2. fraud fix tnr

Upload: muhlisisnanto

Post on 14-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fraud ujian

TRANSCRIPT

MatakuliahFraud and Forensic AccountingDosen: Gugus Irianto, SE. MSA. Akt. PhD. CA. CSRS

CatatanMingguan (Weekly Notes)

PengalamanPembelajaran (Learning Experiences), Refleksi dan TransformasiDiri(Reflection and Self Transformation)

Nama: Muhlis Isnanto

NIM: 125020301111026

Kelas: CD

Hari, Jam: Senin, 09.30-12.00

JurusanAkuntansiFakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas BrawijayaPengantar

Buku Catatan Mingguan (Weekly Notes), selanjutnya disebut CM, ini dirancang untuk dapat dipergunakan oleh mahasiswa peserta MK Fraud dan Forensic Accounting yang saya asuh sebagai pengganti dari model lama yang memerlukan konsumsi kertas dll lebihbanyak.CM dirancang untuk digunakan sebagai sarana untuk membuat ringkasan eksekutif dari tugas individu sebagaimana ditugaskan dalam silabi MK ini. Ringkasan eksekutif harusdilengkapi dengan referensi sumberbacaan, dan lesson learn dari materi tersebut. Kebebasan diberikan kepada setiap mahasiswa untuk menyampaikan ide atau gagasan, yang kreatif dan inovatif terutama terkait materi yang dipelajari secara mandiri dan juga dapat ditambah dengan lesson learn dari diskusi di kelas.Selanjutnya, CM juga dirancang untuk digunakan mahasiswa peserta MK ini untuk menuangkan catatan refleksi dan transformasi diri setelah memahami materi tertentu atau secara keseluruhan dari materi MK ini. Selamat belajar, semoga Allah SWT, Tuhan Yang MahaEsa, memberikan kemudahan, pertolongan, dan keridhlaanNya. Amin YRA. Semoga sukses. Malang, April 2015Gugus IriantoCatatan mingguan ini mencakup tentang apa saja yang saya telah dapatkan dan pelajari dari Matakuliah Forensic Accounting & Fraud Examination. Saya merasa bahwa mata kuliah ini sanga bermanfaat dan berpengaruh terhadap hidup saya, karena bukan hanya dapat mengembangkan profesionalisme saja tetapi juga berguna utuk kehidupan pribadi dan bermasyarakat karena fraud menyangkut ke seluruh aspek sosial.Selama saya mempelajari fraud saya jadi mengerti akan bahaya dan besarnya dampak yang ditimbulkan oleh perbuatan fraud tersebut. Tentu hal pertama yang saya dapatkan dari matakuliah ini adalah sebenarnya apa sih definisi dari fraud. Fraud menurut kamus adalah penipuan Pidana (penggunaan representasi palsu untuk memperoleh keuntungan yang tidak adil), kelicikan atau trik, atau Seseorang/ hal yang tidak memenuhi apa yang diklaim atau diharapkan. Sedangkan menurut buku Albrecht jelaskan sebagai Pencurian dengan penipuan. Ada dua cara untuk mendapatkan sesuatu yang ilegal yakni Dengan kekuatan misalnya perampokan PenipuanPada intinya fraud yaitu suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain. Selain dari pengertiannya ada beberapa macam jenis fraud yang bisa teridentifikasi. Contohnya beberapa macam menurut korbannya yaitu: 1. Fraud dimana Organisasi/ Perusahaan yang menjadi korban Employee Embezzlement (penggelapan oleh karyawan)Penggelapan karyawan adalah jenis yang paling umum dari penipuan kerja. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, dalam jenis penipuan, karyawan menipu majikan mereka dengan mengambil aset perusahaan. Penggelapan dapat baik secara langsung maupun tidak langsung. Penipuan langsung terjadi ketika seorang karyawan mencuri uang perusahaan, persediaan, peralatan, perlengkapan, atau aset lainnya. Dengan penipuan langsung, aset perusahaan langsung ke kantong pelaku tanpa keterlibatan pihak ketiga. Penipuan tenaga kerja tidak langsung, di sisi lain, terjadi ketika karyawan menerima suap atau suap dari vendor, pelanggan, atau orang lain di luar perusahaan untuk memungkinkan lebih rendah harga jual, harga beli yang lebih tinggi, nondelivery barang, atau pengiriman barang inferior. Dalam kasus ini, pembayaran kepada karyawan biasanya dibuat oleh organisasi yang berhubungan dengan majikan pelaku, bukan majikan sendiri. Vendor FraudPenipuan oleh vendor telah diberitakan selama bertahun-tahun karena overcharges signifikan oleh vendor besar pada pertahanan dan kontrak-kontrak pemerintah lainnya. Penipuan penjual, yang sangat umum di Amerika Serikat, datang dalam dua bentuk umum: (1) penipuan yang dilakukan oleh vendor bertindak sendiri(2) penipuan yang dilakukan melalui kolusi antara pembeli dan penjual. Penipuan oleh Vendor biasanya menghasilkan baik overcharge untuk barang yang dibeli, pengiriman barang inferior, atau nonshipment barang meskipun pembayaran dilakukan. Customer FraudKetika penipuan pelanggan berlangsung, pelanggan juga tidak membayar barang yang dibeli atau mereka mendapatkan sesuatu tanpa pembayaran.

