00_pertemuan 4 - money management
TRANSCRIPT
-
Bab 4: Money Wealth Management 110
BAB 4: MONEY WEALTH MANAGEMENT
1. Pengantar
Money management adalah metode penetapan dan pertimbangan tentang
besarnya toleransi kerugian oleh pemodal, tentang penetapan jumlah maksimum
transaksi yang bisa kita lakukan, dan tentang pertimbangan-pertimbangan yang
kita lakukan untuk mengambil sejumlah resiko.
Wealth management merupakan pendekatan tata cara berinvestasi dengan
menggabungkan perencanaan keuangan melalui suatu portfolio investasi yang
tujuannya adalah memberdayakan kita untuk membiayai kehidupan sehingga kita
bisa memiliki lebih banyak waktu untuk menjalankan pekerjaan, berbisnis,
memperhatikan keluarga dan usaha pribadi lainnya untuk tujuan keuangan di
masa yang akan datang yang semakin sejahtera.
Personal Finance (manajemen keuangan keluarga), adalah seni mengelola
sumber daya (aset saat ini) dari unit individual / rumah tangga mengenai
keputusan penggunaan dana, penentuan sumber dana, manajemen resiko, jiwa,
dan aset, serta keputusan perencanaan pensiun.
-
Bab 4: Money Wealth Management 111
Lalu dimana letak konsep Money Wealth Management-nya?
Konsep money wealth management terletak pada kombinasi keilmuan ketiga hal
tersebut diatas. Secara pengertian, money wealth management, adalah disiplin
keilmuan yang menggabungkan 3 (tiga) konsep keuangan, antara lain: money
management, wealth management, dan personal finance di dalam satu bagan
kesepahaman. Tujuannya, adalah tercapainya target keuangan individu untuk
level kekayaan tertentu (pada aset-aset produktif). 3 (tiga) alat keuangan diatas
pada money wealth management berfungsi total sebagai alat perencana
keputusan pasar, perencana kekayaan pribadi, dan alat perencana stabilitas
keuangan keluarga (pribadi).
2. Tujuan Instruksional Umum
Memberikan pemahaman kepada Anda mengenai prinsip dasar money wealth
management berdasarkan money management, wealth management, personal
finance didalam fungsi dan manfaatnya.
3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat memahami dan
menjelaskan mengenai money wealth management berdasarkan money
management, wealth management, personal finance dan manfaatnya.
-
Bab 4: Money Wealth Management 112
4. Dasar Teori
A. Pengertian Uang
B. Money Management
B.1. Definisi Money Management
B.2. Tujuan Money Management
B.3. Kesalahan Money Management Para Spekulan Pasar
B.3.1. Spekulan Pasar Bermodal Kecil
B.3.2. Spekulan Pasar Bermodal Besar
B.4. Akibat Tidak Memahami Money Management
B.5. Strategi Money Management
B.5.1. Contract Unit
B.5.2. Equal Unit
B.5.3. Percentage Unit
B.5.4. Volatility Unit
C. Wealth Management
C.1. Pengertian Wealth Management
C.2. Desain Keuangan Wealth Management
C.2.1. Wealth Management Architecture
C.2.1.1. Pillar 1: Pertumbuhan dan Akumulasi Kekayaan
(Wealth Growth & Accumulation)
C.2.1.2. Pillar 2: Proteksi dan Pemeliharaan Kekayaan
(Wealth Protection & Preservation)
C.2.1.3. Pillar 3: Distribusi dan Transisi Kekayaan
(Wealth Distribution & Transition)
C.3. Pertimbangan & Strategi Wealth Management
C.3.1. Diversification
C.3.2. Strategi Spesialisasi
C.4. Kelas-kelas Investasi (Aset) Produktif
C.4.1. Asset Class Performance
C.4.2. Keputusan Berdasarkan Derajat Risk and Return
C.4.3. Menerapkan Manajemen Resiko
C.5. Stage Of Money Wealth Psychologies
-
Bab 4: Money Wealth Management 113
D. Manajemen Keuangan Keluarga (Personal Finance)
D.1. Pengertian Manajemen Keuangan Keluarga
D.2. Desain Manajemen Keuangan Keluarga
D.2.1. Neraca Keuangan Pribadi
D.2.2. Laporan Laba Rugi
D.2.3. Manajemen Arus Kas
D.2.4. Anggaran Pendapatan & Belanja Keluarga (APBK)
D.3. Objective and Steps In Personal Financial Success
D.4. The Building Blocks Of Financial Success
D.5. Tips di dalam Manajemen Keuangan Pribadi
D.5.1. Self Control Dalam Manajemen Keuangan Pribadi
D.5.2. Keputusan Keuangan Pribadi Berdasarkan 4 Konklusi
Karvof
E. Keterkaitan Money Management, Wealth Management, dan Personal
Finance (Manajemen Keuangan Keluarga)
F. Kesimpulan
-
Bab 4: Money Wealth Management 114
4.1. Pengertian Uang
Dilihat dari wujudnya, uang tidak lebih hanya lembaran kertas dan
kepingan logam yang dicetak, namun pengaruhnya sangat besar
terhadap kehidupan seseorang, terlebih pemodal (pelaku bisnis). Secara
definitif, uang adalah apa saja yang secara umum diterima sebagai alat
pembayaran untuk dipertukarkan dengan barang, jasa, atau pelunasan
hutang. Uang sendiri memiliki fungsi, yaitu: sebagai alat tukar, sebagai
satuan hitung, sebagai alat pembayaran, sebagai alat penyimpan
kekayaan, sebagai alat penambah kekayaan.
4.2. Money Management
4.2.1. Definisi Money Management
Money management adalah metode penetapan dan pertimbangan
tentang besarnya toleransi kerugian oleh kita (pemodal), tentang
penetapan jumlah maksimum transaksi yang bisa kita lakukan, dan
tentang pertimbangan-pertimbangan yang kita lakukan untuk mengambil
sejumlah resiko.
Money management adalah konsep pertahanan diri bagi seorang
trader agar tetap eksis di dalam pasar, dan tetap dapat bertransaksi dari
hari ke hari, bulan ke bulan. Money management berbeda dengan stop
loss level, karena pengertian money management lebih kepada
manajemen resiko, sedangkan stop loss level lebih kepada manajemen
resiko itu sendiri. Strategi ini (money management), sangat erat
hubungan dengan manajemen resiko (evaluate, manage, measure, dan
assess) di dalam sektor atur keuangan pribadi.
Pada kasus lainnya, money management berfungsi juga sebagai
basis pengaturan modal deposit dan withdrawl (tarik modal) di dalam
transaksi instrumen-instrumen keuangan dan derivatif-derivatifnya.
Persentase popular adalah 3 6% maksimal, dari jumlah total modal.
Konsep money management memberikan batas resiko pada
setiap 1 (satu) keputusan pasar sebesar 3 6% maksimal. Artinya,
jangan menggunakan lebih dari 3% atau 6% dari 100% total saldo ekuitas
-
Bab 4: Money Wealth Management 115
Anda. Peraturan 3 6% ini, harus sangat disiplin digunakan untuk
transaksi instrument berjangka (forex, indeks, komoditi), dan patut (juga)
hati-hati untuk transaksi saham.
Pepatah kuno, menyatakan: Not a huge revenue in a profit, you
look. But, consistency revenue in a level precision of profit, is priority.
Bukan tentang mendapatkan pendapatan besar (profit) dalam sekali
transaksi yang patut Anda harapkan, namun pendapatan (variable/fixed)
yang konsisten yang patut menjadi prioritas utama. Intinya, tidak boleh
rakus, mulailah bersikap bijak dan sabar terhadap pasar.
Money management sangat berguna juga untuk mengatur
anggaran-anggaran khusus untuk investasi, untuk banking, dan untuk
pengaturan pajak.
4.2.2. Tujuan Money Management
Tujuan money management, antara lain sebagai berikut: Pertama,
menempatkan modal dengan benar. Kedua, terukurnya dana yang
diperlukan dalam melakukan transaksi. Ketiga, memperoleh porsi
keuntungan yang memadai (sesuai). Keempat, tidak kehilangan semua
modal deposit, ketika mengalami kerugian pasar (floating loss), dan
Kelima, tidak mensia-siakan selisih keuntungan untuk melakukan
withdrawl pada saat mengalami keuntungan pasar (profit).
4.2.3. Kesalahan Money Management Para Spekulan Pasar
Terdapat 2 (dua) kesalahan di dalam money management oleh
para pemodal, khususnya spekulan pasar dalam kasus ini. Antara lain
sebagai berikut:
4.2.3.1. Spekulan Pasar Bermodal Kecil
Spekulan bermodal kecil, adalah spekulan pasar (partisipan pasar)
dengan jumlah modal investasi kecil (diantara standar minimum
margin yang ditentukan bursa).
-
Bab 4: Money Wealth Management 116
Sumber: Data Primer Kelompok Vicky Kelas D, Praktikum Valas dan
Komoditi (2013), Data diolah
Gambar 4.2.3.1
Struktur Kesalahan Para Spekulan Bermodal Kecil
4.2.3.2. Spekulan Pasar Bermodal Besar
Spekulan bermodal besar, adalah spekulan pasar (partisipan pasar)
dengan jumlah modal investasi besar (diatas standar margin yang
ditentukan bursa).
Sumber: Data Primer Kelompok Vicky Kelas D, Praktikum Valas dan
Komoditi (2013), Data diolah
Gambar 4.2.3.2
Struktur Kesalahan Para Spekulan Bermodal Besar
Terburu-buru meningkatkan
modal
Frustasi ketika kalah
Beban semakin banyak, sulit mengembalikan modal di
titik impas (BEP)
Gengsi melakukan
transaksi kecil
Merasa bahwa modal besar =
profit besar
Merasa bertanggung jawab harus menghasilkan
profit besar
Baru sadar, setelah kehilangan banyak uang ketika kalah (loss)
-
Bab 4: Money Wealth Management 117
4.2.4. Ilustrasi Gambar Akibat Tidak Memahami Money Management
Gambar 4.2.3.3
Ilustrasi Konsekuensi Akibat Tidak Memahami Money Management
(Sumber: Kelompok Vicky Kelas D, (2013), data diolah)
4.2.5. Strategi Money Management
Seiring dengan perkembangan zaman, strategi-strategi yang
digunakan oleh pelaku pasar (trader) memiliki cara yang berbeda-beda.
Beberapa metode money management yang sudah digunakan para
trader antara lain sebagai berikut:
4.2.5.1. Contract Unit
Metode ini mengandalkan seluruh dana (total saldo) untuk
digunakan di dalam transaksi. Cukup beresiko untuk menghasilkan
keuntungan, tapi ketahanan dana yang digunakan terkadang susah
dikontrol oleh trader atau pelaku pasar. Hal tersebut dapat
dipertimbangkan dengan mempertimbangkan modal saat ini.
-
Bab 4: Money Wealth Management 118
Misalnya, modal saat ini adalah Rp 150 juta, pemodal
melakukan transaksi sebanyak 5 (lima) kali dengan ketahanan poin
berupa volume lot yang disesuaikan. Dengan memanfaatkan seluruh
modal tersebut, kemungkinan akan tercapai gain yang maksimal.
Namun pada saat yang berbeda, transaksi tersebut bisa mengalami
kerugian, kejadian inilah yang bisa menghabiskan seluruh modal.
Selain penggunaan dalam lot, ternyata banyak juga trader atau
pelaku pasar menggunakan cara ini (kontrak unit) untuk menerapkan
strategi Averaging atau Martingale. Sekali saja transaksi mengalami
kerugian cukup besar, maka seluruh balance akan hangus.
