Daihatsu Motor 4.67 2,024,212 5.88 2,850,174 PT Astra Daihatsu MotorPT GS Battery 1.37 595,701 1.02 492,291 PT GS BatteryPT Mesin Isuzu Indonesia 0.88 381,851 1.43 692,000 PT Mesin Isuzu IndonesiaPT Century Batteries 0.72 311,289 0.61 295,594 PT Century Batteries
Indonesia IndonesiaPT Denso Indonesia 0.26 112,866 0.52 251,342 PT Denso IndonesiaPT Kayaba Indonesia 0.14 61,415 0.15 71,641 PT Kayaba IndonesiaPT Tri Dharma Wisesa 0.06 24,574 0.06 29,098 PT Tri Dharma WisesaPT Inti Ganda Perdana 0.04 16,005 0.05 25,650 PT Inti Ganda PerdanaPT Gemala Kempa Daya b) 0.04 15,568 0.03 12,980 PT Gemala Kempa Daya b)
PT Exedy Indonesia 0.02 10,314 0.01 4,726 PT Exedy IndonesiaPT NHK Gasket Indonesia 0.01 5,383 0.02 8,074 PT NHK Gasket IndonesiaPT Wahana Eka Paramitra 0.01 3,507 0.01 4,994 PT Wahana Eka ParamitraPT Traktor Nusantara 0.01 3,077 0.01 2,469 PT Traktor NusantaraPT Aisin Indonesia c) 0.01 3,019 - - PT Aisin Indonesia c)
PT Fuji Technica Indonesia 0.00 1,893 0.01 4,516 PT Fuji Technica IndonesiaPT SCS Astragraphia 0.00 1,131 0.02 9,008 PT SCS Astragraphia
Technologies TechnologiesPT AT Indonesia 0.00 288 0.06 29,683 PT AT IndonesiaPT Daya Adira Mustika d) - - 0.03 13,974 PT Daya Adira Mustika d)
PT Palingda Nasional d) - - 0.01 5,069 PT Palingda Nasional d)
PT Swadaya Harapan Nusantara - - 0.01 4,687 PT Swadaya Harapan NusantaraPT Inkoasku d) - - 0.01 3,876 PT Inkoasku d)
PT Suryaraya Rubberindo - - 0.00 1,323 PT Suryaraya RubberindoIndustries Industries
Lain-lain (masing-masing - - 0.00 255 Others (below Rp 1 billion each)di bawah Rp 1 miliar)
Jumlah 48.79 21,161,479 56.83 27,535,694 Total
a) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan. a) % of total cost of revenue.b) Dikonsolidasi sejak Februari 2006. b) Consolidated since February 2006.c) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2006. c) Associates since January 2006.d) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak
Mei 2005.
d) Not a related party since May 2005.
Pembelian dari pihak yang mempunyaihubungan istimewa dilakukan berdasarkanpersyaratan dan harga yang wajar (arm’slength basis).
Purchases from related parties aredetermined on an arm’s length basis.
d. Penghasilan dan beban bunga d. Interest income and expense
Selama tahun 2006, penghasilan bunga yangdiperoleh atas penempatan bank, depositoberjangka dan call deposits pada BPsejumlah Rp 44,2 miliar yang merupakan12,52% terhadap penghasilan bunga (2005:Rp 43,1 miliar yang merupakan 14,62%terhadap penghasilan bunga).
In 2006, interest income earned from cashat bank, time and call deposits placed inBP amounted to Rp 44.2 billion or 12.52%of interest income (2005: Rp 43.1 billion or14.62% of interest income).
Selama tahun 2006, beban bunga ataspinjaman bank dan pinjaman lain-lain dari BPadalah nihil (2005: Rp 248,9 miliar yangmerupakan 0,51% terhadap beban pokokpendapatan).
In 2006, interest expense on bank loansand other loans from BP was nil (2005: Rp248.9 billion or 0.51% of cost of revenue).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 80 - Page
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas meliputi saldo bank dandeposito berjangka dan call deposits padaBP. Rincian saldo pada BP adalah sebagaiberikut:
Cash and cash equivalents include cash atbank and time and call deposits in BP.Details of balances with BP are as follows:
2006 2005Bank: Cash at bank:
Rupiah 717,845 441,186 RupiahMata uang asing 82,897 73,719 Foreign currencies
800,742 514,905Deposito berjangka dan Time and call deposits:
call deposits:Rupiah 359,497 549,589 RupiahMata uang asing 44,985 96,013 Foreign currencies
404,482 645,602
Jumlah 1,205,224 1,160,507 TotalPersentase terhadap jumlah 2.08% 1.90% Percentage to total assets
aktiva
f. Piutang usaha f. Trade receivablesPiutang usaha dari pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalahsebagai berikut:
Trade receivables from related parties areas follows:
2006 2005Rupiah: Rupiah:PT Astra Honda Motor 135,481 138,704 PT Astra Honda MotorPT Astra Daihatsu Motor 24,318 38,402 PT Astra Daihatsu MotorPT Toyota Astra Financial 15,324 - PT Toyota Astra Financial
Services a) Services a)
PT Inti Ganda Perdana 14,883 974 PT Inti Ganda PerdanaPT Mesin Isuzu Indonesia 7,544 2,609 PT Mesin Isuzu IndonesiaPT Toyofuji Logistic 7,275 - PT Toyofuji Logistic
Indonesia b) Indonesia b)
PT AT Indonesia 6,347 4,166 PT AT IndonesiaPT Denso Indonesia 3,451 1,926 PT Denso IndonesiaPT Toyota-Astra Motor 3,018 3,397 PT Toyota-Astra MotorPT Exedy Indonesia 2,432 - PT Exedy IndonesiaPT Bank Permata Tbk 1,369 1,191 PT Bank Permata TbkPT United Tractors Semen 1,275 2,789 PT United Tractors Semen
Gresik GresikPT Toyoda Gosei Safety 1,231 - PT Toyoda Gosei Safety
System Indonesia System IndonesiaPT Wahana Eka Paramitra 1,031 1,054 PT Wahana Eka ParamitraPT Tri Dharma Wisesa 1,013 612 PT Tri Dharma WisesaPT SCS Astragraphia 29 1,194 PT SCS Astragraphia
Technologies TechnologiesLain-lain (masing-masing 2,633 3,026 Others
di bawah Rp 1 miliar) (below Rp 1 billion each)228,654 200,044
a) Perusahaan asosiasi sejak Maret 2006. a) Associates since March 2006.b) Perusahaan asosiasi sejak Desember 2005. b) Associates since December 2005.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 81 - Page
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
f. Piutang usaha (lanjutan) f. Trade receivables (continued)
2006 2005Mata uang asing: Foreign currencies:PT SCS Astragraphia 23 1,080 PT SCS Astragraphia
Technologies TechnologiesPT United Tractors Semen - 5,406 PT United Tractors Semen
Gresik GresikLain-lain (masing-masing 461 216 Others (below Rp 1 billion each)
di bawah Rp 1 miliar)484 6,702
Jumlah 229,138 206,746 Total
Persentase terhadap jumlah 0.40% 0.34% Percentage to total assetsaktiva
g. Piutang lain-lain g. Other receivables
Piutang lain-lain dari pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalahsebagai berikut:
Other receivables from related parties areas follows:
2006 2005Rupiah: Rupiah:Piutang karyawan 215,314 204,483 Loans to employeesPT Bank Permata Tbk 43,244 - PT Bank Permata TbkPT Marga Mandalasakti a) 17,376 13,543 PT Marga Mandalasakti a)
PT Mesin Isuzu Indonesia 16,134 16,145 PT Mesin Isuzu IndonesiaPT Astra CMG Life 12,500 12,500 PT Astra CMG LifePT Astra Honda Motor 7,067 8,782 PT Astra Honda MotorPT Toyota-Astra Motor 1,900 2,747 PT Toyota-Astra MotorPT Traktor Nusantara 1,159 1,784 PT Traktor NusantaraPT Astra Daihatsu Motor 509 3,510 PT Astra Daihatsu MotorPT Kayaba Indonesia - 1,364 PT Kayaba IndonesiaLain-lain (masing-masing 1,705 2,146 Others (below Rp 1 billion each)
di bawah Rp 1 miliar)316,908 267,004
Mata uang asing: Foreign currencies:PT Fuji Technica Indonesia 47,211 51,369 PT Fuji Technica IndonesiaPT Toyota Astra Financial 6,077 - PT Toyota Astra Financial
Services b) Services b)
PT Federal Nittan Industries 1,182 - PT Federal Nittan IndustriesPT Aisin Indonesia c) 1,052 - PT Aisin Indonesia c)
Lain-lain (masing-masing 947 144 Others (below Rp 1 billion each)di bawah Rp 1 miliar)
56,469 51,513373,377 318,517
Penyisihan piutang ragu-ragu (16,600) (16,600) Provision for doubtfulreceivables
Jumlah 356,777 301,917 Total
Persentase terhadap jumlah 0.62% 0.49% Percentage to total assetsaktiva
a) Perusahaan asosiasi sejak Agustus 2005. a) Associates since August 2005.b) Perusahaan asosiasi sejak Maret 2006. b) Associates since March 2006.c) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2006. c) Associates since January 2006.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 82 - Page
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
g. Piutang lain-lain (lanjutan) g. Other receivables (continued)
Semua piutang lain-lain tidak dikenakanbunga, kecuali piutang dari PT Fuji TechnicaIndonesia, TA Finance, dan MMS yangmasing-masing dibebani bunga sebesar 1,5%,1%, dan 13,9% per tahun.
All other receivables are non-interestbearing, except receivables from PT FujiTechnica Indonesia, TA Finance, and MMSthat earn interest at rates 1.5%, 1%, and13.9% per annum, respectively.
Perseroan telah membukukan penyisihanuntuk menutupi kerugian dari kemungkinantidak tertagihnya piutang lain-lain tersebut.
The Company has recorded a provision tocover possible loss on non collectiblereceivables.
h. Hutang usaha h. Trade payables
Hutang usaha kepada pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalahsebagai berikut:
Trade payables to related parties are asfollows:
2006 2005Rupiah: Rupiah:PT Astra Honda Motor 636,085 430,421 PT Astra Honda MotorPT Toyota-Astra Motor 139,582 366,902 PT Toyota-Astra MotorPT Astra Daihatsu Motor 125,203 80,474 PT Astra Daihatsu MotorPT GS Battery 88,913 47,999 PT GS BatteryPT Denso Indonesia 25,858 32,303 PT Denso IndonesiaPT Kayaba Indonesia 20,387 19,487 PT Kayaba IndonesiaPT Tri Dharma Wisesa 1,686 3,422 PT Tri Dharma WisesaPT SCS Astragraphia 1,416 2,591 PT SCS Astragraphia
Technologies TechnologiesPT Inti Ganda Perdana 1,317 1,353 PT Inti Ganda PerdanaPT AT Indonesia 44 6,236 PT AT IndonesiaPT Century Batteries Indonesia - 31,841 PT Century Batteries IndonesiaLain-lain (masing-masing 3,151 3,449 Others (below Rp 1 billion each)
di bawah Rp 1 miliar)1,043,642 1,026,478
Mata uang asing: Foreign currencies:PT Mesin Isuzu Indonesia 35,894 - PT Mesin Isuzu IndonesiaPT GS Battery 19,940 16,319 PT GS BatteryPT SCS Astragraphia 1,456 1,364 PT SCS Astragraphia
Technologies TechnologiesPT Tri Dharma Wisesa 1,033 1,015 PT Tri Dharma WisesaPT Century Batteries - 12,252 PT Century Batteries
Indonesia IndonesiaLain-lain (masing-masing 378 246 Others (below Rp 1 billion each)
di bawah Rp 1 miliar)58,701 31,196
Jumlah 1,102,343 1,057,674 Total
Persentase terhadap jumlah 3.50% 2.86% Percentage to total liabilitieskewajiban
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 83 - Page
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
i. Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain i. Bank loans and other loans
Pada tanggal 31 Desember 2006, pinjamanbank dan pinjaman lain-lain, termasukpembiayaan bersama with recourse dari BPadalah nihil (2005: Rp 2,75 triliun yangmerupakan 7,44% terhadap jumlahkewajiban).
As at 31 December 2006, bank loans andother loans, including joint financing withrecourse from BP was nil (2005: Rp 2.75trillion or 7.44% of total liabilities).
j. Kewajiban lain-lain j. Other liabilities
Kewajiban lain- lain kepada pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalahsebagai berikut:
Other liabili ties to related parties are asfollows:
2006 2005Rupiah: Rupiah:PT Bank Permata Tbk 16,233 10,736 PT Bank Permata TbkPT Astra Auto Finance 2,834 7,730 PT Astra Auto FinancePT SCS Astragraphia 1,662 4,774 PT SCS Astragraphia
Technologies TechnologiesLain-lain (masing-masing 698 1,612 Others (below Rp 1 billion each)
di bawah Rp 1 miliar)21,427 24,852
Mata uang asing: Foreign currencies:PT SCS Astragraphia 4,152 681 PT SCS Astragraphia
Technologies TechnologiesPT Swadaya Harapan - 5,242 PT Swadaya Harapan
Nusantara NusantaraLain-lain (masing-masing 205 523 Others (below Rp 1 billion each)
di bawah Rp 1 miliar )4,357 6,446
Jumlah 25,784 31,298 Total
Persentase terhadap jumlah 0.08% 0.08% Percentage to total liabilitieskewajiban
Kewajiban lain-lain kepada pihak yangmempunyai hubungan istimewa tidakdikenakan bunga.