2. Management Fraud, korban dari management fraud adalah pemegang saham/ pemberi utang pada perusahaan (pihak yang mendanai). Seperti yang dinyatakan sebelumnya, penipuan manajemen, sering disebut penipuan laporan keuangan, dibedakan dari jenis-jenis penipuan baik oleh sifat pelaku dan dengan metode penipuan. Dalam bentuk yang paling umum, penipuan manajemen melibatkan manipulasi menipu manajemen puncak dari laporan keuangan. 3. Penipuan Investasi dan konsumer fraud lainnya, korbannya adalah investor dan konsumen yang kurang waspadaPenipuan Investasi dan Frauds Konsumen Lainnya erat terkait dengan penipuan manajemen penipuan investasi.

Selain itu menurut ACFE ada 3 jenis perbuatan fraud yang umumnya dilakukan yaitu:1. Asset Misappropriations melibatkan pencurian atau penyalahgunaan suatu aset organisasi 2. Corruption pelaku fraud menggunakan pengaruh mereka dalam sebuah transaksi bisnis dalam rangka untuk mendapatkan beberapa keuntungan untuk diri sendiri atau orang lain, bertentangan dengan mereka kewajiban untuk majikan mereka atau hak orang lain. 3. Fraudulent Statement memalsukan/ manipulasi organisasi Laporan KeuanganPihak yang melakukan fraud bisa siapa saja, dari kalangan manapun dan semua rupa penampilan. Contohnya Frank William Abagnale Jr. (Catch Me If You Can) yang masih berusia 19 tahun tetapi berhasil menggelapkan uang puluhan jutaan dolar di berbagai negara. Jadi kita harus waspada dan tidak memberikan kepercayaan yang tinggi terhadap semua orang, seperti yang dikatakan oleh Albrecht bahwa Individuals involved in fraud are typically people just like you and me, but have compromised their integrity and become entangled in fraud. When doing business in the future, remember that fraud perpetrators will, unfortunately, often be those colleagues in whom you place a great amount of trust

Dari pernyataan tersebut bisa diartikan orang yang melakukan fraud penampilannya sama seperti kau dan aku bahkan fraud sayangnya sering dilakukan oleh rekan yang mendapatkan kepercayaan tinggi.

Pihak-pihak yang melakukan fraud tentu memiliki alasan tersendiri mengapa mereka sampai melakukan tindakan fraud. Menurut Dennis Greer ada tiga alasan utama seseorang melakukan fraud yang disebut fraud triangle. Fraud triangle sendiri terdiri atas :

1. Pressure adalah dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan fraud, contohnya hutang atau tagihan yang menumpuk, gaya hidup mewah, ketergantungan narkoba, dll. Pada umumnya yang mendorong terjadinya fraud adalah kebutuhan atau masalah finansial. Tapi banyak juga yang hanya terdorong oleh keserakahan.