4.2.5.2. Equal Unit
Metode ini memperhitungkan pembagian modal di dalam
transaksi. Pembagian ini dimaksudkan untuk mengurangi seluruh
kerugian atau hilangnya modal secara besar-besaran. Hal itu dapat
dilakukan dengan membagi total modal menjadi beberapa unit
(bagian). Misalnya, Anda memiliki dana Rp 150 juta, maka Anda
dapat membagi sesuai dengan keinginan masing-masing. Jika dibagi
menjadi 10 bagian, maka setiap 1 (satu) kali keputusan investasi
sebesar Rp 15.000.000.
4.2.5.3. Percentage Unit
Bagi trader yang suka transaksi aman (save), maka cara ini
(percentage unit) yang sering digunakan di dalam segala jenis
transaksinya. Langkah strategi ini, adalah trader atau pelaku pasar
menghitung berapa besar persentase dana yang akan dimasukkan ke
pasar. Hitungan persentase bersifat subjektif, yaitu terserah trader
atau pelaku pasar tersebut. Misalnya, ditentukan percentage unit
untuk 1 (satu) kali transaksi adalah 0,5%, dari total modal sebesar Rp
150 juta. Artinya, sebesar 0,5% dari Rp 150 juta yaitu Rp 750.000
adalah besaran keputusan untuk setiap 1 (satu) kali keputusan pasar,
otomatis (Rp 750.000) menjadi probabilitas keuntungan (profit) dan
probabilitas kerugian maksimal (loss) pelaku pasar tersebut.
-
Bab 4: Money Wealth Management 119
4.2.5.4. Volatility Unit
Volatility unit yaitu melakukan transaksi secara besar-besaran
jika tingkat volatilitas harga mengalami kenaikan. Namun bila tidak
ada gerakan pasar (volatilitas), maka transaksi yang digunakan biasa-
biasa saja (cenderung open posisi dengan lot yang kecil).
Kelemahannya, apabila mengalami keuntungan pasar maka kita ada
probabilitas kuat mendapatkan keuntungan yang sangat banyak.
Sebaliknya, apabila saat harga melawan transaksi, maka kerugian
yang didapatkan juga sangat banyak.
Cara pemakaian strategi volatility unit hampir sama dengan
menggunakan percentage unit.
Ada banyak cara di dalam mengatur keuangan
1. Menggunakan 10% modal dari 100% modal pokok
Ilustrasinya, sebagai berikut:
No Modal Pokok 10% untuk setiap 1x keputusan pasar
1 Rp 150,000,000.00 Rp 15,000,000.00
Jika modal pokok yang digunakan adalah Rp 150.000.000, maka
sebaiknya pemodal tersebut menggunakan 10% pada setiap 1 (satu)
kali keputusan pasar, sebesar maksimal Rp 15.000.000.
2. Menggunakan 6% modal dari 100% modal pokok
Ilustrasinya, sebagai berikut:
No Modal Pokok 6% untuk setiap 1x keputusan pasar
1 Rp 150,000,000.00 Rp 9,000,000.00
Jika modal pokok yang digunakan adalah Rp 150.000.000, maka
sebaiknya pemodal tersebut menggunakan 6% pada setiap 1 (satu)
kali keputusan pasar, sebesar maksimal Rp 9.000.000.
-
Bab 4: Money Wealth Management 120
3. Menggunakan 3% modal dari 100% modal pokok
Ilustrasinya, sebagai berikut:
No Modal Pokok 3% untuk setiap 1x keputusan pasar
1 Rp 150,000,000.00 Rp 4.500,000.00
Jika modal pokok yang digunakan adalah Rp 150.000.000, maka
sebaiknya pemodal tersebut menggunakan 3% pada setiap 1 (satu)
kali keputusan pasar, sebesar maksimal Rp 4.500.000.
4. Menggunakan 1% modal dari 100% modal pokok
Ilustrasinya, sebagai berikut:
No Modal Pokok 1% untuk setiap 1x keputusan pasar
1 Rp 150,000,000.00 Rp 1,500,000.00
Jika modal pokok yang digunakan adalah Rp 150.000.000, maka
sebaiknya pemodal tersebut menggunakan 1% pada setiap 1 (satu)
kali keputusan pasar, sebesar maksimal Rp 1.500.000.
-
Bab 4: Money Wealth Management 121
4.3. Wealth Management
4.3.1. Pengertian Wealth Management
Wealth management, is an advanced investment advisory
discipline that incorporates financial planning and specialist financial
services.
Pada dasarnya Wealth Management adalah kepanjangan ilmu
dari Personal Finance dan manajemen keuangan keluarga. Metode
wealth management, adalah metode pengelolaan keuangan dan
kekayaan di dalam melakukan investasi, namun secara fokus mengurus
segala hal yang berkaitan dengan kegiatan keuangan pribadi. Anda bisa
mengelolanya sendiri atau meminta bantuan perbankan atau brokerage
(referensi brokerage (perbankan), penulis lampirkan didalam sub
terakahir Wealth Management).
Metode WM (wealth management) akan bertindak sebagai
manager keuangan pribadi Anda, sehingga membantu kita mencapai
tujuan keuangan yang kita inginkan (yang berkaitan dengan keuangan
tersebut), apapun itu tujuannya. Pola kerjanya, mirip dengan manajemen
keuangan korporasi / perusahaan (corporate finance).
Bedanya, fokus polanya dirubah untuk kebutuhan seseorang.
Skope-skope yang biasa disinggung adalah, antara lain sebagai berikut:
Pertama, diidentifikasi secara komplit jumlah harta, utang,
penghasilan, pengeluaran dan profil resiko yang kita miliki. Lalu,
keinginan anda secara keuangan.
Kedua, kebutuhan (perencanaan anda) dibuat dalam skala
prioritas dan tujuan dalam sebuah portfolio investasi.
Lalu Ketiga, membuat bagan pengelolaan dana yang tepat,
menyinggung juga tentang asuransi (bila dibutuhkan), dan hal-hal lain
yang bersifat kompetibel dan tidak terlalu costly (berbiaya mahal).
Agar penjelasan menjadi sangat deskriptif, saya akan berikan
contoh simpel hitungan (ms excel) yang menggambarkan cara kerja
wealth management terhadap indikator masalah keuangan yang kita
hadapi sehari-hari, lengkapnya sebagai berikut:
-
Bab 4: Money Wealth Management 122
Misalnya, uang anda (aset) adalah Rp 2,15 Milyar, dengan
komposisi:
- 20,16% atau Rp 435.000.000 : Jumlah penghasilan;
- 51,15% atau Rp1.104.000.000 : Jumlah asset tetapnya;
- 32,71% atau Rp 705.888.000 : Jumlah hutangnya;
- 7,72% atau Rp 166.680.000 : Jumlah pengeluaran rutinnya;
- 0,70% atau Rp 15.000.000 : Jumlah tanggungan lain-lain;
- Sebesar 12% atau Rp 258.984.000, adalah jumlah profil resiko
dari jumlah keseluruhan uang (total aset) yang anda miliki.
*profil resiko (standard deviation) tsb diatas diambil dari pertimbangan
penyimpangan pengeluaran, jatuh tempo hutang, pajak rutin, dan
tanggungan lainnya yang bersifat tidak bisa dikendalikan.
Tabel 4.3.1.1
Laporan Neraca Kekayaan Anda
2014
A Penghasilan (20,16%):
Gaji 96,000,000
Royalti Buku 89,000,000
Wirausaha 250,000,000
B Aset tetap (51,15%):
Rumah 690,000,000
Mobil & Sepeda motor 230,000,000
Sawah, tanah & tegalan 110,000,000
Peralatan 59,000,000
Lain-lain 15,000,000
B1 Jumlah harta 1,539,000,000
C Kewajiban C1 Pengeluaran rutin (7,72%):
Biaya pendidikan 61,200,000
Biaya dapur & rumah tangga 65,880,000
Biaya anak 16,200,000
Biaya pembantu 23,400,000
C2 Hutang (32,71%):
Hutang bank 619,200,000
Angsuran bunga 86,688,000
C3 Tanggungan Lain-lain (0,70%):
Lain-lain 15,000,000
Total kewajiban 887,568,000
Total harta kotor 100% (aset + hutang) 2,158,200,000
Total harta bersih ( harta kewajiban) 651,432,000
-
Bab 4: Money Wealth Management 101
Setelah langkah pertama telah dilakukan (diketahui), maka langkah kedua yang perlu anda lakukan, adalah
mengetahui kebutuhan (perencanaan anda) dibuat dalam skala prioritas (dianalisis dari keinginan dan kebutuhanan
anda), serta tujuan dalam sebuah portfolio investasi.
Tabel 4.3.1.2
Struktur Keinginan dan Kebutuhan Pokok Anda
No Daftar Keinginan
Pokok Daftar Kebutuhan
Pokok
1 Menjalankan ibadah haji bersama keluarga @6 orang peserta
210,000,000 Meneruskan studi ke Stanford Business University Amerika Serikat tahun 2014
750,000,000
2 Buku technical analysis dan analisis investasi pasar berjangka terbit di penerbit yang tidak abal-abal
Langkah Bisnis & Rp 10 juta untuk dana
lain-lain
Memastikan cukupnya biaya dan pendidikan adik-adik hingga level S2 didalam maupun diluar negeri
182,000,000
3 Buku technical analysis dan analisis investasi pasar modal terbit di penerbit yang tidak abal-abal
Langkah Bisnis & Rp 10 juta untuk dana
lain-lain
Memiliki dana deposit khusus untuk proteksi kelahiran anak, pernikahan, kelahiran anak, rumah, mobil, dan investasi
2,484,000,000
4
Buku business with expertise, dasar-dasar bisnis (investasi) dan pengendalian pejabat ahli (expertise) sebagai animal business perusahaan yang baik, terbit di gramedia atau selevel-nya.
Langkah Bisnis & Rp 10 juta untuk dana
lain-lain
Menemani ibu umroh per- 2 tahun sekali, bersama istri @pertimbangan sisa umur ekonomis 35 th & biaya umroh 15 jt
525,000,000
5
Buku kekuatan sikap dan hati nurani (bersikap tepat itu penting, karena sikap kita hari ini menentukan sukses kita di masa yang akan datang), terbit di gramedia
Langkah Bisnis & Rp 10 juta untuk dana
lain-lain
Memiliki dana deposit khusus untuk pendidikan anak-anak @min 150jt/per-anak
450,000,000
-
Bab 4: Money Wealth Management 102
No Daftar Keinginan
Pokok Daftar Kebutuhan
Pokok
6 Buku basics of technical analysis, dasar-dasar investasi dan trading di bursa saham Indonesia dan global, terbit di penerbit layak
Langkah Bisnis & Rp 10 juta untuk dana
lain-lain
Membuatkan usaha (bisnis khusus) untuk ibu & adik perempuan, tentang hobinya pada busana muslim dan atribut kemusliman (langkah 1st, kemitraan/franchise dengan Kharita Yogyakarta agar manajemen tdk terseok2 & sustain)
1,980,000,000
7 Buku basics of technical analysis, dasar-dasar investasi dan trading di bursa berjanka Indonesia dan global, terbit di penerbit layak
Langkah Bisnis & Rp 10 juta untuk dana
lain-lain
Memiliki program & kegiatan pensiun yang produktif (fokus sosial, hanya supervisi pada perusahaan yang dimiliki, membantu pendidikan yatim piatu, dan fokus kurikulum bagi murid-murid untuk menghafal Al-quran)
4,560,000,000
8 Buku dasar-dasar manajemen keuangan, terbit.
Langkah Bisnis & Rp 10 juta untuk dana
lain-lain
00,-
9 Buku studi kelayakan proyek, sebuah kajian tajam komprehensif 4 (empat) pendekatan manajemen, terbit.
Langkah Bisnis & Rp 10 juta untuk dana
lain-lain
00,-
10 Buku dasar-dasar manajemen pemasaran, terbit.
Langkah Bisnis & Rp 10 juta untuk dana
lain-lain
00,-
11 Buku dasar-dasar manajemen operasi, terbit.
Langkah Bisnis & Rp 10 juta untuk dana
lain-lain
00,-
-
Bab 4: Money Wealth Management 103
No Daftar Keinginan
Pokok Daftar Kebutuhan
Pokok
12
Fokus bisnis pada investasi yang bisa membiayai dirinya sendiri (sewa rumah, kos, ruko, apartemen,dll). Metodenya: revenue hasil sewa digunakan untuk membayar kredit pembelian asset tersebut, berikut dengan biaya maintenance-nya. Tidak apa-apa ini bersifat rundom (realisasinya), namun akan lebih baik diawali dari menyewakan kos, rumah, ruko, baru apartemen
Langkah Bisnis
00,-
13
Membangun 100 rumah kos dengan manajemen terstandard pada setiap kota besar di Indonesia (Yogyakarta, Malang, Jakarta, Surabaya, Jember, Medan, dll).