Other liabilities to related parties arenon-interest bearing.
k. Hutang sewa guna usaha k. Obligations under finance leases
Hutang sewa guna usaha merupakan hutangpembiayaan kepada PT Komatsu AstraFinance sejumlah Rp 384,1 miliar yangmerupakan 1,22% terhadap jumlahkewajiban (2005: Rp 218,9 miliar yangmerupakan 0,59% terhadap jumlahkewajiban).
Obligations under finance leases,representing financing payable to PTKomatsu Astra Finance, amounted to Rp384.1 billion or 1.22% of total liabilities(2005: Rp 218.9 billion or 0.59% of totalliabilities).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 84 - Page
33. UNDERLYING PROFIT 33. UNDERLYING PROFIT
Underlying profit adalah laba bersih di luarpenghasilan atau beban yang nilainya materialdan timbul dari kejadian atau transaksi yang tidakberasal dari aktivitas normal perusahaan dankarenanya tidak diharapkan untuk seringkaliterjadi atau terjadi secara teratur.
Underlying profit represents net incomeexcluding income or expense items arisingfrom events or transactions that are material invalue and are clearly distinct from the ordinaryactivities of the enterprise and are therefore notexpected to occur frequently or regularly.
Pada tahun 2006 dan 2005 tidak terdapatperbedaan antara laba bersih dan underlyingprofit.
In 2006 and 2005 there were no differencesbetween net income and underlying profit.
34. LABA BERSIH PER SAHAM 34. NET EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dihitung dengan membagi lababersih dengan jumlah rata-rata tertimbang sahambiasa yang beredar pada tahun bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividingnet income by the weighted average numberof ordinary shares outstanding during the year.
2006 2005
Laba per saham: Earnings per share:Laba bersih 3,712,097 5,457,285 Net income
Rata-rata tertimbang jumlah 4,048,355 4,048,355 Weighted average number ofsaham biasa yang beredar - ordinary shares outstanding -dasar dan dilusian (dalam ribuan) basic and diluted
(in thousands)
Laba per saham - dasar 917 1,348 Earnings per share - basicdan dilusian (dalam and diluted (full Rupiah)satuan Rupiah)
35. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI
35. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES
a. Perjanjian jaminan perusahaan dan Letterof Awareness
a. Corporate guarantee agreements andLetter of Awareness
Marubeni Corporation dan Itochu Corporation(“Penjamin”) adalah pihak-pihak yangmenjamin pinjaman PT Astra Multi Finance(“AMF”), anak perusahaan. Perseroan telahmenandatangani perjanjian dengan Penjamindimana dalam perjanjian tersebut disepakatibahwa Perseroan akan bertanggung jawabsecara proporsional atas setiap pembayaranyang dilakukan oleh Penjamin.
Marubeni Corporation and ItochuCorporation (the “Guarantors”) are partiesto a guarantee for loans taken out by PTAstra Multi Finance (“AMF”), a subsidiary.The Company has entered into anagreement with the Guarantors underwhich the Company will shareproportionally with the Guarantors anypayments called on them.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 85 - Page
35. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)
35. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)
a. Perjanjian jaminan perusahaan dan Letterof Awareness (lanjutan)
a. Corporate guarantee agreements andLetter of Awareness (continued)
Saldo pinjaman yang terkait pada tanggal31 Desember 2006 adalah USD 6 juta danRp 40 miliar (2005 USD 15 juta dan Rp 108,7miliar) (lihat Catatan 13).
The balances of the underlying loans as at31 December 2006 are USD 6 million andRp 40 billion (2005 USD 15 million and Rp108.7 billion) (refer to Note 13).
Anak perusahaan tertentu telah menerbitkanjaminan perusahaan untuk fasilitas kredit yangdiperoleh anak perusahaan tidak langsunglainnya dan perusahaan asosiasi tertentusampai sebatas kepemilikannya dalamperusahaan asosiasi tersebut. Jumlahpinjaman yang terkait dengan jaminantersebut setara dengan Rp 324,7 miliar padatanggal 31 Desember 2006 (2005: setaradengan Rp 100,3 miliar).
Certain subsidiaries have issued corporateguarantees for credit facilities obtained byindirect subsidiaries and certain associatedcompanies to the extent of the subsidiariesinterest in the associates. The outstandingloans which relate to the guarantees areequivalent to Rp 324.7 billion as at 31December 2006 (2005: equivalent to Rp100.3 billion).
Perseroan dan anak perusahaan tertentu jugamengeluarkan Letter of Awareness untukfasilitas pinjaman yang diperoleh perusahaanafiliasi.
The Company and certain subsidiaries alsoissued Letters of Awareness for creditfacilities obtained by affiliates.
b. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti,merek dagang, keagenan, dan distributor
b. Licensing, technical assistance, royalty,trademark, dealership, anddistributorship agreements
Perseroan dan anak perusahaan tertentumempunyai berbagai perjanjian lisensi,bantuan teknis, royalti, merek dagang,keagenan, dan distribusi dengan parapemberi lisensi berikut:
The Company and certain subsidiarieshave existing licensing, technicalassistance, royalty, trademark, dealership,and distributorship agreements with thefollowing licensors:
Aisin Seiki Co Ltd, JapanAlphagraphics Inc, USAAutomobiles Peugeot,
FranceBMW AG, GermanyPT BMW IndonesiaDaido Amistar Co Ltd, JapanDaido Kogyo Co Ltd, JapanFuji Xerox Asia Pacific Pte
LtdIsuzu Motors Ltd, JapanIngersoll Rand South East
Asia Pte Ltd, SingaporeTadano Iron Works Co Ltd,
Japan
BOMAG GmbH & Co OHG,Germany
Scania CV Aktiebolag,Sweden
Komatsu Forest Pty Ltd,Australia
Kawasaki Industrial Co Ltd,Japan
PT Astra Daihatsu MotorPT Astra Honda MotorPT Komatsu Ltd, JapanPT Toyota-Astra MotorKomatsu Asia & Pacific Pte
Ltd, SingaporeMetalart Corporation, Japan
MAHLE Engine ComponentsJapan Corp, Japan
Mitsubishi Fuso Truck & BusCorp, Japan
Nissan Diesel Motor Co Ltd,Japan
Teito Rubber Ltd, JapanKomatsu Forklift Co Ltd, JapanElphinstone R&D Pty Ltd,
AustraliaUnited Ostermeyer
Engineering PtyLtd, Australia
Kockums Industries Pty Ltd,Australia
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 86 - Page
35. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)
35. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)
c. Perjanjian usaha bersama (joint operation) c. Joint operation agreements
PT Indonesia Network PT Indonesia Network
PT Indonesia Network (“IN”), anakperusahaan Astratel, memiliki perjanjian polabagi hasil dengan Telkom dalam penyediaanfasilitas layanan akses multimedia kecepatantinggi di Surabaya.
PT Indonesia Network (“IN”), a subsidiaryof Astratel, has a revenue sharing schemewith Telkom in respect of the provision of ahigh speed multimedia access facility inSurabaya.
Berdasarkan perjanjian di atas, masa bagihasil berlangsung selama 4 tahun yangdimulai pada Januari 2005. Pada akhir masabagi hasil, kepemilikan atas aset tersebutdialihkan kepada Telkom.
Based on the above agreement, therevenue sharing period will last for 4 years,starting from January 2005. At the end ofthe revenue sharing period, ownership ofthe facilities will be transferred to Telkom.
Selama masa bagi hasil, IN akan menerimapendapatan sebesar persentase tertentu.
During the revenue sharing period, IN willreceive revenue based on a certainpercentage.
d. Perkebunan plasma d. Plasma plantation
Sesuai dengan kebijakan PemerintahIndonesia, hak guna usaha tertentu untukperkebunan diberikan kepada pengembangapabila pengembang bersedia untukmengembangkan areal perkebunan untukpetani plasma lokal, di sampingmengembangkan perkebunan miliknyasendiri.
In accordance with Indonesian Governmentpolicy, certain land rights for plantations aregranted conditional upon the grower’sagreement to develop areas for localplasma farmers, in addition to developingtheir own plantations.
Perkebunan plasma dikembangkan denganpola Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi(“PIR-Trans”) dan Kredit Koperasi Primeruntuk Anggotanya (“KKPA”). Pengembanganplasma ini didanai dengan pinjaman bank,yang disalurkan kepada pengembang sampaiperiode tanaman dapat menghasilkan.
Plasma plantations are developed under“Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi”(“PIR-Trans”) and “Kredit Koperasi Primeruntuk Anggotanya” (“KKPA”) schemes.Plasma development is funded by bankloans which are granted to the grower atthe cultivation stage for the period until theplants can be cropped.
Selama masa pengembangan, pinjamantersebut dijamin dengan tanah dan tanamanperkebunan plasma serta semua aktiva yangberada di atasnya, piutang penjualan buahdari kebun plasma di masa datang, danjaminan perusahaan dari anak perusahaantertentu PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”).Pada tanggal 31 Desember 2006, jumlahpinjaman plasma termasuk bunga adalahsebesar Rp 142,30 miliar (2005: Rp 124,89miliar).
During the development period, the loansare secured on the land including all assetslocated on the plantations, futurereceivables from sales of the plasma crops,and corporate guarantees from certainsubsidiaries of PT Astra Agro Lestari Tbk(“AAL”). As at 31 December 2006, the totaloutstanding plasma loans including interestamounted to Rp 142.30 billion (2005: Rp124.89 billion).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 87 - Page
35. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)
35. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)
d. Perkebunan plasma (lanjutan) d. Plasma plantation (continued)
Pada saat mulai menghasilkan, perkebunanplasma akan dialihkan kepada petani plasma,dimana petani plasma berkewajiban untukmenjual hasil panennya kepada anakperusahaan AAL guna mencicil pinjamantersebut melalui pemotongan dari hasilpenjualannya.
Upon maturity of the plantations, theplasma plantations are transferred to theplasma farmers, who are obliged to selltheir harvest to AAL’s subsidiaries to repaythe loans via deductions from salesproceeds.
Sehubungan dengan pola PIR Trans, anakperusahaan AAL tertentu bertanggung jawabuntuk menjamin dan mengadministrasikanpengembalian kredit yang diperoleh daripetani peserta PIR Trans.
In respect of the PIR Trans scheme, certainsubsidiaries of AAL are committed toguarantee and administer repayment ofplasma farmers’ loans.
Sedangkan sehubungan dengan pola KKPA,anak perusahaan AAL tertentu menjaminpembayaran kembali pinjaman petani plasmake bank sampai lunas.
In respect of the KKPA scheme, certainsubsidiaries of AAL guarantee therepayment of plasma farmers’ loans to thebanks.
e. Fasilitas kredit e. Credit facilities
Pada tanggal 31 Desember 2006, Perseroandan beberapa anak perusahaan tertentumemiliki fasilitas kredit untuk modal kerja,kredit investasi, bank garansi, letter of credit,dan kontrak valuta asing. Fasilitas yang belumdigunakan oleh Perseroan dan anakperusahaan tertentu berjumlah Rp 5,99 triliunpada tanggal 31 Desember 2006.
As at 31 December 2006, the Companyand certain subsidiaries have creditfacilities for working capital, investmentcredits, bank guarantees, letters of credit,and foreign exchange contracts. The totalunused facilities of the Company andcertain subsidiaries amounted to Rp 5.99trillion as at 31 December 2006.
Selain itu, beberapa anak perusahaantertentu yang bergerak dalam jasa keuanganmenandatangani perjanjian kerjasamadengan beberapa bank, dimana pihak bankmenyalurkan fasilitas kredit untuk pembiayaankonsumen bersama dengan anak perusahaantersebut. Sesuai dengan perjanjian, umumnyajumlah dana yang akan disediakan olehmasing-masing pihak adalah minimum 1% -10% dari anak perusahaan dan maksimum90% - 99% dari pihak bank. Fasilitas yangbelum digunakan oleh anak perusahaantersebut berjumlah Rp 21,05 triliun padatanggal 31 Desember 2006.
In addition, certain financial servicessubsidiaries entered into cooperationagreements with banks, whereby the banksprovide joint consumer financing facilitiestogether with the subsidiaries. Under theagreements, generally the amount of fundsto be financed by each party represents aminimum of 1% - 10% from the subsidiariesand a maximum of 90% - 99% from thebanks. Total unused facilities of thesesubsidiaries amounted to Rp 21.05 trillionas at 31 December 2006.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 88 - Page
35. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)
35. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)
f. Jasa penambangan f. Mining contracting services
Pama, anak perusahaan tidak langsung,mempunyai empat kontrak penambangansignifikan dengan PT Adaro Indonesia(“Adaro”), PT Indominco Mandiri(“Indominco”), KPC, dan PT Kartika CarakaMulya (“KCM”). Berdasarkan kontrak-kontraktersebut, Pama memberikan jasapenambangan batu bara di beberapa lokasi diKalimantan. Jangka waktu kontrak bervariasidan berakhir dari tahun 2007 sampai 2016.