2. Opportunity adalah peluang/ kesempatan yang memungkinkan fraud terjadi. Biasanya disebabkan karena internal control suatu organisasi yang lemah, kurangnya pengawasan, dan/atau penyalahgunaan wewenang.3. Rasionalisasi adalah keadaan dimana pelaku mencari pembenaran atas tindakannya, misalnya masa kerja pelaku cukup lama dan dia merasa seharusnya berhak mendapatkan lebih dari yang telah dia dapatkan sekarang (posisi, gaji, promosi, dll.)

Agar fraud dapat terjadi, pelaku hanya butuh satu dari tiga alasan yang ada dari segitiga fraud jadi kemungkinan untuk terjadi fraud sangat tinggi untuk berbagai macam situasi. Untuk mencegah terjadinya tindakan ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh perusahaan yaitu: Yang kedua menyertakan dan menciptakan ekspektasi bahwa pihak yang terlibat dalam kasus kecurangan akan mendapatkan sanksi/hukuman.1. Penciptaan budaya kejujuran, keterbukaan, dan dukungan. Mempekerjakan orang yang jujur dan menyediakan pelatihan kesadaranMelakukan penyaringan terhadap pelamar kerja secara efektif, sehingga hanya calon pegaawai jujur yang akan dipekerjakan menjadi isu penting bagi perusahaan. Menciptakan lingkungan kerja yang positifCaranya adalah menciptakan ekspektasi terkait kejujuran melalui kode etik yang cukup baik yang dimiliki organisasi dan kemudian menyampaikan ekspektasi ini ke seluruh bagian dalam organisasi, memiliki kebijakan yang sifatnya terbuka dan mudah diakses, dan memiliki prosedur operasional dan personel yang positif. Mengimplementasikan program dukungan untuk pegawai (Employee Assistance Programs-EAP)Perusahaan yang memberikan pelatihan mengenai cara yang efektif untuk menangani tekanan pribadi para pegawainya akan mengeliminasi banyak potensi kecurangan. 2. Mengeliminasi kesempatan untuk melakukan kecurangan Memiliki pengendalian internal yang baik. Lingkungan pengendaian merupakan fondasi untuk semua komponen pengendalian internal yang memberikan keteraturan dan struktur pengendalian yang baik sehingga meminimalkan kesempatan fraud. Memperkecil kerjasama di antara pegawai dan pelanggan atau pemasok dan menginformasikan secara jelas kepada pemasok dan pihak lain di luar perusahaan mengenai kebijakan perusahaan terkait kecurangan. Membuat ekspektasi hukuman. Kebijakan penuntutan yang tegas dan sesuai untuk dipublikasikan membuat pegawai tahu bahwa hukuman yang tegas akan dikenakan terhadap pelaku fraud. Melakukan tahapan auditing secara proaktif. Organisasi yang melakukan audit kecurangan secara proaktif meningkatkan kesadaran di antara pegawai bahwa tindakan mereka selalu ditinjau. Dengan meningkatnya ketakutan akan ketahuan dan tertangkap, auditing secara proaktif mengurangi perilaku kecurangan. Mengawasi pegawai dan menyediakan sistem Whistle Blowing. Wistle blowing bisa berfungsi secara efektif, harus ada elemen-elemen seperti anonimitas, independensi, akses, dan tindak lanjut.

Salah satu pencegahan/ pengendalian terhadap fraud yang akhir-akhir ini ramai di bicarakan adalah Whistleblowing. Whistleblowing adalah tindakan seseorang (pekerja/pegawai/karyawan) yang memutuskan untuk melapor kepada media, kekuasaan internal atau eksternal tentang hal-hal ilegal dan tidak etis yang terjadi di lingkungan kerjanya. Sedangkan whistleblower adalah orang yang memutuskan untuk melaporkan hal-hal ilegal dan tidak etis yang terjadi di lingkungan kerjanya. Dengan adanya whistleblowing ini fraud bisa dideteksi sejak dini yang menyebabkan dampak fraud tidak terlalu besar atau berkelanjutan.