8,250,000,000 00,-
14 Membeli mobil seri terbaru Pajero Sport Dakar 4x4 dan Range rover terbaru (untuk kesenangan pribadi)
1,220,000,000 00,-
15 Memiliki dana khusus (sedekah social concern) untuk pasien-pasien ibu melahirkan yang tidak mampu membayar tagihan rumah sakit
75,000,000 00,-
16 Membeli perusahaan regional (tingkat kota) bagus yang ada di daftar perusahaan pailit, untuk direformasi management dan strateginya
350,000,000 00,-
17
Membeli sedikit demi sedikit emas batangan (bukan emas online) untuk sarana lindung nilai (hedging) saldo kekayaan dengan manajemen aset yang benar (save to deposite box service). Pendekatan ini membantu mudah terwujudnya (tersentuhnya) level Rp10 milyar pertama
Langkah Bisnis
00,-
18
Mulai memasuki ranah bisnis tambang Batu Bara (produk-produk turunannya) dengan memastikan pola kemitraan efisien efektif yang menguntungkan
1,500,000,000 00,-
-
Bab 4: Money Wealth Management 104
No Daftar Keinginan
Pokok Daftar Kebutuhan
Pokok
19 Aset pribadi sebesar Rp 10 Milyar pertama tersentuh (tercapai)
Langkah Bisnis
00,-
20
Mendirikan layanan sosial, berupa: pesantren modern penghafal Al-quran SD, SMP, SMA dan panti asuhan dengan kurikulum berbasis entrepreneur terintegrasi dan berbiaya murah
650,000,000 00,-
21
Mulai berpikir (mempertimbangkan) membeli perusahaan pailit prospektif tingkat nasional dan aktif di forum-forum perbankan urusan kredit, dengan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (membangun jaringan dan majemen yang kuat)
Langkah Bisnis
00,-
22
Ini agak lama jaraknya, setelah memastikan situasi keuangan stabil normal terkendali, pertimbangan membuat/membeli perusahaan keuangan atau sekuritas sendiri (dengan partner yang dimiliki)
Langkah Bisnis
00,-
23 Mempertahankan diri, dan mulai membeli saham perusahaan-perusahan inti dengan kapasitas cukup (agar modal stabil)-yang terpenting terlibat dulu
Langkah Bisnis
00,-
24 Ingin bersanding dengan perusahan-perusahaan retail (eceran) fokus bisnis consumers good pada pasar kecil menengah se-Indonesia
Langkah
Bisnis 00,-
25
Menunggu setelah dirasa dana kas dan margin telah stabil, serta memungkinkan untuk mengembangkan sayap. Mulai membeli perusahaan sektor utama di Indonesia. Bagaimana kita bisa tahu dan terhindar dari kegagalan? Mulai meng-hire konsultan sangat ahli dari akademisi (ex: FEB UGM, UI) dan praktisi-praktisi handal untuk ikut bertanggung jawab dalam perencanaan tsb.
Langkah Bisnis
00,-
-
Bab 4: Money Wealth Management 105
No Daftar Keinginan
Pokok Daftar Kebutuhan
Pokok
26 Mendirikan Group bisnis (R and brothers) sendiri Langkah
Bisnis 00,-
27 Menjadi the raising star baru (pengusaha), dan ikut kontributif membangun Indonesia yang lebih baik
Langkah Bisnis
00,-
28 Pada masanya, sangat dipertimbangkan untuk berinvestasi ke pasar bisnis luar negeri yang prospektif dan efisien.
Langkah Bisnis
00,-
29
Menjadi kuat dan aman di dalam negeri dan skope Asia, fokus sedikit demi sedikit menyaingi (mengikuti gerak pasar) pengusaha inisial R. Sementara tersebut, tidak apa-apa menjadi bayangan (shadow). Pada masanya, dengan kehati-hatian dan terukur maka akan besar dengan sendirinya
Langkah Bisnis
00,-
Jumlah Keinginan 12,355,000,000 Jumlah Kebutuhan 10,931,000,000
Sumber: Data Primer 2014, data diolah.
Diketahui, bahwa jumlah keinginan anda adalah 29 (dua puluh sembilan) buah keinginan, dengan beban biaya
sebesar Rp 12,3 Milyar. Sedangkan, jumlah kebutuhan anda adalah 7 (tujuh) buah kebutuhan, dengan beban biaya
sebesar Rp 10,9 Milyar. Secara kuantitatif, jarak keuangan antara keinginan anda dengan kebutuhan tidaklah jauh,
hanya Rp 1,4 Milyar (12,3 10,9 = 1,4). Namun perlu dicatat, bahwa tulisan Langkah bisnis tersebut diatas, bila
diterjemahkan di dalam uang, akan bernilai (berbiaya) lebih dari Rp 1 10 Triliun, dengan tingkat return
menyeimbangkan (karena bersifat aplikatif dan melibatkan pembelian-pembelian beberapa perusahaan, entah skope
lokal atau nasional). Oleh karena itu, jelas sekali load keinginan sangat lebih tinggi dibandingkan kebutuhan.
-
Bab 4: Money Wealth Management 101
Setelah langkah perencanaan keinginan dan kebutuhan telah anda
lakukan. Maka langkah selanjutnya adalah mengetahui skala prioritasnya.
Artinya, tahu mana yang lebih dulu dilakukan dan mana yang dinomor
duakan. Disamping telah secara baku penulis susunkan didalam daftar
kebutuhan, dibawah ini terdapat 1 (satu) penambahan impian, yaitu
membangun 100 rumah kos dengan manajemen terstandard pada setiap
kota besar di Indonesia (Yogyakarta, Malang, Jakarta, Surabaya, Jember,
Medan, dll). Prioritas-prioritas tersebut, penulis susunkan didalam tabel
dibawah ini.
Tabel 4.3.1.3
Rumusan Realisasi Planning Untuk di Skala Prioritaskan
(Sumber data: Daftar Will & Need Anda)
No Daftar Rumusan Impian (Kebutuhan) Untuk diskala Prioritas
1
Membangun 100 rumah kos dengan manajemen terstandard pada setiap kota besar di Indonesia (Yogyakarta, Malang, Jakarta, Surabaya, Jember, Medan, dll)
8,250,000,000
2 Meneruskan studi ke Stanford Business University Amerika Serikat tahun 2014
750,000,000
3 Memastikan cukupnya biaya dan pendidikan adik-adik hingga level S2 didalam maupun diluar negeri
182,000,000
4 Memiliki dana deposit khusus untuk proteksi kelahiran anak, pernikahan, kelahiran anak, rumah, mobil, dan investasi
2,484,000,000
5 Menemani ibu umroh per- 2 tahun sekali, bersama istri
525,000,000
6 Memiliki dana deposit khusus untuk pendidikan anak-anak @min 150jt/per-anak
450,000,000
7
Membuatkan usaha (bisnis khusus) untuk ibu & adik perempuan, tentang hobinya pada busana muslim dan atribut kemusliman (langkah pertama, kemitraan/franchise dengan Kharita Yogyakarta agar manajemen tidak terseok-seok & sustain)
1,980,000,000
8
Memiliki program & kegiatan pensiun yang produktif, yaitu fokus kegiatan sosial, dan hanya kegiatan supervisi pada perusahaan yang dimiliki, membantu pendidikan yatim piatu, dan fokus perbaikan kurikulum bagi murid-murid umum dan yatim untuk menghafal Al-quran
4,560,000,000
Jumlah Dana Realisasi 19,181,000,000
Sumber: Data Primer 2014, data diolah.
-
Bab 4: Money Wealth Management 102
Berdasarkan daftar diatas, dapat disimpulkan bahwa:
No Target (Keuangan) Impian
Pertama Modal (Aset) Saat Ini
1 Rp 19.181.000.000 Rp 651.432.000
Besarnya total taget impian Anda adalah sebesar Rp 19.1 Milyar.
Sehingga logikanya, adalah anda harus bisa mengubah besaran
penghasilan anda yaitu Rp 651.432.000 menjadi sebesar milyar yang
penulis sebutkan diatas.
Caranya bagaimana? Yaitu memastikan penghasilan (investasi)
produktif anda mencapai jumlah keinginan pokok. Karena ini adalah
perjalanan sangat panjang, resiko yang dihadapi pun tidak kalah besar.
Jadi, disamping modal nekat, perlu juga kalkulasi terukur dan sangat hati-
hati. Saran saya: libatkan professional dalam proyek ini. Manfaatnya,
pada saat anda frustrasi dengan depresiasi-depresiasi yang terjadi, anda
diberikan nasehat dan saran yang benar dari orang atau pakar yang
sesuai (sehingga tidak menyesatkan).
Setelah langkah prioritas perencanaan telah anda lakukan, maka
inilah langkah terkronis (terpenting) di dalam proses manajemen
kekayaan anda. Yaitu: membuat bagan pengelolaan dana dan keputusan
investasi di pilihan aset produktif yang tepat. Bisa juga menyinggung tentang
asuransi (bila dibutuhkan), dan hal-hal lain yang bersifat kompetibel dan
tidak terlalu costly (berbiaya mahal).