Pama, an indirect subsidiary, has enteredinto four significant mining servicescontracts with PT Adaro Indonesia(“Adaro”), PT Indominco Mandiri(“Indominco”), KPC, and PT Kartika CarakaMulya (“KCM”). Under the contracts, Pamaprovides services to mine coal at variouslocations in Kalimantan. The periods of thecontracts are varied and will expirebetween 2007 and 2016.
Pendapatan atas jasa yang diberikan kepadaAdaro, Indominco, KPC, dan KCM untuktahun yang berakhir tanggal 31 Desember2006 masing-masing adalah Rp 2,19 triliun,Rp 1,59 triliun, Rp 1,31 triliun, dan Rp 458,6miliar (2005: Rp 2,02 triliun, Rp 1,24 triliun, Rp0,93 triliun dan Rp 587,6 miliar).
Revenue from services provided to Adaro,Indominco, KPC, and KCM for the yearended 31 December 2006, amounted to Rp2.19 trillion, Rp 1.59 trillion, Rp 1.31 trillion,and Rp 458.6 billion respectively (2005: Rp2.02 trillion, Rp 1.24 trillion, Rp 0.93 trillionand Rp 587.6 billion).
Sebagai bagian dari perjanjian dengan KPC,Pama menandatangani Perjanjian Pinjamandan Perjanjian Jasa Konsultasi dengan Bumi(lihat Catatan 5b).
As part of the contract with KPC, Pamaentered into a Loan Facility and ConsultingFee Agreement with Bumi (refer to Note5b).
g. Uang muka investasi g. Advance of investment
Pada tanggal 20 Oktober 2006, Pamamengadakan perjanjian dengan pihak ketigauntuk mengakuisisi beberapa aktiva,termasuk saham di tiga perusahaan yangmemiliki konsensi tambang batu bara denganharga USD 34 juta, menunggu terpenuhinyaprasyarat tertentu.
Pada bulan Oktober dan November 2006,Pama membayar uang muka sejumlah USD17 juta sehubungan dengan transaksi iniyang dijamin dengan hak untuk melakukanpenambangan batu bara sejumlahmaksimum enam juta ton.
On 20 October 2006, Pama reachedagreement with a third party to acquirecertain assets, including shares in threecompanies that hold coal mineconcessions with a total consideration ofUSD 34 million, pending fulfilment ofconditions precedent.
In October and November 2006 Pama paidadvances of USD 17 million in respect ofthe transaction which were secured on theright to mine a quantity of coal up to amaximum of six million tonnes.
Pada tanggal 31 Desember 2006, saldo uangmuka tersebut, setelah dikurangi dengan nilaibatu bara yang telah ditambang, menjadiUSD 16,6 juta atau setara dengan Rp 150,1miliar yang disajikan dalam akun“Pembayaran di muka lainnya”.
As at 31 December 2006, the outstandingbalance on the advance account, net ofcoal mined, amounted to USD 16.6 millionor equivalent to Rp 150.1 billion which ispresented within ”Other prepayments”.
Sisa dari harga yang telah disepakati,sejumlah USD 17 juta dibayarkan setelahtanggal neraca (lihat Catatan 37).
The remaining USD 17 million of theagreed purchase price was paidsubsequent to the year end (refer to Note37).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 89 - Page
35. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)
35. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)
h. Tuntutan PT Era Giat Prima h. PT Era Giat Prima Claim
Pada tanggal 24 September 1999, PT EraGiat Prima (“EGP”) mengajukan gugatanterhadap BP sehubungan dengan PerjanjianPengalihan/Cessie atas tagihan Bank DagangNegara Indonesia (“BDNI”) dan Bank UmumNasional (“BUN”) dimana BP dianggap telahmelakukan wanprestasi terhadap EGP. EGPmengajukan sita terhadap tanah danbangunan milik BP serta ganti kerugiansebesar Rp 2,54 triliun dan meminta agardinyatakan sebagai pemilik dana hasilpencairan piutang sebesar Rp 546,5 miliaryang disimpan dalam Escrow Account. BPmengajukan gugatan balik (rekonpensi)kepada EGP dengan menuntut agar danayang berada dalam Escrow Account tersebutadalah milik BP, mengingat PerjanjianPengalihan/Cessie telah dibatalkan oleh SuratKeputusan Ketua Badan PenyehatanPerbankan Nasional (“BPPN”) No. 423tanggal 15 Oktober 1999.
On 24 September 1999, PT Era Giat Prima(“EGP”) filed a lawsuit against BP inrelation to a Transfer/Cessie Agreement forBank Dagang Negara Indonesia (“BDNI”)and Bank Umum Nasional (“BUN”) allegingthat BP had breached its agreement withEGP. EGP claimed confiscation of BP’sland and buildings and compensation forloss amounting to Rp 2.54 trillion assertingthat it be recognised as owner of the fundsamounting to Rp 546.5 billion, which arecurrently deposited in an Escrow Account.BP submitted a counter suit, asserting thatthe funds in the Escrow Account belong toBP, on the grounds that theTransfer/Cessie Agreement had alreadybeen cancelled by a Decision Letter fromthe Chairman of the Indonesian BankingRestructuring Agency (“IBRA”) No. 423dated 15 October 1999.
Pada tanggal 18 April 2000, PengadilanNegeri Jakarta Selatan menyatakanPerjanjian Pengalihan/Cessie atas tagihanBDNI dan BUN dari BP kepada EGP adalahsah dan mengikat sehingga EGP berhak atasdana yang disimpan dalam Escrow Account.Putusan ini dikuatkan oleh Pengadilan TinggiJakarta pada tanggal 23 Maret 2001.Selanjutnya pada tanggal 6 Juni 2001, BPmengajukan kasasi ke Mahkamah AgungRepublik Indonesia (“MA”) dan menyerahkanMemori Kasasi tanggal 18 Juni 2001. PerkaraKasasi tersebut telah diputus oleh MA padatanggal 8 Maret 2004 dengan inti putusanadalah membatalkan putusan PengadilanTinggi Jakarta tanggal 23 Maret 2001 danmenyatakan bahwa dana Escrow Accountadalah milik BP.
On 18 April 2000, the South Jakarta DistrictCourt declared that the Transfer/CessieAgreement for BDNI’s and BUN’s claimsfrom BP to EGP was valid and binding andEGP was entitled to the funds placed in theEscrow Account. This decision was upheldby the High Court of Jakarta on 23 March2001. Subsequently, on 6 June 2001, BPfiled an appeal to the Supreme Court of theRepublic Indonesia (“Supreme Court”) andsubmitted a Cassation Memorandum on 18June 2001. The cassation case wasdecided by the Supreme Court on 8 March2004 which cancelled the Jakarta HighCourt Decision of 23 March 2001 andstated that the Escrow Account belongs toBP.
Pada tanggal 29 November 2005, BPmenerima Surat Pemberitahuan Resmi dariKepaniteraan Pengadilan Negeri JakartaSelatan tentang diajukannya PeninjauanKembali oleh EGP atas putusan Kasasi MA.Terhadap upaya hukum Peninjauan Kembalitersebut, BP telah mengajukan Kontra MemoriPeninjauan Kembali pada tanggal 28Desember 2005. Sampai dengan tanggallaporan keuangan konsolidasian, PeninjauanKembali tersebut masih sedang dalamproses.
On 29 November 2005, BP received anOfficial Notification Letter from the SouthJakarta District Court of a request for aJudicial Review of the decision of theSupreme Court. In response to the requestof the Judicial Review, BP filed a JudicialReview Counter Memorandum on 28December 2005. As at the date of theconsolidated financial statements, theJudicial Review is still in progress.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 90 - Page
35. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)
35. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)
h. Tuntutan PT Era Giat Prima (lanjutan) h. PT Era Giat Prima Claim (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005,BP telah membukukan hutang dan piutangsejumlah Rp 546,5 miliar untuk dana yangtersimpan di Escrow Account.
As at 31 December 2006 and 2005, BP hasrecorded both a payable and a receivable forthe Rp 546.5 billion held in the EscrowAccount.
Terhadap perkara lain yang terkait denganPerjanjian Pengalihan/Cessie antara BPdengan EGP, EGP telah menggugat suratkeputusan BPPN yang membatalkanPerjanjian Cessie di Pengadilan Tata UsahaNegara. MA telah mengabulkan permohonankasasi BPPN dan menolak gugatan EGP.Selanjutnya EGP mengajukan peninjauankembali kepada MA dan berdasarkan PutusanNo. 21 PK/TUN/2003, pada tanggal 6 Oktober2004, Mahkamah Agung RI telah menolakpermohonan PK tersebut.
In other legal cases related to theTransfer/Cessie Agreement between BPand EGP, EGP had filed lawsuits againstIBRA’s decision letter to cancel the CessieAgreement at the State AdministrativeCourt. The Supreme Court acceptedIBRA’s position and rejected EGP’s claims.EGP subsequently requested a JudicialReview of the Supreme Court’s decisionand based on Judicial Review Ruling No.21 PK/TUN/2003 dated 6 October 2004,the Supreme Court has decided to rejectthe Judicial Review.
i. Surat Ketetapan Pajak i. Tax Assessments
Pada tanggal 21 Desember 2004 dan 24Desember 2004, Kantor Pelayanan PajakWajib Pajak Besar Satu (“KPP WPB I”)menerbitkan SKPKB dan Surat KetetapanPajak Kurang Bayar Tambahan (“SKPKBT”)atas 5 Bank Peserta Penggabungan (PT BankBali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT BankPrima Express, PT Bank Artamedia, dan PTBank Patriot) untuk tahun pajak 2001 dan 2002dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 411,8miliar. BP mengajukan permohonan kepadaKPP WPB I untuk meminta penjelasan lebihlanjut atas jumlah yang tertera pada SKPKBdan SKPKBT beserta dasar-dasarperhitungannya. Namun tanggapan KPP WPBI tidak memberikan penjelasan lebih lanjut atasperhitungan tersebut dan oleh karena itu, BPmengajukan keberatan atas SKPKB danSKPKBT tersebut.
On 21 December 2004 and 24 December2004, the Large Tax Office I (“LTO I”) issuedan Assessment Letter of Tax Underpayment(“SKPKB”) and an Assessment Letter ofAdditional Tax Underpayment (“SKPKBT”)for the 5 Merged Banks (PT Bank Bali Tbk,PT Bank Universal Tbk, PT Bank PrimaExpress, PT Bank Artamedia, and PT BankPatriot) for the fiscal years 2001 and 2002for a total amount of Rp 411.8 billion. BPrequested the LTO I to provide furtherexplanation of the computation of theamounts stated in the SKPKB and SKPKBTtogether with the basis of computation.However the response by the LTO I did notprovide any further explanation of thecomputation and BP has therefore objectedto these assessments.
Selama tahun 2005, BP melakukanpembayaran sebagian dari SKPKB danSKPKBT yaitu sejumlah Rp 255,4 miliarmelalui penyetoran dan pemindahbukuan.
During 2005, BP paid part of the SKPKBand SKPKBT amounting to Rp 255.4billion, through payment and overbooking.
Selanjutnya, berdasarkan surat tanggal 8 dan9 Maret 2006, DJP menolak keberatan yangdiajukan BP. Atas penolakan keberatan ini,BP melalui surat tanggal 18 Mei 2006 telahmengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
Subsequently, based on letters dated 8 and9 March 2006, the DGT has rejected BP’sobjection. On this matter, BP filed appealletters dated 18 May 2006 to the Tax Court.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 91 - Page
35. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)
35. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)
i. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) i. Tax Assessments (continued)
Pada tanggal 21 Juni 2006, BP melakukanpembayaran atas saldo SKPKB dan SKPKBTsejumlah Rp 156,4 miliar. Dengan demikianBP telah melunasi seluruh SKPKB danSKPKBT yang diterbitkan oleh KPP WPB Idengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 411,8miliar.
On 21 June 2006, BP paid the remainingbalances of the SKPKB and SKPKBTamounting to Rp 156.4 billion. With thispayment, BP has paid all SKPKB andSKPKBT issued by LTO I, totalling Rp411.8 billion.
Pengadilan Pajak melalui surat tertanggal 31Agustus 2006 menyampaikan kepada BPSurat Uraian Banding yang diterima dari DJP.Atas Surat Uraian Banding tersebut, BP telahmengirimkan Surat Bantahan tertanggal 29September 2006. Pada tanggal 31 Desember2006, upaya banding ini masih dalam prosesdi Pengadilan Pajak.
The Tax Court through letters dated 31August 2006 informed BP that the DGT hassubmitted the Summation Letters. Rebuttalof the above Summation Letters has beensent by BP on 29 September 2006. As at31 December 2006, the appeal was still inprocess at the Tax Court.
Manajemen BP berkeyakinan bahwa totalpembayaran pajak sebesar Rp 411,8 miliarkepada fiskus sebagaimana diuraikan diatasakan diperoleh kembali karena BP memilikidasar hukum yang kuat untuk memperolehkembali total pembayaran pajak tersebut.
BP’s management believes that the totaltax payments of Rp 411.8 billion made totax authorities as elaborated above will berecovered since BP has a strong legalbasis for claiming the total tax payment.
Pada tahun 2006, KPP WPB I melakukanpemeriksaan pajak atas seluruh pajak BPuntuk tahun fiskal 2001, 2002, dan 2004.
