10. failure to thrive

8/11/2019 10. Failure to Thrive

http://slidepdf.com/reader/full/10-failure-to-thrive 1/39

1

FAILURE TO THRIVE

( FTT )



2

F.T.T

Tidak optimal utk

bertambah

BBTB

SKILL



3

MALNUTRISI

GENETIK

PSIKOSOSIAL

FTT

Malnutrisi : dalam tubuh tdk cukup

nutrient



4

KALORI / NUTRIEN

Masukan

Tinja Absorpsi

Pemakaian

Kebutuhan

Metabolisme

basal

Pemakaian

perifer

Pertumbuhan



5

PEMAKAIAN

PERIFER

TERGANGGU

KEBUTUHAN BASAL

NUTRIEN

MALABSORP

SI

INTAKE

NUTRITIONINADEQUATE

MALNUTRISI



6

Penyebab gangguan pertumbuhan

1. Masukan kalori/nutrieninadekuat

2. Hilangnya kalori/nutrien darisaluran cerna

– Muntah

– Malabsorpsi

3. Metabolisme basal meningkat

– Demam

– Hipertiroidea

– Hiperkinesia

– Infeksi

4. Pemakaian periferterganggu

– Infeksi kronik

–Keganasan

– Kelainan jantungbawaan

– Anemia

–Inborn errors

– Hormonal



7

KELAINANSAL.

CERNA YG

MENYEBABKAN FTT

INADEQUATE

CALORY INTAKE-MUTU

-KEBIASAAN

-ANOREKSIA

EXCESSIVE

CALORY LOSS-MUNTAH

-MALABSORPSI

-PROTEINLOSING

ENTEROPATHY

INCREASED

NEED DEMAM



8

GANGGUAN PENCERNAAN

MALDIGESTI MALABSORPSI



9

MALABSORPSI

SETIAP ADA KEGAGALAN MASUKNYA

HASIL PENCERNAAN DARI LUMEN USUS

MUKOSA

PEMBULUHDARAH

LIMFE



10

KLASIFIKASI MALABSORPSI

1.SUBSTRAT

2.SELETIVE/GENERALIZED

3.PEROLEHAN –CONGENITAL

--- ACQUIRED

4.PATOFISIOLOGI5.PATOGENESA & ETIOLOGI



11

SUBSTRAT

KARBOHIDRAT

LEMAK

PROTEIN

AIR & ELEKTROLIT

VITAMIN

CAMPURAN a KESELURUHAN

(PAN MALABSORPSI)



12

Patogenesa

& etiologi

Congenital & genetik

Bacterial overgrowth

Bile acid def.

sensitisasi

nutritional

Drug induced



13

MALDIGESTI

GANGGUAN

INTRALUMINAL MEMBRAN INTRASELULER-GASTER

-PANKREAS

-HEPAR

-USUS ENTEROKINASE(mengubah tripsinogen

menjadi tripsin)

- MALTASE

- LAKTASE

- SUKROSE

- GLUKOAMILASE

•PEPTIDASE

•LIPASE



14

MALABSORPSI

1.MALDIGESTI

2.HIPEROSMOTIC

3.PERISTALSIS

4.AREA ABSORPSI-SHORT GUT

-RUSAK MUKOSA



15

RUSAK MUKOSA

ENTEROSIT

-LUMINAL MEMBRANE

-INTRASEL / SITOPLASMA

-BASOLAT. MEMBRANE

-BASAL MEMBRANE

RONGGA INTERSELULER

LAMINA PROPRIA

-P.DRH/LIMFE

TIGHT JUNCTION

-SEKRESI

-MACROMOLEKULER ABSORPTION

SENSITISASI



16

KARBOHIDRAT

1. INTRALUMINAL ENZYME : AMILASE

2. BRUSH BORDER ENZYME

OLIGO/DISACHARIDASE3. ABSORPSI

4. COLONIC BACTERIA

•GLUKOSA

•FRUKTOSA

•GALAKTOSA

SCFA

NUTRISI KOLON



17

NUTRISI SAL. CERNA

USUS HALUSKOLON

70% INTRALUMINAL

30% INTRAVASAL

45% INTRALUMINAL

55% INTRAVASAL



18

TRIGLISERIDA

ASAM LEMAK GLISEROL

SHORTCHAIN FATTY

ACID (SCFA)

MEDIUM CHAIN FATTY ACID

(MCFA)

LONG CHAIN FATTY ACID

(LCFA)

C<6

C=6-8(12)

C>12



19

DIGESTI & ABSORPSI LEMAK

1.EMULSIFIKASI

2.LIPOLISIS LIPASE

3.MISELLE EMPEDU

4.MASUK KE MUKOSA

5.RE-ESTERIFIKASI

6.KILOMIKRON

7.PEMBULUH DARAH/LIMFE



20

MCT(MEDIUM CHAIN

TRIGLYCERIDE)

C=6-8(12)