Tabel 4.3.1.4
Portfolio dan Analisis Tujuan Keuangan
NO KETERANGAN
1 Penghasilan
Total Sisa Ekuitas Bersih (100%) 651,432,000
2 Potensi Penghasilan
Pertimbangan Konten Portfolio (75%)
Saham (alokasi 25%) 122,143,500
Reksadana (alokasi 15%) 73,286,100
Berjangka (alokasi 10%) 48,857,400
Emas Batangan (alokasi 20%) 97,714,800
Properti (alokasi 30%) (sewa rumah, kos, apartemen, ruko, dll)
146,572,200
Jumlah Alokasi Portfolio 488,574,000
-
Bab 4: Money Wealth Management 103
Sisa Total Ekuitas (25%)1 162,858,000
3
Daftar Fokus Dana Alokasi Dari Hasil Investasi # Alokasikan Sesuai Persentase dibawah ini: *Contohnya: diketahui dari modal pokok investasi sebesar Rp 488 juta, telah terjadi peningkatan investasi (growth) sebesar 15% (Rp 73,2 juta) pada tahun pertama (2015), sehingga sebagai berikut pengalokasiannya:
(16%) Membangun 100 rumah kos dengan manajemen terstandard pada setiap kota besar di Indonesia (Yogyakarta, Malang, Jakarta, Surabaya, Jember, Medan, dll)
11,725,776
(4%) Memperbanyak saldo untuk kebutuhan konsumsi pokok keluarga
2,931,444
(19%) Meneruskan studi ke Stanford Business University Amerika Serikat tahun 2014
13,924,359
(11%) Memastikan cukupnya biaya dan pendidikan adik-adik hingga level S2 didalam maupun diluar negeri
8,061,471
(14%) Memiliki dana deposit khusus untuk proteksi kelahiran anak, pernikahan, kelahiran anak, rumah, mobil, dan investasi
10,260,054
(8%) Menemani ibu umroh per- 2 tahun sekali, bersama istri
5,862,888
(6%) Memiliki dana deposit khusus untuk pendidikan anak-anak @min 150jt/per-anak
4,397,166
(4%) Membuatkan usaha (bisnis khusus) untuk ibu & adik perempuan, tentang hobinya pada busana muslim dan atribut kemusliman (langkah pertama, kemitraan/franchise dengan Kharita Yogyakarta agar manajemen tidak terseok-seok & sustain)
2,931,444
(12%) Memiliki program & kegiatan pensiun yang produktif (fokus sosial, hanya supervisi pada perusahaan yang dimiliki, membantu pendidikan yatim piatu, dan fokus kurikulum bagi murid-murid untuk menghafal Al-quran)
8,794,332
REINVESTMENT RATE (6%) 4,397,166
TOTAL PERTUMBUHAN ASET (GROWTH) 73,286,100
1 Sisa total ekuitas, maksudnya adalah selisih 25% dari total saldo saat ini (Rp 651,4 juta). Selisih ini
sengaja dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari (untuk berjaga-jaga dari gagal earning). Uang jaga-jaga untuk kebutuhan pokok konsumtif tersebut, adalah Rp 162,8 juta (selama masa proyek peningkatan kekayaan). Catatan penting bagi anda (pemodal): Karena uang Rp 162,8 juta adalah sedikit dan tipis untuk kebutuhan anda sehari-hari dalam masa waktu X tahun. Maka anda patut menseleksi secara ketat (perfectsionist oriented) tentang profil dan potensi aset-aset (investasi) produktif anda, begitupun bersikap perfrectionist terhadap siapa saja para professional yang bertanggung jawab didalam pengelolaan dana tersebut (tidak apa-apa bersikap sangat menjengkelkan, di awalnya. Yang penting komitmen bersama professional menjadi jelas dan tidak menjadi bias). Dasar & alasan mengapa anda melakukan hal tsb adalah karena ini tentang pertaruhan hidup anda. Maksudnya, 1 (satu) kali saja anda gagal, dan portfolio anda rusak. Maka tamatlah nasib anda berikut keluarga anda. In the high expectation, there is high risk concequencies.
-
Bab 4: Money Wealth Management 104
Diketahui, bahwa pertumbuhan aset pada tahun pertama (2015),
adalah 15% atau Rp Rp73.286.100. Hasil 15% pada tahun kesatu ini
bisa naik bisa juga turun pada tahun kedua (2016), tergantung kondisi
ekonomi dan kinerja makro mikro investasi-investasi anda. Dari list atau
daftar konten portfolio anda, yang patut untuk berhati-hati dan himbauan
tidak begitu mengharapkan hasil dari investasi tsb adalah kontrak
berjangka (10% alokasi = Rp 48,8juta). *kalau dapat hasil, ya
Alhamdulilah, tidak dapat hasil, nyantai bersikaplah biasa-biasa saja.
Memang sudah begitu ceritanya dari dulu hingga sekarang.
Mengapa demikian? Bukan berarti penulis mengentengkan
(meremehkan) kemampuan-kemampuan pialang / wakil pialang
berjangka yang ada di Indonesia. Namun, faktanya memang demikian
dan lebih banyak broker / wakil pialang yang tidak kompeten yang
mendominasi kursi bursa dibandingkan yang berkompeten. Artinya,
tingkat abilitas rendah, begitu pula 62% dengan investasi saham
(sumber: mini riset statistik penulis).
Namun dengan semakin dewasanya pelaku pasar (pemodal) dan
edukasi investasi yang memadai, semoga sedikit mengubah pola
pandang seperti itu. Sorry, penulis memotong pembicaraan, hal yang
menjadi kronis di dalam pasar berjangka bilateral (khususnya valas dan
indeks saham) adalah tingginya volatilitas pasar sehinga memungkinkan
nasabah mendapatkan keuntungan sangat besar saat ini dan juga
kerugian sangat besar saat ini. Fakta masyarakat kita, adalah siap
menerima keuntungan sangat besar saat ini dan tidak siap menerima
kerugian sangat besar hari ini (siap untung, tapi tidak siap rugi). Bagi
yang berjantung lemah dan sedang mengalami masalah keuangan
(hutang, target, dll), harap jauh-jauh dari bisnis bilateral berjangka.
-
Bab 4: Money Wealth Management 105
4.3.2. Desain Keuangan Wealth Management
Di Indonesia, Istilah wealth management mulai populer pada 14
tahun yang lalu (tahun 2000), ketika bank asing yang beroperasi di
Indonesia menawarkan jasa wealth management.
Sebenarnya wealth management adalah ilmu keuangan yang
lebih tua dari manajemen resiko (isu ini marak dibahas dan direspon oleh
PTPN, sumber: Muchsin, Hilman 2011, mengenal wealth management),
bahkan umur wealth management lebih tua dibandingkan penyakit
jantung yang baru muncul di awal tahun 1900-an.
Cikal bakal wealth management dimulai pada awal berdirinya
pusat keuangan internasional di London, Amsterdam, dan Paris yang
dirintis oleh para private banker pada abad 17 dan 18. Meskipun wealth
management dimulai di London dan bergeser ke Amerika Serikat dengan
landmark Wall Street-nya, yaitu pada abad 19 dan 20. Namun, tempat
teraman bagi kaum berduit untuk menyimpan kekayaan tetaplah di
Swiss. UBS menjadi andalan Swiss di dunia perbankan internasional.
Prof. Tendelilin (2012), di dalam sebuah kajian mengemukakan
bahwa perkembangan industri keuangan global sekarang ini mengarah
kepada pelayanan konsultasi keuangan terhadap individu dan institusi
yang memiliki kekayaan yang tinggi (high net worth individuals) yang
memerlukan perhatian khusus dan penanganan yang spesifik terhadap
kekayaan mereka. Manajemen kekayaan merupakan tipe tingkat lanjut
dari perencanaan keuangan bagi individu/keluarga maupun institusi.
Wealth Management mungkin merupakan istilah yang masih jarang di
kenal di masyarakat luas.
Wealth management ini merupakan pendekatan tata cara
berinvestasi dengan menggabungkan perencanaan keuangan melalui
suatu portfolio investasi yang tujuannya adalah memberdayakan kita
untuk membiayai kehidupan sehingga kita bisa memiliki lebih banyak
waktu untuk menjalankan pekerjaan, berbisnis, memperhatikan keluarga
dan usaha pribadi lainnya untuk tujuan keuangan di masa yang akan
datang yang semakin sejahtera. Wealth management memungkinkan
investor memiliki kesempatan untuk menyusun kembali prioritas sebelum
-
Bab 4: Money Wealth Management 106
membuat keputusan serta mengambil tindakan untuk mencapai tujuan
investasi tersebut yaitu melindungi nilai portofolio investasi. Menyusun
kembali portfolio investasi inilah yang dimaksud dengan alokasi aset
investasi.
Wealth management merupakan solusi untuk dapat mengatasi
kemungkinan berkurangnya nilai investasi selama periode investasi
berlangsung melalui proses diversifikasi dengan cara menyeimbangkan
alokasi asset atas kemungkinan mendapatkan keuntungan yang lebih
tinggi dengan kemungkinan risiko yang bisa terjadi pada investasi
tersebut. Diversifikasi dapat dilakukan, salah satunya dengan jalan trade
off atau menetapkan pilihan berdasarkan skala prioritas.
4.3.2.1. Wealth Management Architecture
Gambar 4.3.2.1
Pilar-Pilar Struktur Kerja Wealth Management
Dalam Wealth Management, kita diajarkan untuk mengatur dan
mengelola kekayaan berdasarkan tiga pilar manejerial. Tiga pilar
menejerial itu disebut pilar 1, 2, dan 3.
Pilar 1 adalah Wealth Growth & Accumulation (pertumbuhan
dan akumulasi kekayaan). Artinya, kekayaan Anda harus ditumbuh
kembangkan, agar jumlah kekayaan tersebut semakin meningkat.
Pilar 2 adalah Wealth Protection & Preservation (proteksi dan
pemeliharaan kekayaan). Artinya, kekayaan Anda harus dilindungi
agar kekayaan itu tidak hilang atau mengurangi risiko kekurangan
kekayaan.
WEALTH MANAGEMENT ARCHITECTURE
Pillar 1
WEALTH GROWTH & ACCUMULATION
Pillar 2
WEALTH PROTECTION & PRESERVATION
Pillar 3
WEALTH DISTRIBUTION &
TRANSITION
-
Bab 4: Money Wealth Management 107
Lalu, setelah kekayaan dilindungi dan ditumbuh kembangkan,
pilar selanjutnya (pilar 3) memastikan, bahwa: hasil kekayaan yang
ditumbuh kembangkan tersebut, harus bisa dinikmati oleh generasi
penerus Anda (Wealth Distribution & Transition).
Wealth management klasik, mengungkapkan (penulis
menyatakan sudut pandang) bahwa pilar pertama bukanlah Growth &
Accumulation, melainkan Protection & Preservation.
Dasar faktanya: lebih banyak masyarakat yang membutuhkan
pertumbuhan penghasilan (aset) terlebih dahulu dibandingkan
proteksi. Proteksi memang luar biasa sangat penting, namun apalah
arti bila kita memperhatikan kepada proteksi, namun kekayaan (aset)
kita tidak bertambah dan bertumbuh. Sedangkan, beban biaya premi
asuransi, secara konsisten membebani pada setiap periode
pembayaran (cenderung malah menjadi beban).
Asumsi penulis mengatakan, bahwa akan lebih bijaksana bila
langkah perlindungan dan pemeliharaan terhadap kekayaan atau
proteksi (wealth growth & accumulation) menjadi nomor 2 (dua) atau
pilar kedua setelah dipastikan orang (pemodal) tersebut memiliki
penghasilan (aset-aset produktif) yang pantas dan layak untuk
diberikan keputusan asuransi. Akhirnya, setelah menjabarkan dengan
benar 3 (tiga) pilar diatas, langkah selanjutnya, adalah mengetahui
intrumen-instrumen apa saja yang pas, yang dapat digunakan dalam
ketiga pilar tersebut.
Schehr (2006), dalam buku Prof. Tendelilin (2010), dan sedikit
asumsi penulis mengemukakan bahwa: 1). Perencanaan sebuah
keuangan dan pengelolaan kekayaan memiliki arti yang linier, yaitu:
kekayaan adalah sebuah proses; 2). Kegiatan ini lebih dari sekedar
melakukan eksekusi pasar (aset-aset/investasi produktif); 3).
Membutuhkan keseriusan yang komprehensif sehingga membantu
pemodal (kita) mengelola keuangan jangka panjang sehingga
berkembang sangat baik, dan 4). Terakhir adalah merupakan sebuah
proses yang kontinyu (dilakukan terus menerus) tentang sesuainya
realisasi perencanaan, eksekusi, kajian ulang dan hasil pengelolaan
tersebut.