In 2006, LTO I conducted tax audits onBP’s all taxes for fiscal years 2001, 2002,and 2004.
Selanjutnya, pada bulan Januari 2007, KPPWPB I menerbitkan beberapa SKPKB untuktahun pajak 2002 dan 2004 atas pajak-pajaklainnya masing-masing sejumlah Rp 13 miliardan Rp 192,7 miliar. BP akan mengajukankeberatan atas SKPKB tersebut.
Subsequently, in January 2007, LTO Iissued various tax assessments for fiscalyears 2002 and 2004 confirmingunderpayment of other taxes, amounting toRp 13 billion and Rp 192.7 billion,respectively. BP will file objection letters forthese tax assessments.
j. Gugatan Bapedal j. Bapedal claims
Pada tahun 2004, PT Eka Dura Indonesia(“EDI”), anak perusahaan AAL, menerimagugatan hukum yang jumlahnya diperkirakansebesar Rp 709 miliar dari Badan PengawasDampak Analisa Lingkungan Riau (“BapedalRiau”) atas polusi yang disebabkan olehkebakaran ketika mengadakan pembersihanlahan. Manajemen mengajukan keberatanatas gugatan tersebut kepada Bapedal Riaudan Kejaksanaan Negeri Riau dengan dasarbahwa areal tersebut telah diserahkan kepadakoperasi setempat dan kebakaran tersebutdisebabkan oleh masyarakat sekitar bukanoleh EDI.
In 2004, PT Eka Dura Indonesia (“EDI”),subsidiary of AAL, received a lawsuit ofapproximately Rp 709 billion from the RiauEnviromental Impact Supervisory Board(“Bapedal Riau”) for pollution caused byfire during land clearing. Management filedan objection against this lawsuit to BapedalRiau and Riau District Attorney on thebasis that the area had already beenhanded over to a local cooperative and thefire was created by the local community notEDI.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 92 - Page
35. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)
35. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)
j. Gugatan Bapedal (lanjutan) j. Bapedal claims (continued)
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasianini, telah ditetapkan tersangka baru yaitukoperasi setempat, namun gugatan hukumoleh Bapedal Riau kepada EDI belum dicabut.
As at the date of these consolidatedfinancial statements, a new defendant, alocal cooperative had just been notified.However, the lawsuit addressed to EDI byBapedal Riau has not been cancelled.
k. PT Karya Wijaya Anugrah k. PT Karya Wijaya Anugrah
Pada bulan Maret 2006, AAL digugat oleh PTKarya Wijaya Anugrah ("KWA"), kontraktor,sehubungan dengan pemutusan perjanjianpembangunan pabrik kernel EDI. KWAmenggugat sebesar Rp 1,9 miliar kepada AALatas kerugian materil dan Rp 100 miliarkepada AAL bersama-sama dengan PT DianPusaka Baruna Pratama atas kerugianimmateril. Pengadilan Negeri Jakarta Timurtelah memutuskan untuk menolak perkaragugatan, namun KWA menyatakan bandingatas keputusan tersebut. AAL berkeyakinanbahwa perkara tersebut tidak berkekuatanhukum. Pada tanggal laporan keuangankonsolidasian ini, perkara banding tersebutmasih dalam proses di Pengadilan Negeri.
In March 2006, AAL was sued by PT KaryaWijaya Anugrah ("KWA"), a contractor,regarding the termination of an agreementto construct a kernel factory for EDI. KWAis claiming from AAL Rp 1.9 billion inmaterial damage and from AAL togetherwith PT Dian Pusaka Baruna Pratama Rp100 billion in respect of other damages.The District Court of East Jakarta hasdecided to reject this lawsuit, but KWA hasfiled an appeal against this decision. AALbelieves that the lawsuit has no legal merit.As at the date of these consolidatedfinancial statements, the appeal is still inprogress at the District Court.
l. Piutang Sewa l. Operating lease receivable
Jumlah piutang sewa yang akan diterima dalamjangka waktu dua tahun kedepan adalahsebesar Rp 128 miliar (2005: Rp 174,3 miliar).
The amount of lease receipts for the nexttwo years is Rp 128 billion (2005: Rp174.3 billion).
m. Perjanjian kerjasama pembiayaan syariah m. Syariah financing cooperationagreements
FIF mengadakan perjanjian kerjasama Syariahdengan PT Bank Syariah Mega Indonesia(“BSMI”) dan PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”)dimana FIF bertindak sebagai agen dalammenilai kelayakan konsumen, penagihan, danpengurusan dokumen administrasi denganimbalan uang jasa. Pendanaan pembiayaankonsumen Syariah seluruhnya berasal dariBSMI dan BSM.
FIF has entered into a Syariah financingagreement with PT Bank Syariah MegaIndonesia (“BSMI”) and PT Bank SyariahMandiri (“BSM”) where FIF acts as anagent to underwrite, collect, and maintainadministration over customers accounts inreturn for a fee. All Syariah financings arefunded by BSMI and BSM.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 93 - Page
36. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAMMATA UANG ASING
36. NET ASSETS OR LIABILITIESDENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Perseroan dan anak perusahaan memiliki aktivadan kewajiban dalam mata uang asing denganrincian sebagai berikut (dalam satuan terdekat):
The Company and its subsidiaries have assetsand liabilities denominated in foreigncurrencies as follows (in full amounts):
2006JPY USD EUR GBP Other*
Aktiva AssetsKas dan setara kas 464,538,327 124,578,258 779,208 - 451,350 Cash and cash
equivalentsInvestasi jangka pendek - 4,139,871 - - - Short-term investmentsPiutang usaha 305,422,097 239,640,160 477,835 8,737 304,411 Trade receivablesPiutang lain-lain 31,920,488 33,557,928 3,982 - 1,727 Other receivablesPembayaran di muka 16,736,802 5,984,368 576,851 - 71,221 Other prepayments
lainnyaKas dan deposito 213,818,650 1,753,326 - - - Restricted cash and
berjangka yang dibatasi time depositspenggunaannya
Piutang pembiayaan - 5,114,471 - - - Financing receivablesAktiva lain-lain - 345,853 - - 4,055 Other assets
1,032,436,364 415,114,235 1,837,876 8,737 832,764
Kewajiban LiabilitiesPinjaman jangka pendek (1,582,140,477) (61,664,183) - - - Short-term loansHutang usaha (2,874,998,896) (252,871,684) (3,095,796) (11,867) (1,185,587) Trade payablesKewajiban lain-lain (134,312,780) (10,241,121) (147,887) (359) (62,279) Other liabilitiesBeban yang masih harus (31,076,625) (9,409,469) (2,133) - (11,286) Accrued expenses
dibayarHutang jangka panjang (804,000,000) (556,881,054) - - - Long-term debt
(5,426,528,778) (891,067,511) (3,245,816) (12,226) (1,259,152)
(Kewajiban)/aktiva bersih (4,394,092,414) (475,953,276) (1,407,940) (3,489) (426,388) Net (liabilities)/assetsDalam ekuivalen Rupiah (333,052) (4,293,099) (16,696) (62) (3,854) Rupiah equivalent
(dalam jutaan) (in millions)
Jumlah dalam Rupiah - (4,646,763) Total in Rupiah - netbersih (dalam jutaan) (in millions)
2005JPY USD EUR GBP Other*
Aktiva AssetsKas dan setara kas 968,064,851 92,594,267 581,421 - 1,338,338 Cash and cash
equivalentsInvestasi jangka pendek - 4,034,414 - - - Short-term investmentsPiutang usaha 341,988,479 238,191,606 572,848 - 1,769,233 Trade receivablesPiutang lain-lain 12,632,901 46,483,552 885 - - Other receivablesPembayaran di muka 31,116,939 610,230 38,660 - 39,091 Other prepayments
lainnyaKas dan deposito 304,724,151 6,376,943 8,058 - - Restricted cash and
berjangka yang dibatasi time depositspenggunaannya
Piutang pembiayaan - 1,057,209 - - - Financing receivablesAktiva lain-lain - 332,987 - - - Other assets
1,658,527,321 389,681,208 1,201,872 - 3,146,662Kewajiban LiabilitiesPinjaman jangka pendek (1,610,995,881) (39,019,337) - - - Short-term loansHutang usaha (2,066,046,002) (232,532,738) (2,551,513) - (2,547,280) Trade payablesKewajiban lain-lain (115,200,057) (14,850,866) (96,546) - (389,125) Other liabilitiesBeban yang masih harus (149,688,183) (7,588,504) - - (28,153) Accrued expenses
dibayarHutang jangka panjang (984,107,469) (354,624,143) - - - Long-term debt
(4,926,037,592) (648,615,588) (2,648,059) - (2,964,558)
(Kewajiban)/aktiva bersih (3,267,510,271) (258,934,380) (1,446,187) - 182,104 Net (liabilities)/assetsDalam ekuivalen Rupiah (272,582) (2,545,325) (16,862) - 1,790 Rupiah equivalent
(dalam jutaan) (in millions)
Jumlah dalam Rupiah - (2,832,979) Total in Rupiah - netbersih (dalam jutaan) (in millions)
* Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalamjumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs padatanggal neraca.
* Assets and liabilities denominated in other foreign currencies arepresented as USD equivalents using the exchange rate prevailing atbalance sheets date.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 94 - Page
36. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAMMATA UANG ASING (lanjutan)
36. NET ASSETS OR LIABILITIESDENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES(continued)
Apabila aktiva dan kewajiban dalam mata uangasing pada tanggal 31 Desember 2006 dijabarkandengan menggunakan kurs tengah mata uangasing pada tanggal laporan ini, maka kewajibanbersih dalam mata uang asing Perseroan dananak perusahaan tersebut akan naik sebesarRp 21,8 miliar, tidak termasuk keuntungan ataukerugian selisih kurs yang timbul dari nilai wajarinstrumen keuangan derivatif apabila instrumentersebut dinilai dengan nilai wajarnya padatanggal laporan ini.
If assets and liabilities in foreign currencies asat 31 December 2006 had been translatedusing the middle rates as at the date of thisreport, the total net foreign currency liabilities ofthe Company and subsidiaries would increaseby approximately Rp 21.8 billion, excluding anyforeign exchange gains or losses on derivativefinancial instruments if the instrument had beenvalued based on fair values as at the date ofthis report.
37. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 37. SUBSEQUENT EVENTS
Akuisisi oleh PT Pamapersada Nusantara Acquisition by PT Pamapersada Nusantara
Pada tanggal 26 Januari 2007, Pamamenyelesaikan transaksi seperti yang dijelaskanpada Catatan 35g dan melakukan sisa pembayaransejumlah USD 17 juta.
On 26 January 2007, Pama completed thetransaction referred to in Note 35g and paid theremaining amount of USD 17 million.
Aktiva yang diakuisisi adalah sebagai berikut:100% saham PT Nusantara Citra Jaya Abadi(“NCJA”), PT Ekasatya Yanatama (“ESY”), danPT Kadya Caraka Mulya (“Kadya”).Perusahaan-perusahaan ini memiliki konsesipenambangan batu bara yang berlokasi diKalimantan Selatan;100% saham PT Prima Multi Mineral (“PMM”),yang memegang hak kontraktual untukmelakukan operasi penambangan atascadangan batu bara yang terdapat di wilayahkonsensi penambangan yang dimiliki oleh PDBaramarta (Badan Usaha Milik PemerintahDaerah Kalimantan Selatan);100% saham Scenic Worldwide Ltd (“SWL”),perusahaan yang didirikan berdasarkanhukum British Virgin Island dan SWL memilikiperjanjian pemasaran batubara secaraeksklusif dengan PMM, NCJA, ESY, danKadya;7,5% saham TNB Coal International Limited(“TNBCL”), pemilik PT Dasa Eka Jasatama(“DEJ”) secara tidak langsung;1% saham DEJ; danPinjaman yang tidak dijaminkan dan tidak dapatdikonversikan yang ditentukan oleh TNBCLsejumlah USD 1,27 juta.
The assets acquired were as follows:100% of the shares of PT Nusantara CitraJaya Abadi (“NCJA”), PT EkasatyaYanatama (“ESY”), and PT Kadya CarakaMulya (“Kadya”). These companies holdcoal mining concessions located in SouthKalimantan;100% of the shares of PT Prima MultiMineral (“PMM”), which has the contractualright to carry out mining activities of coalreserves residing in the coal concessionarea held by PD Baramarta (an enterpriseowned by the South Kalimantangovernment);
100% of the shares of Scenic WorldwideLtd (“SWL”), a firm that was establishedunder British Virgin Island law. SWL has anexclusive coal marketing agreement withPMM, NCJA, ESY, and Kadya;
7.5% of the shares TNB Coal InternationalLimited (“TNBCL”), an indirect owner of PTDasa Eka Jasatama (“DEJ”);1% of the shares of DEJ; andA redeemable unconvertible unsecuredloan issued by TNBCL amounting to USD1.27 million.
Pama juga sedang melakukan negosiasi untukmengakuisisi 99% saham DEJ dari pemegangsaham mayoritas DEJ.
Pama is also in negotiations to acquire 99% ofDEJ shares from the majority shareholders ofDEJ.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 95 - Page
37. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA(lanjutan)
37. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
Pelunasan piutang Bumi Settlement of loan to Bumi
Pada tanggal 29 Januari 2007, Bumi melunasipokok pinjaman sejumlah USD 32,8 juta berikutbunga.