1.LIPASE 70%

2.TIDAK PERLU EMPEDU

3.TIDAK PERLU REESTERIFIKASI4.TIDAK PERLU PEMBENT. KILOMIKRON

5.VENA PORTA



21

DIAGNOSA MALABSORPSI LEMAK

1. MIKROSKOPIK

2. FLOATING TEST (ROSSIPAL)

3. LIPIODOL ABSORPTION TEST

4. SERUM CAROTEN

5. FAT BALANCE (VAN DE KAMER)

6. STEATOCRITE



23

DIGESTI & ABSORPSI

PROTEIN

1.INTRALUMINAL DIGESTION (HCL, PEPSIN)

2.ENZIM PANKREAS DIAKTIFKAN

ENTEROKINASE

3.PROTEOLISIS PEPTIDA & AS. AMINO

4.MUKOSA INTRACELLULER DIGESTION

5.V. PORTA

MALABSORPSI



24

MALABSORPSI

AKUT KRONIK DEF. PERUT

GEMBUN

DEHIDRASI

-DIARE PERSISTENT

-FAILURE TO THRIVE

AVITAMINOSIS



25

PENGOBATAN MALABSORPSI

1. ETIOLOGI-INFEKSI

-ENZIM

2. DIET

3. SUPPORTIVE- AIR DAN ELEKTROLIT

- VITAMIN DAN MINERAL- GIZI PERTAHANKAN BAIK

PREDIGESTED FORMULA

SINDROMA MALABSORPSI



26

SINDROMA MALABSORPSI

1. INTOLERANSI LAKTOSA2. COW’S MILK PROTEIN INTOLERANCE

3. PCM

4. KOLESTASIS

5. INFESTASI PARASIT

6. ANTIBIOTIKA

7. POST ENTERITIS MALABSORPTION



27

Terminologi

Intoleransi Laktosa

Defisiensi laktase :

Rendah / tidak ada aktifitas

laktase

enzyme ss y

Malabsorpsi laktosa :

Ketidakmampuan usus halus

mengabsorpsi laktosa

pemeriksaan yang sesuai

Intoleransi laktosa : gejala klinis



28

LAKTOSA

Karbohidrat

Susu mammalia

ASI(7 %)

ASL(4 %)

Susu singa laut(0 %)



29

LAKTOSAGlukosa &Galaktosa

Laktase• Di bagian luar brush border• Paling sedikit

• Bukan enzim adaptif



30

Defisiensi

LAKTASE

Sekunder

Primer

KerusakanMukosa usus mis

rotavirus diaorrhoea

Developmental

Congenital alactasia

Late onset hypolactasia



31

LAKTOSA TIDAK DISERAP

MENARIK AIR

KOLON

COLONIC

SALVAGE

• DIARE OSMOTIK

• BAHAN REDUKSI LAKTOSA) CLINITEST

• ASAM LAKTAT pH ASAM KERTAS LAKMUS

AIR LAKTOSAISERAP

FERMEN

TASI

GAS

ASAM LEMAK

RANTAI PENDEK

L - LACTATE

H2

CO2

CH4



32

DIAGNOSA INTOLERANSI LAKTOSA

Uji toleransi laktosa

+Uji malabsorpsi laktosa

a. pH tinja & clini test

b. Uji muatan laktosa

(lactose loading test)

c. Uji hidrogen pernafasan

(breath hydrogen test)



33

pH tinja & clini test

Uji saring

• Hanya laktosa diminum

• Waktu transit usus yang cepat

• Tinja segar

• Degradasi laktosa inkomplit



34

Uji hidrogen

pernafasan

• Puasa malam hari

• Dosis laktosa : 2 gr/kgBB (max. 50

gr)

dalam bentuk larutan 20 %

• Setelah 30 menit minum laktosadiukur H2 pernafasan 3 jam

• Malabsorpsi : > 20 ppm di atas

fasting level



35

PENGOBATAN

INTOLERANSI LAKTOSA

Primer Sekunder

1.Susu rendah/

bebas laktosa

2.Bayi prematur- ASI (+): teruskan

- ASI (-) : laktosa direndahkan

+ polimer glukosa

ASI tetap diberikan

ASI (-) ??

COW’S MILK PROTEIN INTOLERANCE



36

COW S MILK PROTEIN INTOLERANCE

-BAYI KECIL

-DIARE

-ENTEROPATHY

LI CMPI

>>> >

(-) (+)

DOSE DEPENDENT DOSE INDEPEN.

1.FREK.

2.Gx di luar sal.

Cerna

3.Phenomenon



37

RUSAK

MUKOSA

PROTEINLOSING

ENTEROPATHY

BIOPSI

UJI PERMEABILITAS

-Dxylose absorption test

-L/M excretion ratio

-Polyethylen glycol abs. test



38

PROTEIN LOSING

ENTEROPATHY

RUSAK

MUKOSA

INFLAMATION

NON INFLAMATION

OBSTR. LIMFE

LIMFANGIEKTASIO

KEL. JANTUNG



39

DIAGNOSIS PROTEIN LOSING

ENTEROPATHY

1. ISOTOP

2. FECAL ANTITRIPSIN

10. failure to thrive

Documents