-
Bab 4: Money Wealth Management 108
4.3.2.1.1. Pilar 1: Pertumbuhan dan Akumulasi Kekayaan (Wealth Growth
& Accumulation)
Keberhasilan setiap individu dalam menjalani kehidupan
sehari-hari tidak lepas dari kemampuan mereka mengatur berbagai
hal secara baik, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam melakukan pengaturan tersebut, setiap individu
dapat melakukan secara sendirian atau dengan bantuan pihak lain,
terutama pada bidang-bidang tertentu yang memerlukan keahlian
khusus atau kompensasi tersendiri.
Perlunya bantuan dari pihak lain tersebut dimaksudkan
supaya lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang
diinginka. Efektif berarti tujuan yang telah ditetapkan dapat
diperoleh sesuai dengan perencanaan yang ada, sedangkan efisien
berarti proses pencapaian tujuan tersebut berjalan dengan tepat
dan benar sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan.
Dengan proses yang efektif dan efisien ini akan berdampak
pada lebh optimalnya hasil yang diperoleh, karena dapat
meminimalkan resiko terbuangnya berbagai macam sumber daya,
baik sumber daya manusia, modal dan waktu, yang berarti dapat
meningkatkan keuntungan atau pendapatan.
Demikian halnya dengan pengelolaan kekayaan yang
merupakan kegiatan yang penting dilakukan oleh setiap individu.
-
Bab 4: Money Wealth Management 109
Tabel 4.3.2.1.1
Struktur Kerja Pilar 1: Pertumbuhan dan Akumulasi Kekayaan (Wealth
Growth & Accumulation)
Pilar 1: Pertumbuhan dan akumulasi kekayaan (wealth growth
& accumulation). Artinya, kekayaan harus ditumbuh kembangkan agar
jumlah kekayaan semakin meningkat.
Kesalahan pengelolaan kekayaan pada umumnya disebabkan
oleh faktor-faktor seperti: tidak jelasnya tujuan individu dalam
mengelola kekayaannya; terlalu banyak hutang (manajemen hutang
yang buruk); terlalu tamak dan memiliki tingkat spekulasi yang tinggi;
tidak adanya rekomendasi dari ahli perencana keuangan
(professional); tidak memadainya asuransi jiwa dan asuransi
kesehatan yang dimiliki; dan salah memilih wealth manager.
bbbbb bbbbbbbb bbbbbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbb b
bbbbbbbbbbbbbbbbb
PILAR 1
Pertumbuhan dan Akumulasi Kekayaan (Wealth Growth &
Accumulation)
Investment Management
Tax Management
Instrument Business Venture
Earning Management
-
Bab 4: Money Wealth Management 101
Agar lebih informatif dan deskriptif, berikut penulis lampirkan bagan struktur pilar 1: wealth growth & accumulation dan struktur
turunan lainnya. Manfaatnya: peta pertumbuhan dan pengembangan aset menjadi deskriptif dan realistis.
Gambar 4.3.2.1.2
Struktur Kerja Pilar 1: Pertumbuhan dan Akumulasi Kekayaan (Wealth Growth & Accumulation) (Sumber: CWMA Indonesia & Tendelilin 2012, data diolah)
-
Bab 4: Money Wealth Management 101
Seperti yang pembaca bisa lihat dari gambar struktur kerja
diatas (pilar pertama), bahwa meningkatkan pertumbuhan dan
akumulasi kekayaan dapat dilakukan dengan:
- Melakukan pengelolaan investasi yang benar;
- Melakukan strategi pajak yang benar;
- Memilih instrument-instrumen investasi yang benar dan sesuai
keadaan (terlebih pada profil dan preferensi resiko anda);
- Memilih dan memutuskan membuka usaha (wirausaha), entah
dengan konsep business venture atau mandiri, dan;
- Yang terakhir, lakukan pengelolaan earning atau pendapatan
yang benar.
Melakukan pengelolaan investasi yang benar
Melakukan pengelolaan investasi, sangat penting diperhatikan
apakah tujuan, prinsip dasar, dan pengelolaan investasi.
Tujuan investasi adalah sebagai sumber penghasilan, sebagai
sarana untuk melindungi kekayaan, dan sebagai sarana untuk
meningkatkan nilai kekayaannya. Prinsip dasar investasi adalah
melakukan pengorbanan saat ini, menunda konsumsi sekarang, dan
menanamkan dana (bukan dana pokok) pada suatu aset produktif,
dengan ukuran memperoleh tingkat return (nilai imbal hasil) yang lebih
besar dimasa yang akan datang pada masa yang ditentukan.
Aspek dan prinsip dasar yang perlu diperhatikan di dalam
berinvestasi antara lain, adalah aspek toleransi resiko terhadap return,
pertimbangan time horizon, pertimbangan market timing, dan
pertimbangan diversifikasi dan spesialisasi.
Toleransi resiko terhadap return, yaitu tentang jumlah presisi
penghasilan (return) yang anda peroleh di waktu yang akan datang,
dengan tingkat resiko yang ditanggung adalah sesuai. Suatu
keputusan keuangan yang lebih beresiko, harapannya tentu
memberikan imbalan yang lebih besar.
Time horizon (jangka waktu investasi). Jangka waktu investasi
atau time horizon, adalah pertimbangan jangka waktu, tujuan spesifik
yang ingin dicapai, dan berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk
-
Bab 4: Money Wealth Management 102
realisasi pada setiap jangka waktunya (jangka pendek, menengah, dan
jangka panjang). Secara praktis, hubungan antara time horizon serta
besarnya dana yang dibutuhkan sangat terkait langsung dengan berapa
besar dana yang harus disisihkan tiap bulan atau secara berkala guna
mencapai tujuan tersebut. Semakin panjang jangka waktu investasi yang
diinginkan seperti misalnya menyiapkan dana pensiun, apabila saat ini
Anda telah berumur 30 tahun, maka dana yang harus disisihkan secara
berkala akan lebih kecil dibandingkan dengan bila menyiapkannya saat
telah berumur 40 tahun, dengan waktu pensiun yang sama di usia 55
tahun. Kalkulasinya sebagai berikut:
Diketahui bahwa:
- Umur Anda saat ini : 33 tahun
- Keinginan umur pensiun : 60 tahun
- Keinginan jumlah tabungan saat pensiun : Rp 2,4 Milyar
- Berapakah jangka waktu investasi anda : ?
Jawab:
- Jangka waktu investasi anda : 27 tahun
Pertimbangan market timing. Market timing, adalah ukuran
kemampuan seseorang terhadap tindakan antisipasi yang tepat pada
kondisi atau situasi tertentu yang tidak menguntungkan. Tindakan
antisipasi yang tepat bisa berupa membeli, menjual, atau
mempertahankan komposisi strategi maupun investasi untuk
membentuk set portfolio yang tepat. Market timing berhubungan
dengan forecast realisasi di masa mendatang dari sebuah portofolio.
Jika anda maupun manajer investasi anda yakin dapat menghasilkan
lebih banyak dari rata-rata return yang anda peroleh
(mempertimbangkan resiko seimbang) sebagai antisipasi perubahan
pasar. Metode yang digunakan untuk mengukur adanya indikasi
market timing, adalah menggunakan metode Treynor Mazuy
(hubungan non linear) dan Henriksson-Merton (dual beta).
-
Bab 4: Money Wealth Management 103
Pertimbangan diversifikasi dan spesialisasi. Teori portfolio
modern menekankan pertanyaan tentang diversifikasi efisien, yaitu
bagaimana mendapatkan pertukaran terbaik antara resiko dan return
di dalam portfolio. Portofolio merupakan bagian strategi investasi
dan manajemen risiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki
beberapa portofolio aset, resiko investasi anda maka dapat dikurangi.
Spesialisasi merupakan bagian dari strategi investasi terfokus.
Dengan melakukan pengelolaan keuangan yang efisien, maka resiko
investasi terfokus ini dapat dikurangi.
Mari berbicara tentang diversifikasi dan spesialisasi di dalam
satu bagan (tubuh), bukan dipecah-pecah. Investasi popular yang kita
kenal, memperkenalkan manajemen resiko dengan portfolio
(diversifikasi), yaitu dengan pembagian resiko pada aset-aset
produktif. Investasi terfokus (mean: spesialisasi) memperkenalkan
manajemen resiko dengan pendekatan berbeda, yaitu fokuslah pada
1 (satu) investasi produktif anda. Setelah secara terukur investasi
tersebut sehat dan aman. Beralihlah pada investasi produktif lainnya
(entah tetap 1 (satu) sektor investasi atau berbeda). Beralih, ini
sebenarnya punya arti diversifikasi, namun strategi diversifikasi dalam
arti spesialisasi ini bersifat lebih pada takaran advance (sangat pakar)
dan tidak bisa disamakan konsepnya dengan hanya memecah-mecah
resiko anda pada investasi-investasi produktif dari seluruh uang pokok
anda. Berdasarkan mini survei penulis, strategi spesialisasi ini akan
semakin efektif bila dilakukan oleh kelas korporasi2, bukan seseorang
dengan modal terbatas. Penulis dalam case ini, tidak berbicara
ngawur. Warren E. Buffett, telah secara empiris membuktikan
efektivitas strategi ini (investasi terfokus). Saya percaya, saya harap
anda pelajari dulu baru percaya.
Saat prinsip-prinsip dasar diatas terpenuhi, baru Anda
memutuskan pola investasi apakah yang ingin dilakukan (strategi
investasi aktif atau strategi investasi pasif).
2 Kelas korporasi, penulis hanya ingin memberikan catatan bahwa kelas korporasi yang dikendalikan
oleh satu pemilik mayoritas.
-
Bab 4: Money Wealth Management 104
Melakukan strategi pajak yang benar
Anda patutlah mencari tahu apapun bentuk informasi
(pengetahuan) tentang pengelolaan bebas pajak dan pajak final. Lalu,
anda juga harus mengerti aturan dan taat dalam membayar pajak,
baik pembayaran bulanan maupun tahunan. Dan penting untuk anda
ketahui, bagaimana cara dan prosedur melakukan audit terhadap
pajak, mulai dari persiapannya, mendokumentasikannya, hingga
masalah penyelesaian restitusi pajaknya.
Pajak investasi bagi investor menyangkut penghasilan berjalan,
capital gain, perlindungan pajak dan perencanaan pajak. 1).
Penghasilan Berjalan. Investor yang investasinya mendapatkan
penghasilan berjalan seperti deviden & bunga dikenakan pajak
tergolong pajak rendah (low tax bracket) capital gain, perlindungan
pajak dan perencanaan pajak. Penghasilan berjalan ini dikenakan
pajak sebagai penghasilan biasa (ordinary income). 2). Capital Gain.
Capital gain jangka pendek dikenakan pajak seperti pajak penghasilan
biasa, sehingga tidak memberikan keuntungan bagi pajak. Sedangkan
60% capital gain jangka panjang dibebaskan (totally exempt) dari
pajak; sisanya 40% dikenakan pajak seperti penghasilan biasa,
sehingga tarif pajak maksimum dari capital gain jangka panjang
adalah 20% (40% kena pajak dengan tarif maksimum 50%).
Strategi penghematan pajak bisa juga disebut manajemen
pajak, tujuannya bukan untuk menghindari pajak tetapi mengatur
sehingga pajak yang dibayar tidak lebih dari jumlah seharusnya.
Manajemen pajak merupakan cara bagaimana melakukan
penghematan pajak.
Memilih instrument-instrumen investasi yang benar dan sesuai
keadaan (terlebih pada profil dan preferensi resiko anda)
Ada banyak pilihan (pasar keuangan atau pasar fisik) didalam
memilih instrument-instrumen investasi. Bila anda ingin berkomitmen
melakukan investasi pada pasar keuangan, jenis-jenis instrument
yang bisa anda pilih antara lain adalah cash, deposito, reksadana,
saham, komoditi futures, valas, dan lain sebagainya. Bila anda ingin
-
Bab 4: Money Wealth Management 105
berkomitmen melakukan investasi pada pasar riel (fisik), instrument
bisnis yang bisa anda pilih seperti: properti, perhiasan, emas
batangan, koleksi barang seni (antik), dan lain sebagainya.