On 29 January 2007, Bumi repaid the loanprincipal amounting to USD 32.8 million,together with underlying interest.
Dengan adanya pelunasan tersebut, PerjanjianJasa Konsultasi terdahulu berakhir (lihat Catatan5b).
As the loan was settled by Bumi, the existingConsulting Services Agreement terminated(refer to Note 5b).
Pama selanjutnya menandatangani Perjanjian JasaKonsultasi - Akta Novasi dan Perubahan denganBumi dan Formosa Investments Ltd, perusahaanyang didirikan di Republik Seychelles.
Pama subsequently signed a ConsultingServices Agreement Deed of Novation andAmendment with Bumi and FormosaInvestments Ltd, a company established in theRepublic of Seychelles.
Sesuai dengan Akta tersebut, Formosamenggantikan Bumi dalam memberikan jasakonsultasi kepada Pama. Tidak terdapat perubahansyarat dan ketentuan lainnya yang diatur dalamPerjanjian Jasa Konsultasi terdahulu.
Under the terms of the Deed, Formosa hasreplaced Bumi in rendering consulting servicesto Pama. There were no changes in the otherterms and conditions stipulated in the originalConsulting Service Agreement.
Bencana banjir Flood
Di awal bulan Februari 2007, Jakarta mengalamibencana banjir yang cukup parah. Namun hal initidak mengakibatkan kerusakan yang seriusterhadap aset Perseroan dan anak perusahaan.Kerugian akibat klaim pihak ketiga berkaitandengan musibah ini yang harus ditanggung oleh PTAsuransi Astra Buana, anak perusahaan tidaklangsung, setelah dikurangi bagian reasuransi,diperkirakan tidak lebih dari Rp 40 miliar.
In early February 2007, Jakarta experiencedsevere flooding. Damage to the property of theCompany and its subsidiaries were limited. Thecost, net of reinsurance, of these damage claimsexpected to be borne by PT Asuransi AstraBuana, an indirect subsidiary, in respect of thirdparty assets is expected to be not more than Rp40 billion.
Program Pemutusan Hubungan Kerja Sukarela Voluntary Employee Separation Programme
Pada tanggal 31 Januari 2007, BPmengumumkan Program Pemutusan HubunganKerja Sukarela. Skema pembayaran program initelah sesuai dengan peraturan perundanganyang berlaku. Setiap karyawan dapatmengajukan pengunduran diri secara sukarela,namun BP mempunyai hak untuk menolakpengunduran diri tersebut.
On 31 January 2007 BP announced aVoluntary Employee Separation Programme.The payout in the scheme is in compliance withthe prevailing regulations. All employees areeligible to apply for voluntary separation;however BP reserves the right of refusal.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 96 - Page
38. REKLASIFIKASI AKUN 38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Laporan keuangan tahun 2005 telah direklasifikasiagar sesuai dengan penyajian laporan keuangankonsolidasian tahun 2006. Rincian reklasifikasitersebut adalah sebagai berikut:
The 2005 consolidated financial statementshave been reclassified to be consistent with thepresentation of the 2006 consolidated financialstatements. The details of the reclassificationare as follows:
Sebelum Setelahreklasifikasi/ reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/ Afterreclassification Reclassification reclassification
Investasi jangka pendek 481,683 (12,500) 469,183 Short-term investmentKas dan deposito berjangka 95,392 7,213 102,605 Restricted cash and
yang dibatasi penggunaannya time depositsPiutang pembiayaan 9,829,563 14,180,804 24,010,367 Financing receivablesPiutang lain-lain - tidak lancar - 289,417 12,500 301,917 Other receivables -
pihak yang mempunyai non-current - relatedhubungan istimewa parties
Aktiva lain-lain 511,618 (7,213) 504,405 Other assetsPinjaman bank dan pinjaman (1,210,227) (7,314,075) (8,524,302) Bank loans and other
lain-lain - bagian jangka loans - current portionpendek dari hutang of long-term debtjangka panjang
Pinjaman bank dan pinjaman (2,651,094) (6,866,729) (9,517,823) Bank loans and otherlain-lain - hutang jangka loans - long-termpanjang, setelah dikurangi debt, net of currentbagian jangka pendek portion
Pendapatan bersih 61,172,314 559,321 61,731,635 Net revenueBeban pokok pendapatan (47,449,438) (1,015,317) (48,464,755) Cost of revenueBeban penjualan (3,065,839) (662,145) (3,727,984) Selling expensesBeban umum dan administrasi (4,243,063) 1,118,141 (3,124,922) General and
administrativeexpenses
Beban bunga (421,844) (1,392) (423,236) Interest expensesBeban lain-lain (140,374) 1,392 (138,982) Other expenses
39. INFORMASI TAMBAHAN 39. SUPPLEMENTARY INFORMATION
Berikut pada halaman 97 sampai dengan halaman101, adalah informasi keuangan PT AstraInternational Tbk (induk perusahaan saja) yangmenyajikan penyertaan Perseroan pada anakperusahaan berdasarkan metode ekuitas danbukan dengan metode konsolidasi.
The following financial information of PT AstraInternational Tbk (parent company only) onpages 97 to 101 presents the Company’sinvestments in subsidiaries under the equitymethod, as opposed to the consolidationmethod.
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 97 - Page
NERACA31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETSAS AT 31 DECEMBER 2006 AND 2005
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
2006 2005AKTIVA ASSETS
Aktiva lancar Current assetsKas dan setara kas 720,020 695,870 Cash and cash equivalentsPiutang usaha, Trade receivables,
setelah dikurangi penyisihan net of provision forpiutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables ofRp 3.110 (2005: Rp 405): Rp 3,110 (2005: Rp 405):- Pihak yang mempunyai 43,436 78,208 - Related parties
hubungan istimewa- Pihak ketiga 1,131,019 1,199,530 - Third parties
Piutang lain-lain, 5,573 12,205 Other receivables,setelah dikurangi penyisihan net of provision forpiutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables ofRp 3.635 (2005: Rp 3.370) Rp 3,635 (2005: Rp 3,370)
Persediaan 1,193,261 1,553,810 InventoriesPajak dibayar di muka 225,235 153,646 Prepaid taxesPembayaran di muka lainnya 56,763 53,639 Other prepayments
Jumlah aktiva lancar 3,375,307 3,746,908 Total current assets
Aktiva tidak lancar Non-current assetsKas dan deposito berjangka 1,177 1,692 Restricted cash and
yang dibatasi penggunaannya time depositsPiutang lain-lain - pihak yang mempunyai 116,453 328,882 Other receivables - related parties,
hubungan istimewa, setelah dikurangi net of provision for doubtfulpenyisihan piutang ragu-ragu sebesar receivables of Rp 16,600Rp 16.600 (2005: Rp 16.600) (2005: Rp 16,600)
Investasi pada anak perusahaan, 19,970,666 17,347,015 Investments in subsidiaries,perusahaan asosiasi, associates, and jointly controlleddan jointly controlled entities entities
Investasi jangka panjang lain-lain 58,425 58,425 Other long-term investmentsAktiva pajak tangguhan 180,583 193,619 Deferred tax assetsAktiva tetap, 1,779,392 1,625,138 Fixed assets,
setelah dikurangi akumulasi net of accumulated depreciationpenyusutan sebesar Rp 762.554 of Rp 762,554(2005: Rp 726.928) (2005: Rp 726,928)
Aktiva lain-lain 288,638 268,293 Other assets
Jumlah aktiva tidak lancar 22,395,334 19,823,064 Total non-current assets
JUMLAH AKTIVA 25,770,641 23,569,972 TOTAL ASSETS
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 98 - Page
NERACA31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETSAS AT 31 DECEMBER 2006 AND 2005
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
2006 2005KEWAJIBAN LIABILITIES
Kewajiban jangka pendek Current liabilitiesPinjaman jangka pendek 1,250,800 600,000 Short-term loansHutang usaha: Trade payables:
- Pihak yang mempunyai 1,106,252 1,022,774 - Related partieshubungan istimewa
- Pihak ketiga 117,260 67,362 - Third partiesKewajiban lain-lain 315,372 335,015 Other liabilitiesHutang pajak 67,438 241,154 Taxes payableBeban yang masih harus dibayar 377,390 358,555 Accrued expensesKewajiban diestimasi 21,186 8,318 Provisions
Jumlah kewajiban jangka pendek 3,255,698 2,633,178 Total current liabilities
Kewajiban jangka panjang Non-current liabilitiesKewajiban lain-lain: Other liabilities:
- Pihak yang mempunyai 2,149 377,817 - Related partieshubungan istimewa
- Pihak ketiga 3,382 - - Third partiesKewajiban diestimasi 133,646 134,632 Provisions
Jumlah kewajiban jangka panjang 139,177 512,449 Total non-current liabilities
Jumlah kewajiban 3,394,875 3,145,627 Total liabilities
EKUITAS EQUITYModal saham: Share capital:
- Modal dasar - 6.000.000.000 saham - Authorised - 6,000,000,000dengan nilai nominal Rp 500 shares with par value of(dalam satuan Rupiah) per saham Rp 500 (full Rupiah) per share
- Modal ditempatkan dan disetor 2,024,178 2,024,178 - Issued and fully paid -penuh - 4.048.355.314 4,048,355,314saham biasa ordinary shares
Tambahan modal disetor 1,106,121 1,106,121 Additional paid-in capitalSelisih penilaian kembali aktiva tetap 418,661 418,661 Fixed assets revaluation reservePerubahan ekuitas anak perusahaan 1,454,426 1,231,408 Changes in equity of subsidiaries
dan perusahaan asosiasi and associatesSaldo laba: Retained earnings:
- Dicadangkan 324,700 224,700 - Appropriated- Belum dicadangkan 17,047,680 15,419,277 - Unappropriated
Jumlah ekuitas 22,375,766 20,424,345 Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN 25,770,641 23,569,972 TOTAL LIABILITIES ANDEKUITAS EQUITY
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 99 - Page
LAPORAN LABA RUGIUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF INCOMEFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2006 2005
Pendapatan bersih 25,662,434 32,907,621 Net revenue
Beban pokok pendapatan (23,105,394) (29,455,729) Cost of revenue
Laba kotor 2,557,040 3,451,892 Gross profit
Beban usaha: Operating expenses:Beban penjualan (1,347,217) (1,395,307) Selling expensesBeban umum dan administrasi (829,421) (912,522) General and administrative
expenses(2,176,638) (2,307,829)
Laba usaha 380,402 1,144,063 Operating income
Penghasilan/(beban) lain-lain: Other income/(expenses):Penghasilan bunga 41,768 69,087 Interest incomeKeuntungan/(kerugian) selisih kurs 10,511 (27,610) Foreign exchange gain/(loss)Beban bunga (126,504) (47,420) Interest expenseKerugian pelepasan investasi - (129) Loss on disposal of investmentPenghasilan lain-lain, bersih 275,256 356,669 Other income, net
201,031 350,597
Bagian atas hasil bersih 3,344,288 4,458,189 Share of results of subsidiaries,anak perusahaan, associates, and jointlyperusahaan asosiasi, dan controlled entitiesjointly controlled entities
Laba sebelum pajak penghasilan 3,925,721 5,952,849 Profit before income tax
Beban pajak penghasilan (213,624) (495,564) Income tax expenses
Laba bersih 3,712,097 5,457,285 Net income
Laba bersih per saham - 917 1,348 Net earnings per share -dasar dan dilusian basic and diluted(dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 100 - Page
LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005
(Expressed in millions of Rupiah)
Saldo laba/Retained earnings
Modal saham/Share capital
Tambahanmodal disetor/
Additionalpaid-incapital
Selisihpenilaian
kembali aktivatetap/
Fixed assetsrevaluation
reserve
Perubahanekuitas anakperusahaan
danperusahaan
asosiasi/Changes in
equity ofsubsidiaries
andassociates
Selisih kurskarena
penjabaranlaporan
keuangan/Exchange
differences dueto financialstatementstranslation
Dicadangkan/Appropriated
Belumdicadangkan/
UnappropriatedJumlah/
Total
Saldo 1 Januari 2005 2,024,178 1,106,121 430,121 1,253,803 (2,220) 124,700 11,548,423 16,485,126 Balance as at 1 January 2005Laba bersih - - - - - - 5,457,285 5,457,285 Net incomeDividen kas - - - - - - (1,497,891) (1,497,891) Cash dividendsPembentukan cadangan wajib - - - - - 100,000 (100,000) - Appropriation to statutory
reserveRealisasi selisih kurs - - - - 2,220 - - 2,220 Realised exchange differencesRealisasi selisih penilaian - - (11,460) - - - 11,460 - Realised fixed assets