Cara mengetahui ada atau tidaknya aktivitas fraud salah satunya adalah dengan melihat indikator- indikator kecurangan yang ada pada perusahaan tersebut. Indikator-indikator kecurangan dapat dipisahkan menjadi 6 kelompok yaitu :

1. Anomali AkuntansiGejala kecurangan berupa anomali akuntansi yang umumnya terjadi melibatkan permasalahan dengan dokumen sumber, entri jurnal yang salah, dan ketidakakuratan dalam buku besar.2. Kelemahan Pengendalian InternalIndikator kecurangan pengendalian internal yang umumnya terjadi adalah Kurangnya pemisahan tugas, Kurangnya penjagaan fisik, Kurangnya pengecekan independen, Kurangnya otorisasi yang sesuai, Kurangnya dokumentasi dan pencatatan yang sesuai, Pengesampingan pengendalian yang ada, dan Sistem akuntansi yang tidak memadai

3. Indikator Analitis KecuranganIndikator Analitis Kecurangan adalah prosedur dan hubungan yang sangat tidak wajar atau sangat tidak realistis meliputi transaksi atau kejadian yang terjadi pada waktu dan tempat yang tidak biasa; yang dilakukan oleh atau melibatkan orang yang biasanya tidak akan berpartisipasi; atau yang menggunakan prosedur, kebijakan atau praktik yang tidak biasa.4. Gaya hidup yang berlebihanPerubahan gaya hidup sering kali merupakan indikator kecurangan yang paling mudah diamati oleh rekan kerja, manajer, dan pegawai lainnya.5. Perilaku yang tidak wajarPenelitian dalam psikologi mengungkapkan bahwa ketika seseorang (biasanya pelaku yang baru pertama kali melakukan kecurangan) melakukan tindakan kriminal, ia akan diliputi oleh emosi ketakutan dan perasaan bersalah.6. Informasi dan PengaduanKapanpun informasi atau pengaduan diterima, mereka harus diperlakukan dengan hati-hati dan dipertimbangkan hanya sebagai indikator kecurangan.Tetapi dengan adanya indikator-indikator tersebut kita tidak boleh langsung menilai bahwa di perusahan tersebut telah terjadi fraud dan menyebut hal tersebut hanya sebatas gejala atau symptoms. Untuk mengetahui kebenaran apakah indicator yang diamati menunjukkan tindak kecurangan atau hanya kesalahan yang tidak disengaja perlu dilakukan Investigasi Fraud. Akan ada suatu dugaan sebelum seseorang benar-benar tahu apakah kecurangan benar terjadi atau tidak. Dugaan mengacu pada keseluruhan situasi yang akan membuat pegawai meyakini bahwa kecurangan tengah terjadi.Jika investigasi tidak dilakukan dengan benar, maka akan merusak reputasi seseorang dan pelaku sebenarnya tetap bebas melakukan kecurangan. Ada 4 bukti yang bisa diakumulasi dalam investigasi kecurangan, yaitu : Bukti testimonial Bukti dokumentasi Bukti fisik Pengamatan pribadi

Investigasi dilakukan dengan melakukan penyelidikan terhadap elemen-elemen yang ada di segitiga kecurangan. Peneliti akan menemukan adanya tekanan yang dirasakan pelaku, peluang yang dimiliki, dan rasionalisasi bahwa orang lain telah mendengarnya.

Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari mata kuliah ini mulai dari pengertian fraud, siapa yang melakukan fraud, jenis-jenisnya fraud, penyebab terjadinya, gejala fraud, tindakan pencegahan fraud sampai investigasi fraud. Yang paling utama adalah saya mengetahui betapa berbahayanya tindakan fraud dan dampaknya. Berkaca dari film Fun with Dick and Jane tentang bagaimana fraud bisa membuat kehidupan seseorang berubah 180derajat dari kaya menjadi miskin sampai akhirnya ikut melakukan kecurangan. Maka dari itu transformasi diri yang saya lakukan setelah memahami fraud dan implikasinya adalah dengan menghindari kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan fraud, belajar menjadi orang yang lebih jujur dan mencoba berperilaku lebih baik lagi dalam lingkungan sosial. saya sadar bahwa fraud dampaknya sangat merugikan bagi pihak lain dan diri sendiri.

Daftar Pustaka

Albrecht, W.Steve. 2012. Fraud Examination, Fourth Edition. South-Western. USA

Tuanakotta, T.M. (2007), Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2007)

Introduction to Fraud Examination, Association of Certified Fraud Examiners (2004)