Memilih dan memutuskan membuka usaha (wirausaha), entah
dengan konsep business venture atau mandiri
Ada banyak pilihan di dalam memilih cara berbisnis. Bila anda
merupakan seorang yang sangat berpengalaman dan paham bisnis,
anda bisa membuka bisnis sendiri dengan konsep matang dengan
strategi produktif (efisien, efektif) yang telah anda kuasai sebelumnya.
Namun apabila sebaliknya, yaitu anda tidak berpengalaman dan tidak
pernah melakukan sebuah pengelolaan bisnis. Anda sepatutnya
melakukan kemitraan (franchising) dengan pengusaha-pengusaha
popular yang terbukti telah sukses di pasar dan segmen mereka
masing-masing. *saya rasa banyak sekali perusahaan-perusahaan
(dalam sector apapun3) yang menawarkan produk kemitraan mereka
kepada calon-calon investor, seperti anda.
Lakukan pengelolaan earning atau pendapatan yang benar.
Artinya, anda patut mempertimbangkan pengelolaan
pendapatan (earning) yang benar berdasarkan pengaturan transparan
pada neraca keuangan anda, arus kas, analisis laba rugi, tabungan
maupun anggaran alokasi lainnya. *sebisa mungkin anda cari tahu
kelemahan pengaturan keuangan anda, dan perbaiki. Manajemen
keuangan yang baik, menunjukkan kualitas hidup seseorang tersebut.
3 Sektor apapun, maksudnya adalah sector pilihan untuk berbisnis. Contohnya seperti bisnis di sektor
kuliner, manufacture, retail,chemical, jasa, technology, dan lain sebagainya.
-
Bab 4: Money Wealth Management 106
4.3.2.1.2. Pillar 2: Proteksi dan Pemeliharaan Kekayaan (Wealth
Protection & Preservation)
Tabel 4.3.2.1.3
Struktur Kerja Pilar 2: Proteksi dan Pemeliharaan Kekayaan
(Wealth Protection & Preservation)
Pilar 2: Proteksi dan Pemeliharaan Kekayaan (Wealth
Protection & Preservation), artinya kekayaan harus ditumbuh
kembangkan (berkembang) dan diberikan proteksi (perlindungan)
agar jumlah kekayaan anda semakin meningkat dan aman.
Langkah ini (proteksi dan pemeliharaan kekayaan), tentunya
tidaklah terlepas dari kemungkinan potensi resiko. Oleh karena itu,
PILAR 2
Proteksi dan Pemeliharaan Kekayaan (Wealth Protection & Preservation)
Insurance Hedge Diversification
-
Bab 4: Money Wealth Management 107
sebuah kekayaan (penghasilan) yang sudah terkumpul tentu
memiliki resiko dan resiko tersebut harus diminimalisir.
Peminimalisiran resiko bisa diawali dengan asuransi.
bukanlah langkah yang instan, pasti ada struktur keputusan
terukur dan perencanaan yang tepat.
Oleh karena itu, untuk langkah perlindungan atau proteksi
kekayaan, anda bisa melindunginya dengan asuransi,
sedangkan peningkatan kekayaan bisa menggunakan strategi
portfolio (diversifikasi) dan hedging sesekali waktu.
Sebuah kekayaan yang sudah berhasil diakumulasikan dan
dikembangkan (akselerasi) tersebut, tentu juga perlu dilindungi dari
berbagai resiko yang mungkin terjadi.
Alasannya: jika resiko tersebut (seperti resiko sakit, meninggal,
sakit kritis), maka peran perlindungan atau proteksi kekayaan sangat
berperan penting. Manfaatnya: apabila si pencari nafkah memiliki
potensi resiko, maka aset yang sudah dikumpulkan tidak akan
tergerus untuk biaya perawatan. Inilah yang disebut sebagai wealth
growth & accumulation atau proteksi dan pemeliharaan terhadap
kekayaan. Artinya, kekayaan anda harus dilindungi agar kekayaan itu
tidak hilang atau mengurangi risiko kekurangan kekayaan.
Anda dapat menggunakan jasa asuransi. Asuransi ada banyak
jenisnya, antara lain asuransi umum, kesehatan dan asuransi jiwa
tergantung dengan kondisi klien (setiap jenis asuransi tersebut
memiliki produk turunan masing-masing).
-
Bab 4: Money Wealth Management 108
Untuk pilar kedua, perlindungan kekayaan. Anda dapat
menggunakan jasa asuransi, strategi hegding (lindung nilai), dan
diversifikasi (portfolio).
Asuransi ada banyak jenisnya, antara lain asuransi umum,
kesehatan dan asuransi jiwa tergantung dengan kondisi klien (setiap
jenis asuransi tersebut memiliki produk turunan masing-masing).
Hedging atau lindung nilai, adalah..Strategi hedging atau
lindung nilai, bisa digunakan pada futures (bisnis kontrak berjangka),
forward, options, dan swap. Strategi ini unik dan sangat efektif bila
dilakukan oleh perorangan yang memiliki uang asing (dollar, pounds,
dll) di dalam indonesia, atau bagi perusahaan multinasional, ataupun
juga bagi pelaku bisnis ekspor impor, alasannya: akan melindungi nilai
kas anda pada posisi yang tetap, walaupun keadaan kurs mata uang
menaik maupun menurun, sehingga memungkinkan anda terhindar
dari kerugian akibat depresiasi mata uang (perbedaan kurs).
Diversifikasi atau portfolio, adalahStrategi ini
akan memberikan hasil yang otentik apabila anda mempertimbangkan
atas 2 (dua) dasar pertimbangan, yaitu 1). Dasar pertimbangan
derajat aset/investasi produktif (asset class performance) dan 2).
Dasar pertimbangan kondisi geographics.
Dasar pertimbangan yang pertama (aset class performance),
yaitu bisa diidentifikasi pada prospek dan kelayakan instrument
keuangan saat ini. Instrument keuangan dalam hal ini, berupa saham,
obligasi, real estate, commodities, dan hedge funds. , sesuai
spesifikasi kualitas masing-masing pada kebutuhan proyek investasi
atau proyek pertumbuhan aset anda saat ini. *hal ini karena, baik
saham, reksadana (hedge funds), obligasi, real estate masih perlu
dipilah dan dipilih kualitas dan prospeknya tidak asal membeli.
Dasar pertimbangan yang kedua (geographic), yaitu bisa
diidentikasi
-
Bab 4: Money Wealth Management 109
bbbbbbb bbbbbbbbbbbb bbbbbbbbb bbbbbbbbb bbbbbbbbbbb
bbbbbb bbbbbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbbbb
bbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbb b
bbbbbbbbbbbbbbbbb
Hvgbhdbvhdvbhdhvbbbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbbbb bbbbbbbbb bbbbbbbbb bbbbbbbbbbb
bbbbbb bbbbbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbbbb
bbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbb b
bbbbbbbbbbbbbbbbb
Hvgbhdbvhdvbhdhvbbbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbbbb bbbbbbbbb bbbbbbbbb bbbbbbbbbbb
bbbbbb bbbbbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbbbb
bbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbbbb bbbbbb b
bbbbbbbbbbbbbbbbb
-
Bab 4: Money Wealth Management 101
Agar lebih informatif dan deskriptif, berikut penulis lampirkan bagan struktur pilar 2: wealth protection & preservation dan struktur
turunan lainnya. Manfaatnya: struktur perlindungan aset menjadi deskriptif dan realistis.
Tabel 4.3.2.1.4
Struktur Kerja Pillar 2: Proteksi dan Pemeliharaan Kekayaan (Wealth Protection & Preservation)
(Sumber: CWMA Indonesia & Tendelilin 2012, data diolah)
-
Bab 4: Money Wealth Management 101
Seperti yang pembaca bisa lihat dari gambar struktur kerja
diatas (pilar kedua): Wealth Protection & Preservation. Bahwa
mengembangkan dan melindungi (memproteksi) kekayaan dapat
dilakukan dengan:
- Melakukan penyesuaian jenis-jenis aset yang anda miliki,
dengan model proteksi yang ada;
- Melakukan proteksi penghasilan anda dengan asuransi;
- Melakukan proteksi sekaligus pengembangan penghasilan
dengan strategi hedging (lindung nilai) dengan benar, dan;
- Melakukan proteksi sekaligus pengembangan dengan strategi
portfolio aset (diversifikasi aset) dengan benar.
Melakukan penyesuaian jenis-jenis aset yang anda miliki, dengan
model proteksi yang ada
Anda patut membuat skala prioritas terhadap penghasilan dan
aset-aset berdasarkan model proteksi (perlindungan) yang sesuai.
Terdapat beberapa jenis proteksi asuransi berikut produk turunannya
yang dapat digunakan dalam melakukan perlindungan terhadap
kekayaan anda, yaitu asuransi umum, asuransi kesehatan, dan
asuransi jiwa. Asuransi umum, contohnya seperti perlindungan mobil,
rumah, properti, dll. Asuransi kesehatan, contohnya seperti medex,
long term care, dan disability. Asuransi jiwa, contohnya seperti term,
endowment, whole life, unit link, annuity, dan syariah.
Melakukan proteksi penghasilan anda dengan asuransi
Untuk menjamin pemasukan anda tetap mengalir ke kolom
aset, anda harus mempunyai proteksi dalam bentuk asuransi.
Asuransi jiwa dimiliki untuk menjamin agar penghasilan anda tetap
mengalir ke kolom aset kendati kita sudah meninggal. Asuransi
kesehatan menjamin pemasukan anda tidak digunakan untuk
pengeluaran rawat jalan ataupun rawat inap ketika sakit kardena ada
tanggungan dari pihak asuransi. Asuransi kerugian menjamin harta
benda anda aman dari kerugian akibat terjadinya kecelakaan,
tabrakan, atau kebakaran. Selain melakukan proteksi dalam bentuk
-
Bab 4: Money Wealth Management 102
asuransi, proteksi juga dapat dilakukan dengan melakukan berbagai
investasi. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk deposito, obligasi,
reksadana, koin emas, dan sebagainya. Investasi tersebut dapat
menambah sumber-sumber pemasukan dalam bentuk bunga, dividen,
gain, laba dan keuntungan lainnya, sehingga rasio pemasukan
dengan pengeluaran menjadi 10:20 atau bahkan dapat lebih baik lagi.
Melakukan proteksi sekaligus pengembangan penghasilan
dengan strategi hedging (lindung nilai) dengan benar
Proteksi sekaligus pengembangan penghasilan dengan strategi
hedging (lindung nilai kekayaan) bisa kita lakukan kepada produk-
produk, seperti: Futures, Forward, Options, dan Swap.
Pada mulanya produk derivative (produk turunan) semacam
Options, Swap, Futures, Forward diciptakan dengan maksud dan
tujuan tertentu. Dikarenakan namanya juga produk turunan, maka
sudah barang tentu harga atau nilainya tergantung dari produk
induknya yang dikenal sebagai Underlying Asset.
Maksudnya, tidak ada produk derivative yang harganya naik
turun tanpa mengikuti harga underlying asset-nya tersebut. Contoh
underlying asset tersebut, seperti: Options Saham (Stock Options)
yang merupakan derivative product dengan underlying asset-nya yaitu
sahamnya sendiri. Adapula Options Indeks (Index Options) dimana
underlying asset-nya adalah Index Saham (semisal DJIA, Nasdaq,
S&P, dan lain lain). Dan adapula options ETF (Exchange Traded
Fund) seperti DIA (DIAmond), SPY (SPYder), QQQQ, dan lain
sebagainya.