kembali aktiva tetap revaluation reservePerubahan ekuitas - - - (22,395) - - - (22,395) Changes in equity of subsidiaries
anak perusahaan dan and associatesperusahaan asosiasi
Saldo 31 Desember 2005 2,024,178 1,106,121 418,661 1,231,408 - 224,700 15,419,277 20,424,345 Balance as at31 December 2005
Laba bersih - - - - - - 3,712,097 3,712,097 Net incomeDividen kas - - - - - - (1,983,694) (1,983,694) Cash dividendsPembentukan cadangan wajib - - - - - 100,000 (100,000) - Appropriation to sta tutory
reservePerubahan ekuitas - - - 223,018 - - - 223,018 Changes in equity of subsidiaries
anak perusahaan dan and associatesperusahaan asosiasi
Saldo 31 Desember 2006 2,024,178 1,106,121 418,661 1,454,426 - 324,700 17,047,680 22,375,766 Balance as at31 December 2006
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 101 - Page
LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2006 DAN 2005(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2006 AND 2005(Expressed in millions of Rupiah)
2006 2005Cash flows from operating
Arus kas dari aktivitas operasi: activities:Penerimaan dari pelanggan 25,949,933 32,856,085 Receipts from customersPembayaran kepada pemasok (22,566,392) (30,219,185) Payments to suppliersPembayaran kepada karyawan (806,849) (902,031) Payments to employeesPembayaran beban usaha (1,230,697) (1,718,203) Payments for operating expensesPenerimaan dari aktivitas operasi 75,931 135,992 Receipts from other operating
lainnya activities
Kas yang dihasilkan dari operasi 1,421,926 152,658 Cash generated from operationsPembayaran pajak penghasilan badan (508,969) (170,947) Payments of corporate income taxPenghasilan bunga yang diterima 40,838 63,472 Interest income received
Arus kas bersih yang diperoleh 953,795 45,183 Net cash flows provided fromdari aktivitas operasi operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investingactivities:
Dividen kas yang diterima 2,575,637 1,849,729 Cash dividends receivedPenerimaan dari pengembalian 51,121 41,630 Advances returned from
uang muka penyertaan saham the purchase of sharesHasil penjualan aktiva tetap dan aktiva 3,983 60,290 Proceeds from sale of fixed assets
yang belum digunakan dalam usaha and assets not yet used inoperations
Pelepasan anak perusahaan, dikurangi - 15,149 Disposal of subsidiary, net cashkas bersih yang dilepas disposed of subsidiaries
Penambahan investasi jangka panjang (1,679,655) (270,082) Additions to long-term investmentsPerolehan aktiva tetap dan aktiva yang (274,424) (261,048) Acquisitions of fixed assets and
belum digunakan dalam usaha assets not yet used in operationsPenambahan beban tangguhan (14,684) (5,281) Additions to deferred charges
Arus kas bersih yang diperoleh dari 661,978 1,430,387 Net cash flows provided fromaktivitas investasi investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financingactivities:
Penerimaan pinjaman jangka pendek 4,106,891 1,680,650 Proceeds from short-term loans(Pembayaran kepada)/penerimaan dari (152,288) 217,173 (Payments for)/receipts from
pihak yang mempunyai hubungan related partiesistimewa
Pembayaran kembali pinjaman (3,449,767) (2,124,965) Repayments of short-term loansjangka pendek
Pembayaran bunga (113,307) (38,738) Interest paidDividen kas yang dibayarkan (1,982,405) (1,496,229) Cash dividends paid
Arus kas bersih yang digunakan untuk (1,590,876) (1,762,109) Net cash flows used inaktivitas pendanaan financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih 24,897 (286,539) Net increase/(decrease) in cashkas dan setara kas and cash equivalents
Kas dan setara kas pada 695,870 981,911 Cash and cash equivalents at theawal periode beginning of the periods
Dampak perubahan selisih kurs (747) 498 Effects of exchange rateterhadap kas dan setara kas differences on cash and
cash equivalents
Kas dan setara kas pada 720,020 695,870 Cash and cash equivalents at theakhir periode end of the periods
220 Laporan Tahunan ‘06 Bank Niaga
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank
ii Astra 2006 Annual Report
BudiSetiadharma
PresidenKomisaris|PresidentCommissioner
DjunaediHadisumarto MotonobuTakemoto PatrickM.Alexander
Komisaris|Commissioner Komisaris|Commissioner Komisaris|Commissioner
MuhamadChatibBasri SoemadiD.M.Brotodiningrat AnthonyJ.L.Nightingale
Komisaris|Commissioner Komisaris|Commissioner Komisaris|Commissioner
NevilleB.Venter AdamP.C.Keswick MarkSpencerGreenberg
Komisaris|Commissioner Komisaris|Commissioner Komisaris|Commissioner
MichaelD.Ruslim
PresidenDirektur|PresidentDirector
PrijonoSugiarto GunawanGeniusahardja TossinHimawan
Direktur|Director Direktur|Director Direktur|Director
JohnnyD.Danusasmita MaruliGultom SimonJ.Mawson
Direktur|Director Direktur|Director Direktur|Director
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Direksi | Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk
bertanggungjawabpenuhataskebenaranisiLaporanTahunan
iniyangditandatanganipadabulanApril2007.
Board of Commissioners and the Board of Directors
PTAstraInternationalTbkareresponsibletothevalidityof
thisAnnualReportsignedinApril2007
��0 Astra 2006 Annual Report
iAstra 2006 Laporan Tahunan
Data PerseroanCorporate Data
Profil Dewan Komisaris|Board of Commissioners’ ProfileProfil Direksi|Board of Directors’ ProfileStruktur Organisasi|Organisation StructureInformasi Perusahaan|Corporate Information
ii Astra 2006 Annual Report
Dewan Komisaris|Board of Commissioners
Budi SetiadharmaPresiden Komisaris President Commissioner
BerkewarganegaraanIndonesia,BudiSetiadharmaditunjuksebagaiPresidenKomisarisPerseroansejakMei2005.Mulai
bergabungdiPerseroanpadatahun1970danmemegang jabatanPresidenDirekturPerseroanpadaperiode2002–
2005.BeberapajabatanlainyangpernahdipegangnyaadalahWakilPresidenDirekturPerseroan(1998–2002),Presiden
Direktur(1978–2000)PTFederalMotor(sekarangPTAstraHondaMotor)danGeneralManagerDivisiHonda,PTAstra
International(1975–1978).BudiSetiadharmaadalahlulusanUniversitasKatolikParahyangan,Bandungtahun1970.
AnIndonesiancitizen,BudiSetiadharmawasappointedasPresidentCommissioneroftheCompanyinMay2005.He
joinedtheCompany in1970andwasPresidentDirectoroftheCompanyfrom2002to2005.HewasformerlyVice
PresidentDirectoroftheCompany(1998–2002),PresidentDirector(1978–2000)ofPTFederalMotor(currentlyPT
AstraHondaMotor),andGeneralManageroftheHondaDivisionofPTAstraInternational(1975–1978).Hegraduated
fromParahyanganCatholicUniversity,Bandungin1970.
Djunaedi HadisumartoKomisaris Independen Independent Commissioner
Berkewarganegaraan Indonesia, Djunaedi Hadisumarto ditunjuk menjadi Komisaris Perseroan pada bulan Mei
2003. Pada saat ini juga menjabat sebagai Penasihat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua
BAPPENAS; Sekretaris Dewan Pengawas, Badan Rehabilitasi Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) – Nias,
SumateraUtara;TimPenasihatAhlipadaJointForumonInvestment(JIF)danPenasihatKorporasiPT(Persero)Garuda
Indonesia.Sebelumnya,DjunaediHadisumartoadalahanggotaKelompokKerjaKerjasamaEkonomiIndonesia–Jepang
(2002–2005),KomisarisPT(Persero)GarudaIndonesia(1984–2005),KomisarisBankBCA(1999–2002),Komisaris
Perwakilan Pemerintah Indonesia di Pertamina (1999 – 2001), Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/
BAPPENAS(1999–2001),KomisarisBankPembangunanIndonesia/BAPINDO(1994–1998),AsistenBidangEkonomi
untuk Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan (1993 – 1998) dan Sekretaris
JenderalDepartemenPerhubunganRepublik Indonesia (1983–1991).GelarSarjanaEkonomidiraihnyadariFakultas
EkonomiUniversitasIndonesiapadatahun1962.GelarMasterdariUniversityofCalifornia,USAdiperolehpadatahun
1966sertasebuahgelarMasterlainnyadiperolehdariUniversityofSouthernCalifornia,USApadatahun1969.Sedangkan
gelarPh.DdariUniversityofSouthernCalifornia,USAdiraihnyapadatahun1974.
AnIndonesiancitizen,hebecameCommissioneroftheCompany inMay2003.Currently,he isalsoAdvisortothe
State Minister of National Development Planning/Chairman of BAPPENAS; Secretary of Supervisory Board of the
RehabilitationandReconstructionAgencyforAcehandNias,NorthSumatera;ExpertAdvisoryTeamJointForumon
Investment (JIF)andCorporateAdvisorofPT (Persero)Garuda Indonesia.Previously,hewasamemberofWorking
Team Indonesia – Japan Economic Cooperation (2002 – 2005), Commissioner of PT (Persero) Garuda Indonesia
(1984–2005),CommissionerofBCABank (1999–2002),CommissioneronbehalfofGOI forPertamina (1999–
2001),ChairmanoftheNationalDevelopmentPlanningAgency/BAPPENAS(1999–2001),CommissionerofIndonesia
DevelopmentBank/BAPINDO(1994–1998),AssistantforEconomicAffairstotheCoordinatorMinisterofEconomics,
FinanceandDevelopmentSupervision(1993–1998)andSecretaryGeneral,DepartmentofCommunicationofthe
RepublicofIndonesia(1983–1991).HegraduatedfromtheFacultyofEconomicsoftheUniversityofIndonesiawitha
Bachelor’sdegreein1962.HeobtainedaMaster’sdegreefromtheUniversityofCalifornia,USAin1966,andanother
Master’sdegreefromtheUniversityofSouthernCalifornia,USAin1969.HesubsequentlyreceivedaPh.Dfromthe
UniversityofSouthernCalifornia,USAin1974.
iiiAstra 2006 Laporan Tahunan
Motonobu TakemotoKomisaris Independen Independent Commissioner
BerkewarganegaraanJepang,MotonobuTakemotoditunjukmenjadiKomisarisPerseroanpadabulanMei2001.Mulai
bergabungdenganToyotaMotorSalesCo.Ltd.padatahun1969,danmemegangjabatanExecutiveVicePresidentdari
ToyotaMotorThailandCo.Ltd.padatahun1994sertaManagingDirectorToyotaMotorAsiaPacificPte.Ltd.mulaitahun
2001hinggaJuli2006.Sejaktahun2006sampaisaatinimenjabatsebagaiKetuadiToyotaMotorItaliaS.p.A.Motonobu
TakemotoadalahlulusandariFakultasAdministrasiNiagadiKobeUniversity,Jepangtahun1969.
AJapanesecitizen,hebecameaCommissioneroftheCompanyinMay2001.HejoinedToyotaMotorSalesCo.Ltd.in
1969.HewasappointedasExecutiveVicePresidentofToyotaMotorThailandCo.Ltd.in1994andManagingDirector
ofToyotaMotorAsiaPacificPte.Ltd.from2001toJuly2006.Since2006untilnowheistheChairmanatToyotaMotor
ItaliaS.p.A.HegraduatedfromtheFacultyofBusinessAdministrationatKobeUniversity,Japanin1969.
Patrick Morris AlexanderKomisaris Independen Independent Commissioner
BerkewarganegaraanAustralia, PatrickAlexander ditunjukmenjadiKomisaris Perseroan sejakMei 2003dan sebagai
Anggota Komite Audit Perseroan sejak Januari 2002 serta Ketua Komite Audit Perseroan sejak Mei 2003, setelah
sebelumnya menjadi anggota Komite Eksekutif dari April 2000 sampai Desember 2001. Patrick Alexander adalah
Managing Partner Batavia InvestmentManagement Ltd., perusahaan yangberdiri di tahun1993dengan spesialisasi
padapenanamanmodaldiIndonesia,denganpengalamanlebihdari25tahundibidangkeuangan,termasukdengan
ChaseManhattandiJakarta,NewYorkdanHongKong.PatrickAlexandermemilikipengalamanbekerjadiPerwakilan
LuarNegeriAustraliaselamalimatahun,termasukdiKedutaanBesarAustraliadiJakarta.Beliaujugamenjabatsebagai
Komisaris IndependenpadaPTAstraAgro Lestari TbkdanDirektur SoundOil PLC,perusahaan yang tercatatdalam
BursaEfekLondon.Lulustahun1975denganpredikatsangatmemuaskandariFakultasHukumUniversityofWestern
Australia.
AnAustraliancitizen,hewasappointedasCommissioneroftheCompanyinMay2003.PatrickAlexanderhasbeena
MemberoftheCompany’sAuditCommitteesinceJanuary2002andChairmanoftheCompany’sAuditCommitteesince
May2003.Priortothat,hewasaMemberoftheExecutiveCommitteefromApril2000untilDecember2001.Patrick
AlexanderisManagingPartnerofBataviaInvestmentManagementLtd.,afirmestablishedin1993andspecializesin
Indonesianinvestments.Hehashadovertwenty-fiveyearsexperienceinfinance, includingwithChaseManhattanin
Jakarta,NewYorkandHongKong.HealsohadfiveyearswiththeAustralianForeignService,includingwiththeAustralian
EmbassyinJakarta.HeisalsoanindependentCommissionerofPTAstraAgroLestariTbkandDirectorofSoundOilPLC,
aLondonlistedcompany.HegraduatedwithhonoursinLawfromtheUniversityofWesternAustraliain1975.