Adanya kebutuhan untuk melakukan perlindungan (proteksi)
terhadap portofolio yang dimiliki atau yang dikelola memicu timbulnya
suatu produk turunan seperti Options tersebut diatas. Dengan kata
lain, options dapat digunakan sebagai sarana proteksi seperti
asuransi.
Dalam dunia perdagangan komoditas (Commodity Trading), hal
semacam ini juga dikenal dengan adanya sarana lindung nilai atau
lebih dikenal sebagai Hedging. Jadi ketika kita melakukan pembelian
-
Bab 4: Money Wealth Management 103
saham X, katakanlah begitu, yang kita yakini memiliki prospek baik
kedepan dan dengan suatu harapan harga sahamnya akan meningkat
terus di masa yang akan datang, namun walaupun keyakinan kita
sangat besar, lebih aman lagi jika ditambah dengan membeli stock
options dari saham X tersebut. Artinya, stock options yang kita beli itu
dengan membayar premi (harga optionsnya) maka kita telah
melakukan proteksi / asuransi terhadap saham yang kita beli itu.
Tujuan awal dari adanya kebutuhan akan derivative ini, lama
kelamaan justru bergeser fungsinya sebagai sarana proteksi / hedging
menjadi produk yang diperdagangkan secara sendiri dan terpisah dari
underlying assetnya. Options X diperdagangkan tanpa perlu memiliki
saham X terlebih dahulu, walaupun harga options X tetap bergerak
naik turun mengikuti saham X tersebut. Aktifitas semacam ini sudah
tidak bisa disebut lagi sebagai saran proteksi/asuransi karena tidak
ada asset yang di proteksi lagi sehingga aktivitas ini murni disebut
sebagai melakukan spekulasi, namun tentunya tetap dengan
mengadakan perhitungan tertentu dan sudah ada risk yang
diperhitungkan pula (calculated risk), seperti menghitung nilai BEP
(Break Even Point) dan sebagainya dan melalui suatu analisis
teknikal. Makin hari makin jauh lebih banyak options ini
diperdagangkan sebagai sarana spekulasi ketimbang sebagai sarana
proteksi
Di kasus berbeda, emas batangan merupakan strategi
pelindung nilai kekayaan anda (hedging) yang sangat efektif.
Emas memiliki nilai yang cenderung stabil dibanding aset-aset
berwujud lainnya. Emas juga merupakan zero inflation effect (tidak
-
Bab 4: Money Wealth Management 104
punya efek dari tingginya tekanan inflasi), sehingga emas disebut bagi
para eksekutif selalu disebut sebagai save heaven (bentuk simpanan
kekayaan yang paling aman terhadap situasi politik maupun naik
turunnya kurs mata uang).
Banyak perusahaan multinasional menggunakan emas sebagai
strategi sarana lindung nilai bagi bisnis mereka. Agar deskriptif dan
tidak membingungkan, saya berikan ilustrasi di dalam excel:
Misalnya, diketahui: PT. xyz memiliki hutang dalam bentuk
dolar (valuta asing) kepada PT. maju mundur, sebesar $13.000.000.
kurs rupiah saat ini adalah Rp 12.100. Harga emas per-ounce saat ini
adalah $ 1.387 atau Rp 16.782.700. Jatuh tempo hutang tersebut
adalah 5 tahun yang akan datang. Berikut penulis berikan ilustrasinya:
Diketahui bahwa: Kurs IDR terhadap dollar saat ini $ 12,100
Harga emas per-ounce saat ini
dalam dolar: $ 1,387
dalam IDR: Rp 16,782,700
Hutang saat ini dalam dolar $ 13,000,000
Hutang sebenarnya dalam IDR Rp 157,300,000,000
Artinya:
Hutang sebenarnya yang ditanggung PT. xyz saat ini adalah
sebesar Rp 157,3 Milyar rupiah. Jumlah tersebut akan sangat volatile
(bisa naik, bisa turun) bila kurs rupiah tidak lagi sebesar Rp 12.100.
Oleh karena demikian, dibutuhkan sebuah strategi yang jitu agar
beban hutang sebesar Rp 157,3 Milyar rupiah tidak membengkak
sebesar Rp 171,6 Milyar rupiah, misalkan rupiah jatuh 9% pada harga
Rp 13.200.
Strateginya:
Beli emas senilai $13 juta dollar pada harga dollar atau rupiah saat ini.
-
Bab 4: Money Wealth Management 105
Melakukan proteksi sekaligus pengembangan dengan strategi
portfolio aset (diversifikasi aset) dengan benar.
-
Bab 4: Money Wealth Management 106
4.3.2.1.3. Pillar 3: Distribusi dan Transisi Kekayaan (Wealth Distribution
& Transition)
Distribusi kekayaan, adalah suatu proses penyampaian
kekayaan dari pembangun kekayaan kepada pewaris dan para
pemakai, sewaktu dan dimana kekayaan tersebut diperlukan.
Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah
(utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.
Dalam menciptakan ketiga faedah (waktu, tempat, dan
pengalihan hak milik) tersebut, terdapat dua aspek penting yang
terlibat di dalamnya, yaitu: Channel of distribution, yaitu lembaga
yang berfungsi sebagai saluran distribusi; kedua, physical
distribution, yaitu aktivitas yang menyalurkan arus fisik kekayaan.
Dalam kebiasaan masyarakat kita (Budaya Timur),
membicarakan harta peninggalan (estate) di kala si pemilik harta
masih hidup adalah sesuatu yang tidak etis. Ada pula yang
berpikiran warisan identik dengan kematian. Memang benar
warisan itu muncul karena adanya kematian si pewaris. Namun,
bukan berarti hal itu tabu atau tidak etis untuk dibicarakan di kala si
pewaris masih hidup.
Dahulu, jarang sekali seorang kepala keluarga membuat
suatu perencanaan keuangan. Hal ini dikarenakan tingkat
kompleksitas kehidupan sangat berbeda dengan saat ini.
Permasalahan yang dihadapi di daerah pedesaan tidaklah
sekompleks di daerah perkotaan. Banyak kasus permasalahan
hidup berkeluarga yang mulai bermunculan, baik itu kasus
perceraian, warisan, perjanjian kawin, pengelolaan harta
peninggalan yang jumlahnya terus meningkat tiap tahunnya. Ini
menunjukkan bahwa terdapat suatu transformasi perilaku dari
masyarakat kita, yang mulai berani membuka masalah dalam
keluarganya ke publik.
Penting tidaknya suatu perencanaan warisan (estate
planning) tentunya kembali lagi kepada si pewaris kekayaan itu
sendiri. Si pewaris lah yang mengetahui kondisi keluarganya.
Apakah ahli warisnya cukup cakap menerima dan mengelola harta
-
Bab 4: Money Wealth Management 107
peninggalannya? Ataukah si pewaris merasa para ahli warisnya
tidak akan bisa mengelola harta peninggalan dan dikhawatirkan
akan habis dalam waktu singkat. Namun, hendaknya perencanaan
warisan mulai dipikirkan dan direncanakan bagi setiap keluarga
(khususnya calon pewaris yang jumlah asetnya besar dan
berpotensi menimbulkan masalah bagi ahli warisnya).
Sebagai langkah antisipatif terhadap kejadian-kejadian yang
serba tidak pasti, hal-hal yang mungkin dapat dijadikan
pertimbangan dalam perencanaan warisan adalah estate planning.
adalah warisan. Dengan demikian sudah saatnya bagi kita,
masyarakat timur, untuk tidak terbelenggu oleh pemikiran-pemikiran
timur yang kadangkala membatasi ruang gerak kita.
Membicarakan dan merencanakan warisan bukanlah suatu
pelanggaran dan tidak melanggar etika. Sepanjang hal itu tidak
bertentangan dengan ketertiban umum dan tidak melanggar
kesusilaan, sah-sah saja seseorang membicarakan dan
merencanakan sebuah warisan.
Lalu, bagaimana sebuah warisan dapat direncanakan?
Dalam hal ini, tentunya dalam konteks perencanaan keuangan,
sebaiknya mengetahi dan memahami aturan-aturan dan prosedur
yang berkaitan dengan masalah warisan sebelum anda membuat
suatu perencanaan warisan (estate planning). Untuk itu, pada
bagian estate planning ini akan dijelaskan segala sesuatu yang
berkaitan dengan perencanaan warisan.
Warisan atau estate didefinisikan sebagai perpindahan
kekayaan seseorang yang meninggal dunia kepada satu atau
beberapa orang beserta akibat-akibat hokum dari kematian
seseorang terhadap harta kekayaan (vermogen). Dari definisi
tersebut memunculkan suatu pandangan bahwa warisan adalah
perolehan hak milik atas suatu kekayaan.
Pandangan yang demikian sebenarnya terlalu sempit dan
menimbulkan salah pengertian karena perpindahan berdasarkan
pewarisan tidak hanya hak milik atas kekayaan, tetapi hak-hak
erfpacht, dan tagihan. Disamping itu, tidak hanya hak-hak dalam
-
Bab 4: Money Wealth Management 108
lapangan hukum kekayaan saja, tetapi juga hak-hak tertentu yang
berasal dari hubungan hokum kekeluargaan, dan juga turut beralih
semua kewajiban-kewajiban dalam lapangan hukum kekayaan.
Dalam hukum warisan, hukum adat dan hukum islam
mempunyai pandangan yang berbeda dengan hukum perdata,
yakni mengenai utang-utang dari orang yang meninggalkan
warisan. Dalam hukum adat dan hukum islam, harta peninggalan
beralih dari pewaris kepada ahli warisnya dalam keadaan bersih,
setelah dikurangi utang-utang dari pewaris dan pembayaran-
pembayaran lain yang disebabkan oleh meninggalnya pewaris.
Dengan demikian, akan lebih tepat apabila definisi warisan
adalah kekayaan yang berupa kompleks aktiva dan pasiva pewaris
yang berpindah kepada ahli waris. Kompleks aktiva dan pasiva
yang menjadi milik bersama beberapa orang ahli waris disebut
boedel.
Suatu perpindahan aktiva dan pasiva tersebut dapat
dikatakan sebagai warisan apabila memenuhi 3 (tiga) syarat utama,
yaitu: Pertama, harus ada orang yang meninggal dunia. Kedua,
harus ada harta yang ditinggalkan, dan. Ketiga, harus ada ahli
waris.
PILAR 3
Distribusi dan Transisi Kekayaan (Wealth Distribution & Transition)
Estate Pension or Retirement
-
Bab 4: Money Wealth Management 109
Tabel 4.3.2.1.3
Struktur Kerja Pilar 3: Distribusi dan Transisi Kekayaan (Wealth
Distribution & Transition)
Tabel 4.3.2.1.3
Struktur Kerja Pilar 3: Distribusi dan Transisi Kekayaan (Wealth
Distribution & Transition)
Setelah kekayaan dilindungi dan ditumbuh kembangkan, maka
kekayaan anda tersebut harus bisa dinikmati oleh generasi penerus
(wealth distribution & transition).
-
Bab 4: Money Wealth Management 110
Untuk pilar terakhir (ketiga), transisi kekayaan. Anda dapat
menggunakan warisan serta wasiat.
Masa pension membutuhkan perencanaan yang baik agar
tujuan anda dapat tercapai untuk mempertahankan standard hidup
orang-orang yang anda cintai. Perencanaan pension sejak awal
diperlukan karena adanya harapan hidup yang semakin tinggi.
Pengaturan warisan, sebenarnya dimaksudkan untuk meyakinkan
bahwa kekayaan anda dibagikan kepada ahli waris yang sah dan
diakui secara hokum pada saat yang ditentukan.
Oleh karena itu, sangat berdasar alasan-alasan, seperti: 1).
mengalisis pengelolaan kekayaan anda dan mengevaluasinya untuk
sebuah dana pensiun, dan. 2). Menganalisis mana saja aset-aset
anda yang bisa dialokasikan untuk dibagikan kepada ahli waris pada
saatnya nanti, setelah persiapan dana pension telah dilakukan adalah
layak dan diperlukan sejak dini.
-
Bab 4: Money Wealth Management 101
Agar lebih informatif dan deskriptif, berikut penulis lampirkan bagan struktur pilar 3: wealth protection & preservation dan
struktur turunan lainnya. Manfaatnya: siapapun yang menjadi pewaris legal (sah) menjadi jelas, dan rencana pensiun anda menjadi
tepat sasaran.
Tabel 4.3.2.1.5
Struktur Kerja Pillar 3: Distribusi dan Transisi Kekayaan (Wealth Distribution & Transition)
(Sumber: CWMA Indonesia & Tendelilin 2012, data diolah)
-
Bab 4: Money Wealth Management 101
Seperti yang pembaca bisa lihat dari gambar struktur kerja
diatas (pilar ketiga): Wealth Distribution & Transition. Bahwa kekayaan
anda tersebut harus bisa dinikmati oleh generasi penerus. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan:
- Melakukan perencanaan warisan (estate planning) yang benar;
- Menentukan tunjangan hari tua;
-
- Melakukan pengelolaan investasi yang benar;
- Melakukan strategi pajak yang benar;
- Memilih instrument-instrumen investasi yang benar dan sesuai
keadaan (terlebih pada profil dan preferensi resiko anda);
- Memilih dan memutuskan membuka usaha (wirausaha), entah
dengan konsep business venture atau mandiri, dan;
- Yang terakhir, lakukan pengelolaan earning atau pendapatan
yang benar.
Melakukan pengelolaan investasi yang benar
Anda patutlah memperhatikan
Laporan HNWI Asia Pasifik 2004-2006, melaporkan bahwa
51% HNWI di Indonesia mendapatkan kekayaannya dari bisnis dan
15% dari warisan. Sebaliknya, dari 30% HNWI di Jepang dari bisnis
da 28% dari warisan. Warisan juga menjadi sumber kekayaan di
Hongkong, India, dan Singapura. Kalau di Australia dan China, opsi
saham adalah sumber kekayaan kedua.
-
Bab 4: Money Wealth Management 102
4.3.3. Pertimbangan & Strategi Wealth Managemen
4.3.3.1. Diversification
Diversify to reduce risk or increase return
(figures based on period from 1970-2000)
-
Bab 4: Money Wealth Management 103
Risk is measured by standard deviation. Risk and return are based on
annual data over the period 1970-2002.
Portfolios presented are based on Modern Portfolio Theory.
Source: Ibbotson Associates.
4.3.3.2. Strategi Spesialisasi
FOKUS PADA 1 2 ASET LEBIH BAIK DIBANDINGKAN TERLALU
BANYAK -BUFFET
Fixed Income
Return 9.1%Risk 7.8%
Lower Risk
Return 9.1%Risk 6.4%
Higher Return
Return 9.6%Risk 7.8%
Stoc35
Bon35
Ca30
Bonds 85
Cash
15%
Stocks 21%
Bo46
-
Bab 4: Money Wealth Management 104
4.3.4. Kelas-kelas Investasi (Aset) Produktif
4.3.4.1. Asset Class Performance
-
Bab 4: Money Wealth Management 105
Gambar 23.4. Alokasi Aset Strategik dan Siklus Ekonomi
(Sumber: Tendelilin, 2010)
Hasil surveymenunjukkan bahwa:
15/28
-
Bab 4: Money Wealth Management 106
PENJELASAN:
Dari studi kasus (tahun 1995 2001) selama 7 (tujuh) tahun berturut-turut
pada asset class performance diatas, disimpulkan bahwa best performer
bidang investasi adalah pada sifat investasi yang menawarkan Fixed
Income menjadi primadona (performa investasi yang paling menarik dan
konsisten) dibandingkan Equities. Sedangkan posisi worst performer
terburuk bidang investasi adalah cash dan equities.
Kesimpulan penulis, adalah investasi di dalam sector manapun dan
apapun (baik riel maupun keuangan) adalah baik asalkan anda patut
mempertimbangkan kelangsungan jangka panjang (artinya, anda perlu
fixed income agar tidak terlalu letih berpikir, letih energy, letih biaya yang
tidak efisien). Bila anda berkomitmen di dalam bisnis / investasi kontrak
berjangka, anda patut mencari titik dimana anda bias mendapatkan
pendapatan tetap (fixed income) tanpa harus floating. Artinya, anda
mungkin bisa lakukan diversifikasi aset hasil investasi berjangka pada
jenis-jenis investasi yang menawarkan fixed income yang save kepada
anda, dan lakukan penambahan (sesuai teori dan rumus yang penulis
ajarkan pada bab 3 future annuity). Sepanjang yang telah penulis
Cash 33% Year
Best Performer
Worst Perfor
2001 Fixed Income
Equitie
s
2000 Fixed Income
Cash 1999 Equities
Fixed
Incom
1998 Fixed Income
Equities
1997 Equities
Cash 1996 Equities
Cash 1995 Fixed Income
Cash
-
Bab 4: Money Wealth Management 107
jelaskan di dalam chapter money management , pada bagian wealth
management tentang hubungan resiko dan return. Posisi investasi
berjangka (contract futures) adalah spekulasi, bukan investasi. Sehingga
secerdas dan sepintar anda di dalam bisnis ini, potensi gagal tetap diatas
50%, sekali lagi anda patut memikirkan recovery management secara
bijak. Jangan kemakan inpian fiktif yang terlalu tinggi, ingat bahwa
semakin tinggi seseorang memanjat, semakin sakit pula saat terjatuh.
Portfolio kadang tidak efektif, namun sangat efektif meminimalir resiko
saat seseorang tersebut berkomitmen pada sector investasi
keuangan/riel yang terlalu berisiko, sehingga prinsip dont put your egg in
one busket tetap manjur untuk diterapkan.
4.3.4.2. Keputusan Berdasarkan Derajat Risk and Return
-
Bab 4: Money Wealth Management 108
PENJELASANNYA:
Kriteria lain yang dapat mempengaruhi seseorang dalam
melakukan investasi adalah Risk Apetite berdasarkan umur yang
terbagi menjadi 4 (empat) tahap, antara lain sebagai berikut:
1. Tahap akumulasi atau Accumulation Stage umur antara 20
35 tahun. Yaitu sebuah tahap seseorang berani
mengambil resiko besar dalam kehidupanya. Ciri-cirinya:
kekayaan masih sedikit dan periode waktu investasi masih
panjang;
Hubunga
Gambar 1.
Hubungan
Risiko tinggi
Risiko sedang
Obligasi perusahaan
Risiko rendah Tingkat
Kontrak berjanOpsi
Saham
Obligasi pemerintah
RetR
F
Risik
Inve
-
Bab 4: Money Wealth Management 109
2. Tahap konsolidasi atau Consolidation Stage umur antara 36
52 tahun. Yaitu sebuah tahap seseorang berada pada
umur pertengahan. Ciri-cirinya: kekayaan cukup besar
(matangnya portfolio investasi), dan masa pensiun masih
jauh namun sudah menjadi skala prioritas;
3. Tahap Spending umur antara 53 65 tahun. Yaitu sebuah
tahap seseorang mengambil peran untuk mengumpulkan
asset untuk biaya hidup, skala prioritasnya adalah
pengamanan dan perlindungan (proteksi) terhadap
kekayaan orang tersebut. Tahap ini juga disebut mendekati
masa decline sehingga menjadi masa paling darurat bagi
seseorang. Ciri-cirinya: sudah mendekati masa pensiun,
pendapatan pokok mulai menurun;
4. Tahap pemberian atau Gifting Stage umur lebih dari 65+
tahun. Yaitu sebuah tahap seseorang ingin mendapatkan
penghasilan tetap (fixed income) mengalahkan
keinginannya mengumpulkan kekayaan. Ciri-cirinya:
keamanan investasi dan perlindungan (proteksi) kekayaan
menjadi prioritas utama.
Kriteria-kriteria yang ada diatas menyebabkan terjadinya
perbedaan komposisi investasi yang dilakukan oleh setiap orang atau
individu, sehingga untuk melakukan pengelolaan kekayaan yang tepat
perlu dilakukan Profiling terhadap individu agar dapat dilakukan
evaluasi terhadap pengelolaan kekayaan secara tepat (kriteria dengan
pelaksanaan investasinya). (Sumber: Diktat Wealth Management
untuk mata kuliah Strategic Analysis for Wealth Management, 2012).
4.3.4.3. Menerapkan Manajemen Resiko
-
Bab 4: Money Wealth Management 110
Untuk dapat meningkatkan rangkaian pertumbuhan kekayaan
(mendukung ketiga pilar), maka diperlukan sumberdaya manusia yang
kompeten, dan sumber informasi yang reliable agar pertumbuhan
dapat berkelanjutan dan dapat meningkatan.
Menerapkan manajemen resiko pada konsep WM, adalah
gagasan praktis, didasarkan sesuai risk appetite-nya.
Secara umum kita (pemodal) memiliki reaksi yang berbeda
terhadap resiko, beberapa mau menerima resiko dan yang lain takut
dengan resiko. Apabila dikaitkan dengan preferensi terhadap resiko,
maka resiko dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu: risk seeker (pemodal
yang menyukai resiko), risk neutral (pemodal yang netral terhadap
resiko), dan risk averter (pemodal yang menghindari resiko / tidak
suka dengan resiko).
Risk seeker (pemodal yang menyukai resiko), pemodal ini jika
dihadapkan dengan dua pilihan investasi: Bisnis Besar, Resiko
Besar, dan Bisnis Kecil Resiko Kecil. Maka pemodal tersebut lebih
berminat mengambil pilihan bisnis besar, resiko besar. Pemodal
seperti ini cenderung agresif dan spekulatif dalam mengambil
keputusan bisnis (investasi) karena mengetahui bahwa terdapat
hubungan linier antara tingkat return (pengembalian) dan tingkat
resiko.
Risk neutral (pemodal yang netral terhadap resiko), pemodal ini
biasanya akan bersikap meminta kenaikkan tingkat return
(pengembalian) yang sama untuk setiap kenaikan resiko. Pemodal
ini cukup fleksibel dan bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil
setiap keputusan investasi.
Risk averter (pemodal yang menghindari resiko / tidak suka
dengan resiko), pemodal ini jika dihadapkan dengan dua pilihan
investasi: Bisnis Besar, Resiko Besar, dan Bisnis Kecil Resiko Kecil.
Maka pemodal tersebut lebih berminat mengambil pilihan resiko kecil,
walaupun tahu bahwa bisnis tersebut juga kecil. Pemodal seperti ini
cenderung cenderung tidak suka agresif dan keputusan bisnis yang
bersifat spekulatif, sehingga sangat mempertimbangkan keputusan
bisnisnya (investasinya) dengan matang dan terencana.
-
Bab 4: Money Wealth Management 111
Fakta lapangan, menyebutkan bahwa banyaknya kasus salah
paham antara karakter low risk low return atau high risk high return
dengan keputusan investasi setiap orang-orang tersebut. Maksudnya,
orang yang nyatanya pebisnis (investor) penakut dipaksa masuk ke
level bsinis high risk. Sehingga membuat pemecahan karakter
pemodal (3 hal diatas) tidaklah berfungs