Muhamad Chatib BasriKomisaris Independen Independent Commissioner
BerkewarganegaraanIndonesia,MuhamadChatibBasridiangkatmenjadiKomisarisIndependenPerseroanpadabulan
Mei2006.PernahbekerjasebagaiKonsultanBankDunia,AusAid,UnitedNationConferenceonTradeandDevelopment,
sertamenjadi anggota Pacific EconomicOutlook Forecasting Panel sejak tahun2004danDirekturRiset di Lembaga
PenelitianEkonomidanMasyarakatUniversitasIndonesia(LPEM–UI)mulaiDesember2001hinggaApril2004.Selain
menjadipengajardiFakultasEkonomiUniversitasIndonesia(FEUI)mulai1995hinggasekarang,MuhamadChatibBasri
jugamerupakanDirekturLPEMFEUIsejak2005. IameraihgelarMasterofEconomicsDevelopment(1996)danPh.D
Ekonomi(2001),keduanyadariAustralianNationalUniversity.
AnIndonesiancitizen,hewasappointedasIndependentCommissioneroftheCompanyinMay2006.Heworkedas
ConsultantofWorldBank,AusAid,UnitedNationConferenceonTradeandDevelopment,amemberofPacificEconomic
OutlookForecastingPanelsince2004,andanAssociateDirectorforResearch,InstituteforEconomicandSocialResearch
UniversityofIndonesia(LPEM–UI)fromDecember2001toApril2004.AlectureratFacultyofEconomics,Universityof
Indonesia(FEUI)from1995untilnow,heisalsoaDirectorofLPEMFEUIsince2005.HeobtainedhisMasterofEconomics
Development(1996)andPh.DinEconomics(2001),bothfromAustralianNationalUniversity.
iv Astra 2006 Annual Report
Dewan Komisaris|Board of Commissioners
Soemadi Djoko Moerdjono BrotodiningratKomisaris Independen Independent Commissioner
WarganegaraIndonesia,SoemadiDjokoMoerdjonoBrotodiningratmenjadiKomisarisIndependenPerseroansejakMei
2006.Sebelumnyabeliaumenjabat sebagaiDutaBesar/WakilTetap IndonesiapadaPBBdanOrganisasi Internasional
lainnyadiJenewa(1991–1995)danDirekturJenderalHubunganEkonomiLuarNegeriDepartemenLuarNegeri(1995
–1998).SoemadijugapernahmemegangjabatanDutaBesarIndonesiadiTokyo(1998–2002),DutaBesarIndonesia
diWashingtonDC(2002–2005)dansejaktahun2005sebagaiKetuaDelegasiIndonesiauntukEconomicPartnership
AgreementNegotiationIndonesia–Jepang.SoemadimenyelesaikanpendidikandiUniversitasGadjahMadaYogyakarta
ditahun1965danInstituteInternationalD’administrationPubliqueParisditahun1969.
An Indonesian citizen, he has been an Independent Commissioner of the Company since May 2006. He was an
AmbassadorandPermanentRepresentativeofIndonesiatoUNandotherInternationalOrganizationsinGeneva(1991
–1995)andDirectorGeneralofForeignEconomicRelations,DepartmentofForeignAffairs(1995–1998).Heserved
asanAmbassadoroftheRepublicof Indonesia inTokyo(1998–2002),AmbassadoroftheRepublicof Indonesia in
WashingtonDC(2002–2005)andsince2005heservedasHeadoftheIndonesianDelegationforIndonesia–Japan
Economic Partnership Agreement Negotiation. He graduated from Gadjah Mada University Yogyakarta in 1965 and
InstituteInternationalD’administrationPublique,Parisin1969.
Anthony John Liddell NightingaleKomisaris Commissioner
BerkewarganegaraanInggris,AnthonyJohnLiddellNightingale,ditunjukmenjadiKomisarisPerseroansejaktahun2000.
PosisiyangdipegangnyajugaadalahManagingDirectorpadaDairyFarm,HongkongLand,JardineMatheson,Jardine
Strategic dan Mandarin Oriental, dan Chairman pada Jardine Cycle & Carriage dan Jardine Matheson Ltd. Anthony
JohnLiddellNightingalepernahmenjabatketuaHongKongGeneralChamberofCommerce,dansekarangmenjabat
ketuaBusinessFacilitationAdvisoryCommitteeyangdidirikanolehFinancialSecretarydiHongKong,anggotadewan
HongKongTradeDevelopmentCouncil,perwakilanHongKongpadaAPECBusinessAdvisoryCouncildananggotadari
GreaterPearlRiverDeltaBusinessCouncil.Gelar sarjananyadiraihdenganpredikat sangatmemuaskandari fakultas
Classics,Peterhouse,Cambridge.
ABritish citizen,hehasbeenaCommissionerof theCompany since2000.He isManagingDirectorofDairy Farm,
HongkongLand,JardineMatheson,JardineStrategicandMandarinOriental,andChairmanofJardineCycle&Carriage
andJardineMathesonLtd.Mr.NightingaleisapastChairmanoftheHongKongGeneralChamberofCommerceandis
ChairmanoftheBusinessFacilitationAdvisoryCommitteeestablishedbytheFinancialSecretaryinHongKong,acouncil
memberof theHongKongTradeDevelopmentCouncil,aHongKong representative to theAPECBusinessAdvisory
CouncilandamemberoftheGreaterPearlRiverDeltaBusinessCouncil.MrNightingaleholdsaBachelor’sdegreewith
honoursinClassicsfromPeterhouse,Cambridge.
Neville Barry VenterKomisaris Commissioner
BerkewarganegaraanAfrikaSelatan,NevilleBarryVenter,menjadiKomisarisPerseroansejaktahun2000.Mulaibergabung
denganJardineCycle&CarriagesebagaiGroupFinanceDirectorpadaApril1999hinggaOktober2006,sebelumnya
pernahmenjabatFinanceDirectorpadaJardinePacificdiHongKong.SebelumbergabungdenganJardineMatheson
Group, beliau menjabat Group Financial Director pada Rennies Group di Afrika Selatan. Neville Barry Venter adalah
DirekturCycle&CarriageBintang.BeliaumemperolehCharteredAccountantdariSouthAfricanInsituteofChartered
Accountants.
ASouthAfricancitizen,hehasbeenaCommissioneroftheCompanysince2000.HejoinedJardineCycle&Carriageas
theGroupFinanceDirectorinApril1999toOctober2006,andwaspreviouslytheFinanceDirectorofJardinePacificin
HongKong.PriortojoiningtheJardineMathesonGroup,hewastheGroupFinancialDirectorofRenniesGroupinSouth
Africa.HeisadirectorofCycle&CarriageBintang.Mr.VenterisaqualifiedCharteredAccountantoftheSouthAfrican
InstituteofCharteredAccountants.
vAstra 2006 Laporan Tahunan
Adam Phillip Charles KeswickKomisaris Commissioner
BerkewarganegaraanInggris,AdamPhillipCharlesKeswickditunjukmenjadiKomisarisPerseroanpadabulanMei2003.
JabatansebagaiGroupManagingDirectordiJardineCycle&CarriageLtd.dipegangsejakMaret2005hinggaMaret
2007,setelahsebelumnyamemegangposisiGroupStrategyDirectorsejaktahun2003.MengawalikarirnyadiJardine
Matheson Group di tahun 2001 sebagai Group Treasury, kemudian ditunjuk menjadi anggota Direksi pada Jardine
MathesonLtd.JabatanFinanceDirectordiJardinePacificdipegangpadatahun2002.Pengalamanbekerjasebelumnya
adalahdibidang treasurydanproject financepadaNMRothschild&SonsLtd., sebuah investment bankberbasisdi
Inggris.AdamKeswickmengenyampendidikandiEtonCollegesertamemperolehgelarMasterofArtsdiEdinburgh
Universitypadatahun1995.
ABritish citizen,hebecameaCommissionerof theCompany inMay2003.HewasappointedasGroupManaging
DirectorfromMarch2005toMarch2007,havingbeenGroupStrategyDirectorofJardineCycle&CarriageLtd.since
2003.HefirstjoinedtheJardineMathesonGroupin2001inGroupTreasury,andwassubsequentlyappointedtothe
BoardofJardineMathesonLtd.HeservedasFinanceDirectorofJardinePacificthrough2002.Hewaspreviouslywiththe
UnitedKingdom-basedinvestmentbankNMRothschild&SonsLtd.whereheworkedprincipallyintheareaoftreasury
andprojectfinance.AdamKeswickattendedEtonCollegeandEdinburghUniversitywherehereceivedhisMasterof
Artsdegreein1995.
Mark Spencer GreenbergKomisaris Commissioner
WarganegaraInggris,MarkSpencerGreenbergditunjukmenjadiKomisarisPerseroanpadaMei2006.Beliaumerupakan
direkturgrupstrategiJardineMathesonLimiteddanjugadirekturDairyFarm,HongkongLand,JardineCycle&Carriage
sertaMandarinOriental.Sebelumnyaselama16tahunbekerjadibidanginvestment bankingdenganDresdnerKleinwort
WassersteindiLondon.MarkGreenbergmenyelesaikanstudinyadiHertfordCollege,OxfordUniversityditahun1990
denganmenyandanggelarMasterofArtsinModernHistory.
ABritishcitizen,hebecameaCommissioneroftheCompanyinMay2006.HeisdirectorofgroupstrategyofJardine
MathesonLimitedandalsodirectorofDairyFarm,HongkongLand,JardineCycle&CarriageandMandarinOriental.He
hadpreviouslyspent16yearsininvestmentbankingwithDresdnerKleinwortWassersteininLondon.MarkGreenberg
wasgraduatedfromHertfordCollege,OxfordUniversityin1990withaMasterofArtsdegreeinModernHistory.
vi Astra 2006 Annual Report
Direksi|Board of Directors
Michael Dharmawan RuslimPresiden Direktur President Director
WarganegaraIndonesia,menjabatPresidenDirekturPTAstraInternationalTbksejakMei2005.Beliaubertanggung
jawabpenuhatassemuabidangusahaGrupAstra.SebelumnyamenjabatWakilPresidenDirekturuntukperiode2002
–2005danDirekturuntukperiode1991–2002.SebelumbergabungdenganPerseroanpadatahun1983,beliau
menjabat Assistant Vice President di Citibank N.A. Jakarta. Menyelesaikan pendidikan di University of California,
Berkeley dengan gelar Bachelor of Science jurusan Teknik Industri pada tahun 1976 dan meraih gelar Master in
BusinessAdministrationdariUniversityofWisconsin–Madisonpadatahun1978.
AnIndonesiancitizen,Mr.RuslimwasappointedasPresidentDirectorofPTAstraInternationalTbkinMay2005.He
hasoverall responsibility for theGroup’sbusinesses.HewaspreviouslyVicePresidentDirector from2002to2005
andDirectorfrom1991to2002.PriortojoiningtheCompanyin1983,hewasAssistantVicePresidentofCitibank
N.A.Jakarta.HegraduatedfromtheUniversityofCaliforniaatBerkeleyin1976withaBachelordegreeinIndustrial
EngineeringandholdsaMasterinBusinessAdministrationfromtheUniversityofWisconsin–Madisonin1978.
Prijono SugiartoDirektur Director
Warganegara Indonesia,menjabatDirekturPerseroansejakMei2001danbertanggung jawabatasbidangusaha
Otomotif(Daihatsu,Isuzu,NissanDiesel,Peugeot,danBMW),AstraHondaMotorcycleSalesOperationdanbidang
usahaAlatBerat.BergabungdiAstra sejak tahun1990dansaat ini jugamenjabat sebagaiPresidenKomisarisPT
UnitedTractorsTbk,KomisarisPTAstraAgroLestariTbkdanPTAstraOtopartsTbksertaKomisarisdibeberapabidang
usahaOtomotifPerseroan.Saat ini jugamenjabatWakilKetuaGaikindo (Gabungan IndustriKendaraanBermotor
Indonesia). Sebelumnya, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar
Dipl.-Ing. dibidang Teknik Otomotif dari University of A. Sc.Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.-
WirtschaftsingdibidangAdministrasiNiagadariUniversityofA.Sc.Bochum,Jermanpadatahun1986.
An Indonesian citizen, he has been a Director since May 2001 and is responsible for the Automotive business
(Daihatsu, Isuzu,NissanDiesel,Peugeot,andBMW),HondaMotorcycleSalesOperationandtheHeavyEquipment
Group.HejoinedtheCompanyin1990andcurrentlyservesasPresidentCommissionerofPTUnitedTractorsTbk,
CommissionerofPTAstraAgroLestariTbkandPTAstraOtopartsTbk.Healsoholdsseveralcommissionerpositionsin
theautomotivegroup,andisalsotheViceChairmanofGaikindo(TheIndonesianAutomotiveIndustryAssociation).
PriortojoiningtheCompany,hewastheSalesEngineeringManageratDaimler-BenzIndonesia.HeobtainedhisDipl.-
Ing.inAutomotiveEngineeringfromtheUniversityofA.Sc.Konstanz,Germanyin1984,andDipl.-Wirtschaftsingin
BusinessAdministrationfromtheUniversityofA.Sc.Bochum,Germanyin1986.
Gunawan GeniusahardjaDirektur Director
WarganegaraIndonesia,menjabatDirekturPerseroansejakMei2001.Beliaubertanggungjawabatasbidangusaha
JasaKeuangan.Memulai karirnyadi Perseroanpada tahun1981,pada saat ini jugamemegang jabatan Presiden
KomisarisPTAstraMultiFinance,PTFederalInternationalFinance,danPTAsuransiAstraBuanasertaKomisarisPTBank
PermataTbkdanPTAstraAgroLestariTbk.MenjabatPresidenDirekturPTAstraSedayaFinance(1997–2006)dan
sempatmenjabatsebagaiChiefExecutivePTAstraInternationalTbk–SalesOperation(1990–1997).Menyelesaikan
pendidikandiUniversitasKristenIndonesia,Jakartatahun1981.
AnIndonesiancitizen,hewasappointedasaDirectoroftheCompanyinMay2001,andisGroupDirectorforthe
FinancialServicesbusinesses.HejoinedtheCompanyin1981andcurrentlyservesasPresidentCommissionerofPT
AstraMulti Finance,PTFederal International Finance,andPTAsuransiAstraBuanaandCommissionerofPTBank
PermataTbkaswellasPTAstraAgroLestariTbk.HewasPresidentDirectorofPTAstraSedayaFinance(1997–2006)
andwasChiefExecutiveofPTAstraInternationalTbk–SalesOperationbetween1990and1997.Hegraduatedfrom
IndonesianChristianUniversity,Jakartain1981.
viiAstra 2006 Laporan Tahunan
Tossin HimawanDirektur Director
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab atas bidang usaha
sepedamotorHondadanKomponen.BeliaujugamenjabatWakilPresidenDirekturPTAstraHondaMotordanPresiden
KomisarisPTAstraOtopartsTbk.BergabungdiAstra,sebagaistafPTFederalMotor(sekarangPTAstraHondaMotor)
pada tahun1972.Dari1987 sampai1997beliaubertanggung jawabsebagaiDirekturKeuangan&Administrasi PT
FederalMotor.SebagaiDeputi PresidenDirekturBankUniversalpada tahun1997dankemudian sebagaiManaging
DirectorPTFederalMotorpadatahun1998.MenyelesaikanpendidikandibidangAdministrasiNiagaUniversitasKatolik
Parahyangan,Bandungtahun1972.
AnIndonesiancitizen,hewasappointedasaDirectoroftheCompanyinMay2005andisresponsiblefortheHonda
motorcycleandComponentbusinesses.HeisalsotheExecutiveVicePresidentDirectorofPTAstraHondaMotorand
PresidentCommissionerofPTAstraOtopartsTbk.HestartedhiscareerinAstraasstaffatPTFederalMotor(presently
PTAstraHondaMotor)in1972.From1987to1997,hewastheFinance&AdministrationDirectorofPTFederalMotor.
In1997heservedasDeputyPresidentDirectoratBankUniversal,andwaslaterappointedManagingDirectorofPT
Federal Motor in 1998. He graduated from the Department of Business Administration at Parahyangan University,
Bandung,Indonesiain1972.
Johnny Darmawan DanusasmitaDirektur Director
Warganegara Indonesia,menjabatDirekturPerseroansejakMei2005danbertanggung jawabatasbidangusaha
Otomotif(Toyota).BeliaujugamenjabatPresidenDirekturPTToyota-AstraMotorsejaktahun2002.Memulaikarirdi
Astrasejak1982sebagaiManajerAkuntingPTMultiAstra.MenjabatDirekturKeuangandanITPTToyota-AstraMotor
dari1992sampai2000.Dari1996sampai2000jugamenjabatsebagaiDirekturHRD&GA.Padatahun2000sebagai
ChiefExecutiveOfficerToyotaSalesOperation.SebelumbergabungdenganAstrabekerjasebagaiAuditorpadaPrice
Waterhouse.MenyelesaikanpendidikandiUniversitasTrisaktiJurusanAkuntansi.
An Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2005 and is responsible for the
Automotive(Toyota)business.HehasalsobeenPresidentDirectorofPTToyota-AstraMotorsince2002.Hejoined
Astrain1982asAccountingManagerofPTMultiAstra.From1992to2000,heservedasFinanceandITDirector
ofPTToyota-AstraMotor.From1996to2000healsoactedasHRD&GADirector.In2000,hewasappointedChief
Executive Officer of the Toyota Sales Operation. Prior to joining the Company, he worked as an Auditor at Price
Waterhouse.HegraduatedfromtheTrisaktiUniversitymajoringinAccountancy.
viii Astra 2006 Annual Report
Direksi|Board of Directors
Simon John MawsonDirektur Director
WarganegaraInggris,menjabatDirekturPerseroansejakMei2005danbertanggungjawabatasbidangKeuangan,
Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Korporasi. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat
beberapaposisibidangkeuangandiJardineMatheson,HongKongsertamemegangjabatanGroupTreasurerpada
tahun2001.Sebelumnya,beliaupernahbekerjadiPriceWaterhousediLeeds,LondondanHongKong.Menyelesaikan
studiModernHistorydiMagdalenCollege,OxforddanmeraihgelarMasterofArtsdariOxfordUniversitydananggota
InstituteofCharteredAccountantsdiEnglanddanWales.
ABritishcitizen,hewasappointedasaDirectoroftheCompanyinMay2005andisresponsibleforCorporateFinance,
InformationTechnologyandRiskManagement.Prior to joining theCompany,heworked for JardineMatheson in
HongKonginvariousfinancialpositions,andwasGroupTreasurerfrom2001.BeforehejoinedJardineMatheson,
heworkedforPriceWaterhouseinLeeds,LondonandHongKong.HestudiedModernHistoryatMagdalenCollege,
OxfordandholdsaMasterofArtsdegreefromOxfordUniversityandisanAssociateoftheInstituteofChartered
AccountantsinEnglandandWales.
Maruli GultomDirektur Director
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab atas bidang usaha
Agribisnis dan Teknologi Informasi. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk sejak
tahun2000danPresidenKomisarisPTAstraGraphiaTbk.BergabungsebagaistafpadaAstraHondaMotorcycleSales
Operationpadatahun1970.Sejaktahun1988,beliaumenjabatDirekturdibeberapaanakperusahaanGrupAstra.Pada
tahun1999,lulusandariJurusanTeknikMesinUniversitasKristenIndonesiainiditunjuksebagaiWakilPresidenDirektur
PTAstraAgroLestariTbk.
An Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2005 and is responsible for the
AgribusinessandInformationTechnologybusinesses.Since2000,hehasservedasPresidentDirectorofPTAstraAgro
LestariTbk.HeisalsoPresidentCommissionerofPTAstraGraphiaTbk.HestartedhiscareerasstaffattheAstraHonda
SalesOperationin1970.Since1988,hehasservedasDirectorinseveralsubsidiariesintheAstraGroup.In1999,hewas
appointedVicePresidentDirectorofPTAstraAgroLestariTbk.HegraduatedfromtheIndonesianChristianUniversity
majoringinMechanicalEngineering.
ixAstra 2006 Laporan Tahunan
Struktur Organisasi | Organisation Structure
Board of CommissionersPresident Commissioner : Budi SetiadharmaCommissioners : Djunaedi Hadisumarto Motonobu Takemoto Patrick Morris Alexander Muhamad Chatib Basri Soemadi Djoko Moerjono B. Anthony John Liddell Nightingale Neville Barry Venter* Adam Phillip Charles Keswick Mark Spencer Greenberg
President Director : Michael Dharmawan RuslimDirectors : Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Tossin Himawan Johnny Darmawan Danusasmita Maruli Gultom Simon John Mawson
Chairman : Anthony J. L. NightingaleMembers : Adam P. C. Keswick Michael D. Ruslim
Michael D. Ruslim
Board of Directors
Chief Executive Officer
Chairman : Anthony J. L. NightingaleMembers : Adam P. C. Keswick Neville B. Venter Budi Setiadharma Michael D. Ruslim Simon John Mawson
Executive Committee
Chairman : Patrick Morris AlexanderMembers : Fred B. G. Tumbuan Kanaka Puradiredja
Audit Committee
Remuneration & Nomination Committee
Director in Charge (DIC) Corporate Functions
Corporate Secretary Chief : Aminuddin
Corporate Legal PIC : Anna Langelo
Corporate Planning PIC : Rudy Chen
Corporate Organisation & Human Capital Development Chief : F. X. Sri Martono
Corporate Communication Chief : Aminuddin
Corporate Security, Environment and Social Responsibility Chief : Arief Istanto
Corporate Business Process Chief : Yusnani T. W.
Group Internal Audit & Risk Management Chief : Kumaraguru N.
Group Treasury Chief : Edianto Rahardja
Toyota Sales Operation Chief Executive : Prodjo Sunaryanto
Honda Sales Operation Chief Executive : Harry Siswanto
Daihatsu Sales Operation Chief Executive : Johannes Loman
Isuzu Sales Operation Chief Executive : Suparno Djasmin
Nissan Diesel Sales Operation Chief Executive : Djoni Bunarto
BMW Sales Operation PIC : C. Herlijoso
Peugeot Sales Operation Chief Executive : Ronny Ramli
Astra World Chief Executive : Hendry Yoga
Serasi Autoraya Chief Executive : Pongki Pamungkas
Shared Services Chief Executive : Endang Indriati
Astra Foundations
Yayasan Dharma Bhakti Astra Chief : Aminuddin
Koperasi Astra International Chief : Pongki Pamungkas
Dana Pensiun Astra Chief : Natsir Natanagara
Yayasan Bina Ilmu Chief : Siswanto P.
Michael D. Ruslim
Simon John Mawson
Johnny Darmawan
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Johnny Darmawan
Michael D. Ruslim
Gunawan Geniusahardja
Prijono Sugiarto
Corporate Finance, Accounting & Tax Chief : Endang Indriati
Corporate Information System & Technology Chief : Ganda Kusuma
Corporate Operations
*) Mengundurkan diri efektif 31 Oktober 2006 Resigned effective 31st October 2006
x Astra 2006 Annual Report
Board of Commissioners
Board of Directors
Audit Committee
Executive Committee
Remuneration & Nomination Committee
Michael D. Ruslim
Chief Executive Officer
Director in Charge (DIC) Chief Executive OfficerLine of Business
Tossin Himawan Tossin HimawanAstra Motor I
Honda
Johnny Darmawan Johnny Darmawan
Prijono Sugiarto Prijono Sugiarto
Tossin Himawan Budi S. Pranoto
Gunawan GeniusahardjaBenny Tjoeng, Ida P. Lunardi, Eduardus P. Supit, Buntoro Muljono, Susilo Sudjono
Prijono SugiartoHagianto Kumala,Sudiarso Prasetio
Maruli Gultom Maruli Gultom
Maruli Gultom Lukito Dewandaya
Michael D. Ruslim Angky Tisnadisastra
Astra Motor II
Toyota
Astra Motor III
Non Toyota
Astra Motor IV
Astra Component
Astra Financial Services
ACC, FIF, AAB, TA Finance, KAF, SANF, ACMGL, PB
Astra Heavy Equipment,Mining Contractor
Astra Resources
Agribusiness
Astra System I
Information Technology
Astra System II
Infrastructure
Struktur Organisasi | Organisation Structure
xiAstra 2006 Laporan Tahunan
Informasi Perseroan|Corporate Information
Dewan Komisaris Board of CommissionersPresiden Komisaris President Commissioner : Budi SetiadharmaKomisaris Independen Independent Commissioners : Djunaedi Hadisumarto Motonobu Takemoto Patrick Morris Alexander Muhamad Chatib Basri Soemadi D.M. BrotodiningratKomisaris Commissioners : Anthony John Liddell Nightingale Neville Barry Venter Adam Phillip Charles Keswick Mark Spencer Greenberg
Direksi Board of DirectorsPresiden Direktur President Director : Michael Dharmawan RuslimDirektur Directors : Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Tossin Himawan Johnny Darmawan Danusasmita Maruli Gultom Simon John Mawson
Komite Audit Audit Committee:Ketua Chairman: Patrick Morris AlexanderAnggota Member:Fred B.G. TumbuanKanaka Puradiredja
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary:Aminuddine-mail: [email protected]
Hubungan Investor Investor Relations:Richard Santosa/Clara Suraya/Tira Ardiantie-mail: [email protected]/[email protected]/ [email protected]
Auditor Auditor:Kantor Akuntan PublikHaryanto Sahari & Rekan(A member firm ofPricewaterhouseCoopers)Jl. HR Rasuna Said Kav. X-7 No. 6Jakarta 12940Tel. (62-21) 521 2901Fax. (62-21) 529 05555/529 05050
Biro Administrasi Efek:Share Registrar:PT Raya Saham RegistraPlaza Sentral Building, Floor 2Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48Jakarta 12930Tel. (62-21) 252 5666Fax. (62-21) 252 5028
Saham Tercatat pada:Shares Listed:Bursa Efek Jakarta Jakarta Stock ExchangeBursa Efek SurabayaSurabaya Stock Exchange
Alamat Perusahaan:Registered Office:Astra International BuildingJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter II, Jakarta 14330Tel. (62-21) 652 2555Fax. (62-21) 6530 4957Homepage: www.astra.co.ide-mail: [email protected]
PT Astra International Tbk
Head Office
Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II, Jakarta 14330, Indonesia
Tel (62-21) 652 2555
Fax (62-21) 651 2058, 651 2059 www.astra.co.id
Laporan Tahunan 2006 Annual Report